Geofisika Universitas Brawijaya 2014 Bella Dinna Safitri - 115090700111002 Azhar Fikri - 115090700111005 Zainatul Afidah - 115090700111013 Febriana Rachmawati - 115090701111001 Hendy Afifudin Setiawan - 115090707111006 Cerma Manggala Laksono - 115090707111033 OUTLINE general field operation airborne magnetic survey shipborne magnetic survey ground magnetic survey gradiometer survey AIRBORNE MAGNETIC SURVEY SURVEI AIRBORNE METODE MAGNETIK
SAAT PESAWAT TERBANG, MAGNETOMETER MENCATAT VARIASI INTENSITAS DARI MEDAN MAGNET SEKITARNYA KARENA EFEK TEMPORAL MEMICU ANGIN SERTA MATAHARI TERUS BERVARIASI DAN VARIASI SPASIAL DALAM MEDAN MAGNET BUMI, YANG TERAKHIR MERUPAKAN KARENA BAIK UNTUK MEDAN MAGNET REGIONAL, DAN EFEK LOKAL DARI MINERAL MAGNETIK DI KERAK BUMI.
Airborne Magnetic Shipborne Magnetic Ground Magnetic Gradiometer Dengan mengurangi efek matahari dan daerah, peta yang dihasilkan menunjukkan aeromagnetik distribusi spasial dan kelimpahannya relatif dari mineral magnetik (paling sering adalah magnetit mineral besi oksida ) ditingkat atas dari kerak. Karena jenis batuan yang berbeda beda dalam mineral magnetik, peta magnetik memungkinkan visualisasi dari struktur geologi dari kerak bagian atas dalam geometri, khususnya spasial permukaan batuan dan adanya patahan dan lipatan. Airborne Magnetic Shipborne Magnetic Ground Magnetic Gradiometer Survey geofisik airbone dengan metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di permukaan Bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di bawah permukaan Bumi (suseptibilitas). Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang medan yang relatif besar. Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan, yang kemudian dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin. Airborne Magnetic Shipborne Magnetic Ground Magnetic Gradiometer
Pada dasarnya nilai magnet yang diperoleh pada suatu titik yang sama dengan perbedaan selang waktu akan diperoleh nilai yang berbeda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: kelembaban udara, magnet yang diterima oleh alat, dan kondisi alat tersebut.
Dari hasil pengukuran magnet diperoleh tiga macam hasil bacaan, yaitu medan magnet utama yang bersumber dari dalam Bumi dan berubah terhadap waktu, medan luar yang bersumber dari luar Bumi dan merupakan hasil ionisasi di atmosfer yang ditimbulkan oleh sinar ultraviolet dari matahari, dan medan anomali yang sebagian besar bersumber dari batuan yang mengandung material magnetik didalamnya.
Airborne Magnetic Shipborne Magnetic Ground Magnetic Gradiometer Komponen-komponen dari system penerbangan: Peralatan dan Perlengkapan Sistem survey magnetik melalui udara biasanya memerlukan perlengkapan sebagai berikut: 1. Magnetometer stinger-mounted atau tower-bird sensor. 2. Digital Data Acquisition System 3. Analog Recorder 4. Track Recovery System 5. Doppler Navigation System 6. Recording Altimeters Barometric 7. Magnetic Compensation Unit Airborne Magnetic Shipborne Magnetic Ground Magnetic Gradiometer Perlengkapan tambahan terdiri dari: 1. Sistem navigasi elektronik dan inersia lainnya. 2. Perlengkapan geofisika lainnya, seperti spektrometer sinar gamma, sistem EM (elektromagnetik) atau pasif, multispectral scanners (pemindai multispektral), dan lain-lain. 3. Ground equipment base-station magnetometer dan unit/alat perekam, dan perangkat komputer lapangan. Airborne Magnetic Shipborne Magnetic Ground Magnetic Gradiometer Diagram balok sistem magnetik penerbangan di atas udara yang umum dapat dilihat pada Airborne Magnetic Shipborne Magnetic Ground Magnetic Gradiometer Teknik atau ilmu pengetahuan yang menjelaskan tentang sesuatu obyek tanpa menyentuhnya. Teknologi ini dapat pula diartikan sebagai kegiatan perolehan informasi tentang permukaan bumi dengan menggunakan citra yang diperoleh dari dirgantara menggunakan energi elektromagnetik pada satu atau beberapa bagian spektrum elektromagnetik yang dipantulkan maupun dipancarkan dari permukaan bumi.
