PNF memiliki pengertian yang mendasar. Dari kata Fasilitation atau fasilitasi dapat di artikan mempermudah atau membuat mudah. Fasilitasi ditujukan pada reaksi atau respon neuromuscular dengan jalan memberikan suatu stimulus dari luar/perifer terhadap saraf aferen khusus yang propriosensor. Dengan demikian arti PNF adalah fasilitasi respon neuromuskular melalui propriosensor.
Prinsip Dasar Pnf
Prinsip dasar PNF adalah prinsip yang mendasari teknik pelaksanaan PNF yang harus ada pada setiap penerapan teknik PNF. Adapun prinsip dasar PNF adalah :
Optimal resisten Manual kontak Stimulasi verbal Timbal balik visual Body mekanik Traksi dan aproksimasi Irradiasi Reinforcement Komponen gerak
Pola Gerakan Pnf Pada Lengan
1. Fleksi abduksi eksorotasi 2. Fleksi abduksi eksorotasi dengan elbow fleksi 3. Fleksi abduksi eksorotasi dengan elbow ekstensi 4. Ekstensi adduksi endorotasi 5. Ekstensi adduksi endorotasi dengan elbow fleksi 6. Ekstensi adduksi endorotasi dengan elbow ekstensi 7. Fleksi adduksi eksorotasi 8. Fleksi adduksi eksorotasi dengan fleksi elbow 9. Fleksi adduksi eksorotasi dengan ekstensi elbow 10. Ekstensi abduksi endorotasi 11. Ekstensi abduksi endorotasi dengan fleksi elbow 12. Ekstensi abduksi endorotasi dengan ekstensi elbow TUJUAN TERAPI LATIHAN : MOBILITAS DAN FLEKSIBILITAS Mobilitas dan fleksibilitas untuk jaringan kontraktil dan non kontraktil serta sendi adalah penting untuk gerakan fungsional normal. Jika gerakan normal terbatas/terhambat karena adanya penyakit atau trauma pada jaringan lunak dan sendi (timbul nyeri, imflamasi atau kelemahan) maka akan terjadi adaptasi pemendekan (tightness) pada jaringan lunak dan sendi, akan mengganggu mobilitas dan fleksibilitas.
Jaringan lunak terdiri atas jaringan kontraktil dan non-kontraktil, yaitu otot, jaringan konnectif dan kulit. Otot memiliki unsur kontraktil dan elastis, dapat memendek ketika berkontraksi dan relax setelah kontraksi serta dapat diulur secara pasif, jika immobile dalam waktu lama maka fleksibilitasnya akan hilang dan terjadi adaptasi pemedekan, dikenal dengan Kontraktur.
Untuk mengembalikan fleksibilitas penuh, maka perlu diperhatikan unsur neurofisiologi otot (fungsi muscle spindle dan golgi tendon organ), proses relaksasi dan unsur elastis pasif dari otot, bentuk terapi latihannya adalahnya Pasif/aktif streching, Contract Relax + Streching, Hold rilex + Streching. Jaringan konnektif utamanya tersusun oleh jaringan collagen, akan memanjang secara perlahan jika diulur dan akan beradaptasi memendek jika di immobilisasi, jika terjadi injury (luka) maka selama proses penyembuhan akan terbentuk jaringan konnektif yang padat, disebut scar. Immobilisasi dalam waktu yang lama harus dihindari, untuk mencegah formasi jaringan fibrotik yang yang padat dan kontraktur yang menetap, bentuk terapi latihannya adalah pasif streching dan mobilisasi sendi. Mobilitas atau fleksibilitas normal kulit harus juga dipelihara untuk menghasilkan gerakan normal, ketika terjadi jaringan parut (scar tissue) setelah luka bakar, tergores atau tercabik maka akan berkembang tightness pada kulit dan menyebabkan keterbatasan gerak, bentuk terapi latihannya adalah aktif/pasif exercise lebih awal untuk meminimalkan tightness. Mobilitas Sendi Untuk menghasilkan gerakan normal diperlukan kinematik sendi yang sesuai, perlu laxity kapsul yang cukup untuk menghsilkan gerakan normal roll-slide, adanya pemendekan atau kekakuan kapsul sendi akan membatasi gerakan, bentuk terapi latihannya adalah mobilisasi sendi. POLA GERAKAN PNF PADA TUNGKAI Fleksi abduksi endorotasi Fleksi abduksi endorotasi dengan knee fleksi Fleksi abduksi endorotasi dengan knee ekstensi Ekstensi adduksi eksorotasi Ekstensi adduksi eksorotasi dengan knee fleksi Ekstensi adduksi eksorotasi dengan knee ekstensi Fleksi adduksi endorotasi Fleksi adduksi endorotasi dengan knee fleksi Fleksi adduksi endorotasi dengan knee ekstensi Ekstensi abduksi eksorotasi Ekstensi abduksi endorotasi dengan knee fleksi Ekstensi abduksi eksorotasi dengan knee ekstensi Ekstensi abduksi eksorotasi dengan knee fleksi TEKNIK KHUSUS PNF 1. Hold Rileks Kasus : keterbatasan gerak/ROM sendi lutut Pelaksanaan : penderita tengkurap dengan lutut fleksi. Fisioterapi disamping penderita, satu tangan pada sendi lutut, tangan yang lain dibagian distal sendi pergelangan kaki. Penderita diperintahkan menggerakkan sendi lututnya ke ekstensi sebatas ROM yang ada melawan tahanan yang diberikan fisioterapis secara optimal pada posisi tersebut selama 8 hitungan, hingga terjadi isometric kontraksi selama 8 detik satu kali gerakan dan rileks. Diulang 3-4 kali, setelah itu penderita disuruh menggerakkan lututnya kearah ekstensi sekuat mungkin diikuti pemberian force passive movement kearah ekstensi lutut ketika pasien rileks.
