dengan Komplikasi Postoperative Bacteremia Pembimbing : dr. Praca!o" Sp.An Ole : #ristine $erina %&'(&.')(.''*+ Ton! %&'(&.')(.'',+ K-PAN.T-RAAN KL.N.K .L/U AN-ST-S. RSU0. R. S1A/SU0.N" S2 3AKULTAS K-0OKT-RAN UN.KA AT/A 4A1A SUKABU/." APR.L &'(* Bab . KASUS &.(. .0-NT.TAS PAS.-N Nama : Tn. P Usia : 53 tahun Agama : Islam Pendidikan : SD Suku Bangsa : Sunda Status : Sudah menikah Warga Negara : Indonesia Alamat : K. Kamandora Karang Tengah !" : A #5$%%% Tanggal re&o : ' Aril '(#3 Tanggal oerasi : 3 Aril '(#3 &.&. ANA/N-S.S Didaatkan se)ara autoanamnesis ada tanggal ' Aril '(#3* k #+.(( ada saat kun,ungan re&oerati- Keluhan utama Pasien mengeluhkan n.eri ada saat /uang air ke)il .ang disertai urin /er0arna kemerahan. Keluhan Tam/ahan Pasien mengeluhkan n.eri di inggang se/elah kanan. Pasien ,uga mengeluhkan )emas akan dioerasi. !i0a.at en.akit sekarang Tiga hari S"!S asien merasakan n.eri ada inggang se/elah kanan dengan en,alaran n.eri ke daerah unggung /a0ah. N.eri .ang dirasakan ada a0aln.a tidak menganggu akti1itas. N.eri ,uga dirasakan ada saat BAK .ang disertai urin /er0arna kemerahan. Pasien ,uga menderita demam dengan suhu 3+ ( 2.BAB tidak ada keluhan. !i0a.at en.akit dahulu !i0a.at alergi terhadao/at dan makanan* TB aru* stroke* serta dia/etes mellitus* disangkal asien. Pasien memiliki ri0a.at alergi terhada udara dingin* ri0a.at hiertensi se,ak ' tahun .ang lalu* serta ri0a.at sesak na-as /erulang tana disertai mengi. !i0a.at ke/iasaan Ke/iasaan merokok 345 sudah le/ih dari #( tahun .ang lalu samai sekarang. Ke/iasaan meminum alkohol disangkal. &.*. P-/-R.KSAAN 3.S.K dilak5kan pada tanggal & April &'(* Keadaan umum : tamak tenang Kesadaran 62S : )omos mentis : #5 Tekanan darah : #3(7+( mm8g Nadi : 9: kali er menit ;a,u ernaasan : '( kali er menit Suhu aksila : 3<*# ( 2 Berat /adan : 55 kg Tinggi /adan : #<( )m Pemeriksaan =isik Umum Keala : normose-ali* de-ormitas & "ata : sklera ikterik &7&* kon,ungti1a anemis &7&* uil /ulatisokor* diameter uil 3 mm7 3 mm* re-leks )aha.a 474 8idung : setum nasi di tengah* sekret &7& "ulut 6igi : mukosa /i/ir dan oral /asah* malamati : : gigi go.ang 3&5* gigi alsu 3&5 ;eher :T"D $ )m* tidak ada em/esarantiroid .Kelen,ar getah /ening tidak mem/esar Toraks ,antung I Pa : iktus kordis tidak terlihat : iktus kordis tidak tera/a Pe A : /atas atas ada I2S III midkla1ikula sinistra* /atas kanan ada I2S > linea sternalis dekstra* /atas kiri ada I2S > anterior a?illa sinistra : /un.i ,antung I dan II reguler* murmur &* gallo & Toraks Paru I Pa Pe A : gerakan naas simetris statis dan dinamis : stem -remitus simetris kanan dan kiri : sonor ada kedua laang aru : /un.i naas 1esikuler 474* ronki &7&* 0hee@ing &7& A/domen I Pa : tamak datar : suel* tidak terdaat massa Pe A : timani ada seluruh laang a/domen : /ising usus ositi- #( kali er menit Punggung : de-ormitas 3&5* skoliosis 3&5* ki-osis 3&5 n.eri ketok ada 2>A de?tra 345 Akstremitas : akral hangat* 2!T ' detik* edema &7&* kekuatan motorik 575 Pemeriksaan ;a/oratorium & April &'(* 2b #(*+ 2t 3'*+ Le5kosit ''.#(( Trombosit #(:.((( -ritrosit 3*<< 6akt5 pendaraan 'B 6akt5 pembek5an +B S7OT ''*< S7PT '<*9 7l5kosa p5asa #3' Kolesterol total #'3 Trigliserida #<: Ure5m #('*9 Kreatinin 5*#< Asam 5rat #(*# Na 8 #::*' K 8 :*#5 #a 88 +*:( #l 9 #(:*5 Pemeriksaan AK6 : dalam /atas normal* sinus rh.thm Pemeriksaan !ontgen : Thora? 