Anda di halaman 1dari 6

GELAR GELAR KRISTUS

MENYANGKUT TENTANG ANAK ALLAH ( LUK 13 -24 )



D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Nama : Sri Ulina Br.Kembaren
Ida Royani Telambanua
Mata Kuliah : DOGMATIKA III ( Kristologi )
Dosen : Pater.Remegius Naben, M.Th






SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA PAULUS MEDAN
T/A 2014
GELAR GELAR KRISTUS MENYANGKUT TENTANG ANAK ALLAH ( LUK 13 -24 )
A. Yesus sebagai Terang Dunia
Dalam kedudukanNya sebagai Sang Firman itu Keluar dari Bapa berarti Yesus
itu satu Dzat hakikat, esensi atau ousia dengan Sang Bapa. Allah adalah Terang dan
didalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Dengan demikian jelas, makna dan arti
Yesus sebagai Terang Dunia disamping menunjukkan tentang asal keberadaanNya
yang keluar dari dalam terang, juga menunjuk pada rencana karya keselamatan Ilahi yang
diserahkan pada Yesus,untuk menerangi manusia yang hidup dalam kegelapan, sehingga
manusia dapat melihat terang ilahi, menyatu dan diselamatkan.

B. Anak Manusia
Kata Anak Manusia ini, dalam bahasa ibraninya adalah Ben Adam atau Bar
Nash dalam bahasa Aramnya, dan kata kata itu menunjukkan pada pengertian bahwa
memang Yesus itu benar benar manusia, tetapi benar benar Sang Sabda, yang
mengenakan Daging jasmaniah. Dengan Demikian Jelas bahwa penyebutan Anak
Manusia disini mempunyai pengertian : pertama, menunjukkan bahwa Dia itu Pribadi
Ilahi. Yang kedua, menunjukkan bahwa Dia itu Mesias.

C. Rasul Allah
Yesus Kristus dikatakan sebagai utusan Allah, karena memang Dia itu diutus oeh
Allah kedunia guna menyampaikan kehendak Allah, rencana Allah, Firman, Janji dan
Hukum Allah bagi Manusia, sehingga setiap manusia yang percaya pada apa yang
dikatakanNya, manusia itu dapat memperoleh hidup kekal bersama sama dengan Allah.
Itu sebabnya Yesus sendiri dalam doaNya pernah mengatakan :
Inilah hidup yang kekal itu bahwa mereka mengenal Engkau, Satu satunya Allah
yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.( Yoh 17:3 )
Dari apa yang dikatakan Yesus sendiri disini, jelas Yesus dalam diriNya sendiri
mengakui bahwa Dia itu adalah utusan Allah atau Rasul Allah. Dengan Demikin jelas
bahwa Yesus Kristus itu adalah Rasul yang terakir, karena didalam Dia saja manusia
memperoleh apa yang dinamakan dengan Keselamatan.

D. Hamba Allah
Meskipun dalam kedudukanNya sebagai Firman ( Rupa Allah) yang tinggal dari
kekal sampai kekal didalam Allah, Dia itu satu esensi ,satu Ousia dan zat hakekat dengan
Allah namun dengan mengenakan keberadaan baru dalam diriNya yaitu keberadaan
sebagai manusia, Yesus tidak menganggap kesetraan dengan Allah, bahkan Dia
memposisikan diriNya sebagai Hamba. Maksud dan tujuan memposisikan diriNya sendiri
sebagai seorang Hamba adalah untuk melayani Allah.
Disisi lain kedudukan Yesus sebagai Hamba bahwa melalui hamba ini, semua
orang akan diselamatkan, diberi terang dan Tuhan akan memulihkan. Dasar ketaatan
Yesus sebagai Hamba yang diwujudkan melalui kematian dan penyalibanNya.

E. Gambar Allah
Gambar Allah disini ialah Kristus itu sendiri, (Ia adalah gambar Allah yang tidak
kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan). Yoh 14:9
Barang siapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa. Yesus dikatakan sebagai Ganbar
Allah atau Gambar wujud Allah disini karena melalui Yesus Allah itu dapat dilihat.
Dalam kedudukanNya sebagai Sang Firman dan menyatakan apa yang ada
didalam Diri Sang Bapa, itulah maka Sang Sabda menjelma itu disebut sebagai Gambar
Allah Artinya Allah yang tak dapat dilihat dan bersifat Roh itu dapat dipahami,
dimengerti dan dilihat melalui DiriNya.

F. Rupa Allah
Yesus itu disebut sebagai Rupa Allah itu menunjukkan kepada
KESETARAAN dengan Allah. Kesetaraan dengan Allah yang dimaksud disini adalah
bahwa Yesus dalam kedudukanNya sebagai Firman yang ekal sampai kekal berada dalam
diri Allah itu, mempunyai esensi, Dzat hakikat, dan Ousia dengan Allah.
Dengan demikian jika Yesus disebut sebagai Rupa Allah itu menunjukkan asal
mula kejadianNya bersama-sama dengan Roh Kudus dan berada dalam diri Allah.