Tujuan: mengulur m. hamstring, memperkuat hamstring dan m. quadriceps. Latihan diulang 5-6 kali setiap terapi.
2. Kontraks rileks Kasus : keterbatasan sendi lutut Pelaksanaan : penderita tengkurap dengan lutut fleksi, fisioterapis disamping penderita, satu tangan pada sendi lutut dan tangan yang lain pada bagian distal ankle joint. Lalu penderita disuruh menggerakkan sendi lututnya kea rah ekstensi sebatas ROM yang ada , lalu pasien disuruh menggerakkan sendi lututnya ke arah fleksi dengan melawan tahanan fisioterapis sehingga terjadi isotonic kontraksi kea rah fleksi lutut yang dilakukan 3-4 kali, kemudian penderita disuruh menggerakkan lututnya kea rah ekstensi agar m. hamstring rileks sepenuhnya. Lalu penderita melakukan gerakan ekstensi lutut sekuat mungkin agar m. quadriceps berkontraksi maksimal, lalu fisioterapis memberikan force passive movement ke arak ekstensi.
Tujuan : mengulur dan memperkuat hamstring dan menambah ROM ekstensi dan memperkuat koordinasi gerakan.
KELENTURAN (FLEKSIBILITI)
KELENTURAN (FLEKSIBILITI) PENGENALAN Kelenturan mempunyai pelbagai definisi mengikut taksiran tokoh-tokoh tertentu. De Vries & Housh (1994) mendefinisikannya sebagai kelenturan adalah julat pergerakan yang mungkin dalam satu sendi atau siri sendi manakala Johnson & Nelson(1986) mentaksirnya sebagai kelenturan sebagai kebolehan menggerakkan badan dan bahagian-bahagiannya melalui satu julat pergerakan tanpa rintangan (strain) kepada artikulasi dan lekatan otot. Secara rumusannya, kelenturan bermaksud keupayaan otot, sendi, tendon dan ligamen membenarkan anggota badan bergerak pada julat pergerakan yang maksimum. Pada umumnya, individu yang aktif dalam aktiviti fizikal mempunyai tahap kelenturan yang lebih baik berbanding dengan mereka yang pasif. Oleh itu, peningkatan kelenturan merupakan unsur yang penting dalam latihan atlit-atlit muda.
OBJEKTIF 1. Memudahkan atlit melakukan berbagai pergerakan dan kemahiran dengan mudah. 2. Membantu atlit daripada kecederaan sendi dan otot.
SISTEM TENAGA 1. ATP-PC 2. Asid laktik
PRINSIP LATIHAN 1) Aktiviti yang dijalankan adalah bergantung kepada julat pergerakan dan jenis-jenis sendi Julat pergerakan bermaksud pergerakan maksimum yang mungkin pada sesuatu sendi.Terdapat berbagai sendi pada badan manusia dan setiap satu mempunyai corak dan julat pergerakan yang berbeza.Keadaan ini bergantung kepada sifat sendi itu sendiri,contoh-contoh sendi seperti sendi engsel (siku dan lutut) dan sendi lesung (pinggul dan bahu). Gambarajah di bawah menunjukkan corak-corak pergerakkan sendi-sendi manusia: Flexion Extension Lateral Flexion Rotation 2.1 Cara Pergerakan Sendi Tulang Belakang
2. Aktiviti yang dijalankan adalah berpandukan kepada jenis-jenis kelenturan Kelenturan boleh dibahagikan kepada dua iaitu kelenturan statik dan kelenturan dinamik. Kelenturan statik adalah keupayaan sendi untuk meregang atau menjangkau sejauh yang mungkin. Kelenturan statik merupakan komponen kecergasan yang biasa diukur. Kelenturan dinamik didefinisikan sebagai rintangan sendi terhadap pergerakan. Dalam erti kata lain,kelenturan dinamik menitikberatkan daya yang merintangi julat pergerakan dan bukannya julat pergerakan itu sendiri. Kelenturan ini sukar diukur dan jarang diberi perhatian dalam penyelidikan sukan.