2ardiomegali 3&5* KP akti- 3&5 BNC Tamak konkremen oak setinggi 1erte/ra lum/al ;&: kanan kontur gin,al kanan dan kiri tidak ,elas I>P =ase ne-rogram: kedua gin,al terlihat normal =ase ekskresi: gin,al kiri terlihat ada menit ke 5* gin,al kanan terlihat ada menit ke #5 Sistem el1o)al.?: Sistem el1okalisesgin,al kanan mele/ar* sedangkansistem el1okalises gin,al kiri tidak mele/ar Ureter: ureter kanan mele/ar samai #73 roksimal* tamak /a.angan /atu ada ureter kanan #73 roksimal >esika Urinaria: dinding regular* tidak tamak konkremen oak* -illing de-e)t mauun indentasi Kesan: -ungsi gin,al kiri normal* dan kanan dela. e?)retion* hidrone-rosis e). Urolithiasis kanan setinggi #73 roksimal* tidak tamak 1esi)olithiasis C/at .ang di/erikan: 2e-tria?one ' ? # g !anitidine 3 ? # g Cndansentron 3 ? # g Diagnosis ker,a : ;aki&laki 53 tahun dengan /atu ureter ro?imal de?traakan dilakukan ren)ana oerasi ureterorenos)o. dan lithotris.* asien digolongkan ke dalam status -isik ASA II. Saran Anestesi : & SIC & SIA & Puasa < ,am* se,ak ukul ('.(( & !; #5(()) 7 ': ,am & Sedia darah ' /ag Tanggal * April &'(*" p5k5l ':.,; pasien mas5k kamar operasi. Pemeriksaan 3isik : KU: /aik dengan SC ' 99D Kesadaran :)omos mentis. 62S : #5. Tanda >ital : TD : #397+# mm8g N :#(# ?7menit ! : '3 ?7menit SC ' : 9+&99D dengan C ' 1ia nasal )anule '*5 ;m S : 3<*+ o 2 AK6 sinus rh.thm Ole Anestesi" di dalam kamar operasi dilak5kan: Cksigenasi ;oading asien dengan)airan !inger ;aktat 3(()) dan Widahes 5(()). Premedikasi dengan Cndansentron : mg dan !anitidine 5( mg P5k5l ('.'' dilak5kan anestesi regional mengg5nakan B5pivacaine 2#l '.;< %iperbarik+ * cc. Teknik Anestesi :Anestesi sinal setinggi ;3 & : Anestesi dengan Bui1i)aine 82l (.5D dengan sinal needle no. '< !esirasi : C ' '*5 ;m Selama oerasi /erlangsung* asien ditematkan ada osisi lithotom. Pemeriksaan =isik : KU : tenang* )omos mentis Tanda 1ital : TD : #5( 7 9( mm8g 8! : ##( ?7m !! : '( ?7m SC ' : 99 D Post Anestesi Regional : TD : #357+( mm8g 8! : +(?7m !! : '( ?7m SC ' : 99 D Total #airan : Kristaloid : #3(( )) Koloid : 5(( )) TCTA; : #+(( )) 0ata observasi intra operati= 6akt5 T0 %mm2g+ 2R %>?m+ SpO & %<+ Keterangan #(.(( #5(79( ##( 99 ;oading !inger ;aktat 4 0idahes. C dimulai ukul #(.(5 #(.#5 #:(7+( ##( 99 !inger ;aktat #(.3( #'(7$5 #(( 99 & #(.:5 #3(7+( #'( 99 !inger ;aktat #(.55 #:(7+( 9( 99 C selesai "ediasi selama intraoerati-: #5 Petidin 5( m)g I> /olus ada ukul #(.#( '5 Ketorola) 3( mg I> /olus ada ukul #(.5( ;ama oerasi : 5( menit Perdarahan : E #(( ml Penggantian )airan intraoerati- E #+(( ml Aldrete S)ore F + Kesadaran : ' 3Kesadaran enuh5 Warna : ' 3"erah muda5 Akti-itas : # 3"amu menggerakan kedua ekstremitas5 !esirasi : # 3Pernaasan dangkal5 Kardio1askular : ' 3Tekanan darah men.imang G'(D dari re&o5 Intruksi ost oerasi : #5 Kontrol tekanan darah* nadi* dan resirasi tia #5 menit selama : ,am '5 Tidak erlu uasa* makan dan minum /ertaha 35 Tidur terlentang selama #( ,am :5 C ' di/erikan ' H 3 ;m 55 Analgeti) ketolora) <( mg I> dri dalam !; 5(( )) ': <5 Analgeti) ketolora) 3( mg I> /olus er + ,am 3terakhir ukul #(.5(5 Post Operasi p5k5l ((.'' di PA#U : Anamnesa : Setelah oerasi* asien mengeluh lemas dan menggigil Pemeriksaan =isik : TD : #5:7+( mm8g 