Anda di halaman 1dari 8

MODUL 9 SISTEM PRODUKSI

ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) BAGIAN 2


RCCP Dalam Sistm P!"#a"aa" $a" P"%"$alia" P!&$'(si
Seringkali unit produksi/operasi dianggap dapat berdiri sendiri, dan
ketergantungannya untuk pengintegrasian dengan bagian lain dari sistem hanya
dikenal bila bagian-bagian lain dari perusahaan berubah. Bahaya visi-terowongan ini
amat besar. Misalnya, peraturan pemerintah mungkin memaksa diadakannya
perubahan pemasaran yang memerlukan modifikasi desain. Pada gilirannya hal ini
akan mengubah proses sedemikian rupa, sehingga akibatnya para operator harus
dipindahkan dengan masalah klebihan pegawai dan pelatihan kembali. Seandainya
para manajer dapat melihat di luar dinding ruang kerja unitnya sendiri, maka masalah
ini bisa diperkirakan sebelumnya dan akibatnya bisa dikurangi. emikian pula
keputusan direksi mengadakan perubahan dari kebijakan penjualan dimana pesanan
diterima, ke kebijakan pemasaran dimana pesanan di!ari. Mau tidak mau keadaan
ini memerlukan perubahan besar dalam seluruh sistem transformasi. "al ini juga bisa
diramalkan apabila manajer melihat ke luar dan juga ke dalam.
#arena keadaannya demikian, maka manajer yang sukses harus
meren!anakan, melaksanakan dan mengendalikan pekerjaannya dalam kerangka
peren!anaan perusahaan. #e!uali, bila peren!anaan dan pengendalian produksi
merupakan bagian dari ren!ana perusahaan, perusahaan se!ara keseluruhan hanya
akan gagal atau paling bagus setengah berhasil. alam sebuah karya tulisnya yang
!emerlang dan mempunyai perspektif, Moran mengemukakan dilema dari $optimisasi
perusahaan keseluruhan biasanya memerlukan suboptimisasi dari bagian-bagian
komponennya, tetapi selalu sulit untuk membuat bagian-bagian dapat menerima
pengendalian sedemikian dengan baik se!ara obyektif%.
ari semua tugas-tugas manajemen, fungsi manajemen peren!anaan dan
pengendalian produksi &PP'( merupakan yang paling sulit untuk didefinisikan,
karena men!akup begitu banyak tugas yang saling berkaitan. #arena itu, membagi-
bagi berarti merusaknya, tetapi tanpa pembagian seperti ini tidak mungkin untuk
membahas pekerjaan manajer PP' dalam bentuk apapun, ke!uali dalam arti umum.
Permasalahan dari keseluruhan dan bagian-bagiannya ini !ukup dikenal oleh para
ahli logika, tetapi bagaimanapun juga disini kita men!oba untuk mempelajari fungsi
manajemen PP' dalam tiga bagian yang terpisah, yaitu short range, medium range
dan long range seperti dalam gambar berikut)
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN A)AR*UMB AL+A +IRDAUS, ST-, MT-
e m a n d
M a n a g e m e n t
* i n a l
+ s s e m b l y
S ! h e d u l i n g
P r o d u ! t i o n
P l a n n i n g
