Anda di halaman 1dari 9

A.

Asas-asas Ilmu ekologi


Asas-asas ilmu ekologi merupakan asas-asas dasar dalam ilmu ekologi yang isinya tentang
kondisi ekologi dialam ini.

ASAS 1
Semua energi yang memasuki sebuah organisasi hidup populasi atau ekosistem dapat
dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepas. Energi dapat diubah dari satu bentuk
yang lain,tetapi tidak dapat hilang,dihancurkan, atau diciptakan.
Asas ini sebenarnya serupa dengan hukum termodinamika pertama, yang sangat
fundamental dalam fisika. Asas ini sering juga dikenal dengan hukum konsevasi energi yang
dapat dikemukakan dengan persamaan matematika yang menunjukkan ekivalensi berbagai
bentuk energi. Misalnya kalau W= kerja mekanik, J= unit joule dan H= panas maka W=TH.
Asas ini bertanggung jawab untuk menerangkan, bahwa energi itu dapat diubah-ubah. Dan
semua yang memasuki makhluk hidup, populasi, atau ekosistem . Jadi, dalam hal inisistem
kehidupan dapat dianggap sebagai pengubah energi.
Contoh :
Energi matahari diubah menjadi energi panas atau energi potensial dalam bentuk
makanan. Seperti terjadi pada tumbuhan energi matahari diubah menjadi zat yang dibutuhkan
oleh makhluk lain seperti hewan. Energi tanaman ini akan berpindah ke hewan melalui proses
memakan dan diubah kebentuk yang lain, sehingga ada sebagian energi yang terpakai dan
energi yang berubah ke bentuk yang lain misalnya feses. Dan tidak ada energi yang tidak
hilang melainkan ada yang dimanfaatkan oleh organisme lain.

ASAS 2
Tak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efesien. Asas ini tak lain adalah
hukum termodinamika kedua yang banyak digunakan dan berlaku dalam fisika. Ini berarti,
meskipun energi itu tak pernah hilang dari alam raya, tetapi energi tersebut akan terus diubah
ke dalam bentuk yang kurang bermanfaat. Semua sistem biologi adalah tidak efisien ,dalam
arti kata, hanya sebagian saja dari input energi kedalam suatu makhluk hidup,populasi atau
ekosistem yang tersedia dapat dipidahkan dan digunakan oleh organisme hidup, populasi
uatau ekosistem yang lain.
Contoh :
* Hanya 20 % dari energi potensial dalam BBM digunakan untuk menggerakkan mobil
((energi mekanik)),, 80 % llainnya dilepas ke llingkungan dalam bentuk panas
* Filamen bola llampu 5 % diubah menjadi energi cahaya,, 95 % dilepas dalam bentuk panas
Energi yang tidak seluruhnya dapat dipakai untuk melakukan kerja. Contoh: 10 ton kalori
untuk memutar mesin, hasil kerja mesin itu kurang dari 10 ton kalori. Bagian energi yang
dapat dipakai untuk melakukan kerja disebut entropi. Lawan dari entropi adalah negentropi
(entropi negatif atau pengurangan entropi). Contoh: fotosintesis mempunyai efek negentropi.

ASAS 3
Materi,energi,ruang, waktu, dan keanekaragaman, semua termasuk kategori sumber
alam. Perubahan energi oleh sistem biologi yang berlangsung pada kecepatan yang
sebanding dengan adanya materi dan energi di lingkungannya. Ruang juga dapat
memisahkan makhluk hidup dari sumber bahan makanan yang dibutuhkannya, dimana jauh
dekatnya menentukan perkembangan populasi makhluk hidup itu,karena pengaruh ruang
secara asas adalah beranalogi dengan materi dan energi sebagai makhluk hidup.
Contoh :
Produktivitas hutan tropis alam di Semenanjung Malaya lebih tinggi daripada hutan
iklim sedang di Inggris. Di Malaya hutan tumbuh sepanjang tahun tanpa waktu istirahat,
sesuai dengan iklim tropis. Di Inggris, hutan hanya pada musim semi dan musim panas ( 5
bulan). Hal ini terlihat perbedaan waktu, tempat, materi, keanekaragaman dapat
mempengaruhi keberadaan organisme karena darii kesemua faktor tersebut akan memberikan
pengaruh yang cukup signifikan pada kemampuan organisme untuk tumbuh, beradaptasi dan
bertahan hidup terhadap lingkungannya. Atau dengan kata lain faktor-faktor tersebut akan
memberikan perbedaan antara tempat yang satu dengan yang lainnya.