8! : ##3 ?7m !! : '( ?7m Thora? : Inseksi : gerak naas kedua aru simetris Palasi : tak Perkusi : tak Auskultasi : suara naas 1esikuler ada kedua laang aru Kardio1askular : Inseksi : tak Palasi : tak Perkusi : tak Auskultasi : /un.i ,antung I dan II normal* tidak ada gallo dan murmur Integumen : 2!T : G ' detik* turgor kulit elastis Akral : Adema : tidak ada edema "ata : tidak ada sklera ikterik* )on,un)ti1a /er0arna merah muda* re-leks )aha.a ositi- ada kedua mata* ukuran uil 373 6astrointestinal : Inseksi : /entuk erut datar Palasi : tak Perkusi : tak Auskultasi : /ising usus ositi-* 5 kali er menit 6enitourinaria : terasang kateter se,ak 3 Aril '(#3 3ost&o5* dengan hematuria Pada ukul ##.:5 WIB asien dian,urkan C' #((D #( ;m* !; analgetik ': tm Pada ukul #'.(( hasil )ek la/ # menun,ukkan : 8/ : +*: g7d; ;eukosit : 3<(( 8t : '3 Trom/osit : $9.((( Pada ukul #'.(( asien di/erikan ;ido)ain ' amul /olus.F Pasien ost o urethral rese)tion sistos)o. dan lithotris. ada tanggal 3 Aril '(#3. Pemeriksaan pen5n@ang : & 8asil )ek ost o 33 Aril '(#35 : Ureum : #5+ Kreatinin : :*#< Na : #5(*9 K : :*3 2a : <*5' & Se/elum hemodialisa 3: Aril '(#35 8BsAg : 3&5 Anti 82> : 3&5 8/ : $*: ;eukosit : '('.((( 8t : #9*+ Trom/osit : #$'.((( Na : #5(*# K : :*(: 2a : 9*' 2l : #(5*$ & Setelah hemodialisa 3: Aril '(#35 : Ureum : <5*# Kreatinin : '*:3 Na : #:9*5 K : :*#' 2a : +*: 2l : #(5*9 /onitoring selama di PA#U Iam Kesadaran Kardio1askular Aldrete S)ore Intake Parenteral Cutut Urin TD 8! Suhu SC' !! Akti-itas Kulit ##.(( 2" #5:7+( ##3 3$ #(( '( 3 # !; 5(( )) analgetik :'( )) sisa ok ##.#5 2" ##:7<$ #'' 3+*5 #(( '( 3 # ##.3( 2" #((7<3 #'( 3+*' #(( '( 3 # !; 5(( )) ##.:5 2" +57:5 #'3 3$*: #(( '( 3 # Widahes 5(( )) #'.(( 2" 5$73( +# 3$*5 #(( '( 3 # #'.#5 2" 9:75: ##( 3$*9 #(( #+ 3 # Widahes 5(( )) #'.3( 2" ##(7<# #'# 3$*5 #(( '+ ' # Na2l 5(( )) #'.:5 2" ##<7<$ #'5 3$*5 #(( '+ # # !; 5(( )) #3.(( 2" ##$7<3 #:( 3$*( #(( '+ ( # #3.#5 2" ##+7$# #:' 3$*: #(( '+ ( # #3.3( 2" #'<7$: #:$ 3$*# #(( '+ ( # #3.:5 2" ##(7<< #5# 3$*# #(( 3: ( # #:.(( 2" #'(7$3 #5# 3$*# #(( 3< ( # #5( )) #:.#5 2" #':7+: #:' 3$*' +9 3< ( # #:.3( 2" #3#7$3 #39 3<*$ 95 3< ( # #:.:5 2" #(#7$+ #'' 3<*+ 9< 3< ( # #5.(( 2" #(+7<( #'+ 3$*# 95 '# ( # #5.#5 2" #($7<3 #'# 3$*' 9+ '+ ( ' #5.3( 2" #(:7<: ##$ 3$*# 9+ #9 ( ' #5.:5 2" 9:75# ##' 3$*# 9+ #9 ( ' #<.(( 2" 9#7<' ##5 3$*# 9+ '# ( ' #<.#5 2" #(57$$ ##: 3$*( 99 #9 ( ' #<.3( 2" ##+7<5 ### 3$*( 99 #9 ( ' #<.:( 2" #(+7<+ #($ 3<*9 99 #+ ( ' <5( )) Pada ukul #5.(( asien di/erikan etidine dri $5 mg dan /olus '5 mg. Pada ukul #$.5( asien masuk I2U Pasien ditrans-usi ada : Aril '(#3 se/an.ak '5( ))* P!2. Pasien men,alani hemodialisa ada : Aril '(#3. BAB ... ANAL.SA KASUS (. Bagaimana menent5kan klasi=ikasi stat5s =isik men5r5t American Society of Anesthesiologists (ASA) pada pasien iniA Klasi-ikasi .ang la@im digunakan untuk menilai ke/ugaran -isik seseorang ada saat pre-operative ialah .ang /erasal dari American society of Anesthesiologists (ASA). Klasi-ikasi -isik menurut ASA ini /ukan meruakan alat rakiraan risiko anestesia* karena damak saming anestesia tidak daat diisahkan dari damak saming em/edahan. Klasi=ikasi stat5s =isik men5r5t American Society of Anesthesiologists ASA # Pasien sehat organik* -isiologik* sikiatrik* /iokimia ASA ' Pasien dengan en.akit