RASIONAL / KELEBIHAN KELENTURAN YANG BAIK 1. Meningkatkan Prestasi Dalam Sukan Kebolehan melakukan pelbagai variasi pergerakan dan kemahiran dengan baik bergantung kepada julat pergerakan dan bukannya bergantung kepada kemahiran- kemahiran permainan tersebut. Misalnya, untuk menanduk bola dalam suatu perlawanan bola sepak, pemain-pemain perlu membawa kakinya tinggi ke paras dada untuk mendapat lonjakan yang tinggi. Mereka mesti memiliki kelenturan yang baik untuk berbuat demikian. Jika tiada kelenturan, mereka susah untuk mempelajari pergerakan dan kemahiran yang diperlukan dalam permainan tersebut. 2. Mengurangkan Risiko Mendapat Kecederaan Latihan kelenturan juga merupakan salah satu strategi pencegahan kecederaan.Kebanyakan sukan melibatkan pergerakan yang berulang dan melalui julat pergerakan yang terhad, contohnya larian. Keadaan ini akan menyebabkan ketegangan otot dan mungkin juga otot terkoyak. Untuk mengatasi masalah ini, program kelenturan yang dijalankan secara beransur-ansur dan berjaga-jaga dapat meregangkan dan mengurangkan ketegangan otot serta membantu mencegah daripada kecederaan. Oleh itu, peningkatan kelenturan bukan sahaja diperlukan dalam sukan tetapi juga dapat menambahkan julat pergerakan dan membantu mencegah kecederaan. 3. Pembesaran Otot-Otot (Hypertrophy)-melalui latihan rintangan. Setiap otot diliputi oleh tisu fasia yang menghalang berlakunya hipertrofi. Apabila melampaui satu tahap, regangan boleh melonggarkan tisu fasia supaya memberi ruang untuk berlakunya hipertropi. Secara teorinya, ia boleh meningkatkan potensi genetik anda untuk berlakunya hipertropi otot. 4. Mengurangkan Pengumpulan Asid Laktik Asid laktik adalah sisa sampingan yang terhasil daripada penguraian ATP semasa latihan anaerobik. Anda akan rasa sakit dan boleh menyebabkan kekejangan otot serta menghalang pengecutan otot. Regangan mampu meneutralkan kesan asid laktik dengan cara mengembalikan pengaliran darah ke otot dan sekaligus menyingkirkan asid laktik daripada tubuh melalui respirasi. 5. Meningkatkan Tahap IGH(I) (Insulin related growth factor) - Peningkatan tahap insulin yang berkaitan faktor tumbesaran. IGF (I) juga membantu dalam pembentukan otot bersama-sama dengan hormon tumbesaran. Ianya meningkatkan thermogenesis dan mempercepatkan pengambilan asid amino untuk mengurangkan lemak badan sambil membentuk tisu-tisu otot. Kajian menunjukkan regangan yang berulang-ulang meningkatkan pengaliran IGF (I) ke otot,tahap IGF yang ditingkatkan ini akan membenarkan tumbesaran otot.
JENIS-JENIS REGANGAN Cara yang terbaik untuk meningkatkan kelenturan ialah melalui senaman regangan . Terdapat empat kaedah senaman regangan yang utama iaitu i) regangan statik,ii) regangan dinamik,iii) regangan balistik dan iv) melalui PNF (Proprioceptive Neuromuscular Facilitation). Regangan Statik (Static Stretching) Regangan statik merujuk kepada regangan yang dilakukan untuk meregangkan otot sehingga had pergerakannya dan kedudukan itu dikekalkan untuk tempoh masa yang tertentu tanpa sebarang gerakan. Terdapat dua jenis regangan statik iaitu i) regangan statik aktif dan ii) regangan statik pasif. Di bawah ditunjukkan contoh-contoh regangan statik aktif dan regangan statik pasif.
i) Regangan Statik Aktif - Otot betis (gastrocnemius) diregang oleh pengecutan aktif otot antagonis (dorsiflexors/shin).
ii) Regangan Statik Pasif(Bantuan diri) - Otot betis(gastrocnemius)diregang oleh daya tarikan tangan dan pengecutan otot antagonis (dorsiflexors/shin).
iii)Regangan Statik Pasif(Bantuan Partner) -Otot betis (gastrocnemius) diregang oleh daya tolakan partner dan pengecutan otot antagonis (dorsiflexors/shin).
iv)Regangan Statik Pasif (Rintangan Graviti_) - Otot betis diregang oleh daya tarikan graviti dan pengecutan otot antagonis (dorsiflexors/shin).
Regangan Dinamik Regangan dinamik menggunakan kelajuan pergerakan, momentum dan pergerakan otot yang aktif yang membawa kepada regangan. Regangan dinamik adalah berguna jika dilakukan sebelum pertandingan kerana ia dapat mengurangkan ketegangan otot. Kajian saintifik mencadangkan regangan dinamik dilakukan sebelum pertandingan adalah lebih baik kesannya berbanding dengan regangan statik khasnya bagi atlet-atlet acara kekuatan dan kuasa. Berikut ialah contoh-contoh regangan dinamik:
Ankle Double Touch Bahagian regangan: Pinggul,dada,bahu dan hamstring. 1. Berdiri dengan kaki dibuka seluas bahu dan tangan di atas kepala. 2. Bengkokkan badan ke bawah dan tangan menyentuh kaki yang bertentangan. 3. Balik ke kedudukan asal dan ulangi 8 kali.
Large Body Circle Bahagian regangan: Pinggang,pinggul dan hamstring. 1. Berdiri dengan kaki dibuka seluas bahu dan tangan di atas kepala. 2. Buat pusingan besar dengan tangan dan badab turun dari kaki ke lantai dan naik ke kanan sehingga atas kepala. 3. Ulangi 4 ulangan bagi setiap arah yang bertentangan.
