Anda di halaman 1dari 7

KONSEP MENUJU BAITII JANNATI

Setiap orang yang menikah pasti berharap bahagia, tetapi mengapa


banyak rumah tangga yang carut marut , awet rajet, panas dan sepi
romantika, apa yang salah ?
Renungkan konsep dibawah ini , insyaallah bisa menemukan Baiti
Jannati
A. Kesadaran yang harus dibangun sebelum menikah.
Kalau anda ingin berbahagia dalam membina mahligai rumah tangga.
Maka anda harus membangun kesadaran-kesadaran penting
dibawah ini
1. Yakini bahwa betapapun calon anda lahir batinnya nyaris tanpa
cacat, tetapi pasti ada kekurangan, sebab setiap manusia,
siapapun dia tidak akan luput darui kekurangan. Justru fungsi
suami istri adalah PAKAIAN, Istri adalah pakaian untuk suami,
suami adalah pakaian untuk suami, (2 : 187). Fungsi pakaian
selain untuk keindahan adalah untuk menutup aurat, maka suami
istri harus saling menutupi kelemahan pasangannya bukan saling
membuka kekurangan, Apabila seorang suami berani membuka
kelemahan Istrinya, bisa jadi ia suami yang tidak baik, demikian
pula sebaliknya. Kalau anda melihat kekurangan suami/istri.
Berdoalah agar dibalik kekurangan itu terdapat kebaikan yang tak
terduga. Allah SWT berfirman dan bergaulah dengan
mereka (istri-istrimu) secara patut. Kemudian bila kamu tidak
menyukai mereka, bersabarlah, karena mungkin kamu tidak
menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya
kebaikan yang banyak (4 : 19).

2. Niatkan bahwa pernikahan anda adalah dalam rangka ibadah
kepada Allah SWT. Bukan untuk mencari kepuasan semata,
ketahuilah bahwa dunia bukanlah tempat kepuasan. Sebab
kepuasan hakiki hanya terdapat di syurga. Biarpun anda berganti
ganti pasangan (nikah cerai). kebahagiaan itu pasti tidak akan
tercapai sebab kebahagiaan itu hanya akan didapat apabila
keduanya sadar bahwa berumah tangga adalah perjuangan.
Rumah tangga adalah media ibadah untuk mengharap ridha Allah
dengan niat ibadah dalam berumah tangga maka anda akan
selalu menikmati apapun yang terjadi.

3. Tekadkan dalam hati anda untuk menjaga tali pernikahan sampai
ajal. Katakan dalam hati : Saya akan menikah dan berumah
tangga dengan dia sampai ajal menjemput . Dengan tekad yang
kuat demikian, maka keinginan bercerai akan menjauh. Jangan
sekali-kali anda mengatakan : saya akan menikah dengan dia.
Kalau bahagia diteruskan tetapi kalau tidak saya akan bercerai
Dengan tekad demikian pasti akan mudah bercerai,

4. Yakini oleh anda bahwa jodoh itu klop-klopan, sangat mungkin
wanita A cocok bagi Si B belum tentu cocok dengan yang lain,
sering terjadi wanita atau pria yang dinikahi bukan wanita/pria
yang menjadi nominasi pilihannya, Wanita/pria yang di idam
idamkan justru tidak jadi dinikahinya. Sebenarnya wanita/pria
yanmg dinikahi itulah yang terbaik menurut pilihan Allah SWT.
Kalau kenyataan suami/istri itu memang tidak baik, maka
jadikanlah ajang perjuang mengubah suami/istri menjadi
suami/istri yang shalih.