Airborne Magnetic Shipborne Magnetic Ground Magnetic Gradiometer survei airomagnetik bisa memetakan wilayah yang amat luas dalam waktu yang jauh lebih singkat dibandingkan survei di darat atau dilaut. Sehingga sesuai untuk Indonesia yang wilayahnya sangat luas dan memiliki singkapan geologi yang sangat sukar dicari.
Airborne Magnetic Shipborne Magnetic Ground Magnetic Gradiometer EFFECT OF VARIATION IN FLIGHT PATTERN Survey geofisik airbone dengan metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di permukaan Bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di bawah permukaan Bumi (suseptibilitas). Airborne Magnetic Shipborne Magnetic Ground Magnetic Gradiometer Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan, yang kemudian dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin. Pada dasarnya nilai magnet yang diperoleh pada suatu titik yang sama dengan perbedaan selang waktu akan diperoleh nilai yang berbeda. Airborne Magnetic Shipborne Magnetic Ground Magnetic Gradiometer CORRECTION Koreksi Harian Koreksi IGRF Koreksi Topografi
Airborne Magnetic Shipborne Magnetic Ground Magnetic Gradiometer ADVANTAGES Bisa memetakan wilayah yang luas, Memerlukan waktu yang singkat, Berguna meletakkan dasar-dasar utama membangun data dasar inventarisasi sumberdaya mineral.
Airborne Magnetic Shipborne Magnetic Ground Magnetic Gradiometer DISADVANTAGES kelembaban udara, magnet yang diterima oleh alat, dan kondisi alat tersebut Airborne Magnetic Shipborne Magnetic Ground Magnetic Gradiometer SHIPBORNE MAGNETIC SURVEY Airborne Magnetic Shipborne Magnetic Ground Magnetic Gradiometer SURVEY MAGNETIK MELALUI LAUT Magnetometer fluxgate dan proton-precession telah digunakan dalam survey di laut. Aplikasi utama dari survey ini untk survey oseanografi dalam skala luas untuk fisika bumi dan pencarian petroleum. Dapat juga untuk memetakan lempeng-lempeng tektonik Airborne Magnetic Shipborne Magnetic Ground Magnetic Gradiometer ALAT: G-882 MARINE MAGNETOMETER Airborne Magnetic Shipborne Magnetic Ground Magnetic Gradiometer KONSEP MAGNETIK DI LAUT Fish yang berupa sensor magnetometer ditaruh dalam jarak dari kapal kurang lebih 150- 300 m untuk mengurangi efek magnetic dari kapal dan berada pada kedalaman 15 m dibawah permukaan laut. Pengaturannya hampir sama dengan alat di airborne. Airborne Magnetic Shipborne Magnetic Ground Magnetic Gradiometer GROUND MAGNETIC SURVEY GENERAL Survey magnetik di daratan saat ini hampir seluruhnya menggunakan portable proton-precession magnetometer. Tujuan utama dari aplikasi ini adalah survey yang lebih detail untuk mineral. Spasi yang digunakan biasanya 15 hingga 60 m. Airborne Magnetic Shipborne Magnetic Ground Magnetic Gradiometer CORRECTION Sensitivitas dari magnetometer sekitar 1nT, sehingga stasiun sebaiknya tidak diletakkan berdekatan dengan beberapa objek yang terbuat dari besi seperti rel kereta api, dan lain- lain begitu pula dengan instrumennya, seperti tidak menggunakan pisau, kompas, dll. Airborne Magnetic Shipborne Magnetic Ground Magnetic Gradiometer CORRECTION Pengaruh topografi dari ground magnetik sangat penting. Sehingga koreksi koreksi yang dibutuhkan diantaranya adalah koreksi diurnal, koreksi topografi, dan koreksi medan.
Airborne Magnetic Shipborne Magnetic Ground Magnetic Gradiometer CORRECTION Koreksi medan dapat dilakukan dengan mereduksi pengukuran dari permukaan z = h (x,y) pada bidang horizontal. Kita juga dapat menggunakan persamaan taylor, dimana :
Airborne Magnetic Shipborne Magnetic Ground Magnetic Gradiometer GRADIOMETER SURVEY Gradiometry (juga dikenal sebagai magnetometry atau survey gradienmagnetic) adalah metode geofisika pasif yang dapat mendeteksivariasi lokal dalam kekuatan Medan magnet bumi.