ASAS 4
Untuk semua kategori sumber alam, kalau pengadaanna sudah mencapai
optimum,pengaruh unit kanaikannya sering menurun dengan menambahan sumber alam itu
sampai kesuatu tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum ini tak akan ada pengaruh
yang menguntungkan lagi.
Untuk semua kategori sumber alam( kecuali keanekaragaman dan waktu)kenaikan
pengadaannya yang melampaui batas maksimum, bahwa akan berpengaruh merusak karena
kesan peracunan. Ini adalah asas penjenuhan . Untuk banyak gejala sering berlaku
kemungkinan penghacuran yang disebabkan oleh pengadaan sumber alam yang sudah
mendekati batas maksimum.
Dimana batas suhu maksimum membatasi berbagai kegiatan hidup dalam sistem
biologi. Melampaui batas suhu optimal, sampai mendekati suhu maksimum,bahkan
mengurangi daya perubahan energi. Dalam asas ini terkandung, bahwa pengadaan sumber
alam mempunyai batas optimum, maupaun batas minimum.
Contoh :
Pada sebuah populasi yang berkembang misalnya terjadi peningkatan jumlah individu
tertentu maka jika peningkatan sudah mencapai batas maksimum terhadap ketersedian
makanan hal ini akan mengakibatkan level maksimum ini akan mengalami penurunan jumlah
populasi karena adanya persaingan dalam memperoleh makanan atau sumberalam yang lain.
Sehingga individu yang kalah dalam bersaing akan mengalami kematian hal inilah yang akan
menurunkan jumlah individu dalam populasi yang maksimum.

ASAS 5
Ada dua jenis sumber alam dasar, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat
merangsang penggunaannya seterusnya,dan yang tak mempunyai daya rangsang penggunaan
lebih lanjut. Ada dua hal pada asas ini. Disuatu pihak dapat dibayangkan suatu keadaan atau
situasi, dimana jenis sumber alam tidak akan menimbulkan rangsangan untuk
penggunaannya lebih lanjut. Dipihak lainn dapat dibayangkan adanya paling sedikit dua
situasi yang mempunyai kesan merangsang itu.
Contoh :
Misalnya pada suatu organisme seperti monyet, adanya jenis makanan tertentu yang
dibutuhkan oleh sekelompok monyet akan mengakibatkan terjadinya tingkat konsumsi yang
tinggi pada jenis makanan tersebut. Hal ini disebabkan karena dengan ditemukannya sumber
makanan tersebut maka akan mendorong monyet-monyet lain untuk datang dan
menggunakan sumberalam tersebut. Maka secara tidak langsung keberadaan sumber alam ini
akan meningkatkan penggunaan dan daya gunanya.

ASAS 6
Individu dan spesies yang menpunyai lebih banyak keturunan dari pada
saingannya,cenderungan berhasil mengalahkan saingannya itu. Apabila pada makhluk hidup
terdapat perbedaan sifat keturunan dalam hal tingkat adaptasi terhadap faktor lingkungan
fisik dan kemudian timbul kenaikan kepadatan populasinya sehingga timbul persaingan,
maka makhluk hidup yang kurang mampu beradaptasi, yang kalah dalam persaingan tadi.
Keculi makhluk hidup yang dapat penyesuaian diri dengan lingkungan. Bahwa makhluk
hidup yang adaptif itu yang mampu menghasilkan lebih banyak keturunan dari pada yang
non-adaptif.
Contoh :
Keberadaan kupu-kupu Biston Betularia bersayap gelap setelah revolusi industry di
Inggris lebih adaptif terhadap lingkungannnya dibandingkan dengan kupu-kupu BIston
Betularia bersayap cerah, hal ini terjadi karena kupu-kupu BIston Betularia bersayap gelap
tidak terlihat oleh pemangsa karena warna sayapnya yang mirip dengan asap dari pabrik-
pabrik. Lain halnya dengan kupu-kupu BIston Betularia bersayap cerah, jenis kupu-kupu ini
karena warna sayapnya yang cerah sehingga mudah terlihat oleh pemangsa sehingga terjadi
penurunan populasi dan mengakibatkan kepunahan jenis kupu-kupu ini. kupu-kupu BIston
Betularia bersayap gelap mampu menghasilkan keturunan yang banyak dibandingkan kupu-
kupu BIston Betularia bersayap cerah karena kemampuan adaptasinya bagus.