B. Memahami sifat Dasar Suami/Istri
Setiap pria perlu memahami sifat dasar wanita secara umum,
walaupun detailnya antara wanita berbeda.Demikian pula wanita
perlu memahami sifat dasar pria.
Pertama : Pria bersifat dominasi sedangkan wanita bersifat
adaptif.
Suami akan merasa sebagai pimpinan yang menentukan betapapun
hebatnya sang istri , maka apabila istri atau mertua mengutak atik
dominasinya sebagai kepala keluarga maka suami akan tersinggung
dan itu bisa mengancam keutuhan rumah tangganya. Dalam hal ini
istri harus memahami cara menjaga perasaan dominasi suami dan
tetap menjadikan suami sebagai pimpinan keluarga walaupun
pendidikan dan penghasilannya jauh di bawah istrinya.
Sedangkan wanita lebioh bersifat adaptif artinya memiliki
kemampuan tinggi untuk menyesuaikan diri dengan suami baik
dalam masakan, pakaian serta kebiasaan lainnya. Oleh karena itu
suami harus pandai membimibing istri dan menggaulinya dengan
maruf (4:19)
Kedua : Pria bersifat ekstropert (terbuka ) sedangkan wanita
bersifat Intropert (tertutup)
Oleh karena pria bersifat ekstropert maka apabila suami mau
berhubungan sebadan ia akan terus terang mengajak istrinya, tetapi
wanita tidak demikian, dalam hal ini istri sedapat mungkin melayani
suami apabila mau, siang maupun malam. Ini bukan egois tetapi
ketahuilah bahwa pria itu dirangsang atau tidak dirangsang akan
tetapi terangsang.
Istri sebaliknyamenata diri lahir batin agar nampak menyenangkan
apabila di tatap suami. Bukanlah salah satu ciri Istri yang shalihah
secara komprehensipf adalah istri yang apabila ditatap suaminya
sangat menyenangkan sebaiknya istripun harus gesit dalam
beberesih, sebelum magrib tiba sebaiknya sudah mandi gosok gigi
dan bersolek. Menjelang isya ia sudah BAB dan jangan
memperlambat shalat isya, apabila mau mempergunakan masker,
sebaiknya minta izin suami, hal lain adalah apabila 2 atau 3 hari mau
haidh sebaiknya suami di beritahu, agar suami optimal
memanfaatkan saat-saat suci.
Sedangkan suami bersifat Intropert. Oleh karena itu suami harus
mampu membaca tanda tanda kalau istrinya ingin digauli jarang
sekali wanita yang minta digauli dan kalau tidak puas, ia lebih
memilih diam.
Walaupun dalam soal sex wanita pada umumnya tertutup namun
dalam hal lain wanita sangat suka menyampaikan apapun termasuk
keluhan pada suami nya. Dalam hal ini banyak suami yang tidak suka
apabila istrinya banyak mengadu, melaporkan tektek bengek
kepada suami, lebih lebih ketika suaminya sibuk. Padahal itulah yang
dinikmati istri.
Ketiga: Pria lebih bersikap rasional sedangkan wanita lebih
bersifat emosional dan superiority
Suami akan lebih banyak mengedepankan pendapat akal daripada
perasaan, karena itulah maka suami akan menolak apa yang
disampaikan istri kalau di nilainya tidak rasional, jika saran-saran istri
ingin diterima suami, maka berkatalah yang jelas latar belakangnya,
jelas maksud dan tujuannya, dan jelas cara-caranya.
Sedangkan wanita bersifat emosional maka bagi suami janganlah
heran kalau istrinya mudah menangis, mudah tersinggun, cepat
curiga dll. Oleh karena itu suami jangan sekali-kali menghina istrinya
sekalipun berkelakar sebab wanita akan menerima hinaan itu dengan
emosi yang sensitif.
Kemudian wanita bersifat superiority yaitu ingin paling diperhatikan,
paling disanjung, dan paling dimanjakan. Dalam hal ini nabi sering
mengalah manakala balap lari dengan Aisyah, Bukan nabi lemah
namun karena beliau ingin agar aisyah bahagia. Nabipun sering
memanggil Aisyah dengan panggilan Humaira ( wahai istri yang
pipinya kemerah-merahan) suatu panggilan yang manja dan
menyanjung.
Oleh karena itu alangkah baiknya apabila suami tidak pelit dalam
memuji istrinya walaupun mungkin tidak begitu tepat dengan
keadaan sebenarnya . Inilah yang di maksud oleh hadist tentang
salah satu bohong yang tidak dianggap dosa.