Variasi ini dapatdisebabkan oleh berbagai fitur alam dan budaya yang mengubah Medan magnet yang berasal dari bumi.
Perbedaan antara kekuatanMedan magnet bumi (sekitar 30.000 60.000 nanoteslas [PB]) dankekuatan anomali arkeologi menarik (biasanya 1 untuk 100 nT) besar,memerlukan instrumen yang sangat sensitif untuk mendeteksi (Bevan 1998; Burks 2004b; Kvamme 2006). Airborne Magnetic Shipborne Magnetic Ground Magnetic Gradiometer Gradiometer adalah instrumen yang berisi dua sensor yang dipisahkansecara vertikal. Sensor atas mengukur kekuatan Medan magnet bumi,sementara bawah sensor mengukur kekuatan dari Medan bumi sepertiyang diubah oleh anomali dekat-permukaan. Dengan mengurangi pengukura n atas dari bawah pengukuran, instrumen "memperbaiki"untuk kekuatan Medan magnet bumi dan "membaca" hanya deviasilokal. Airborne Magnetic Shipborne Magnetic Ground Magnetic Gradiometer Gradiometer dilakukan oleh operator sepanjang serangkaian dnegan pada kecepatan konstan, pengumpulan data otomatis. Airborne Magnetic Shipborne Magnetic Ground Magnetic Gradiometer Alat yang digunakan : PROTON PRECESSION MAGNETOMETER (PPM) Model G-856
Aksesoris Standar : Sensor, staff, tas punggung, dua set baterai, tas, manual. Pilihan : kabel RS-232 interface, tape perekam digital,sabuk baterai
Waktu cycle : 3 detik Pembacaan manual : Pembacaan diambil sesuai perintah Memori : 1000 data pembacaan pada mode survei, 2500 data pembac pada mode base Output : RS 232 Physical : Instrument console 7 x 10,5 x 3,5 inci , 2,7 kg Sensor 3,5 x 5 inci , 1,8 kg Staff 1 inchi x 8 feet , 1 kg Tampilan : Tampilan intensitas medan magnet dalam 6 digit, tampilan titik julian day, dan nomor lintasan dalam 3 digit Resolusi : 0,1 gamma Akurasi mutlak : 1 gamma Waktu : waktu julian Jangkauan tuning : 20.000 sampai dengan 90.000 gamma Toleransi gradien : 5000 gamma / meter Environmental : - 20 sampai dengan 50 derajat Celcius Power : 8 baterai kering D-cell (12 volt eksternal power) Modus Operasi mengukur nilai intensitas magnetik dari dua sensor yang terpisah secara vertikal. Hasilnya adalah harga gradien vertikal yang bebas dari variasi waktu. Modus ini menggunakan 2 (dua) buah sensor yang dipasang terpisah secara vertikal dalam sebuah tiang penyangga.
Pengambilan data dilakukan dengan menekan tombol cycle pada the remote start switch. Pembacaan pertama dilakukan pada sensor bawah dan pembacaan kedua pada sensor atas. Data disimpan secara otomatis. Format data dalam memori : Baris pertama untuk pembacaan pertama, baris berikutnya untuk pembacaan kedua, dan seterusnya. Prosedur Operasi 1. Memasang battery pada Console 2. Memasang sensor di tiang penyangga 3. Menghubungkan seluruh kabel konektor 4. Memeriksa isi memori 5. Melakukan Tuning dengan mengambil kuat sinyal (signal strength) yang paling kuat sesuai dengan harga medan di daerah survei. 6. Menyetel konfigurasi waktu : hari, tanggal, jam, dan menit saat pengambilan data. 7. Menyetel konfigurasi lintasan (modus survei dan gradiometer) dan interval waktu pengambilan data otomatis. (modus auto) 8. Mengambil data : - Pengambilan data dilakukan dengan operasi : READ => STORE - Arah sensor sesuai dengan tanda anak panah (N) - Pengambilan data dengan modus AUTO dilaksanakan di tempat yang tetap (fixed station). 9. Mentransfer data di memori ke komputer untuk pemrosesan lebih lanjut. ANY QUESTIONS? CONCLUSION THANK YOU