M a s t e r
P r o d u ! t i o n
S ! h e d u l i n g
M a t e r i a l
, e - u i r e m e n t s
P l a n n i n g
P r o d u ! t i o n
+ ! t i v i t y
' o n t r o l
, e s o u r ! e
, e - u i r e m e n t s
P l a n n i n g
, o u g h ' u t
' a p a ! i t y
P l a n n i n g
' a p a ! i t y
, e - u i r e m e n t s
P l a n n i n g
. n p u t / / u t p u t
' o n t r o l
/ p e r a t i o n
S e - u e n ! i n g
0 o n g , a n g e
M e d i u m , a n g e
S h o r t , a n g e
' + P + ' . 1 2
M + 3 + 4 5 M 5 3 1
1 5 ' " 3 . 6 7 5 S
Gam.a! / Ma"a0m" P!"#a"aa" $a" P"%"$alia" P!&$'(si
ari gambar diatas terlihat bahwa peren!anaan produksi dimulai dari
manajemen permintaan pelanggan. Peren!anaan produksi yang telah dibuat
kemudian diverifikasi dengan ,,P &,esour!e ,e-uirements Planning( untuk
mengevaluasi kelayakan dari ren!ana produksi yang telah dibuat. 8ika ren!ana
produksi telah melewati proses verifikasi, maka dapat dilanjutkan dengan menyusun
MPS &Master Produ!tion S!heduling(. MPS juga harus diverifikasi kelayakannya
dengan ,ough 'ut 'apa!ity Planning &,''P(. ari MPS yang telah diverifikasi
kelayakannya, kita dapat menyusun *inal +ssembly S!heduling &*+S( atau Material
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN A)AR*UMB AL+A +IRDAUS, ST-, MT-
,e-uirement Planning &MPS(. "ingga tahapan ini manajemen PP' berada di tingkat
long range planning.
i tingkat medium range terdapat Material ,e-uirements Planning &M,P(
yang diverifikasi kelayakannya dengan 'apa!ity ,e-uirements Planning &',P(.
Pada prinsipnya ',P tidak terlalu berbeda dengan ,''P, namun di ',P kita dapat
melihat tingkat utilitas dari sumber daya yang ada se!ara lebih mendetail. i tingkat
short range, M,P yang telah diolah menjadi Produ!tion +!tivity 'ontrol &P+'(. Pada
tingkatan ini ren!ana yang kita buat telah diubah menjadi proses produksi, dimana
diperlukan pengontrolan agar proses produksi dapat berjalan sesuai dengan
ren!ana. Pengontrolan dapat berupa input/output !ontrol dan operation se-uen!ing.
1erdapat beberapa hambatan yang dihadapi dalam penerapan manajemen
peren!anaan dan pengendalian produksi, diantaranya yaitu)
Perlu data yang banyak
Prosesnya iteratif sehingga memerlukan banyak waktu
MPS tidak stabil
1erdapat tiga teknik ,''P untuk verifikasi MPS)
'apa!ity Planning using /verall *a!tors &'P/*(
Bill of 0abor +pproa!h &B/0(
,esour!e Profile approa!h &,P(
Month *ore!ast ,egular /vertime 1otal
.nventor
y
&thousands( Produ!tion Produ!tion Produ!tion +vailable
9:
8anuary ;; 9: < 9: =
*ebruary = 9: < 9: 9:
Mar!h 9< 9: < 9: ;<
+pril 9< 9: < 9: ;:
May ;< 9: < 9: ;<
8une 9> 9: < 9: ;9
8uly = 9: < 9: ;=
+ugust = 9: 9 9? @?
September 9; 9: > 9A >@
/!tober 9: 9: > 9A >B
3ovember @< 9: > 9A @?
