Anda di halaman 1dari 6

I.

Tujuan
Untuk mengetahui menangani terhadap hewan uji, yaitu mencit (Mus
musculus) dan tikus putih (Ratus norvegicus)
Untuk mengetahui injeksi oral terhadap hewan uji, yaitu tikus putih (Ratus
norvegicus)
Untuk mengetahui Injeksi Intramuskular terhadap hewan uji, yaitu mencit
(Mus musculus) dan tikus putih (Ratus norvegicus)
Untuk mengetahui Injeksi Intravena terhadap hewan uji, yaitu mencit
(Mus musculus) dan tikus putih (Ratus norvegicus)
Untuk mengetahui Pengambilan darah melalui sinus orbitalis mata
terhadap hewan uji, yaitu mencit (Mus musculus) dan tikus putih (Ratus
norvegicus)
II. Dasar Teori
Mencit merupakan hewan yang paling umum digunakan pada penelitian
laboratorium sebagai hewan percobaan, yaitu sekitar 40-80%. Mencit memiliki banyak
keunggulan sebagai hewan percobaan, yaitu siklus hidup yang relatif pendek, jumlah anak
per kelahiran banyak, variasi sifat-sifatnya tinggi dan mudah dalam penanganannya
(Moriwaki, 1994). Moriwaki, K. (1994). Genetic in Wild Mice. Its Application to Biomedical
Research. Tokyo: Karger.
Mencit memiliki taksonomi sebagai berikut (Arrington, 1972):
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Class : Mamalia
Ordo : Rotentia
Family : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
Mencit (Mus muculus) dan Tikus (Ratus norvegicus) merupakan omnivora alami,
sehat, dan kuat, profilik, kecil, dan jinak. Selain itu, hewan ini juga mudah didapat
dengan harga yang relatif murah dan biaya ransum yang rendah (Peter, 1976).
Tikus berukuran lebih besar daripada mencit dan lebih cerdas. Umumnya tikus
putih ini tenang dan demikian mudah digarap. Tidak begitu bersifat fotofobik dan tidak
begitu cenderung berkumpul sesamanya seperti mencit. Aktivitasnya tidak begitu
terganggu oleh kehadiran manusia di sekitarnya. Bila diperlakukan kasar atau mengalami
defisiensi makanan, tikus akan menjadi galak dan sering dapat menyerang si pemegang
(Thomson, E.B, 1985).
III. Alat, Bahan dan Cara Kerja
Alat
1. Jarum Suntik
2. Jarum Sonde / Oral Sonde
3. Sarung Tangan
Bahan
1. Mencit (Mus Musculus )
2. Tikus (Ratus norvegicus)
3. Aquades
Cara Kerja
1. Animal Handling
2. Injeksi Oral
3. Injeksi Intramuscular
4. Injeksi Intravena
5. Pengambilan Darah Sinus Orbitalis Mata

IV. Pembahasan

1. Animal Handling
Mencit dapat dipegang dengan memegang ujung ekornya dengan tangan kanan,
biarkan menjangkau / mencengkeram alas yang kasar (kawat kandang). Kemudian tangan
kiri dengan ibu jari dan jari telunjuk menjepit kulit tengkuknya seerat / setegang mungkin.
Ekor dipindahkan dari tangan kanan, dijepit antara jari kelingking dan jari manis tangan
kiri. Dengan demikian, mencit telah terpegang oleh tangan kiri dan siap untuk diberi
perlakuan (Malole, 1989).
Sedangkan tikus dipegang dengan cara memegang leher bagian belakang dengan
posisi ibu jari dan jari telunjuk memegang kaki depan sebelah kanan Tikus, kemudian jari
telunjuk dan jari tengah memegang leher bagian belakang, selanjutnya jari tengah dan
jari manis memegang kaki depan sebelah kiri Tikus.
2. Injeksi Oral
Jarum/kanula oral (berujung tumpul). Kanula ini dimasukkan ke dalam mulut,
kemudian perlahan-lahan diluncurkan melalui langit-langit ke arah belakang sampai
esophagus kemudian masuk ke dalam lambung. Perlu diperhatikan bahwa cara peluncuran
/pemasukan kanus yang mulus disertai pengeluaran cairan sediaannya yang mudah
adalah cara pemberian yang benar. Cara pemberian yang keliru, masuk ke dalam saluran
pernafasan atau paru-paru dapat menyebabkan gangguan pernafasan dan kematian
(Thomson, E.B, 1985).
3. Injeksi Intramuskular
Injeksi Intramuskular merupakan injeksi melalui otot menurut Anief (1990) dilakukan
pengambilan mencit dari kandang dengan diambil ekor mencit menggunakan tangan
kanan. Setelah itu tekuk dibagian leher belakang dipegang dan tidak sampai mengenai
kuku supaya tidak terjadi luka pada mencit. Kemudian bagian paha mencit dibersihkan
menggunakan alkohol pada kapas supaya bakteri yang ada pada bagian paha mati. Proses
injeksi dilakukan dengan menggunakan spuit dan hanya dapat dilakukan untuk satu kali
pemakaian, untuk menghindari adanya penularan penyakit. Adapun cara injeksi dilakukan
sejajar dengan kulit sehingga tidak melukai atau menyakiti mencit.
4. Injeksi Intravena
Penyuntikan dilakukan pada vena ekor. Hewan dimasukkan ke dalam kandang
individual yang sempit dengan ekor dapat menjulang ke luar. Dilatasi vena untuk
memudahkan penyuntikan, dapat dilakukan dengan pemanasan di bawah lampu atau
dengan air hangat cara lain Masukkan hewan ke dalam holder sehingga ekor terjulur ke
luar. Obat disuntikkan pada vena ekor (vena lateral) dengan terlebih dahulu vena ekor di
dilatasi menggunakan alkohol atau xylol ( http://praktikum-farmakologi.blogspot.com).
5. Pengambilan Darah Sinus Orbitalis Mata




V. Kesimpulan
Pada praktikum ini dapat ditarik kesimpulan bahwa sebelum kita melakukan penyuntikan pada mencit,
mencit harus dalam keadaan tenang (tidak stress), karena pada saat stress mencit akan menjadi liar dan
sulit untuk disuntik. Kemudian kita harus menguasai dan betul-betul memahami bagaimana cara menyuntik
mencit dengan benar





VI. Daftar Pustaka
Moriwaki, K. 1994. Genetic in Wild Mice. Its Application to Biomedical Research.
Tokyo: Karger
Arrington, L. 1972. Introductory Laboratory Animal. The Breeding, Care, and
Management of Experimental Animal Science. New York: The Interstate Printers
and Publishing, Inc.
Peter, W. L. 1976. The Laboratory Mouse. New York: Edinburg.
Thomson, E.B. 1985. Grug Bloscreening, Fundamentals of Drug Evaluation
Techniques in Pharmacology. New York: Graceway Publishing Company, Inc.
Anief, M. 1990. Perjalanan dan Nasib Obat dalam Badan. Yogyakarta: Universitas
Gadjah Mada Press
http://praktikum-farmakologi.blogspot.com/p/pengenalan-hewan-coba.html
K
K

Malole, M.M.B, Pramono, C.S.U. 1989. Penggunaan Hewan-hewan Percobaan
Laboratorium. Penelaah Maskudi Pertadireja. Bogor: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas
Bioteknologi.

Anda mungkin juga menyukai