Anda di halaman 1dari 46

SISTEM POLITIK

INDONESIA
FISIP Universitas Airlangga
1
Apakah sistem politik?
Cara lain memandang fenomena yang
sebelumnya digunakan konsep: state,
government, nation (legal and
institutional) tetapi juga mencakup
aspek baru dari politics. Kebutuhan
akan comprehensive framework of
analysis.


2
Apakah sistem politik?
State berkonotasi institutional specificity,
authority, and legitimacy;
Government mengacu pada formal-legal
institutional yang lain;
Nation mengacu pada citizens share a
sense of historic identity and destiny.
Konsep-konsep ini tetap digunakan untuk
mendiskusikan aspek spesifik sistem politik
dan pembangunan politik.
3
Apakah sistem politik?
Konsep ekologis, menekankan interaksi
antara kehidupan politik dan lingkungan;
Sistem politik berkaitan dengan
legitimate physical coercion. [David
Easton: authoritative allocation of values.
Lasswell and Kaplan: severe deprivations.
Robert Dahl: power, rule and authority]
4
5
Semua mengandaikan, rightful power
to punish, to enforce, to compel.
Pemegang otoritas politik, hanya
mereka, memiliki hak yang diterima
dalam suatu wilayah tertentu untuk
menggunakan paksaan (coercion)
dan menuntut kepatuhan
berdasarkan otoritas itu.
Apakah sistem politik?
6
Sistem politik mencakup semua interaksi
yang mempengaruhi penggunaan
paksaan fisik berlegitimasi. Tak sekadar
mencakup institusi-institusi pemerintahan,
seperti badan perwakilan, peradilan, kantor
administrasi, melainkan semua struktur
dalam aspek-aspek politiknya. Struktur
tradisional, ikatan kekerabatan, fenomena
anomik, NGO, parpol, kelompok
kepentingan, media komunikasi.
Apakah sistem politik?
SISTEM
Mengandaikan some interdependence
of parts and some kind of boundary
between it and its environment.
Interdependensi berarti bila satu komponen
berubah, komponen-komponen lain dan
sistem secara keseluruhan terpengaruh.
7
INDONESIA = sebuah Sistem
Politik?
Merupakan satu kesatuan wilayah politik
Ada otoritas berlegitimasi yang
merangkaikan interaksi antarberbagai
komponen pluralitas masyarakat Indonesia
Ada saling pengaruh antara politik dan
lingkungan domestik maupun internasional.
8
Aspek-aspek penting
Legal framework: konteks historis dan
institusional, perkembangan konstitusi
Sejarah dan karakteristik masyarakat
Indonesia: plural society, colonialism,
modernization, etc
Budaya politik: pandangan tentang tertib sosial
dan politik, sikap terhadap kekuasaan,
pluralitas dan ketegangan kultural, pers, dll

9
10
Aspek-aspek penting
Lingkungan internasional:
globalisasi, ketimpangan global,
perang thd teror, dll
Elite dan kepemimpinan politik:
karakteristik power and strategic
elites, interaksi, sirkulasi, dll
Organisasi dan kelompok politik:
sistem kepartaian, civil society
organization, pembilahan sosial,
politik kelas, partisipasi politik, dll

Aspek-aspek penting
Kebijakan publik: ekonomi politik
pembangunan, kapabilitas politik, social
empowering, dll
Masalah-masalah pembangunan politik:
konsolidasi demokrasi, desentralisasi dan
integrasi nasional, perlindungan HAM,
multikulturalisme, jender dan politik,
partisipasi dan kekerasan politik, dll
11
Tugas rumah: untuk dipresentasikan
di kelas
1. Cermati UUD 1945 dan seluruh hasil
amandemennya, dan identifikasi prinsip
dan nilai dasar apa saja yang menentukan
sistem politik Indonesia;
2. Konstruksikan secara skematik sistem
politik Indonesia berdasarkan UUD 1945
dan kondisi empirik yang melingkupinya!
12
Sistem Politik sebagai
Perspektif
Tiga fase: input, conversion, and output
Inputs dan outputs merupakan
transaksi antara sistem dan
lingkungannya
Proses-proses konversi = internal
sistem politik
13
General System Theory: David Easton
14
Sistem Politik
Keputusan atau
Kebijakan
Tuntutan
Dukungan
O
u
t
p
u
t
s

