Anda di halaman 1dari 34

TEORI KOMUNIKASI

DR. IWAN SUKOCO, MSi



Teori adalah abstraksi dari realitas.
Teori terdiri dari sekumpulan prinsip-
prinsip dan definisi-definisi yang secara
konseptual mengorganisasi aspek-aspek
dunia empiris secara sistematis.
Teori terdiri dari asumsi-asumsi,
proposisi-proposisi, dan aksioma-aksioma
dasar yang saling berkaitan.
Teori terdiri dari teorema-teorema yakni
generalisasi-generalisasi yang
diterima/terbukti secara empiris.
Darimana Lahirnya Teori
Penelitian
TEmuan ilmiah (Scientifiic finding )
generalisasi
Dalil/aksioma
teori
Hukum Alam (scientific law)

Mengorganisasikan/menyimpulkan
Memfokuskan
Menjelaskan
Mengamati
Membuat prediksi
Heuristik
Komunikasi
Kontrol
Generatif

Komunikasi

Komunikasi itu rumit, pelik, & terkait oleh budaya.
Persepsi kita terbatas.
Ketrampilan komunikasi penting untuk sukses
dalam kehidupan & untuk meniti karir.
PENGERTIAN KOMUNIKASI
Tubbs & Moss:
Komunikasi adalah penciptaan makna antara
dua orang atau lebih.

Carl Hovland :
The process by which an individual (the
communicator) transmits stimuli (usually verbal
symbols) to modify the behavior of other
individuals (communicates).

Roy M. Berko, Andrew D. Walvin & Darlyn R. Walvin:
Komunikasi adalah proses mengirimkan,
menerima, dan memahami gagasan & perasaan
dalam bentuk pesan verbal & nonverbal.
Model Proses Komunikasi
1. Model Komunikasi Linier
Model ini didasari paradigma stimulus-respons;
dimana komunikan akan memberikan respon atas
stimulus yang diterimanya.
Menurut paradigma ini, komunikan adalah mahluk
yang pasif; menerima apa pun yang disampaikan
komunikator kepadanya. Artinya, pesan
berlangsung satu arah dan relatif tanpa umpan
balik karena komunikator bersifat aktif
menyampaikan pesan, sementara komunikan pasif
menerimanya.
Beberapa model proses komunikasi yang dilatari pola
pikir linier ini adalah model aristoteles, Lasswell,
dan Shanon-Weaver.
Model Proses Komunikasi
2. Model komunikasi Sirkuler
Model sirkuler ini umumnya berangkat dari
paradigma komunikasi antarpribadi,
dimana kedudukan komunikator dan
komunikan relatif setara.
Model ini diperkenalkan oleh schramm yang
menyatakan, proses komunikasi dimulai dari suatu
tempat dan berakhir pada tempat yang lain.
Komunikasi itu benar-benar tidak ada ujungnya.
Kita hanyalah pusat pengatur kecil yang
menangani dan mengatur rute sejumlah besar alur
informasi yang tak berujung.
Beberapa model komunikasi yang dilatarbelakangi
model sirkuler ini adalah model DeFleur, Scramm,
Newcomb, serta Westley dan McLean.
Model Proses Komunikasi

3. Model komunikasi Spiral (Helical)
Model ini mengarahkan pandangan seseorang pada
kenyataan bahwa proses komunikasi bergerak
maju; bahwa komunikasi sekarang dipengaruhi
komunikasi sebelumnya, dan apa yang
dikomunikasikan sekarang akan mempengaruhi
komunikasi selanjutnya.
Model komunikasi yang mengikuti pola pikir spiral
adalah model Dance, Noelle-Newman, dan Tubss.
LUAS LINGKUP ILMU KOMUNIKASI

1. Komponen komunikasi :
Who
Say what
To whom
In What Contex
Through which Channel
With What Effect
LUAS LINGKUP ILMU KOMUNIKASI

2. Bidang komunikasi :
Komunikasi sosial.
Komunikasi organisasi.
Komunikasi bisnis.
Komunikasi politik.
Komunikasi internasional.
Komunikasi antarbudaya.
Komunikasi pembangunan.
Komunikasi tradisional.
Komunikasi kesehatan, dsb.
LUAS LINGKUP ILMU KOMUNIKASI