ASAS 7
Kemantapan keanekaragaman suatu komonitas lebih tinggi di alam lingkungan yang
mudah diramal. Adanya keteraturan pada pola faktor lingkungan dalam suatu perioda yang
relatif lama, bahwa terdapat fluktuasi turun naiknya kondisi lingkungan disemua
habitat,tetepi besarnya perbedaan dari satu habitat ke habitat lain.
Contoh :
Populasi yang hidup pada suatu habitat dalam lingkungan, dapat memenuhi
kebutuhannya karena lingkungan mempunyai kemampuan untuk mendukung kelangsungan
hidupnya. Kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan populasi disebut daya
dukung (carrying capacity). Daya dukung lingkungan tersebut merupakan sumber daya alam
lingkungan. Kemampuan lingkungan mempunyai batas, sehingga apabila keadaan lingkungan
berubah maka daya dukung lingkungan juga berubah. Hal ini karena daya dukung lingkungan
dipengaruhi oleh faktor pembatas, seperti: cuaca, iklim, pembakaran, banjir, gempa, dan
kegiatan manusia. Seperti pada daerah yang kondisi alamnya stabil cenderung memiliki
keanekaragaman yang tinggi dibandingkan dengan daerah yang kondisi alamnya tidak stabil.
Kondisi yang tidak stabil akan secara tidak langsung memaksa organisme untuk bertahan
hidup pada kondisi yang berbeda-beda, hal ini menyebabkan semakin sedikitnya jumlah
organisme yang dapat bertahan pada daerah tersebut karena tingkat atau kemampuan adaptasi
tiap organism yang satu dengan yang lain berbeda.
Makin beranekaragam komponen biotik (biodiversitas), maka makin tinggi
Keanekaragaman. Daerah yang mempunyai keanekaragaman tinggi adalah hutan tropika (di
kawasan tropika jarang sekali terjadi komunitas alami dirajai oleh hanya satu jenis).

ASAS 8
Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak keanekaragaman takson, bergantung kepada
bagaimana nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut. Bahwa
kelompok tak sonomi tertentu dari pada suatu makhluk hidup ditandai keadaan
lingkungannya yang khas(nicia). Jadi tiap tiap spesies mempunyai nicia tertentu. Spesies itu
dapat hidup berdampingan dengan spesies lain tanpa persaingan, karena masing-masing
mempunyai keperluan dan fungsi yang berbeda dialam. Tetapi, ada suatu kelompok
taksonomi lain yang terdiri atas spesies dengan makan serupa dan toleran terhadap
lingkungan yang bermacam ragam serta luas, maka jelas alam lingkungan itu hanya ditempati
oleh spesies yang kecil saja beranekaragaman. Menurut Whittaker (1960) bahwa reaksi nicia
burung terhadap sifat struktur komunitas relatif luas, juga mempunai kesamaan keperluan
akan jenis makanannya. Oleh kerena itu burung dapat hidup dalam suatu keadaan
limgkungan yang luas dengan spesies yang beranekaragaman.
Contoh :
Habitat dan relung, dua istilah tentang kehidupan organisme. Habitat suatu organisme
dapat juga disebut alamat. Relung (niche atau nicia) adalah profesi atau status suatu
organisme dalam suatu komunitas dan ekosistem tertentu, sebagai akibat adaptasi struktural,
tanggal fisiologis serta perilaku spesifik organisme itu. Organisme-organisme akan
menempati habitat yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Misalnya antara
zebra dengan jerapah, zebra akan menempati wilayahnya sendiri begtupun juga dengan
jerapah. Hal ini karena adanya perbedaan jenis makanan dan kemampuan organisme tersebut
dalam mempertahankan hidup. Zebra hidup didaerah yang banyak rumput atau padang
rumput sedangkan jerapah hidup di kondisi alam yang banyak menyediakan pohon yang
banyak daun mudanya. Atau dapat disimpulkan bahwa pada nicia yang berbeda akan
mempengaruhi perilaku organisme yang ada pada tempat itu.