e!ember >< 9: > 9A 9:
9AB 9=< 9AB
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN A)AR*UMB AL+A +IRDAUS, ST-, MT-
Ca1a#it2 Pla""i"% 'si"% O3!all +a#t&!s (CPO+)
ata yang diperlukan)
MPS
Caktu yang diperlukan untuk memproduksi suatu produk
Proporsi waktu yang digunakan untuk setiap sumber daya
'ontoh)
)a"'a!2
1otal !apa!ity re-uirement D <.;; E 9:<<<D @@<<
"istori!al proportion for 0amp +ssembly D <.9< / <.;; D <.>:
0amp +ssembly !apa!ity re-uirement D <.>:: E @@<< D 9:<9.:
Bill &4 La.&! A11!&a#5 (BOL)
ata yang diperlukan) sama dengan 'P/*
8ika ada n produk, maka)
#apasitas yang diperlukan D F aikbkj untuk seluruh nilai i dan j
imana)
G aik D waktu yang diperlukan produk k di stasiun kerja i
G bkj D jumlah produk k yang akan diproduksi pada periode j
'ontoh)
)a"'a!2
0amp +ssembly !apa!ity re-uirement D <.9< E 9:<<< D 9:<<
BOL A11!&a#5
1wo Produ!ts, 1wo Months, 1wo Cork 'enters
Bill &4 La.&! Mast! S#5$'l RCCP
Cork 'enter Month Cork 'enter
Produ!t C'9 C'; Produ!t M9 M; Month C'9 C';
P9 a11 a12 P9 b11 b12 M9 c11 c12
P; a21 a22 P; b21 b22 M; c21 c22
c11 D a11b11 H a12b21
c12 D a11b12 H a12b22
c21 D a21b11 H a22b21
c22 D a21b12 H a22b22
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN A)AR*UMB AL+A +IRDAUS, ST-, MT-
cij D F aij bkj
'ontoh B/0, 1wo by 1wo
Bill &4 La.&! Mast! S#5$'l RCCP
Cork 'enter Month Cork 'enter
Produ!t C'9 C'; Produ!t M9 M; Month C'9 C';
P9 <.@ <.; P9 9<< ;<< M9 A< 9><
P; 9.< <.B P; @<< ><< M; @9< >=<

c11 D &<.@(&9<<( H &<.;(&@<<(
D A<
c12 D &<.@(&;<<( H &<.;(&><<(
D 9><
c21 D &9.<(&9<<( H &<.B(&@<<(
D @9<
c22 D &9.<(&;<<( H &<.B(&><<(
D >=<
'ontoh B/0, 1wo by 1hree
c11 D a110b11 H a111b12 H a112b13 H a210b21 H a211b22 H a212b23
c12 D a110b12 H a111b13 H a210b22 H a211b23
c13 D a110b13 H a210b23
c21 D a120b11 H a121b12 H a122b13 H a220b21 H a221b22 H a222b23
c22 D a120b12 H a121b13 H a220b22 H a221b23
c23 D a120b13 H a220b23
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN A)AR*UMB AL+A +IRDAUS, ST-, MT-
C&"t&5 Ca1a#it2 Pla""i"% 'si"% O3!all +a#t&!s (CPO+)
Cork "istori!al Month 1otal
'enter Proportion 8an *eb Mar +pr May 8un 8ul +ug Sep /!t 3ov e! "ours
0amp +ssembly <.>:: 9,:<; 9,:<; 9,:<; 9,:<; 9,:<; 9,:<; 9,:<; 9,?<; 9,A<; 9,A<; 9,A<; 9,A<; 9A,B;<
/ven <.<>: 9>A 9>A 9>A 9>A 9>A 9>A 9>A 9:= 9== 9== 9== 9== 9,A:<
Base *orming <.;;B B>A B>A B>A B>A B>A B>A B>A BAA A>A A>A A>A A>A A,=@=
Plasti! Molding <.<A9 @<< @<< @<< @<< @<< @<< @<< @;< @=< @=< @=< @=< @,A>>