Regangan balistik menggunakan momentum untuk menghasilkan regangan. Momentum terhasil daripada berbagai pergerakan seperti menggerakkan anggota badan ke depan dan ke belakang untuk menghasilkan pergerakan secara pantulan. Dalam contoh ini, otot abdominal dan lumbar diregang oleh daya momentum anggota badan yang terhasil dari pergerakan tersebut. Dengan regangan cara ini,otot dapat direngang lebih panjang berbanding dengan cara rengangan balistik iaitu i) regangan balistik aktif dan ii) regangan balistik pasif. Di bawah ditunjukkan contoh-contoh regangan statik aktif dan regangan statik pasif.
ii) Regangan Balistik Pasif (Bantuan Partner) - Partner membantu menggerakkan kaki ke depan dan belakang.
iii) Regangan Balistik Pasif (Rintangan Gravity) - Pergerakan tumit ke atas dan ke bawah melawan graviti. i) Regangan Balistik Aktif - hujung kaki digerakkan ke depan dan belakang secara sendiri.
PNF ( Proprioceptive Neuromuscular Facilitation ) Regangan statik pasif dan regangan isometrik bertujuan untuk mencapai kelenturan statik yang maksimum. PNF merujuk kepada sebarang regangan yang dilakukan selepas relaksasi suatu penguncupan isometrik (isometric contraction). PNF boleh dijalankan dengan cara seperti berikut: i) otot akan diregangkan secara pasif, kemudian ii)menguncup otot yang diregang itu secara isometrik dengan bantuan rintangan (daya tolakan atau tarikan diri atau bantuan pasangan atau alatan/dinding/graviti) dan iii)meregang otot tersebut secara pasif lagi tetapi pada julat pergerakan yang lebih besar daripada yang sebelum ini. Lazimnya, regangan PNF memerlukan pasangan untuk memberi rintangan semasa melakukan penguncupan isometrik dan membantu melakukan regangan secara pasif. Walaubagaimanapun, ia juga boleh dilakukan secara berseorangan tetapi kesannya mungkin tidak begitu memuaskan.
Terdapat 2 jenis teknik PNF yang biasa digunakan untuk meningkatkan kelenturan, iaitu: i) Hold-Relax (Contract- Relax)
Langkah 1 - Melakukan regangan statik pasif pada otot betis dengan bantuan tali,tahan selama 10 saat, otot harus diregang sehingga tahap kurang selesa dan bukannya sakit.
Langkah 2 - Melakukan penguncupan isometrik pada otot betis yang direngang dengan bantuan tali dan tahan selama 7 hingga 15 saat.
Langkah 3 - Relaks otot betis selama 2 hingga 3 saat, kemudian melakukan regangan statik pasif sekali lagi pada julat pergerakan yang lebih besar dengan bantuan tali dan tahan selama
ii) Contract-Relax-Antagonist-Contract (CRAR)
Step 1 - Dalam kedudukan duduk kontrak otot betis secara isometrik dengan bantuan tali tahan selama 10 saat.
Step 2 - Relaks otot betis dan kontrak otot dorsiflexors (shin) dalam keadaan regangan aktif otot betis. Tahan keadaan ini selama 7 hingga 15 saat.
Step 3 - Kontraksi otot dorsiflexors diteruskan dengan bantuan menarik tali ke arah badan, tahan keadaan ini selama 10 hingga 15 saat.
PENGUBAHSUAIAN UNTUK ATLIT REMAJA Kecergasan dan jenis sukan yang diambil bahagian. Jadual di bawah menunjukkan perbezaan antaran tiga jenis regangan dan kesesuaian jenis regangan mengikut tahap perkembangan. Statik-Aktif, Dengan bantuan Balistik PNF (CRAR), Dengan bantuan Kriteria Rating* Kurang bahaya daripada terlebih regang (overstretch). B-C L-S B-C Berguna untuk mengurangkan kekejangan dan kelesuan otot. C L B Mungkin membantu membina kekuatan. L L B Menggunakan refleks untuk relakskan otot yang diregang. B S C Speksifik untuk kebanyakan atlet olahraga dan aktiviti harian yang L C L memerlukan kelajuan dan kuasa. Tahap kemudahan pengendalian, kurang alatan atau pembantu yang diperlukan. S C L-S Keberkesanan:keperluan masa yang sedikit. S S L Berkesan dalam pemanjangan otot. B B C *Petunjuk : C=Cemerlang, B=Baik, S=Sederhana, L=Lemah
PERKARA-PERKARA YANG PERLU DIBERI PERHATIAN SEMASA MENJALANKAN REGANGAN 1. Mengetahui otot-otot yang terlibat dalam sesuatu acara yang dipertandingkan. Sebagai seorang jurulatih,kita harus mengetahui keperluan atlet kita dari segi penggunaan otot-otot yang terlibat dalam acara yang mereka ambil. Hal ini perlu supaya otot-otot dapat diregangkan scukupnya sebelum sesi latihan atau pertandingan untuk mengurangkan risiko kecederaan atau meningkatkan julat pergerakannya dan seterusnya meningkatkan prestasi mereka. Sila lihat gambarajah 7.1 di bawah untuk memahami kenyataan ini.
2. Meregang otot dalam aktiviti yang bersesuaian. Aktiviti regangan yang kita lakukan harus tepat dengan objektifnya. Contohnya,jika kita hendak meregang otot sisi pinggang,kita boleh membuat regangan truk dan hip flexion seperti yang ditunjukkan di bawah: Trunk dan hip flexion Semasa membuat regangan ini, kita seharusnya merasa regangan pada bahagian 1(pinggul) diikuti bahagian 2 (sisi tubuh badan). Jika kita tidak merasa regang pada bahagian tersebut bermakna objektif kita tidak tercapai.