ASAS 9
Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produk
tivitas. Morowitz (1968) adanya hubungan antara biomasa, aliran energi dan keanejaragaman
dalam suatu sistem biologi. Suatu sistem menyimpan sejumlah materi B(untuk biosama) dan
mengandung aliran energi melali materi materi P(untuk produktivitas). Apabila aliran energi
itu telah berasosiasi sebanding dengan materinya dan juga materi itu bebas tukar menukar
dengan materi yang tersimpanan, maka jumlah rata-rata yang diperlukan bagi penggunaan
materi dalam sistem itu dapat dinyatakan dengan rumus:
t = K (K = koefisien tetepannya)
Keanekaragaman suatu sistem (D) sebenernya juga sebanding dengan t, sebab D ialah
ukuran jumlah rata-rata waktu yang diperlukan oleh energi pada sistem itu sampai ketujuan
akhirnya. Asas ini mengandung, bahwa efisien penggunaan aliran energi dalam sistem
biologi akan meningkat dengan meningkatnya kompleksitas organisasi sisten bilogi itu dalam
suatu komunitas.
Contoh :
Tingkat keberagaman komunitas akan semakin besar jika biomasanya besar dan
produktivitas kecil. Hal ini disebabkan karena aliran energy dalam system tersebut, aliran
energy tersebut akan saling tukar-menukar dengan materi yang tersimpan pada suatu
komunitas. Misalnya biomasa pada suatu system simpanan materinya besar maka secara
otomatis akan meningkatkan keanekaragaman pada suatu komunitas tersebut

ASAS 10
Pada lingkungan yang stabil perbandingan antara biosama dengan produktivitas
dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot. Asas ini merupakan kelanjutan dari
asas 7 dan 9. Dalam perjalanan waktu serta habitat yang stabil D meningkat sebanding
dengan , berarti meningkat pula. Dalam asas 10, bahwa sistem biologi menjalani evolusi
yang mengarah kepada peningkatan efisiensi penggunaan energi dalam lingkungan fisik yang
stabil.
Hukum Bergmann menyatakan, bahwa hewan homoioterm dari lingkungan beriklim
dingin cenderung ebih besar ukurannya, jadi mempunyai rasio yang luas permukaan atau
berat yag lebih rendah, dibanding dengan hewan serupa didaerah yang lebih hangat.
Hukum Allen menyatakan pula adanya kecenderungan pemendekan anggota tubuh dibanding
dengan berat tubuh hewan didaerah dingin untuk menurunkan rasio luas permukaan atau
berat tubuh. Implikasi asas ini sebuah komunitas atau tingkat makanan dapat dibuat tetap
muda dengan memperlakukan fluktuasi iklim yang tidak beraturan.
Contoh :
Pada lingkungan yang stabil hewan yang mampu bertahan akan dapat hidup lebih
lama. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan efisiensi penggunaan energy sehingga dapat
digunakan dalam waktu lama atau jangka panjang. Hal ini dapat dicapai jika jumlah energy
yang tersedia dapat digunakan untuk menyokong biomasa yang lebih besar. Contohnya pada
populasi jumlah biomasanya besar maka diperlukan energy yang besar pula untuk memenuhi
hal tersebut. Sehingga untuk memenuhi dalam waktu lama diperlukan efisiensi dalam
menggunakan energy tersebut.

ASAS 11
Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengeksplotasi sistem yang belum mantap
(belum dewasa). Hal ini ekosistem, populasi atau tingkat makanan yang sudah dewasa
memindah energi, biomasa, dankeanekaragaman tingkat organisasi kearah yang belum
dewasa. Populasi atau tingkat makanan yang sudah dewasa memindahkan energi, biosama
dan keanekaragaman tingkat organisasi kearah yang belum dewasa. Energi materi dan
keanekaragaman mengalir melalui suatu kisaran yang menuju kearah organisasi yang lebih
kompleks atau subsistem yang rendah keanekaraganamnya kesubsistem yang tinggi
keanekaragamannya. Asas ini meneruskan asas 5 yang mengatakan, bahwa pengadaan yang
meningkat dari pada suatu sumber alam, seperti halnya keanekaragaman yang dapat
merangsang libih banyak penggunaan sumber tersebut. Kemudian diikuti asas 9
yangmenyatakan, bahwa keanekaragaman yang meningkat dalam sebuah sistem berarti
meningkatkan efisiensi penggunaan energi, ialah dengan mengeksplotasi sistem lain yang
menghabiskan energi untuk mengumpulkan materi dam energi yang dibutuhkan.
Contoh :
Daerah hutan yang ditanami oleh tanaman palawija, maka kondisi hutan ini akan
mempengaruhi kondisi tanaman palawija. Seperti adanya serangan babi hutan, kera dan tikus
sehingga hanya beberapa tanaman yang dapat bertahan pada kondisi tersebut maka
diperlukan usaha yang keras agar kendala ini dapat teratasi. Pada kondisi ini energy mengalir
dari tanaman palawija ke hutan dengan perantara hama.