G. Anak Tunggal Allah
Yesus disebut sebagai Anak Allah itu, bukan karena Dia itu dilahirkan dari
seorang wanita, Yesus disebut sebagai Anak Allah itu berkaitan dengan kedudukanNya
sebagai Firman Allah atau dengan Istilah lain bahwa dia itu adalah Anak Tunggal
Bapa atau Firman Allah itu sendiri. Jadi kalau Firman itu dinyatakan oleh Allah
untuk menunjukkan keberadaan Allah, maka Firman itu seolah olah dilahirkan oleh
Allah.
Sebelum Firman itu dinyatakan oleh Allah. Firman itu masih dalam bentuk angan
angan yang ada didalam diri Allah, kemudian angan-angan itu dinyatakan atau
dilahirkan supaya dengan demikian kebeadaan Allah yang terdalam itu dapat dimengerti
dan dipahami dengan dilahirkanNya Firman maka Allah dapat memandang dirinya
sendiri dari kekal sampai kekal melalui Firman, sehingga dengan demikian Allah
mengerti Dirinya sendiri. Jadi jelas kalau begitu, bahwa Firman itu adalah merupakan
refleksi dari Diri Allah itu sendiri.

H. Anak Daud
Penyebutan Yesus sebagai Anak Daud dalam Injil ini hanya tiga kali yaitu dua
kali saat Bartimeus meminta Yesus mencelikkan matanya (Lukas 18:38-39) dan satu kali
saat Yesus bertanya pada ahli Taurat (Lukas 20:41-44). Dengan gelar Anak Daud, penulis
hendak menegaskan bahwa Yesus adalah seorang yang berasal dari keturunan Daud.
Ini sekaligus menyatakan bahwa Yesuslah Sang Mesias yang selama ini
dinantikan oleh umat Israel, seperti telah dinubuatkan para nabi. Anak Daud adalah
keturunan dari Raja Daud. Istilah ini digunakan dalam ayat pertama dari Perjanjian Baru,
dalam silsilah Yesus. Orang-orang Yahudi percaya bahwa anak Daud akan menjadi
Mesias. Yesus sering disebut sebagai anak Daud, berarti kelahirannya berasal dari
keturunan Daud. Ia juga disebut sebagai taruk Isai atau tunas Isai yang berarti bahwa
kelahirannya berasal dari keturunan Isai, ayah Daud.




I. Mesias atau Mesianik
Gelar 'Kristus' yang dikenakan pada Yesus jarang digunakan oleh Lukas. Kata
'Kristus' berasal dari bahasa Ibrani mashiah yang artinya 'diurapi' dan biasanya ditujukan
pada orang yang diutus Allah untuk mengemban tugas tertentu. Kata ini dapat digunakan
kepada seorang raja, imam, nabi, dan pahlawan. Bagi penulis Lukas, Yesus sebagai
mesias berarti sosok orang yang diperlengkapi dan diutus Allah untuk menderita.
Mesias (berasal dari bahasa Ibrani mashiah) berarti "yang diurapi". Di dalam
bahasa Yunani, kata mesias diterjemahkan dengan kata kristos, dan dari situlah dikenal
sebutan Kristus yang menjadi salah satu gelar Yesus. Sebutan mesias berakar dari
pengertian Yahudi mengenai seorang tokoh pada masa depan yang akan datang sebagai
wakil Allah untuk membawa keselamatan bagi umat Yahudi. Yesus Kristus dianggap
sebagai mesias yang telah dinanti-nantikan untuk membawa keselamatan dari Allah
kepada manusia.
Kata mesias merujuk kepada orang yang diurapi Allah, sesuai kebiasaan Israel
kuno yang melihat tindakan pengurapan sebagai tanda pemilihan dan pengudusan Allah.
Orang yang diurapi dianggap sebagai milik Allah dan mendapat tugas khusus. Tokoh-
tokoh yang dilantik dengan pengurapan biasanya raja dan imam, ataupun tokoh yang
dipilih oleh Tuhan sendiri. Di dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama, istilah tersebut
dikenakan kepada Raja dari orang-orang Yahudi yang diurapi saat peristiwa pelantikan
dirinya.

Kesimpulan
Pemberian Gelar kepada Kristus adalah untuk menyatakan bahwa dia memiliki
kesetaraan dengan Allah, dan memiliki tugas yang brbeda dengan Allah namun memiliki
tujuan yang sama yaitu agar manusia dapat mengenal Allah dan menyelamatkan Manusia
dari dosa

Anda mungkin juga menyukai