I
n
p
u
t
s

Umpan-balik
Modifikasi Model Sistem Politik
15
Government
Decision Makers
Decisions
and actions
Outputs
Social,
Economic,
and Political
Environment
Results
Inputs
Demands
Apathy
Support
Feedback
Withinputs
Sistem politik:
Identifikasi:
a. Unit-unit
b. Batas
Input dan Output
Diferensiasi
Integrasi
16
Perspektif sistem atas proses
politik: Gabriel A Almond
17
Inputs Conversion
Outputs into
Environment
Environmental
Outcomes
Policy-Making
Processes
Extractions
Distributions
Regulations
Symbols
Preceding
Environmental
States
Endogenous
Changes in
Environment*
*Changes not caused by actions of political system itself
Domestic and
International
Welfare and
Security
Demands
Participant
Support
Subject
Support
Feedback loops
Inputs: demands
1. for distribution of goods and services: upah,
pendidikan, transportasi
2. for the regulation of behavior: public safety
3. for resource extraction, taxation
4. for communication of information
5. for participation equity of representation,
vote, hold office, organize political association
6. for stability and order
18
Inputs: support
Political resource supports, participant
efforts leaders and groups
Subject supports or compliance: response to
authoritative policies of the legitimate
political system. (1) Material supports: bayar
pajak, wajib militer (2) Obedience to law
and regulation, (3) attention paid to
governmental communication
19
Structure and Culture
Structure: activities that have a certain
regularity of behavior, intention, and
expectation. A set of roles.
Political culture: kecenderungan yang
mendasari perilaku dan actual
performance (dimensi psikologis), sikap,
keyakinan, nilai-nilai, dan skills
20
Struktur politik
Supra-struktur politik: struktur-struktur
kenegaraan/pemerintahan (mengelola
kewenangan) menjalankan fungsi-fungsi
outputs;
Infra-struktur politik: struktur-struktur
kemasyarakatan menjalankan fungsi-fungsi
inputs: kelompok kepentingan, pers, LSM,
parpol, dsb.
21
Struktur dan Fungsi
Satu struktur bisa menjalankan lebih dari
satu fungsi;
Satu fungsi bisa dijalankan oleh lebih dari
satu struktur;
Modernisasi sistem politik biasanya
ditandai oleh kecenderungan diferensiasi
struktural dan spesialisasi fungsional.
22
Fungsi-fungsi pokok
1. Sosialisasi politik dan rekrutmen,
2. Artikulasi kepentingan,
3. Agregasi kepentingan,
4. Komunikasi politik,
5. Pembuatan keputusan,