So!ket +ssembly <.9=; ?<9 ?<9 ?<9 ?<9 ?<9 ?<9 ?<9 ?>9 B?9 B?9 B?9 B?9 B,===
1otal 'apa!ity ,e-uirement @,@<< @,@<< @,@<< @,@<< @,@<< @,@<< @,@<< @,:;< >,9=< >,9=< >,9=< >,9=<
B/0 for 0amp 0+II
0amp +ssembly <.9< hr
/ven <.<9 hr
Base *orming <.<: hr
Plasti! Molding <.<; hr
So!ket +ssembly <.<> hr
<.;; hr
C&"t&5 Bill &4 La.&! A11!&a#5 (BOL)
Cork Month 1otal
'enter 8an *eb Mar +pr May 8un 8ul +ug Sep /!t 3ov e! "ours
0amp +ssembly 9,:<< 9,:<< 9,:<< 9,:<< 9,:<< 9,:<< 9,:<< 9,?<< 9,A<< 9,A<< 9,A<< 9,A<< 9A,B<<
/ven 9:< 9:< 9:< 9:< 9:< 9:< 9:< 9?< 9A< 9A< 9A< 9A< 9,AB<
Base *orming B:< B:< B:< B:< B:< B:< B:< =<< A:< A:< A:< A:< A,=:<
Plasti! Molding @<< @<< @<< @<< @<< @<< @<< @;< @=< @=< @=< @=< @,A><
So!ket +ssembly ?<< ?<< ?<< ?<< ?<< ?<< ?<< ?>< B?< B?< B?< B?< B,==<
1otal 'apa!ity ,e-. @,@<< @,@<< @,@<< @,@<< @,@<< @,@<< @,@<< @,:;< >,9=< >,9=< >,9=< >,9=<
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN A)AR*UMB AL+A +IRDAUS, ST-, MT-
SISTEM PRODUKSI ?
Rs&'!# P!&4il A11!&a#5 (RP)
Metode perhitungan mirip B/0 H mempertimbangkan lead-time offset
'ontoh)
)'l2
0amp +ssembly D <.9 E 9:<<< &MPS 8uly( D 9:<<
/ven D <.<9 E 9?<<< &MPS +ugust( D 9?<
Base forming D <.<: E 9A<<< &MPS September( D A:<
C&"t&5 Rs&'!# P!&4il A11!&a#5 (RP)
Cork Month 1otal
'enter 8an *eb Mar +pr May 8un 8ul +ug Sep /!t 3ov e! "ours
0amp +ssembly 9,:<< 9,:<< 9,:<< 9,:<< 9,:<< 9,:<< 9,:<< 9,?<< 9,A<< 9,A<< 9,A<< 9,A<< 9A,B<<
/ven 9:< 9:< 9:< 9:< 9:< 9:< 9?< 9A< 9A< 9A< 9A< < 9,=;<
Base *orming B:< B:< B:< B:< B:< =<< A:< A:< A:< A:< < < =,@:<
Plasti! Molding @<< @<< @<< @<< @<< @<< @;< @=< @=< @=< @=< < @,?><
So!ket +ssembly ?<< ?<< ?<< ?<< ?<< ?<< ?>< B?< B?< B?< B?< < B,;=<
1otal 'apa!ity ,e-. @,@<< @,@<< @,@<< @,@<< @,@<< @,@:< @,:B< @,==< >,9=< >,9=< @,;@< 9,A<<
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN A)AR*UMB AL+A +IRDAUS, ST-, MT-
SISTEM PRODUKSI B
,esour!e Profile for 0amp 0+II
epartment
Months Before ue
ate
; 9 <
0amp +ssembly < < <.9
/ven < <.<9 <
Base *orming <.<: < <
Plasti! Molding < <.<; <
So!ket +ssembly < <.<> <
6&!( C"t! / 6&!( C"t! 2
Rs&'!# P!&4il Rs&'!# P!&4il Mast! S#5$'l RCCP
1ime to ue ate 1ime to ue ate Month Month
Produ!t ; 9 < Produ!t ; 9 < Produ!t M9 M; M@ C' M9 M; M@
P9 a99; a999 a99< P9 a9;; a9;9 a9;< P9 b99 b9; b9@ C'9 !99 !9; !9@
P; a;9; a;99 a;9< P; a;;; a;;9 a;;< P; b;9 b;; b;@ C'; !;9 !;; !;@
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN A)AR*UMB AL+A +IRDAUS, ST-, MT-
SISTEM PRODUKSI =

Anda mungkin juga menyukai