3. Sifat komunikasi :

Komunikasi verbal : lisan dan tulisan.
Komunikasi nonverbal.
Komunikasi tatap muka.
Komunikasi bermedia.
LUAS LINGKUP ILMU KOMUNIKASI

4. Tatanan komunikasi :

Komunikasi pribadi : komunikasi
intrapribadi dan antarpribadi.
Komunikasi kelompok : ceramah, forum,
simposium, diskusi panel, seminar, dsb.
Komunikasi kelompok besar : public
speaking.
Komunikasi massa: komunikasi massa
media cetak dan media elektronik.
LUAS LINGKUP ILMU KOMUNIKASI

5. Tujuan komunikasi :

Mengubah sikap.
Mengubah pendapat.
Mengubah perilaku.
Mengubah masyarakat.
LUAS LINGKUP ILMU KOMUNIKASI

6. Fungsi komunikasi :
Menginformasikan
Mendidik
Menghibur
Mempengaruhi
LUAS LINGKUP ILMU KOMUNIKASI

7. Teknik komunikasi :
Komunikasi informatif
Komunikasi persuasif
Komunikasi koersif.
Komunikasi instruktif
Hubungan manusiawi
LUAS LINGKUP ILMU KOMUNIKASI

8. Metode komunikasi :
Jurnalistik
Hubungan masyarakat
Periklanan
Propaganda
Kampanye
Perang urat syaraf
Perpustakaan, dsb.
PENGERTIAN TEORI KOMUNIKASI

Konseptualisasi atau penjelasan logis
tentang fenomena peritiwa komunikasi
dalam kehidupan manusia



Perspektif

TEORI KOMUNIKASI

Konteks
PERSPEKTIF ILMU KOMUNIKASI
Perspektif adalah suatu kerangka kerja
konseptual, sekumpulan asumsi, nilai,
gagasan, yang mempengaruhi persepsi
manusia sehingga menghasilkan
tindakan dalam suatu konteks situasi .

Jadi melalui perspektif setiap orang akan
memandang sesuatu hal berdasarkan
cara-cara pandang tertentu. Cara
pandang itu berhubungan dengan
asumsi-asumsi, unsur-unsur
pembentukannya, dan ruang lingkup apa
yang dipandangnya
Fisher (1978) membagi perspektif
komunikasi dalam empat macam,
yaitu perspektif :
mekanistis,
psikologis,
interaksi , dan
pragmatis.
Perspektif mekanistis
Perspektif mekanistis bersumber dari ke
rangka kerja para ilmuwan fisika di abad ke-19.
Asumsinya menggambarkan terjadinya pemindahan energi dari
satu objek kepada objek lainnya yang terjadi secara
mekanistis. Prinsip inilah yang kemudian dialihkan ke dalam
proses komunikasi kira-kira di awal abad ke-20.
Asumsi-asumsi perspektif mekanistis :
Suatu komponen dari suatu rangkaian yang mekanistis
mengtransformasi fungsinya masing-masing dalam suatu
garis linier dengan suatu gerakan yang sekuensial.
Dunia dapat dipandang sebagai suatu serial dari rangkaian
antara pelbagai objek material dalam suatu tindakan aksi
dengan reaksi atau sebab-akibat.
Langkah yang efektif bagi studi terhadap suatu objek adalah
mengisolasi objek itu, kemudian meneliti setiap komponen
lainnya berfungsi atau tidak
Perspektif psikologi
Perspektif psikologi merupakan sebuah sintesis dari
banyaknya pandangan keilmuan dalam psikologi,
terutama behaviorisme dan psikologi kognitif.
Pandangan ini mengemukakan bahwa keadaan manusia
sebagai suatu organisme yang aktif mencari informasi
dan menerima proses stimulus yang baru masuk, dan
perilaku manusia merupakan akibatnya atau karena
respon yang dipelajari.
Asums-asumsi perspektif psikologi :
Subjektivitas manusia berada secara bebas dalam
bidang stimulus yang mereka terima maupun yang
mereka hasilkan.
Setiap orang dapat memodifikasikan stimulus yang
mereka terima (pesan dimodifikasi oleh stimulus yang
diterimanya).
Persepsi yang datang bersama stimulus diterima secara
selektif karena organisme membuat pilihan terhadap
apa yang perlu direspon terhadap pilihan stimulus itu.
Perspektif interaksi
Perspektif interaksi dapat dikatakan sebagai sebuah tubuh dari
teori dan penelitian interaksi simbolik yang bersumber dari
kerangka berpikir sosiologi. Perspektif ini menekankan pada
tindakan manusia dalam masyarakat. Masyarakat terbentuk
berdasarkan tindakan-tindakan manusia. Tindakan manusia
umumnya dilakukan sebagai anggota suatu masyarakat.
Individu tidak dapat dipahami dalam isolasi dari interaksi
dengan sesamanya dalam masyarakat.
Asumsi-asumsi perspektif interaksi :
Komunikasi terjadi melalui terciptanya pertukaran simbol
yang berkaitan satu sama lain. Simbol-simbol yang diikuti
oleh individu sebenarnya juga berusaha menjelaskan dirinya
sebagai objek untuk lebih memperjelas keberadaan
pribadinya.
Self itu disusun melalui komunikasi. Self tidak ditunjukkan
oleh proses penyimbolan, juga tidak dapat dikomunikasikan
keberadaannya.
Unsur-unsur dalam perspektif interaksi simbolis meliputi self,
masyarakat, simbol yang berkaitan, pertukaran makna,
koorientasi, dan pengambilan peran.
Perspektif pragmatis
Perspektif pragmatis dinyatakan sebagai pola komunikasi
yang beranggapan bahwa orang dapat mempengaruhi
orang lain pada saat mereka sedang berinteraksi.
Komunikasi tidak dijelaskan sebagai kegiatan atau
ungkapan dari seseorang, tetapi lebih dari sebuah
sistem dan dalam keadaan itu/setiap aksi harus dapat
dimengerti hanya dalam hubungan satu sama lain.
Asumsi-asumsi perspektif pragmatis :
Perspektif pragmatis sebenarnya meminjam teori
sistem umum dan menerapkannya dalam hubungan
antar manusia.
Perilaku bukan merupakan hasil setiap orang tetapi
hasil dari perilaku orang yang lain.
Dalam memahami sistem komunikasi maka kita harus
meneliti sekuen perilaku dan mencari pola-pola yang
lebih yang memberkan karakteristik pada sistem.