6. Implementasi keputusan, dan
7. Penghakiman (penegakan).
23
24
Rakyat INDONESIA: multietnik, ras, agama,
dan lain-lain
BERDAULAT
JAMINAN HAK ASASI MANUSIA
Sistem multipartai dan
Pluralisme perwakilan
kepentingan
Sistem multipartai dan
Pluralisme perwakilan
kepentingan
Sistem multipartai dan
Pluralisme perwakilan
kepentingan
KONTESTASI PEMILU
PRESIDEN
DPR-RI
DPD-RI
MPR-RI
MAHKAMAH
KONSTITUSI
BPK MA
Undang-undang
PERS
Judicial Review
NEGARA HUKUM
Nilai & Prinsip Dasar UUD 1945
Nilai-nilai dasar kemanusiaan: hak-hak dasar
yang tak bisa dicabut
Pluralisme politik: kebebasan berorganisasi,
multipartai politik
Pers independen dan bebas
Kontestasi politik terbuka, termasuk Presiden
dipilih langsung
Kelembagaan plural: check and balances
Desentralisasi atau otonomi daerah
25
Nilai & Prinsip Dasar UUD 1945
Pancasila, NKRI, Kedaulatan Rakyat, Negara
Hukum;
Sistem Presidensial;
Pluralisme dan desentralisasi kekuasaan;
Pengakuan, penghormatan, perlindungan, dan
penegakan Hak Asasi Manusia (HAM);
Akuntabilitas keuangan;
Pemanjuan kesejahteraan (affirmative policy?)
26
IDE/FILOSOFI:
KEBEBASAN
PERSAMAAN
27
LAIN-LAIN
PROSEDUR
KONTESTASI POLITIK
PARTISIPASI
Civil & political liberties
PLURALITAS KEINDONESIAAN
AGAMA
GOLONGAN
ETNISITAS
KELAS
DAERAH
GENDER
DEMOKRASI
PROSEDURAL
MINIMALIS
Level analisis fungsi-fungsi
Sistem: fungsi-fungsi pemeliharaan dan
adaptasi
Proses: artikulasi kepentingan, agregasi
kepentingan, komunikasi politik, pembuatan
kebijakan, implementasi
Policy: sistem politik secara keseluruhan
dalam hubungan dengan sistem sosial lain dan
lingkungan. Implementasi outputs, outcomes
28
Perkembangan Politik
Indonesia
Dari awal sejarahnya, atau sebaliknya
dari deskripsi kondisi aktual
(perkembangan terakhir) kemudian dilacak
akar-akarnya;
Pra-kolonial periode kolonial
pergerakan kemerdekaan pergulatan
pasca kemerdekaan hingga reformasi;
29
30
MISKIN (transisi) KAYA
OTOKRASI Neg. ter-
belakang
Neg.
Pem-
bangunan
(transisi)
DEMOKRASI Demokrasi
Miskin
Neg. Maju
Transisi Kembar
Posisi Strategis Indonesia
Dari segi besaran (size), letak (location), maupun
statusnya dalam perkembangan demokrasi
Pasca Soeharto, negara demokrasi terbesar ketiga di
dunia;
Penduduk muslim yg jumlahnya melebihi gabungan
antara Iran, Irak, Mesir dan Arab Saudi;
Sepertiga barang perdagangan dunia diangkut melalui
dan sepanjang wilayah laut Indonesia;
Separuh minyak dunia melewati jalur Selat Malaka