PROSEDUR PELAKSANAAN 1. Bermula dengan relaks. Jangan mulakan regangan selagi anda belum relaks dan otot kamu belum panas.Untuk memanaskan otot,anda oleh manjalankan aktiviti berjoging. 2. Bersistematik. Melakukannya bermula dari kepala dan ke bawah sehingga ke hujung kaki atau bermula dari tengah dan kemudian ke bahagian tangan dan kaki. 3. Ansur maju dari umum ke spesifik. Buat regangan yang umum dahulu kemudian barulah buat regangan spesifik pada acara tersebut. 4. Membuat regangan aktif dahulu sebelum regangan pasif. Regangan pada julat pergerakan yang sepenuhnya secara aktif sebelum dikenakan daya luar(pasif) yang dapat membantu regangan yang lebih. 5. Aktiviti harus dipelbagaikan. Senaman yang berbeza untuk bahagian yang berlainan boleh mengurangkan kebosanan. 6. Meregang secara ansur maju dan perlahan. Buat regangan sehingga tahap yang kurang selesa dan bukannya menyakitkan.Jangan henjut otot anda pada tahap regangan maksimum. 7. Jangan tahan nafas semasa membuat regangan. Bernafas seperti biasa,tenang dan relaks semasa membuat regangan. 8. Membenarkan perbezaan individu. Orang yang berbeza memerlukan penekanan regangan yang berbeza. Perbezaan acara juga memerlukan kelenturan yang berbeza. 9. Membuat regangan secara kerap. Sentiasa mengamalkan seenaman regangan sebagai sebahagian daripada sesi memanaskan badan dan menyejukkan badan. CIRI-CIRI KESELAMATAN SEMASA MELAKUKAN REGANGAN Otot dan tendon mempunyai ciri-ciri kekenyalan (elasticity) dan kebolehpanjangan (extensibility). Ligamen dan kapsule boleh dipanjangkan tetapi ia akan jadi kurang kenyal. Semasa diregang,mereka akan kekal dalam kedudukan yang dipenjangkan. Jika ini berlaku,sendi akan menjadi kurang stabil dan mudah mengalami keadaan terkehel (dislocation) atau pergerakan akan terjejas pada sendi tersebut. Ianya lazim berlaku pada sendi-sendi yang menampung berat seperti sendi pinggul,lutut dan buku lali(ankle). Ligamen yang longgar menyebabkan sendi terputar(twist) secara abnormal. Keadaan ini akan menyebabkan tisu-tisu lain terkoyak dan rawan. Oleh itu,ingatlah langkah-langkah pencegahan ini: 1. Jangan paksa sehingga tahap yang sakit. 2. Beri perhatian yang sewajarnya kepada mereka yang berusia atau mereka mengalami osteoporosis atau arthritis. 3. Sekiranya satu-satu anggota badan berada dalam keadaan disimen ataupun tidak boleh digerakkan,elakkan daripada membuat regangan dinamik. 4. Elakkan meregang sendi-sendi yang bengkak. 5. Elakkan regangan yang berlebihan pada otot-otot yang lemah. 6. Semasa menbuat regangan pasif pada rakan,kita harus buat secara perlahan-lahan dan mendapat maklum balas daripadanya. 7. Teknik PNF harus dielakkan oleh sesetengah orang yang mengalami tekanan darah tinggi.Hal ini perlu kerana pengecutan isometrik boleh meningkatkan tekanan darah arterinya secara mendadak seekaligus memudaratkannya. 8. Bagi mereka yang baru (beginner),adalah lebih baik membuat regangan dengan menggunakan kaedah statik atau teknik PNF berbanding kaedah balistik. 9. Untuk atlet yang menggunakan regangan kaedah balistiknyang ada hubungkaitdengan acara spesifikasinya,mereka harus memulakan regangan secara statik dahulu sebelum pertandingan.
CONTOH PROGRAM REGANGAN STATIK (Pasif) Bil. Jenis Regangan Penerangan Otot yang diregang 1.
