Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pepaya memiliki nama latin Carica papaya L dan termasuk dalam keluarga
Caricaceae. Tanaman ini dimanfaatkan buahnya untuk dikonsumsi karena sifatnya
yang manis dan menyegarkan (Aravind, 2013). Selain mengandung banyak air,
buah pepaya juga kaya akan vitamin C. Bagian bunga dan daun pepaya muda juga
sering dimanfaatkan sebagai lalap teman makan nasi dan sambal.
Tujuan penggunaan pestisida adalah untuk mengurangi populasi hama.
Akan tetapi dalam kenyataannya, penggunaan pestisida sering meningkatkan
populasi jasad pengganggu tanaman, sehingga tujuan penyelamatan kerusakan
tidak tercapai. Hal ini sering terjadi, karena kurang pengetahuan dan perhitungan
tentang dampak penggunaan pestisida. Ada beberapa penjelasan ilmiah yang
dapat dikemukakan mengapa pestisida menjadi tidak efektif, dan malah
sebaliknya bisa meningkatkan perkembangan populasi jasad pengganggu
tanaman.
Dampak negatif dari penggunaan pestisida sintetis adalah meningkatnya
daya tahan hama terhadap pestisida (resistansi hama itu sendiri), membengkaknya
biaya perawatan akibat tingginya harga pestisida dan penggunaan yang kurang
tepat dapat mengakibatkan keracunan bagi manusia dan ekosistem di lingkungan
menjadi tidak stabil / tidak seimbang.
Cukup tingginya dampak negatif dari penggunaan pestisida sintetis,
mendorong berbagai usaha untuk menekuni pemberdayaan / pemanfaatan
pestisida alami sebagai alternatif pengganti pestisida sintesis. Salah satu pestisida
alami yang dapat digunakan adalah ekstrak daun pepaya. Selain ramah
lingkungan, pestisida alami merupakan pestisida yang relatif aman dalam
penggunaannya dan ekonomis.
Atas dasar pemikiran tersebut, tim penulis akan mencoba membahas
mengenai pemanfaatan ekstrak daun pepaya (Carica papaya) sebagai pestisida
alami yang ramah lingkungan.



B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang telah dikemukakan maka rumusan
masalah pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa kandungan kimia pada daun pepaya?
2. Bagaimana pembuatan pestisida alami dari daun pepaya?
3. Apa manfaat ekstrak daun pepaya sebagai pestisida alami?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan yang dapat penulis ambil dari rumusan masalah tersebut
adalah :
1. Untuk mengetahui kandungan kimia pada daun pepaya.
2. Untuk mengetahui pembuatan pestisida dari daun pepaya.
3. Untuk mengetahui manfaat ekstrak daun pepaya sebagai pestisida alami.














BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sejarah Tentang Tanaman Pepaya
Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae yang
berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Mexico
dan Costa Rica. Tanaman pepaya banyak ditanam orang, baik di daeah tropis
maupun sub tropis. di daerah-daerah basah dan kering atau di daerah-daerah
dataran dan pegunungan (sampai 1000 m dpl). Buah pepaya merupakan buah
meja bermutu dan bergizi yang tinggi.

B. Jenis Tanaman Pepaya
1. Pepaya Jantan
Pohon pepaya ini memiliki bunga majemuk yang bertangkai panjang dan
bercabang-cabang. Bunga pertama terdapat pada pangkal tangkai. Ciri-ciri bunga
jantan ialah putih/bakal buah yang rundimeter yang tidak berkepala, benang sari
tersusun dengan sempurna.
2. Pepaya Betina
Pepaya ini memiliki bunga majemuk artinya pada satu tangkai bunga terdapat
beberapa bunga. Tangkai bunganya sangat pendek dan terdapat bunga betina kecil
dan besar. Bunga yang besar akan menjadi buah. Memiliki bakal buah yang
sempurna, tetapi tidak mempunyai benang sari, biasanya terus berbunga
sepanjang tahun.
3. Pepaya Sempurna
Pepaya sempurna memiliki bunga yang sempurna susunannya, bakal buah dan
benang sari dapat melakukan penyerbukan sendiri maka dapat ditanam sendirian.
Terdapat 3 jenis pepaya sempurna, yaitu:
1) Berbenang sari 5 dan bakal buah bulat.
2) Berbenang sari 10 dan bakal buah lonjong.
3) Berbenang sari 2 - 10 dan bakal buah mengkerut.