ASAS 12
Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat brtgantung kepada kepentingan
relatifnya di dalam keadaan suatu lingkungan. Asas ini merupakan kelanjutan asas 6 dan 7.
Keanekaragaman teru menerus meningkat ilingkungan yang sudan stabil, maka dalam
perjalanan watu dapat diharapkan adanya perbaikan terus menerus dalam sifat adaptasi
terhadap lingkungan. Jadi, dalam sebuah ekosistem yang sudah mantap dalam habitat yang
sudah stabil, sifat responsif terhadap fluktuasi faktor alam yang diperlukan. Implikasi asa ini
adalah bahwa sesungguhnya tidak ada sebuah strategi evaluasi yang terbaik dimuka bumi
ini. Semua lebih bergantung kepada keadaan lingkungan fisik. Kesimpulan asas ini ialah,
bahwa populasi dalam ekosistem yang belum mantap, kurang bereaksi terhadapan
perubahan lingkungan fisikokimia dibandang dengan populasi untuk meningkatkan
kemampuanberadaptasi dengan keadadaan yang tidak stabil.
Contoh :
Kemampuan ikan dal beradaptasi, seperti ikan betok yang mampu bertahan pada
kondisi yang miskin air dan oksigen, langkah yang digunakan oleh ikan jenis ini adalah
dengan adaptasi morfologi dan fisiologi tubuhnya sehingga cocok dengan kondisi tersebut.
atau pada jenis ikan yang hanya mampu hidup dengan kondisi air yang banyak, jika terjadi
perubahan kondisi fisik seperti pendangkalan dan kurangnya air akan berpengaruh pada daya
adaptasi ikan ini sehingga kondisi yang sudah stabil tersebut dapat berubah dan mengancam
keberadaan spesies tersebut.

ASAS 13
Lingkungan yang secara fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan
keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat menggalakkan
kemantapan populasi lebih jauh lagi. Pertama asas 7 mengemukakan, bahwa kekompleksan
organisasi makin meningkat pada lingkungan fisik yang sempurna ialah, bahwa akan terjadi
kenaikan jumlah spesies dan varitas pada rantai makanan dalam komunitas.Artinya dalam
komunitas yang sempurna, jumlah jalur energi yang masuk melalaui ekosistem meningkat
dan bila seuatu yang buruk terjadi pada jalur, maka kemungkinan jalur lain mengambil
yang lebih besar, dibanding dengan komunitas yang belum sempurna . jadi resiko memang
dibagi secara merata pada ekosisem yang sempurna, sehigga kesempurnaan lebih terjaga.
Contoh :
Kondisi iklim didaerah tropis akan menyebabkan keanekaragaman tinggi.
Keaneragaman tinggi sering disebut diversity is stability. Daerah yang mempunyai
keanekaragaman tinggi adalah hutan tropika (di kawasan tropika jarang sekali terjadi
komunitas alami dirajai oleh hanya satu jenis). Sehingga dalam lingkungan yang stabil dapat
mewujudkan kestabilan populasi dan ekosistem. Hal inilah yang menyebabkan keberagaman
di hutan tropis cukup tinggi.

ASAS 14
Derajat pola peraturan naik-turunnya populasi bergantung kepada jumlah keturunan
dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu. Asas ini
kebalikan dari asas 13. Tidak adanya keanekaragaman yang tinggi pada ranytai makanan
dalam ekosistem yang belum sempurna, menimbulkan derajat ketidakstabilan populasi yang
tinggi. Sehingga jumlah kecil spesias berinteraksi yang satu dengan yang lain dalam satu
cara tertentu sampai terjadinya perpanjangan waktu, maka fluktuasi populasi yang sangat
tinggi mungkin aja berlaku. Masalnya burung yang sangat ber gantung pada tikus tanah
sebagai makanan utamanya, dam tikus tanah sangat bergantung kepada suatu spesies
tumbuhan , tumbuhan itu juga bergantung kepada jenis tanah tertentu untuk keperluan
hidup.
Contoh :
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam komunitas atau populasi dapat diamati dan
seringkali perubahan itu berupa pergantian komunitas lain. Contoh: sebuah kebun jagung
yang ditinggalkan setelah panen dan tidak ditanami lagi. Di situ akan bermunculan berbagai
jenis gulma yang membentuk komunitas. Apabila lahan itu dibiarkan cukup lama, maka
dalam komunitas tersebut akan terjadi pergantian komposisi jenis yang mengisi lahan
tersebut. kondissi seperti iklim juga dapat dipengaruhi oleh kondisi iklimnya.

Anda mungkin juga menyukai