sistemik ringan atau sedang. Tidak terdaat keter/atasan .ang /ermakna dalam men,alankan akti1itas sehari&hari ASA 3 Pasien dengan en.akit sistemik /erat* sehingga akti1itas rutin ter/atas se)ara /ermakna ASA : Pasien dengan en.akit sistemik /erat .ang mengan)am kehiduann.a setia saat* atau .ang mem/utuhkan terai intensi-. Pasien tidak daat men,alankan akti1itas rutin. ASA 5 Pasien sekarat .ang dierkirakan dengan atau tana em/edahan hidun.a tidak akan le/ih dari ': ,am. ASA < Pasien mati /atang otak .ang men,adi donor organ Jketerangan: huru- KAL di)antumkan ada em/edahan emergency Klasi-ikasi status -isik pre-operativeada asien ini digolongkan kedalam ASA ' dengan dasar /ah0a asien memiliki ri0a.at hiertensi .ang didiagnosa se,ak ' tahun .ang lalu serta memiliki ri0a.at sesak na-as /erulang tana mengi. Selain itu asien teta daat men,alankan akti1itas sehari&hari tana keter/atasan .ang /ermakna. &. /engapa pada pasien ini dip5asakan ) @am pre-operativeA Untuk meminimalkan risiko regurgitasi isi lam/ung dan asirasi ke dalam ,alan na-as* maka semua asien .ang di,ad0alkan untuk oerasi elekti- dengan anestesia harus diantangkan dari masukan oral selama eriode tertentu se/elum induksi anestesia. Periode uasa mem/erikan kesematan /agi tu/uh untuk mengosongkan lam/ung. American Society of Anesthesiologists merekomendasikan /ah0a ada asien de0asa* uasa dari makanan adat dan susu harus mele/ihi < ,am se/elum anetesi umum* anestesi regional* atau sedasi7analgesia dilakukan. "inuman /ening* air utih* teh manis dier/olehkan samai ' ,am se/elum anestesia. Selain itu enting untuk melakukan e1aluasi ada asien untuk men)ari ada tidakn.a -aktor risiko .ang daat memerlam/at engosongan lam/ung* misaln.a seerti o/esitas* dia/etes mellitus* hamil* ri0a.at re-luks gastroeso-ageal* dan ri0a.at oerasi lam/ung. 8al terse/ut akan memengaruhi laman.a eriode uasa. Pasien ada kasus ini tidak memiliki -aktor risiko terse/ut sehingga tidak /erengaruh terhada laman.a uasa sesuai rekomendasi dari American Society of Anesthesiologists. *. /engapa pada pasien ini diberikan premedikasi Ondansetron , mg dan Ranitidin ;' mg A C/at .ang di/erikan se/agai remedikasi adalah Cndansentron : mg dan !anitidin 5( mg. Cndansentron se)ara selekti- mengham/at resetor serotonin 5&8T3. !esetor 5&8T3 .ang terdaat di eri-er 3e-eren 1agal a/dominal5 dan sentral 3kemoresetor trigger @one ada area ostrema dan nukleus traktus solitarius5 memun.ai eranan enting dalam ermulaan re-leks mual dan muntah* sehinggaondansentron sangat /erguna dalam menekan re-leks mual dan muntah. !anitidin meruakan antagonis resetor 8 ' .ang mengham/at histamin untuk /erikatan dengan resetor 8 ' sehingga mengurangi roduksi asam lam/ung serta meningkatkan 8 lam/ung. Kedua o/at .ang digunakan se/agai remedikasi ini /ertu,uan untuk mengurangi risiko asirasi selama oerasi /erlangsung. ,. Bagaimana dengan tata laksana res5sitasi cairan pada pasien iniA Pasien adalah laki&laki* usia 53 tahun* dengan /erat /adan 55 kg : #5 Ke/utuhan )airan re oerati- F Ke/utuhan )airan rumatan rutin : a5 Seuluh kilogram ertama : : ml7kg7,am 3 #( kg ? : F :( ml7,am5 /5 Dua uluh kilogram selan,utn.a : ' ml7kg7,am 3#( kg ? ' F '( ml7,am5 )5 Tiga uluh kilogram selan,utn.a : # ml7kg7,am 335 kg ? # F 35 ml7,am5 Total ke/utuhan )airan rumatan untuk asien ini adalah 95 ml7,am '5 Ke/utuhan )airan intra oerati- : Didaatkan dari F >olume komensatori eksansi )airan intra1askular 4 De-isit )airan selama uasa 4 Ke/utuhan )airan rumatan selama oerasi 4 Kehilangan )airan selama oerasi 4 Kehilangan )airan tam/ahan 3)airan di ruang interstitial5 i) >olume komesantori eksansi )airan intra 1as)ular ada anestesi sinal F #( & '( ml7kg #(ml7kg ? 