Anda di halaman 1dari 2

Izin Lingkungan, Prasyarat Memperoleh Izin Usaha

BEBERAPA waktu yang lalu kita pernah membahas usaha atau kegiatan
yang wajib Amdal atau UKL-UPL. Usaha atau kegiatan tersebut wajib menyusun
dokumen Amdal atau UKL-UPL untuk selanjutnya diajukan dan dinilai oleh Komisi
Penilai Amdal. Apakah setelah menyusun dokumen Amdal/UKL-UPL kewajiban
pemrakarsa tuntas ? Belum, pemrakarsa harus melalui satu tahapan lagi yakni
permohanan izin lingkungan, agar izin lingkungannya diterbitkan oleh pejabat yang
berwenang (Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota).
Apa itu izin lingkungan ? Izin lingkungan adalah izin yang diberikan kepada
setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-
UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai
prasyarat memperoleh izin usaha atau kegiatan.
Pemrakarsa wajib menyusun dokumen Amdal atau UKL-UPL dan
mempresentasikan dihadapan Komisi Penilai Amdal serta perwakilan masyarakat
yang terkena dampak. Komisi Penilai Amdal melakukan penilaian dan hasilnya
berupa rekomendasi hasil penilaian akhir yang nantinya disampaikan kepada
menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai kewenangannya. Pemrakarsa yang
tidak mampu menyusun dokumen Amdal/UKL-UPL dapat meminta bantuan jasa
konsultan Amdal atau perorangan yang telah memiliki sertifikat kompetensi dalam
penyusunan Amdal.
Permohonan izin lingkungan diajukan secara tertulis oleh penanggungjawab
usaha dan/atau kegiatan selaku Pemrakarsa kepada menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai kewenangannya bersamaan dengan pengajuan dokumen
Amdal (Andal/RKL/RPL) atau pemeriksaan UKL-UPL. Permohonan izin lingkungan
ini ketika disampaikan harus dilengkapi dengan dokumen Amdal atau dokumen
UKL-UPL, dokumen pendirian usaha atau kegiatan serta profil usaha.
Rekomendasi hasil penilaian akhir Amdal/UKL-UPL yang disampaikan komisi
penilai Amdal kepada pejabat yang berwenang (menteri, gubernur/bupati/walikota)
menjadi bahan pertimbangan dalam memberikan izin. Pejabat yang berwenang
setelah menerima permohonan izin lingkungan, wajib mengumumkan kepada
masyarakat luas (melalui media cetak dan elektronik). Masyarakat yang terkena
dampak akibat adanya usaha atau kegiatan wajib memberikan masukan guna
menjadi bahan pertimbangan (batas waktunya selama 3 hari kerja sejak
diumumkan).
Setelah dipertimbangkan, izin lingkungan kemudian diterbitkan. Siapa yang
menerbitkan izin lingkungan ? Tergantung rekomendasi hasil akhir penilaian
Amdal/UKL-UPL suatu kegiatan sebelumnya disampaikan Komisi Penilai Amdal
kemana ? Kalau diberikan ke gubernur, maka izin lingkungan dikeluarkan oleh
gubernur. Soal wewenang siapa yang memberikan izin itu tergantung dari besaran
kegiatan dan dampak yang ditimbulkannya, kalau hanya Ruko (rumah toko) yang
wajib UKL-UPL izinnya biasanya dikeluarkan walikota. Kalau yang sampai membuka
hutan ribuan hektar itu wewenangnya di pusat (menteri), apalagi menyangkut status
kawasan hutan perizinannya bisa panjang (lintas sektoral).
Izin lingkungan paling sedikit memuat ; persyaratan dan kewajiban yang
dimuat dalam Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau rekomendasi UKL-UPL,
persyaratan dan kewajiban yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang,
berakhirnya izin lingkungan (izin lingkungan biasanya berakhir bersamaan dengan
izin usaha atau kegiatan). Dalam izin lingkungan itu ada point-point yang harus
ditaati seperti, dokumen Amdal/UKL-UPL itu harus dijadikan pedoman dalam
menjalankan usaha/kegiatan, tanah yang digunakan untuk kepentingan
usaha/kegiatan harus bebas sengketa,dll.



Setelah izin lingkungan diterbitkan oleh pejabat yang berwenang, wajib
diumumkan melalui media massa. Berarti dalam tahapan memperoleh izin
lingkungan ada 3 kali pengumuman melalui media massa; pertama ketika
pengumuman rencana kegiatan atau usaha oleh instansi yang berwenang, kedua
pengumuman permohonan izin lingkungan oleh pejabat yang berwenang, ketiga
pengumuman penerbitan izin lingkungan oleh pejabat yang berwenang.
Keterbukaan informasi dalam memberi izin bagi suatu usaha/kegiatan untuk
menjalankan kegiatannya itu penting, agar masyarakat yang terkena dampak itu
tahu dan juga turut memberi masukan. Masyarakat yang terkena dampak itu wajib
memberi masukan, karena dampak negatif dan positif dari suatu kegiatan akan
dirasakan oleh mereka, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Seperti itu kira-kira pembahasan kita kali ini mengenai izin lingkungan. Izin
lingkungan itu merupakan prasyarat untuk memperoleh izin usaha. Izin lingkungan
itu bukan izin tunggal untuk bisa langsung menjalankan usaha/kegiatan, tapi harus
dilengkapi dengan izin-izin lainnya guna memperoleh izin usaha (*)

Sumber : Peraturan Pemerintah No 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai