DERMATITIS VENENATA
Oleh
Dewi Putri Lenggo Geni, S.Ked
NIM: 04124705096
Pembimbing
DR. Dr. Tantawi Djauhari, SpKK (K), FINSDV
HALAMAN PENGESAHAN
oleh
Dewi Putri Lenggo Geni, S.Ked
NIM: 04124705096
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Kepaniteraan Klinik
Senior di Bagian/Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya/RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.
STATUS PASIEN
I. IDENTIFIKASI
Nama
: Tn. UN
Usia
: 31 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status
: Menikah
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Swasta
Suku
: Palembang
Alamat
: 823188
Tanggal Kunjungan
Keluhan Tambahan
Nyeri, gatal dan panas.
kepala jarum pentul. Lepuh terasa nyeri, gatal dan panas. Lepuh berisi cairan jernih.
Lepuh timbul beberapa jam setelah pasien tersengat serangga terbang saat memancing
di sebuah kolam pemancingan. Pasien menggaruk lepuh di leher kanan, lepuh
kemudian pecah dan menjadi luka lecet. Pasien tdak berobat.
Sejak 5 hari yang lalu timbul lepuh 1 buah di pipi kiri, ukuran sebesar biji
jagung. Lepuh terasa nyeri, gatal dan panas. Lepuh berisi cairan jernih. Pasien
menggaruk lepuh sehingga menjadi luka lecet. Beberapa jam kemudian timbul lepuh
3 buah, berukuran sebesar kepala jarum pentul, sejajar dengan luka lecet. Luka lecet
di leher kanan masih ada. Pasien tidak berobat.
Sejak 3 hari yang lalu timbul lepuh 1 buah di punggung tangan kanan,
berukuran sebesar biji jagung. Lepuh terasa nyeri, gatal dan panas. Lepuh berisi cairan
jernih. Luka lecet di leher kanan dan pipi kiri masih ada. Lepuh di pipi kiri masih ada.
Pasien menggunakan krim anti nyamuk di wajah, leher, lengan dan tangan sebelum
memancing. Pasien tidak menggunakan kalung ataupun gelang di leher dan lengan.
Pasien kemudian berobat ke Poliklinik IKKK RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Palembang.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien menyangkal adanya keluhan luka lecet dan lepuh yang nyeri, gatal dan
panas sebelumnya.
Pasien menyangkal adanya keluhan luka lecet dan lepuh yang nyeri, gatal dan
panas sebelumnya pada anggota keluarga.
sebelumnya disangkal.
Riwayat bersin-bersin, hidung berair pada pagi hari dalam keluarga disangkal.
Riwayat mata dan hidung gatal saat terkena debu dalam keluarga disangkal.
Kesadaran
: kompos mentis
Tekanan Darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 78 x/menit
Suhu
: 36,7 oC
Pernapasan
: 20 x/menit
Tinggi Badan
: 165 cm
Berat Badan
: 58 kg
IMT
: 21,4
Gizi
: normoweight
Keadaan Spesifik
Kepala
Kulit Kepala
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Tenggorokan
Leher
Thoraks
Jantung
Paru-paru
Abdomen
Ekstremitas
Superior
Inferior
KGB
Status Dermatologikus:
Regio Zygomatica Sinistra
Gambar 2. Pembesaran Regio Zygomatica. Tampak erosi (tanda panah merah). Tampak vesikel (tanda panah
biru)
Gambar 4 Pembesaran Regio Colli Dextra. Tampak erosi (tanda panah hijau)
V. RESUME
Laki-laki, 31 tahun, beralamat di Palembang, datang ke Poliklinik IKKK
RSSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang dengan keluhan timbul lepuh dan luka
lecet di leher kanan, pipi kiri dan tangan kanan sejak 3 hari yang lalu. Kisaran 1 pekan
yang lalu timbul vesikel di regio colli dextra, soliter, milier, pruritus (+), dolor (+),
kolor (+). Vesikel menjadi erosi, soliter, bulat, diameter 0,3 cm. Sejak 5 hari yang lalu
timbul vesikel di regio zygomatica sinistra, soliter, lenticular, pruritus (+), dolor (+),
kolor (+). Vesikel menjadi erosi, soliter, ireguler, ukuran 0,3 cm x 0,4 cm. Timbul
vesikel, 3 buah, bulat, milier, linear terhadap erosi di regio zygomatica. Sejak 3 hari
yang lalu timbul bulla di regio dorsum pedis, soliter, bulat, lenticular.
Dari pemeriksaan fisik, status generalikus dalam batas normal. Pada status
dermatologikus didapatkan pada regio zygomatica sinistra efloresensi primer berupa
vesikel, 3 buah, milier, tersusun linear serta efloresensi sekunder berupa erosi, soliter,
irregular, ukuran 0,3 cm x 0,4 cm. Pada regio colli dextra didapatkan efloresensi
sekunder berupa erosi, soliter, bulat, ukuran diameter 0,3 cm. Pada regio dorsum pedis
dextra didapatkan bulla, soliter, lentikular.
Dari pemeriksaan penunjang berupa pewarnaan Gram, tidak ditemukan coccus
Gram (+). Epitel 2-3/LPB dan PMN 6-7/LPB.
IX. PENATALAKSANAAN
Umum
- Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakitnya diduga disebabkan oleh serangga.
- Mengedukasi pasien agar tidak menggaruk luka agar tidak menjadi infeksi.
- Mengedukasi pasien untuk menghindari serangga yang diduga sebagai penyebab.
- Mengedukasi pasien untuk menggunakan pengobatan secara teratur.
Khusus
Sistemik
X.
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: bonam
Quo ad functionam
: bonam
Quo ad sanationam
: bonam
Pertanyaan dan jawaban diskusi kasus Dermatitis Venenata tanggal 4 Juni 2014 :
1. Apa perbedaan DKA dan DKI?
DKI
DKA
terhadap
yang
melibatkan
sudah
ada)
ikut
memegang
pajanan
T-cell
eksogen
mediated
yang
dan
imunologic memory.
Pajanan
sebelumnya
tidak
penting
Patogenesis
ada
Hilangnya
lipid
mekanisme
permukaan
keratin
dermis,
efek resolusi.
sitotoksik langsung.
Histopatologi : epidermal necrosis,
acantolisis, pustulation.
dengan
superficial,
perivascular,
gatal.
Uji tempel negatif.
Prognosis baik.
Sumber :
1.
Cohen DE, Jacob SE. Allergic Contact Dermatitis. In: Wolff K, Goldsmith
LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, editors. Fitzpatricks
Dermatology in General Medicine, 7th eds. New York: McGraw-Hill
Companies., 2008, pg 135-146.
2.
reseptor IL-2 yang menimbulkan stimulasi autokrin dan proliferasi sel tersebut.
Keratinosit juga mengakibatkan molekul permukaan HLA- DR dan adesi intrasel
(ICAM-1). Pada kontak dengan iritan, keratinosit juga melepaskan TNF-, suatu
sitokin proinflamasi yang dapat mengaktifasi sel T, makrofag dan granulosit,
menginduksi ekspresi molekul adesi sel dan pelepasan sitokin (Beltrani et al., 2006)
Diskusi
Diskusi