55 kg F 55(ml ii5 2airan de-isit selama uasa : De-isit )airan daat ter,adi ada karena keadaan uasa dan roses atologik. Ke/utuhan )airan uasa dieroleh dengan mengalikan ke/utuhan )airan er&,am dengan laman.a 0aktu uasa.Perhitungkan ,uga aa/ila terdaat erdarahan reoerati-* muntah* diuresis dan diare atauun adan.a eningkatan insensible water losses. Keb5t5an cairan p5asa B Keb5t5an cairan per9@am > lama p5asa %@am+ Pada kasus ini asien uasa selama + ,am* maka ke/utuhan )airan uasa F95 ml7,am ? + ,am F $<( ml iii) Ke/utuhan )airan rumatan selama oerasi* .aitu 5( menit 3di/ulatkan men,adi # ,am5 F 95 ml7,am ? # ,am 95 ml i15Kehilangan )airan selama oerasi 3erdarahan5 Iumlah erdarahan daat dilihat dari ,umlah kasa atau tamon .ang digunakan dalam oerasi dan ,umlah )airan .ang ada ada suction. Kasa steril /iasa .ang /asah dengan darah mengandung kurang le/ih #( ml darah. Pada kasus* ,umlah erdarahan adalah se/an.ak #(( ml. Perlu dierhitungkan ,uga aakah erlu mem/erikan trans-usi darah ada asien.Aa/ila ada asien kehilangan darahn.a le/ih dari .ang dier/olehkan 38tG 3(D5* harus dierhitungkan untuk dilakukan trans-usi darah. 2ara erhitungann.a adalah se/agai /erikut : >olume darah estimasi F $5 ml7kg ? 55 kg F :.#'5 ml >olume sel darah merah re oerati- 38tF3'*+D5 F :.#'5 ? 3'*+D F #.353 ml >olume sel darah ada 8t 3(D F :.#'5 ? 3(D F #.'3$*5 ml Perdarahan darah ost oerati- F #.353 H #.'3$*5 F ##5*5 ml Iumlah darah .ang dier/olehkan hilang F 3 ? ##5*5 ml F 3:<*5 ml 15 Kehilangan )airan tam/ahan 3Third space losses) Penurunan dari 1olume ekstra1askular dalam roses em/edahan meruakan aki/at dari e1aorasi )airan* roses eksudasi )airan* edema ,aringan sekunder aki/at maniulasi em/edahan dan deosit )airan ada organ&organ tertentu seerti di usus dan aru. Se)ara sederhana* third space losses daat dikoreksi dengan rumus: 0era@at ker5sakan @aringan Keb5t5an cairan tambaan "inimal (&' ml7kg Sedang '&: ml7kg Berat :&+ ml7kg Pada kasus ini* asien akan men,alani oerasiureterorenos)o. dan lithotrisi.Dera,at kerusakan ,aringan .ang dierkirakan adalah tingkat sedang* sehingga ke/utuhan )airan tam/ahann.a adalah sekitar '&: ml7kg : ml7kg ? 55 kg F ''( ml. 1i5"asukan )airan intra oerati- F #+(( )) Total ke/utuhan )airan intra oerati- F >olume komensatori eksansi )airan intra1askular 4 De-isit )airan selama uasa 4 Ke/utuhan )airan rumatan selama oerasi 4 Kehilangan )airan selama oerasi 4 Kehilangan )airan tam/ahan Total ke/utuhan )airan intra oerati- F 55( 4 $<( 4 95 4 #(( 4 ''( F #$'5 )) Selisih )airan F #+(( H #$'5F $5 )) 35 Ke/utuhan )airan ost oerati- Adalah sama dengan ke/utuhan )airan re oerati-* .aitu ke/utuhan )airan rumatan* .aitu 95 ml7,am Pada literatur* ,uga dikemukakan )ara em/erian )airan engganti intraoerati- aa/ila oerasi le/ih dari satu ,am adalah : o Pada satu ,am ertama oerasi F M dari )airan de-isit dari uasa 4 ke/utuhan rumatan7,am 4 IW; 3Third space losses) o Pada ,am