31
Posisi & Perkembangan Strategis
Indonesia
Indonesia juga dipandang sebagai pemain
kunci dalam pergulatan ideologi yang
dominan: Modernisasi Demokratis versus
Islam Ekstrem. Indonesia sedang berusaha
keras untuk menunjukkan kepada dunia
bahwa demokrasi dan Islam sepenuhnya
kompatibel (saling melengkapi).

32
Posisi & Perkembangan Strategis
Indonesia
Tengah melakukan reformasi ekonomi: ekonomi
terbuka;
Menyelesaikan konflik secara damai, perbedaan
politik diselesaikan lewat dialog;
Security service reform: mengakhiri Dwi-fungsi
ABRI, pemisahan polisi dan TNI, tak ada wakil
TNI/Polri diangkat di parlemen, bahkan ada
kontrol legislatif terhadap kepentingan bisnis
militer;
dll
33
34
BIROKRASI
STATE
MARKET
CIVIL SOCIETY
Efisiensi;
Privatisasi;
Re-Gov
NPM
Akuntabilitas
Responsivitas
Responsibilitas
Keadilan
[Konsumen]
[Warga Negara/Pemilih]
Karakteristik Pluralisme
1. Setiap kelompok masyarakat berhak
membentuk asosiasi tanpa campur tangan
pemerintah;
2. Keanggotaan asosiasi bersifat suka rela;
3. Pemerintah tak mencampuri urusan
kelompok, melainkan menjaga aturan yang
sehat bagi persaingan;
4. Anggota berdaulat;
5. Metode kerja: berunding, dan kompromi.
35
Kepentingan Laten & Manifes
Kondisi sosial: komunikasi antar-anggota;
Kondisi politik: kebijakan dan toleransi
thd kebebasan berorganisasi;
Kondisi teknis: kepemimpinan dan
agenda isu
36
Gabriel A. Almond
1. Kelompok kepentingan anomik;
2. Kelompok kepentingan non-asosiasi;
3. Kelompok kepentingan institusional;
4. Kelompok kepentingan asosiasional.
37
Kelemahan Pluralisme
1. Menekankan kelompok, mengabaikan
individu dalam proses politik;
2. Aktivis berjumlah sedikit;
3. Pengaruh pemimpin lebih menonjol;
4. Terjadi ketimpangan dalam perundingan;
5. Mengabaikan peran pemerintah (penjaga
kepentingan umum/nasional)
38
39
NEO-LIBERALISME
Homo Economicus [ekonomi motif tunggal hubungan antarmanusia]
Free Capital Movement
GLOBALISASI
BAGAIMANA
Konsumerisme/
Ideologi
APA
Praktik Bisnis
Trans-nasional
SIAPA
Perusahaan
Trans-nasional
Advertisment
Brand
Logo
Labeling
World Bank, IMF, IFIs, MDBs
Newly-made
Rules
WTO
GATTS
TRIPs
TRIMs
Deregulasi
Liberalisasi
Privatisasi
Gaya Hidup Global
Identitas Global
Kultur Global
Kebijakan
Publik
Pilihan
Individual
Provision of Public Needs
Our Shared Life
Market
Power
Community
Power
State
Power
40
Dari RULING ke performing
public authority;
Government to governance;
Potensi krisis legitimasi akut.
Master of
government
Performing
Public
Authority
Ruler
41
Governance in a broad sense [=social coordination]
Social coordination
by political authority
Social coordination by
voluntary exchange
Bureaucracy (Hierarchy) Democracy
Market
Bureaucratic
Administration
bureaucratic governance
hierarchical governance





NPM
the New Governance
Democratic Administration
co-governing
Heterarchy
Network governance
(interactive/institutional)
Shared governance
Co-steering

emphasizes:
-inter-organizational relations
-Expansion of democracy in political
authority


Self governing
Neo-liberal governance
Competition mechanism
network governance
(instrumental)
steering
emphasizes:
-hierarchical control
-top-down management
emphasizes:
-internal management
-deregulation (internal
rules)
-internal market
emphasizes:
-Expansion of voluntary exchange
-Reduction of political authority
Old Governance New Governance
Asumsi Kepentingan Publik
1. Harus memperhitungkan adanya
kepentingan privat;
2. Dikreasikan secara artifisial;
3. Berada dalam relasi di antara pemerintah
(ruler) dan rakyat (ruled);
4. Seringkali bukan dasar-dasar yang ideal,
melainkan lebih the best possible.
42
Konflik Kepentingan Publik
Tujuan pemerintahan demokratis (democratic
governance): perlindungan kebebasan individu ya,
tetapi bagaimana perlindungan bagi yang lemah
untuk menjamin persamaan ekonomi, sosial, dan
politik. Affirmative policy?
Bentuk yang tepat pemerintahan demokratis:
majoritarian vs komunitarian.
Keseimbangan klaim ilmiah dan klaim sentiment
mayoritas?
43
Kepercayaan pada Pemerintah
terus menurun
Di Amerika Serikat 1964 tingkat kepercayaan
75%, 1995 merosot tinggal 15%.
Kemerosotan juga terjadi di tempat lain, tetapi
juga tidak sebatas terhadap institusi
pemerintahan: universitas, perusahaan, jurnalis
juga mengalami kemerosotan.
44
Sebab-sebab turunnya
kepercayaan kpd Pemerintah
[Seringkali tidak terkait dengan kinerja pemerintahan]
Keterpurukan ekonomi;
Perbandingan dengan tetangga;
Harapan yang meningkat;
Perpecahan sosial;
Ketidakjujuran;
Pers
45
Bagaimana meningkatkan citra
Pemerintah?
1. Kenali masalah dan tentukan
penyebabnya, kemudian prioritas
tindakannya;
2. Beri jaminan pemerintahan yang terbuka:
informasikan sejujurnya;
3. Buka ruang dan libatkan partisipasi warga
masyarakat
46

Anda mungkin juga menyukai