C. Manfaat Tanaman Pepaya
Setiap bagian dari tumbuhan pepaya memiliki khasiat. Bahkan, getah
pepaya yang terdapat di seluruh bagian tanaman, mulai dari buah, daun, batang,
sampai akarnya, bersifat antitumor dan kanker. Ini karena lebih dari 50 asam
amino yang terdapat di dalamnya.
Buah pepaya memiliki kadar serat yang tinggi. Itu sebabnya saat mengalami
sulit buang air besar, pepaya adalah buah yang pas untuk dikonsumsi. Tentu,
khasiat pepaya tak hanya pada buahnya saja.
Buah, daun, dan akar pepaya memang dapat dimanfaatkan mencegah
gangguan ginjal, sakit kantung kemih, tekanan darah tinggi dan gangguan haid.
Sementara biji pepaya bermanfaat mengobati cacing gelang, gangguan
pencernaan, masuk angin, dan diare.selain itu banyak lagi manfaat lainnya.
Selama ini getah pepaya yang terdapat pada daun memang lebih
dimanfaatkan untuk pengempukan daging dengan cara membungkus daging
mentah dengan daun tersebut selama beberapa jam dalam suhu kamar. Selain itu,
daun pepaya dapat langsung digosokkan pada permukaan daging. Penggosokan
daun pada daging dimaksudkan untuk mengeluarkan getah (lateks) yang terdapat
pada daun agar keluar, kemudian masuk dalam daging.

G. Pestisida Daun Pepaya
Selama ini pengendalian terhadap Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
dilakukan oleh petani dengan menggunakan pestisida kimia. Banyak petani awam
yang menggunakan pestisida kimia secara berlebihan dengan anggapan hama akan
lebih cepat mati jika diberikan pestisida dalam jumlah banyak. Hal ini
menunjukkan kurangnya pengetahuan petani tentang pengendalian OPT yang
tepat. Dampak dari penggunaan pestisida kimia ini antara lain hama menjadi
kebal, peledakan hama baru, penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil
panen, terbunuhnya musuh alami, pencemaran lingkungan oleh residu bahan
kimia, dan kecelakaan bagi pengguna. Oleh karena itu perlu dicari cara
pengendalian OPT yang lebih aman dan ramah lingkungan.
Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mengendalikan OPT adalah dengan
penggunaan pestisida nabati yang berasal dari tumbuhan-tumbuhan di lingkungan
sekitar. Pestisida nabati dapat dimanfaatkan untuk memberantas organisme
pengganggu tumbuhan berupa hama dan penyakit tumbuhan maupun gulma.
Pestisida nabati merupakan hasil ekstraksi bagian tertentu dari tumbuhan baik dari
daun, buah, biji atau akar.
Pestisida nabati mudah dibuat dengan kemampuan dan pengetahuan yang terbatas,
dan bahan dasarnya pun relatif mudah didapat. Sehingga para petani diharapkan
mampu mengaplikasikannya dan tidak bergantung lagi pada penggunaan pestisida
kimiawi.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kandungan Kimia Daun Pepaya (Carica pepaya)
Daun pepaya (Carica pepaya) mengandung berbagai macam zat, antara lain :
vitamin A 18250 SI , vitamin B1 0,15 mg, vitamin C 140 mg, kalori 79 kal,
protein 8,0 gram, lemak 2 gram, hidrat Arang 11,9 gram, kalsium 353 mg, fosfor
63 mg, besi 0,8 mg, air 75,4 gram , papayotin, kautsyuk, karpain, karposit, Daun
pepaya mengandung bahan aktif Papain, sehingga efektif untuk mengendalikan
ulat dan hama penghisap

B. Cara Pembuatan Pestisida Alami dari Daun Pepaya (Carica pepaya)
Adapun langkah-langkah pembuatan pestisida alami dari daun pepaya, yaitu:
1. Mengumpulkan kurang lebih 1 kg daun pepaya (sekitar 1 tas plastik besar/
1 ember besar).
2. Menumbuk daun pepaya hingga halus.
3. Hasil tumbukan/rajangan direndam di dalam dalam 10 liter air kemudian
ditambahkan 2 sendok makan minyak tanah dan 30 gr detergen. Hasil campuran,
didiamkan semalam.
4. Menyaring larutan hasil perendaman dengan kain halus. Dan
menyemprotkan larutan hasil saringan ke tanaman.