kedua oerasi F N dari )airan de-isit selama uasa 4 ke/utuhan rumatan7,am 4 IW; 3Third space losses) o Pada ,am ketiga oerasi F N dari )airan de-isit selama uasa 4 ke/utuhan rumatan7,am 4 IW; 3Third space losses) ;. /engapa loading cairan perl5 dilak5kan sebel5m anestesi spinal A Blokade neuroa?ial men.e/a/kan enurunan tekanan darah .ang dihu/ungkan dengan enurunan den.ut ,antung dan kontraksi ,antung. A-ek ini umumn.a roorsional dengan tingkatan 7 le1el simatektomi. Tonus 1asomotor umumn.a ditentukan oleh sera/ut simatis .ang /erasal dari T5 samai ;#* .ang memersara-i otot olos arterial dan 1ena. Blok sara- ini men.e/a/kan 1asodilatasi dari 1ena* ter,adi ooling darah* dan enurunan 1enous return. Arterial sistemik 1asodilatasi ,uga menurunkan resistensi 1askuler sistemik. A-ek arterial 1asodilatasi dikurangi dengan adan.a komensasi 1asokonstriksi ada le1el diatas /lokade. Suatu /lok simatis .ang tinggi tidak sa,a men)egah 1asokonstriksi komensasi tai ,uga mem/lok sera/ut kardia) asselerator .ang /erasal dari T#&T:. 8iotensi he/at daat ditim/ulkan karena kom/inasi 1asodilatasi dengan /radikardi dan enurunan kontraktilitas. A-ek ini dier/esar kalau 1enous return terham/at. A-ek kardio1askuler .ang /uruk harus diantisiasi untuk mengurangi dera,at hiotensi. ;oading 1olume dengan #(&'( ml7kg )airan intra1ena ada asien sehat akan mengkomensasi ooling darah 1ena. Pasien ada kasus ini memiliki /erat /adan 55 kg* sehingga loading volume .ang daat di/erikan adalah /erkisar antara 55( H ##(( )). Pasien di/erikan loading volume se/esar +(( )) se/elum dilakukan anestesi sinal. ). /engapa pada pasien ini dilak5kan teknik anestesi spinal A Pada asien ini diilih untuk dilakukan teknik anestesi sinal karena* teknik anestesi ini /isa dilakukan untuk semua oerasi .ang dilakukan dari leher ke/a0ah.Terutama rosedur oerasi .ang hendak dilakukan didaerah a/domen /agian /a0ah* urogenital* inguinal* re)tal* dan ekstremitas /a0ah. Anestesi sinal ,uga daat menurunkan insidensi trom/osis 1ena* em/oli aru* komlikasi ,antung ada asien /eresiko tinggi* erdarahan dan ke/utuhan akan trans-usi* serta neumonia dan deresi naas. "enurut salah satustudi meta&analisis* dikatakan /ah0a ter,adi eningkatan .ang signi-ikan terhada angka keselamatan dan menurunn.a insidensi trom/oem/oli as)a oerasi dan komlikasi ,antung serta aru H aru ada anestesi neuroa?ial di/andingkan dengan anestesi umum. Teknik anestesi sinal han.a memerlukan 0aktu singkat untuk dilaksanakan* onset le/ih )eat* e-ek anestesi .ang le/ih /aik terhada -ungsi sensorik dan motorik* dan le/ih tidak n.eri saat rosedur oerasi. Dengan enggunaan teknik anestesi sinal ,uga daat dieroleh e-ek relaksasi otot rangka dan kontraksi saluran )erna. Kontraindikasi ada anestesi sinal adalah /ila asien menolak* erdarahan* hio1olemia /erat* eningkatan tekanan intrakranial* in-eksi ada daerah .ang hendak disuntik* dan en.akit katu ,antung .ang /erat atau o/struksi ada aliran keluar 1entrikel. Kerugian dari teknik anestesi sinal adalah adan.a kemugkinan gagaln.a e-ek anestesi hingga le1el sensorik .ang diinginkan* dan ter,adin.a hiotensi aki/at terham/atn.a sistem sara- simatis eri-er ada teknik anestesi ini* terutama ada asien .ang mengalami hio1olemia.Kerugian lainn.a dari /lok simatis ada anestesi sinal .aitu /erkurangn.a mekanisme