C. Menikmati Hubungan Sex

Persoalan sexual sering menjadi penyebab ketidak harmonisan
rumah tangga. Dalam hal ini Allah menghendaki agar hubungan sex
dapat dinikmati oleh keduannya

Untuk melakukan hubungan sexs yang mesra, dan berakhir dengan
kepuasan kedua belah pihak maka ikutilah petunjuk Allah SWT dan
rasulnya
1. Tidak berhubungan ketika istri sedang haidh. Sebab wanita akan
sulit merasakan kenikmatan karena wanita sering merasa tak
nyaman ketika sedang haidh. Disamping itu wanita sedang haidh
akan mudah terkena infeksi rahiim (kanker). Bagi pria berbahaya
sebab darah haidh mengandung racun monotoxin yang bisa
membuat pria impotensi

2. Berdoa sebelum bersenggama doanya sbb: Allhumma janibnsy
syaithon wa janibisy syaithon ma razaqtana (Ya Allah jauhkan
kami dari syetan dan jauhkan syetan dari anak kami yang telah
kau berikan pada kami ) berdoa adalah permulaaan yang baik
sebagai salah satu gambaran jiwa yang bersih agar hubungan
sexs memiliki manfaat lahir batin biologis dan psikologis dunia dan
akherat.
3. Ada pemanasan suami harus merangsang istri terlebih dahulu
sebab sexs wanita tersembunyi , Nabi bersabda : QOBBILU BIL
QUBLAH WAL KALAM Dahului dengan ciuman dan rayuan!
Jangan to the poin, ujug ujug tergesa-gesa.
4. Bersungguh sungguh ; suami istri jangan sambil main main malas-
malasan atau setengah hati, t6etapi harus serius dan penuh
konsentrasi, sehingga akan merasakan ndidasari rasa mencintai
rasa rindu, dan saling menyayangi.



D. Membina Rumah Tangga

1. Shalat berjamaah, alangkah indahnya suami istri sering
melakukan shalat berjamaah, setelah salam Istri mencium tangan
suiami, suami mencium kening istri, suami istri yang sering shalat
berjamaah yang diikuti dengan saling memaafkan saling
mendoakan dan saling menasehati akan menumbuhkan perasaan
sayang yang sangat mendalam diantara keduannya.
2. Tahajudsuasana tengah malam berbeda dengan suasana siang
hari , karena ditengah malam biasanya sepi dan tenang, dalam
suasana demikian akan lebih mudah berkonsentrasi, sehingga
dzikir dan doa pun akan terasa lebih terjiwai. Di dalam hadist
qudsi Allah SWT berfirman : Hai Ummatku bangunlah tengah
malam dan tahajudlah kamu, aku adalah Tuhanmu, aku adalah
rajamu, mintalah padaku , karena tidak ada yang mustahil bagiku,
Engkau punya beban akan aku ringankan, engkau punya masalah
akan aku selesaikan. Pada hadist Qudsi lain, Allah berfirman:
Apabila suami istri bangun tengah malam, kemudian bertahajud
dan berdoa, Allah berkata malu aku kalau sampai tidak
mengabulkan doanya, oleh karena itu biasakanlah tahajjud
bersama agar rumah tangga terus mendapat bimbingan Allah.

3. Meminta doa orang tua. Hadist mengatakan bahwa semua dosa
akan ditangguhkan siksanya sampai hari kiamat, kecuali dosa
kepada orang tua, Hadist lain menyatakan bahwa ridla Allah
tergantung kepada ridla orang tua, oleh karena itu sering-seringlah
meminta maaf kepada orang tua.


4. Sering bersedekah, matematika adalah rasional sedangkan sidkah
adalah metarasiona. Didalam matematika kalau lima dikurangi
satu pasti tinggal ewmpat, tetapi tidak demekian dalam rumus
sidkah, Lima ribu di sedekahkan seribu bisa jadi 10 ribu, 100 ribu
atau 700 ribubahkan bisa lebih banyak lagi. Dengan bersidkah
maka harta akan terus bertambah dan dengan bersidkah hidup
akan mudah (Al-lail ayat 5), kalau rumah tangga ingin di anugrahi
rizki yamg memadai, rumah tangga yang harmonis romantis dan
dinamis serta berkah maka bisakanlah bersidkahm Motto kita
Tida hari tanpa sidkah dan tiada malam tanpa tahajjud

Macam-macam nikah
1. Nikah sirri
2. Nikah gantung
3. Nikah
4. Nikah kontrak

Anda mungkin juga menyukai