Tarik lengan kanan ke sebelah kiri sehingga rasa kurang selesa.Tahan selama 10-20 saat.Selepas itu,lakukan untuk tangan kiri pula. 1.Deltoid 2.Triceps 2. Tarik lengan kanan ke belakang sehingga rasa kurang selesa.Tahan selama 10-20 saat.Selepas itu,lakukan untuk 1.Deltoid 2.Triceps tangan kiri pula. 3. Tarik tuala denga kedua-dua tangan dan bawa ke belakang sehingga rasa kurang selesa,tahan selama 10-20 saat. 1.Pectoralaris major 2.Triceps 2.Abdominal 4. Pegang siku kanan dengan tangan kiri di atas kepala dan bengkokkan badan ke sebelah kiri sehingga rasa kurang selesa.Tahan selama 10-20 saat.Selepas itu,lakukan untuk tangan kiri pula. 1.Triceps 2.Latissimus dorsi 5. Baring atas lantai dan regangan badan dengan cara menolak kaki dan tangan sejauh boleh.Tahan selama 10-20 saat. 1.Triceps 2.Quadriceps(plantar dorsi) 3.Dorsi flexor(shin) 6. Dalam keadaan duduk,pegang dan rapatkan kedua-dua peha dengan badan,baring ke belakang dan tahan selama 10-20 saat. 1.Back 2.Gluteus 7. Dalam keadaan baring,tarik kaki kiri rapat ke dada sehingga rasa kurang selesa.Tahan selama 10-20 saat.Selepas itu,lakukan untuk 1.Hamstring kaki kanan pula. 8. Dalam keadaan baring,pegang bahagian belakang sendi lutut kaki kanan dengan kedua- dua tangan dan rapatnya dengan dada sehingga rasa kurang selesa.Luruskan kaki ke depan sehingga rasa kurang selesa.Tahan selama 10-20 saat.Selepas itu lakukan untuk kaki kiri pula. 1.Hamstring 9. Duduk dalam keadaan seperti yang ditunjukkan.Badan diturunkan ke belakang secara perlahan-lahan sehingga rasa kurang selesa dan tahan selama 10-20 saat.Setelah badan habis diturunkan,namun masih tiada kesan,maka abdomen harus ditolak ke atas sehingga mendapa rasa kurang selesa. 1.Quadcerps 2.Dorsi Flexor 3.Abdominal 10. Duduk seperti yang ditunjukkan dalam rajah.Tahan kaki kiri 1.Gluteus 2.Latissimus 3.Quadriceps dengan tangan kanan dan badan dipusing ke sebelah kiri sehingga rasa kurang selesa.Tahan selama 10-20 saat.Selepas itu,lakukan untuk kaki kanan pula. 11. Baring atas lantai dan pegang peha kaki kiri dan bawanya ke sebelah kanan(seperti yang ditunjukkan dalam rajah).Lakukan sehingga rasa kurang selesa,tahan selama 10-20 saat.Selepas itu,lakukan untuk kaki kanan. 1.Gluteus 2.Latissumus dorsi 3.Quadriceps 12. Duduk dalam keadaan sperti yang ditunjukkan dalam rajah 1.Tolak badan ke depan sehingga rasa kurang selesa pada bahagian otot groin seperti yang ditunjukkan dalam rajah 3.Tahan kedudukan itu selama 10-20 saat.Jangan bengkokkan leher seperti yang ditunjukkan dalam rajah 2. 1.Groin 13. Dalam kedudukan yang ditunjukkan dalam rajah,bawa badan ke bawah sehigga rasa kurang selesa pada otot hamstring dan hip flexor.Tahan kedudukan itu selama 10-20 saat. 1.Hip flexor 2.Hamstring 14. Duduk dalam keadaan yang ditunjukkan dalam rajah,tolak badan ke depan sehingga rasa kurang selesa pada bahagian belakang dan hamstring.Tahan kedudukan itu selama 10-20 saat. 1.Back 2.Hamstring 15.
Berdiri seperti yang ditunjukkan dalam rajah.Tolak badan ke depan sehingga merasa kurang selesa pada bahagian betis dan sendi pergelangan kaki.Tahan selama 10-20 saat. 1.Betis 16.
Berdiri seprti yang ditunjukkan dalam gambar.Tolak badan ke bawah sehingga merasa kurang selesa pada bahagian betis dan sendi pergelangan 1.Betis kaki.Tahan kedudukan itu selama 10-20 saat. 17.
Berdiri seperti yang ditunjukkan dalam rajah sehingga merasa kurang selesa pada bahagian dalam peha dan belakang sendi lutut kaki kiri.Tahan kedudukan selama 10-20 saat. 1.Groin 18.
Melutut seperti yang ditunjukkan dalam rajah.Tolak kaki belakang ke depan sehingga merasa kurang selesa pada bahagian dalam peha.Tahan kedudukan itu selama 10-20 saat. 1.Hip flexor 2.Quadriceps 19. Bersedia seperti yang ditunjukkan dalam rajah 1.Kemudian kaki kanan ditolak ke sebelah kiri oleh kaki kiri,manakala badan ditolak ke sebelah kanan(rajah 2) sehingga merasa kurang selesa pada bahagian tepi pinggang.Tahan selama 10-20 saat. 1.Trunk rotator 2.Lateral rotator 20. Melutut seperti yang ditunjukkan dalam rajah.Tolak abdomen 1.Dorsi flexor(Shin) 2.Quadriceps ke depan dan tangan tekan kaki ke bawah sehingga merasa kurang selesa pada bahagia shin kaki.Tahan kedudukan itu selama 10-20 saat. 21. Berdiri seperti yang ditunjukkan dalam rajah.Condongkan badan ke sebelah kanan dan tolak peha kiri ke arah dinding sehingga merasa kurang selesa pada bahagian tepi pinggang dan peha kiri.Tahan kedudukan selama 10-20 saat. 1.Lateral thigh
10.1 CONTOH-CONTOH REGANGAN DINAMIK Bil. Jenis Regangan Penerangan Otot Yang Diregang 1. Berdiri seperti yang ditunjukkan dalam rajah 1.Bengkokkan badan ke kiri dan ke kanan seperti rajah 2 sebanyak 8 hingga 12 kali. 1.Latissimus dorsi 2. Bersedia seperti yang di tunjukkan dalam rajah 1.tolak tanga ke atas bersama- 1.Pectoralaris major 2.Triceps 3.Abdominal sama kaki diluruskan sehingga seluruh badan berada atas bola senaman seperti rajah 2 sebanyak 8 hingga 12 kali. 3. Bersedia seperti yang ditunjukkan dalam rajah.Kemudia golek ke hadapan sehingga kaki sentuh lantai dan golek balik ke belakang.Lakukannya sebanyak 8 hingga 12 kali. 1.Back 2.Latissimus dorsi 4.