tu/uh terhada -ungsi komensasi terhada reson erdarahan* resiko ter,adin.a stroke* iskemia medula sinalis atau in-ark miokard karena tekanan darah sistemik .ang rendah. Pada asien ini* tidak didaati adan.a kontraindikasi untuk dilakukan anestesi sinal* maka dari itu* ada asien ini diilih dilakukan anestesi sinal* di/andingkan dengan anestesi umum. C. /engapa pasien mengalami perb5r5kan keadaan klinis pasca operasiA TU!P mem-asilitasi masukn.a kuman .ang terdaat di glandula rostat untuk masuk ke aliran darah* .ang daat men)etuskan postoperative bacteremia. Selain itu* emasangan kateter se/elum oerasi ,uga mem-asilitasi ertum/uhan kuman di urethra. Sekitar 3(D asien .ang men,alani oerasi TU!P menderita postoperative bacteremia. Pada kasus ini* asien mengalami er/urukan keadaan klinis as)a oerasi .ang ditandai dengan demam* menggigil* tekanan darah rendah* dan takikardia. Keadaan klinis terse/ut meru,uk keada tanda H tanda er-usi ,aringan .ang tidak adekuat atau s.ok. S.ok adalah suatu sindrom .ang ditandai dengan hioer-usi ,aringan sehingga ke/utuhan meta/olisme seluler tidak terenuhi. Berdasarkan etiologin.a* s.ok di/agi men,adi : a. S.ok hio1olemik S.ok ini dise/a/kan oleh kehilangan 1olum intra1askuler akut dan masi-. S.ok ini daat dise/a/kan oleh kehilangan darah 3s.ok hemoragik5* dehidrasi /erat* luka /akar* dan lain H lain. /. S.ok kardiogenik S.ok tie ini adalah s.ok .ang diaki/atkan oleh kegagalan ,antung untuk menghasilkan cardiac output .ang adekuat. S.ok kardiogenik /iasa dise/a/akan oleh kelainan ada ,antung seerti aritmia* in-ark miokardium* en.akit ,antung katu* dan lain H lain. ). S.ok o/strukti- S.ok o/strukti- adalah s.ok .ang dise/a/kan oleh gangguan engisian ada 1entrikel kanan mauun 1entrikel kiri. 8al ini daat men.e/a/kan enurunan cardiac output* .ang akhirn.a men.e/a/kan tidak terenuhin.a ke/utuhan oksigen ,aringan. S.ok ini /iasa ditemukan ada o/struksi 1ena )a1a* em/oli ulmonal* neumotoraks* dan lain H lain. d. S.ok distri/uti- S.ok distri/uti- adalah s.ok .ang diaki/atkan oleh gangguan ada distri/usi 1olum sirkulasi* /aik karena eru/ahan resistensi 1askular mauun ermea/ilitasn.a .ang meningkat. 8al ini daat ter,adi dalam keadaan sesis* ana-ilaktik* mauun neurogenik. S.ok ada asien ini mungkin dise/a/kan karena postoperative bacteremia sehingga /erdasarkan klasi-ikasin.a* asien ada kasus ini mengalami s.ok setik 3s.ok distri/uti-5. Sesis dide-inisikan se/agai reson tu/uh terhada in-eksi. Sesis adalah sindrom klinis .ang /erasal dari reson in-lamasi terhada in-eksi. Dalam klinis* sesis didagnosis /ila adan.a in-eksi n.ata atau )uriga in-eksi dengan reson sistemik .ang dise/ut Systemic Inflammatory Response Syndrome 3SI!S5. SI!S dide-inisikan dengan adan.a aling sedikit dua dari ge,ala /erikut : 3#5 Suhu O3+P2 atau G3<P2 3'5 8! O 9( kali er menit 335 !! O '( kali er menit 3:5 ;eukosit O #'.((( atau G 3(((7mm3 Se1ere sesis /erhu/ungan dengan adan.a sesis dan satu atau le/ih gangguan organ. S.ok setik didagnosis dengan adan.a se1ere sesis dan adan.a gagal sirkulasi akut 0alauun telah dilakukan resusitasi )airan. Pada kasus asien mengalami s.ok sesis se/agai komlikasi as)a oerasi TU!P. Dikatakan demikian karena asien telah menerima terai )airan .ang adekuat namun er-usi ,aringan asien masih /elum mem/aik. 8al ini di/uktikan dengan suhu O 3+P2* 8! O 9( kali er menit* !!O '( kali er menit* kadar 8/ $*: g7d;* 8t #9*+D* dan leukosit '('.