Littlejohn ( 1993) menyajikan empat
perspektif komunikasi,yaitu:
behavioristik,
transmisional,
interaksional, dan
transaksional.
Perspektif behavioristik

Perspektif behavioristik yang muncul dari
psikologi behaviorisme; yang menekankan
pada stimulus dan respon.
Teori komunikasi yang menggunakan
pendekatan ini cenderung untuk
menekankan pada cara bahwa orang
dipengaruhi oleh pesan.
Perspektif transmisional

Perspektif transmisional memandang
komunikasi sebagai pengiriman informasi
dari sumber kepada penerima.
Mereka menggunakan gerakan model linier
dari satu lokasi ke lokasi lain.
Perspektif ini menekankan pada media
komunikasi, waktu, dan unsur-unsur
konsekuensial.
Persepektif interaksional

Persepektif interaksional mengakui bahwa
pelaku komunikasi secara timbal balik
menanggapi satu sama lain.
Umpan balik dan efek bersama merupakan
kunci konsep dalam pendekatan ini.
Perspektif transaksional

Perspektif transaksional menekankan pada
kegiatan saling beri.
Ia memandang komunikasi dimana
pesertanya terlibat secara aktif.
Komunikasi dipandang situasional dan
sebagai proses dinamis yang memenuhi
fungsi-fungsi individual dan sosial
(konteks, proses, dan fungsi).
KONTEKS ILMU KOMUNIKASI

De Vito (1978), komunikasi selalu
mengambil tempatnya dalam konteks.
Komunikasi dalam hal konteks paling
sedikit meliputi empat dimensi, yaitu
dimensi fisik,
dimensi sosial,
dimensi psikologis,dan
dimensi temporal.
KONTEKS ILMU KOMUNIKASI

Miller (1978) memusatkan pada empat faktor
yang menentukan suatu konteks
komunikasi, yaitu :
jumlah mereka yang terlibat dalam
komunikasi
tingkat kedekatan fisik,
Jumlah saluran yang mampu dipergunakan
oleh komunikator seperti panca indra,
kesegeraan umpan baliknya.

Anda mungkin juga menyukai