Bersedia seperti yang ditunjukkan dalam rajah 1.tolak kaki ke sisi sehingga tahap kurang selesa seperti rajah 2 dan kemudian balik posisi bersedia.Ulangi pergerakan ini sebanyak 8 hingga 12 kali untuk setiap kaki. 1.Groin 5. Bersedia seperti yang ditunjukkan dalam rajah 1,tarik kaki kanan ke depan sehingga tahap kurang selesa seperti rajah 2 dan kemudian balik ke posisi bersedia.Ulangi pergerakan sebanyak 1.Hamstring 2.Gastrocnemius 8 hingga 12 kali untuk setiap kaki. RUJUKAN 1. Eskay Shazryl and Hanks, J. (1994). Sport and Stress Therapy : Athletic Rehabilitation on massage, stretching and strengthening. Eskay Inc. Oklahoma. 2. Leonard A de Vries; Reading Sport Science Level 1 (Lem. Kejurulatihan Keb. Malaysia).
3. Don Franks, Edward. (19890. Fitness Facts. Leisure Press: Champaign II.
Bab 6 fleksibiliti dan kecergasanPresentation Transcript 1. Department of Sport & Exercise SciencePRINSIP DAN PRESKRIPSI EVALUASI KECERGASAN (DKK 3104) Bab 6 FLEKSIBILITI DAN KECERGASAN Khairul Azlan Taib BSc .(hons) UiTM 2. Fleksibiliti DEFINISI Kebolehan sendi untuk bergerak melalui julat pergerakan tanpa menyebabkan kecederaan pada otot dan sendi. 3. Prinsip pengkhususan, individu boleh digunakan dalam program meningkatkan fleksibiliti program. Julat pegerakan (Range of motion) ialah darjah pergerakan sendi. Fleksibiliti berkait rapat dengan saiz badan, umur, jantina and aktiviti fizikal.Fleksibiliti 4. Faktor mempengaruhi Flexibility struktur sendi Bebola & soket sendi (bahu & pangkal paha) adalah ROM yg terbaik umur & jantina orang muda lebih fleksibel wanita lebih fleksibel drpd lelaki Connective tissue (tissu penghubung) Tendon, ligamen, kapsul sendi & kulit boleh membataskan ROM 5. Faktor mempengaruhi Flexibility latihan bebanan dgn pembatasan ROM latihan rintangan yg berat dgn pembatasan ROM boleh ROM utk menghalang kehilangan ROM atlet seharusnya melakukan latihan yg menggunakan kedua otot agonis & antagonis & latihan menggunakan ROM yg penuh 6. Faktor mempengaruhi Flexibility Muscle Bulk (pembesaran otot) peningkatan yg besar muscle bulk boleh memberikan kesan yg terbatas kpd ROM E.g atlet yg mempunyai bicep yg besar sukar melakukan regangan utk tricep @ memegang bar semasa melakukan front squat mutu aktiviti individu yg aktif lebih fleksibel 7. Kebaikan Fleksibiliti dan senaman regangan Mengurangkan Risiko Mendapat Kecederaan Pembesaran otot - otot (Hypertrophy) - melalui latihan rintangan. Mengurangkan pengumpulan asid laktik Lain-lain kebaikan: Mengelakan kelesuan otot selepas senaman, ia dikenali sebagai delayed-onset muscle soreness (DOMS) mengurangkan kesakitan dan kebas pada otot Megelakan kekejangan otot selepas bersenam Memberikan postur dan keseimbangan badan. Memberikan pemulihan otot dengan cepat 8. Preskripsi senaman untuk fleksibiliti 9. Dynamic or Proprioceptive Neuromuscular Facilitation as progressive mode Can be combined into the warm up and cool down phase Can be a specific flexibility training session 5-10 low-intensity large muscle activity (eg. Brisk walking, jog slowly) Senaman Regangan static. Ballistic and PNF.Jenis latihan 10. Tahap kesukaran Regangankan otot sehingga rasa ketidak selesaan tetapi tidak berasa sakit. Ini membolehkan otot diregangankan dengan efektif dan otot tidak mengalami kecederaan. 11. PNFCorbin and Lindsey (1997) p.83 12. Jangka masa latihan Hold each muscle stretch for 10- 30 seconds Do it for all major muscle groups 13. Regangankan otot sebelum dan selepas latihan Boleh dilakukan setiap hari atau sekurang- kurangnya 3 hari/semingguKekerapan latihan 14. Program Latihan Fleksibiliti Program latihan yg terancang, tetap & tidak tergesa boleh menetapkan & beransur penggunaan ROM sendi 15. Merangka Program untuk Meningkatkan Flexibiliti menggunakan komponen FITT:- Frequency (Kekerapan) berapa kerap dalam seminggu untuk diregangankan. Intensity (intensiti)how far to stretch Time (masa)berapa lama untuk diregangkan Type (jenis latihan)jenis regangan yang sesuai. 16. Frequency, Duration & Intensity of Flexibility Exercise Aktiviti regangan 2x seminggu salama 5 minggu memadai utk menampakkan peningkatan fleksibiliti. Setiap sesi latihan seharusnya didahului dgn 5-6min general warm up, 8-12min specific warm up & diakhiri dgn 4-5min regangan. Regangan secara individu seharusnya dilakukan sehingga rasa tidak selesa ttp tidak sakit selama 15-30saat. 17. JENIS - JENIS REGANGAN1 Regangan Statik (Static Stretching) Regangan statik merujuk kepada regangan yang dilakukan untuk meregangkan otot sehingga had pergerakannya dan kedudukan itu dikekalkan untuk tempoh masa yang tertentu tanpa sebarang gerakan. Terdapat dua jenis regangan statik iaitu: i)regangan statik aktif dan ii) regangan statik pasif. 