C. Manfaat Ekstrak Daun Pepaya (Carica pepaya) sebagai Pestisida Alami
Pestisida alami adalah suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari alam
seperti tumbuhan. Adapun beberapa keunggulan dari pestisida alami, antara lain:
Jenis pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak
mencemarkan lingkungan (ramah lingkungan).
Relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah hilang.
Dapat membunuh hama/ penyakit seperti ekstrak dari daun pepaya,
tembakau, biji mahoni, dsb.
Dapat sebagai pengumpul atau perangkap hama tanaman: tanaman orok-orok,
kotoran ayam
Bahan yang digunakan pun tidak sulit untuk dijumpai bahkan tersedia bibit
secara gratis (ekonomis).
Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan beresiko dibandingkan
dengan penggunaan pestisida sintesis. Untuk mengukur tingkat keefektifan dosis
yang digunakan, dapat dilakukan eksperimen dan sesuai dengan pengalaman
pengguna. Jika satu saat dosis yang digunakan tidak mempunyai pengaruh, dapat
ditingkatkan hingga terlihat hasilnya. Karena penggunaan pestisida alami relatif
aman dalam dosis tinggi sekali pun, maka sebanyak apapun yang diberikan
tanaman sangat jarang ditemukan tanaman mati. Yang ada hanya kesalahan
teknis, seperti tanaman yang menyukai media kering, karena terlalu sering disiram
dan lembab, malah akan memacu munculnya jamur. Kuncinya adalah aplikasi
dengan dosis yang diamati dengan perlakuan sesuai dengan karakteristik dan
kondisi ideal tumbuh untuk tanamannya.
Pestisida alami merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi masalah
hama dengan cepat. Pestisida alami harus menjadi bagian dari sistem
pengendalian hama terpadu, dan hanya digunakan bila diperlukan (tidak
digunakan jika tidak terdapat hama yang merusak tanaman). Pestisida alami dari
ekstrak daun pepaya memiliki beberapa manfaat, antara lain: dapat digunakan
untuk mencegah hama seperti aphid, rayap, hama kecil, dan ulat bulu serta
berbagai jenis serangga.

D. Daun Pepaya Sebagai Pestisida Nabati
Daun pepaya(carica pepaya L.) yang telah di racik dan di tambah dengan beberapa
bahan lainnya lalu di semprotkan pada tanaman yang berhama dapat
menghilangkan hama tersebut sedikit demi sedikit, tergantung dosis dan lama
penyemprotan.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil dari hasil dan pembahasan tersebut,
antara lain:
1. Daun pepaya (Carica pepaya) mengandung berbagai macam zat, antara lain :
vitamin A 18250 SI , vitamin B1 0,15 mg, vitamin C 140 mg, kalori 79 kal,
protein 8,0 gram, lemak 2 gram, hidrat Arang 11,9 gram, kalsium 353 mg, fosfor
63 mg, besi 0,8 mg, air 75,4 gram , papayotin, kautsyuk, karpain, karposit, Daun
pepaya mengandung bahan aktif Papain, sehingga efektif untuk mengendalikan
ulat dan hama penghisap
2. Adapun langkah-langkah pembuatan pestisida alami dari daun pepaya, yaitu:
mengumpulkan kurang lebih 1 kg daun pepaya (sekitar 1 tas plastik besar/ 1
ember besar), menumbuk daun pepaya hingga halus, hasil tumbukan/rajangan
direndam di dalam dalam 10 liter air kemudian ditambahkan 2 sendok makan
minyak tanah dan 30 gr detergen. Hasil campuran, didiamkan semalam,
menyaring larutan hasil perendaman dengan kain halus. Dan menyemprotkan
larutan hasil saringan ke tanaman.
3. Pestisida alami merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi
masalah hama dengan cepat. Pestisida alami harus menjadi bagian dari sistem
pengendalian hama terpadu, dan hanya digunakan bila diperlukan (tidak
digunakan jika tidak terdapat hama yang merusak tanaman). Pestisida alami dari
ekstrak daun pepaya memiliki beberapa manfaat, antara lain: dapat digunakan
untuk mencegah hama seperti aphid, rayap, hama kecil, dan ulat bulu serta
berbagai jenis serangga.

B. Saran- Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan, antara lain:
1. Sebaiknya para petani dan pencinta tanaman menggunakan pestisida alami
sebagai pengganti dari pestisida sintesis yang digunakan agar keseimbangan
lingkungan tetap terjaga.
2. Jangan menggunakan pestisida alami jika tidak ada tanaman yang diserang
oleh hama.

Anda mungkin juga menyukai