Anda di halaman 1dari 1

62

BAB VI
PENUTUP

VI.1 Kesimpulan
Dari penelitian ini ditarik kesimpulan:
1. Uji resolusi sintetik merupakan bagian penting sebelum inversi
tomografi dilakukan sebagai tes parameter atau referensi dalam
penetuan grid dan parameter lainnya.
2. Citra anomali kecepatan gelombang-P teresolusi dengan baik
hingga 25 km begitu juga pada citra anomali kecepatan gelombang-
S.
3. Hasil inversi tomografi berupa anomali kecepatan gelombang-P dan
gelombang-S deviasi kecepatan bersatuan persen (%).
4. Citra anomali kecepatan baik P maupun S menunjukkan adanya
nilai anomali negatif yang tinggi tepat dibawah jejeran gunung
berapi dan diantara jejeran Gunung Merapi-Merbabu dengan
Gunung Lawu terdapat area MLA (Merapi-Lawu Anomaly).
5. Hasil sayatan vertikal memeperlihatkan adanya anomali negatif
pada sayatan Merapi, Lawu dan Sumbing tetapi tidak pada sayatan
Slamet.
6. Hubungan antara tektonisme dengan vulkanisme pada penelititan
berdasarkan hasil inversi tomografi hanya didapati pada Sayatan
Merapi.
VI.2 Saran
1. Hasil inversi tomografi pada sayatan Gunung Slamet belum optimal
dari segi resolusi. Dibutuhkan sensor seismik yang lebih banyak
lagi untuk ditempatkan di sekitar Gunung Slamet.
2. Perlu dilakukan penambahan jaringan seimometer mengelilingi
gunung Merapi untuk mendapatkan resolusi yang lebih baik dalam
upaya mengetahiu letak magma chamber.

Anda mungkin juga menyukai