18. Regangan Statik (Static Stretching)i) Regangan Statik Aktif ii) Regangan Statik Pasif 19. JENIS - JENIS REGANGAN2 Regangan Dinamik Regangan dinamik menggunakan kelajuan pergerakan, momentum dan pengerakan otot yang aktif yang membawa kepada regangan. Berkesan jika dilakukan sebelum pertandingan kerana ia dapat mengurangkan ketegangan otot. Kajian saintifik mencadangkan regangan dinamik dilakukan sebelum pertandingan adalah lebih baik kesannya jika berbanding dengan regangan statik khasnya bagi atlit - atlit acara kekuatan dan kuasa. 20. Regangan DinamikLarge Body Circles Ankle Double Touch 21. JENIS - JENIS REGANGAN3 Regangan Balistik Typically involves active muscular effort & uses a bouncing-type movement in which the end position is not held Often used in pre-exercise warm up coused stretch reflex Not the preferred technique 22. JENIS - JENIS REGANGAN4) Proprioceptive Neuromuscular Facilitation Stretch (PNF) PNF merujuk kepada sebarang regangan yang dilakukan selepas relaksasi suatu penguncupan isometrik (isometric contraction). biasanya memerlukan partner untuk memberi rintangan semasa melakukan penguncupan isometrik dan membantu melakukan regangan secara pasif. walau bagaimanapun ia juga boleh dilakukan secara berseorangan tetapi kesannya mungkin tidak begitu memuaskan. 23. Common PNF Stretches with a PartnerCalves Groin Quads & Hip Flexor 24. Common PNF Stretches with a Partner Chest Shoulders 25. Common PNF Stretches with a PartnerHamstring Piriformis Groin 26. Common PNF Stretches with a PartnerLower Back & Quads & Hip Hamstring Flexor 27. PANDUAN MENJALANKAN REGANGAN Bermula dengan relaks Bersistematik Ansur maju dari umum ke spesifik Membuat regangan aktif dahulu sebelum regangan pasif Aktiviti harus berpelbagaian Meregang secara ansur maju dan perlahan Jangan tahan nafas semasa membuat regangan Membenarkan perbezaan individu Membuat regangan secara kerap 28. LANGKAH PENCEGAHAN SEMASA MELAKUKAN REGANGAN Jangan paksa sehingga tahap yang sakit Elakkan meregang sendi - sendi yang bengkak. Elakkan regangan yang berlebihan pada otot - otot yang lemah. Beri perhatian yang sewajarnya kepada mereka yang berusia atau mereka mengalami osteoporosis atau arthritis. Semasa membuat regangan pasif pada rakan, kita harus buat secara perlahan - lahan dan mendapat maklum balas daripadanya. Sekiranya satu - satu anggota badan berada dalam keadaan disimen ataupun tidak boleh digerakkan elakkan daripada membuat regangan yang dinamik. Bagi mereka yang baru (beginner) adalah lebih baik membuat regangan dengan menggunakan kaedah statik atau teknik PNF berbanding kaedah balistik. Teknik PNF harus dielakkan orang yang mengalami tekanan darah tinggi kerana pengecutan isometrik boleh meningkatkan tekanan darah arterinya secara mendadak ini mungkin boleh memudaratkannya. 29. A Flexibility Workout 30. Guideline for designing flexibility program Mode: static or PNF stretching Number of exercises: 10 to 12 Frequency: minimum of 2 to 3 days a week, preferably daily Intensity: slowly stretch the muscles to a position of mild discomfort. Duration of stretch: 10 to 30 sec for static stretching; 5- 10 sec contraction, followed by 10 to 30 sec of assisted stretching for PNF Repetition : 2 to 6 for each exercise so that the total duration of each stretching exercises is 45-120 sec. Time: 15 to 30 min per session 31. Client Guidelines for Stretching Program Perform a general warm-up before stretching to increase body temperature and to warm the muscles to be stretched. Stretch all major muscles groups, as well as opposing muscles groups. Focus on the target muscles involved in the stretch, relax the target muscles, and minimize the movement of other body parts. Hold the stretch for 10 to 30 sec Stretch to the limit of the movement, not to the point of pain. Keep breathing slowly and rhythmically while holding the stretch. 32. Stretching Guidelines for Older Adults setiasa dimulakan dgn latihan regangan & berberapa jenis aktvt memanaskan badan. Regangkan perlahan & jangan melompat Jangan regangkan sendi melebihi ROM Lakukan regangan perlahan & tahan sehingga rasa selesa (10-30saat)