((( as)a oerasi 0alauun asien telah menerima terai )airan .ang adekuat. D. Bagaimana tatalaksana pada pasien iniA Tatalaksana s.ok sesis a. Sta/ilisasi ,alan naas Dilakukan emasangan nasal )anule dengan C ' 3 liter er menit setelah asien samai di PA2U. Pada saat asien ,atuh dalam keadaan s.ok* emakaian nasal )anule diganti dengan -a)e mask dengan kantong re/reathing* dengan C ' #( liter er menit. /. Terai )airan Pada kasus ini* asien telah di/erikan )airan !inger ;aktat* Widahes* dan Na2l dengan total )airan se,umlah 3((( ml se,ak ukul ##.(( hingga ukul #<.:(. ;arutan isotonik !inger ;aktat meruakan )airan .ang aling -isiologis ketika di/utuhkan dalam ,umlah .ang /esar. 2airan Na2l (*9D 3normal saline5 meruakan )airan .ang teat /ila digunakan ada keadaan hiokloremik alkalosis meta/olik dan untuk mengen)erkan paced red cells .ang digunakan untuk trans-usi. Pem/erian Na2l (*9D .ang terlalu /esar akan men.e/a/kan hierkloremik asidosis dilusional karena mengandung kadar natrium dan klorida .ang tinggi. 2airan koloid digunakan untuk memertahankan 1olume intra1askuler dengan )eat 3resusitasi5. Se/agai er/andingan* larutan kristaloid daat /ertahan '(&3( menit di dalam em/uluh darah* sedangkan koloid daat /ertahan 3 hingga < ,am. 8al ini dise/a/kan karena 1olume distri/usi .ang dimiliki kristaloid le/ih /esar dari koloid sehingga '73 )airan koloid le/ih terdistri/usi ke ruang interstitial dan intraselular. ). Terai dengan agen 1asoa)ti1e Pada asien ini tidak di/erikan terai dengan agen 1asoa)ti1e d. Terai anti/iotik emiris Pada s.ok as)a oerasi TU!P* harus di)urigai adan.a komlikasi postoperative bacteremia .ang daat men.e/a/kan er/urukan klinis asien as)a oerasi. Karena itu* erlu dilakukan kultur /akteri dan em/erian anti/iotik emiris untuk mengatasi /a)teremia. Terai anti/iotik ,uga seharusn.a dilakukan se/elum oerasi untuk men)egah komlikasi /a)teremia as)a oerasi TU!P ter,adi. Pada kasus ini tidak dilakukan kultur /akteri. Se/elum oerasi asien menerima terai anti/iotik )e-tria?one. Saat asien diindahkan dari PA2U ke I2U* asien menerima anti/iotik )e-tria?one. 0A3TAR PUSTAKA #. 8ess C"* 2arrol ID. 2lini)al Assessment o- 8eart =ailure. Braun0aldBs 8eart Disease. Philadelhia : SaundersQ '(($. '. Darmo,o B. Pen.akit Kardio1askulaer asa ;an,ut Usia. Buku A,ar 6eriatri. Iakarta : Balai Pener/it =KUI* '((:. 3. 8ardiman A. Deartemen Kesehatan !eu/lik Indonesia. Pedoman Pengendalian Pen.akit Iantung dan Pem/uluh Darah. Iakarta: Deartemen Kesehatan !I.'(($. :. "organ* 6A. !linical anesthesiology* :th Adition. USA : ")6ra0&8ill. '((<. 5. "iller* !D. "iller#s anesthesia* $th edition. USA : Alse1ier. '((9. <. 8ines !;* "ars)hall KA. Anesthesia and co-e$isting disease. 5th edition. USA : Alse1ier. '((+. $. Poldermans D. %uidelines for pre-operative cardiac ris asessment and perioperative cardiac management in non-cardiac surgery. Netherland : Auroean 8eart Iournal. '((9. +. Di)kstain A* et al.6uidelines -or the diagnosis and treatment o- a)ute and )hroni) heart -ailure '((+.Auroean So)iet. 2ardiolog.. Auroean 8eart IournalQ '((+. 9. Trea)her d.-.* 6rant i.s. '((<. Da1idsonBs Prin)ile R Pra)ti)e o- medi)ine. Toronto : Alse1ier72hu)hill ;i1ingstone.