Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 14 Page 1

Resume
Pendekatan Kepribadian
(Kognitif)
I. Jean Piaget
a. Biografi Singkat
Jean Piaget dilahirkan di Neuchatel, Swiss pada Tanggal 9 Agustus 1896. Ayahnya,
Arthur Piaget, adalah seorang profesor sastra Abad Tengah yang sangat menyenangi sejarah
lokal. Sementara ibunya, Rebecca Jackson, adalah seorang wanita yang cerdas dan penuh
semangat, namun menurut Jean, ibunya sedikit mengidap neurik yang menimbulkan kesan
yang akhirnya membuat ia tertarik dengan disiplin psikologi. Tahun 1918, Piaget
memperoleh gelar doktor dibidang Sains dari University of Neuchatel. Selama setahun
berikutnya, dia bekerja di laboratorium psikologi di Zurich dan di klinik psikiater milik
Bleuler. Di dalam priode inilah, dia berkenalan dengan karya-karya Freud, Jung, dan
pemikir-pemikir lainnya. Piaget menulis lebih dari 60 buku dan ratusan artikel ilmiah. Jean
Piaget meninggal di Jenewa pada tanggal 16 September 1980.
b. Teori-Teori Pokok
Piaget mengatakan sejak usia balita, seseorang telah memiliki kemampuan tertentu
untuk menghadapi objek-objek yang di sekitarnya. Kemampuan ini memang sangat
sederhana, yakni dalam bentuk kemampuan sensorik-motorik. Namun dengan kemampuan
inilah balita tadi akan mengeksplorasi lingkungannya , dan menjadikannya dasar bagi
pengetahuan tentang dunia yang akan dia peroleh, kemudian serta akan berubah menjadi
kempuan-kemampuan yang lebih maju dan rumit. Kemampaun-kemampuan ini disebut
Piaget dengan skema.
Dalam penelitian-penelitiannya terhadap anak-anak, Piaget mencatat adanya periode-
periode di mana asimilasi lebih dominan, periode di mana akomodasi lebih dominan, dan
peroide di mana keduanya mengalami keseimbangan. Periode-periode ini relatif sama dalam
diri setiap anak yang ia selediki. Barulah kemudian ia memperoleh ide tantang tahap-tahap
perkembangan kognitif. Tahap-tahap perkembangan kognitif sebagai berikut:
o Tahap Sensorik-Motorik
Tahap pertama, rentang waktunya adalah dari kelahiran sampai usia dua tahun.
Tahap ini, berarti seorang bayi yang menggunakan indera dan kemapuan motoriknya
untuk memahami dunia, yang dimulai dengan rangsangan-rangsangan refleksi yang
diterima pancaonderanya sampai kombinasi kemampuan sensor-motorik yang lebih
kompleks.
o Tahap Pra-Operasional (2 - 7 Tahun)
Seorang anak mengalami tahap pra-operasional ketika dia berusia 2 sampai 7 tahun.
Di tahap ini, dia telah memilki representasi-representasi mental dan memiliki
pertimbangan yang lebih baik. Dia telah mampu mempergunakan simbol-simbol.
Kelompok 14 Page 2

o Tahap Operasional Konkret (7 11 Tahun)
Ditahap ini, seorang anak tidak hanya menggunakan simbol-simbol dalam kerangka
representasi, tetapi juga mampu memanipulasinya berdasarkan logika, serta mereka tetap
harus menjalankan prinsip-prinsip tersebut dalam konteks situasi yang konkret. Ada
beberapa proses penting yang ada pada tahap ini yaitu :
- Pengurutan
Kemampuan untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri lainnya.
Contohnya, bila diberi benda berbeda ukuran, mereka dapat mengurutkannya dari
benda yang paling besar ke yang paling kecil.
- Klasifikasi
Kemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda
menurut tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain, termasuk gagasan bahwa
serangkaian benda-benda dapat menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian
tersebut. Anak tidak lagi memiliki keterbatasan logika berupa animisme
(anggapan bahwa semua benda hidup dan berperasaan).
- Decentering
Anak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk
bisa memecahkannya. Sebagai contoh anak tidak akan lagi menganggap cangkir
lebar tapi pendek lebih sedikit isinya dibanding cangkir kecil yang tinggi.
- Reversibility
Anak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah, kemudian
kembali ke keadaan awal. Untuk itu, anak dapat dengan cepat menentukan bahwa
4+4 sama dengan 8, 8-4 akan sama dengan 4, jumlah sebelumnya.
- Konservasi
Memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidak
berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda
tersebut. Sebagai contoh, bila anak diberi cangkir yang seukuran dan isinya sama
banyak, mereka akan tahu bila air dituangkan ke gelas lain yang ukurannya
berbeda, air di gelas itu akan tetap sama banyak dengan isi cangkir lain.
- Penghilangan sifat Egosentrisme
Kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain (bahkan saat
orang tersebut berpikir dengan cara yang salah).
o Tahap Oprasional Formal (12 tahun ke atas)
Di tahap ini, kita semakin memiliki kemampuan untuk berpikir seperti orang dewasa.
Tahap ini mencakup kematangan prinsip-prinsip logika dan menggunakannya untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan abstrak. Kita sering menyebutnya dengan pemikiran
hipotetik.

Anda mungkin juga menyukai