Anda di halaman 1dari 7

Laboratorium fisika dasar

`
(Lensa)
(Teknik Mesin
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1. Mempelajari terjadinya garis-garis spektrum cahaya karena peristiwa difraksi.
2. Menentukan panjang gelombang sinar monokromatis dan polikromatis dari
peristiwa difraksi
1.2 Landasan teori
Cahaya pada dasarnya sama dengan bunyi. Perbedaaanya hanyalah terletak
pada frrekuensi terletak pada frekuensi dan panjang gelombangnya. Kita dapat
melihat difraksi cahaya melalui celah jari-jari kita dapatkan dengan
mengarahkan celah jari-jari yang kita arahkan pada sumber cahaya yang jauh,
misalnya pada lampu neon, pada papan iklan dll.
Sinar adalah garis lurus yang tegak lurus dengan muka gelombang dan
sejajar sumbu x. Sudut gelombang sinar adalah suatu garis khayal yang
ditarik dalam arah rambat gelombang. Akibat kerapatan udara berubah-ubah
maka kecepatan cahaya di atmosfer juga berubah-ubah.
Dari percobaan pease dan perrasaon yang mendapatkan kerpatan cahaya,
yaitu 2,9979 x 10
8
m/detik. Percobaan ini dilakukan dalam ruang hampa yang
mana cahaya akan berubah kecepatannya apabila melalui benda-benda
berubah dimensinya.
Cahaya dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
a. Cahaya visibel adalah cahaya yang secepat diterimanya oleh mata dan
diteruskan ke otak, selanjutnya otak memberi ransangan/respon
sehingga sonar tersebut diterjemahkan sesuai dengan panjang
gelombangnya.
Cahaya visibel panjang gelombangnya antara450-650, cahaya ini
membentuk spektrum warna yaitu:
Laboratorium fisika dasar
`
(Lensa)
(Teknik Mesin
No. Warna Panjang gelombang
1. Violet 450
2. Biru 450-500
3. Hijau 500-570
4. Kuning 570-590
5. Jingga 590-610
6. Merah 610
b. Cahaya non visibel terbagi 2 yaitu:
1. Sinar ungu yang ditimbulkan oleh sinar api listrik lampu air rakas
dan sinar matahari dapat merusak mata. Untuk melindungi mata
dari kerusakan dapat menggunakan alat absorbsi. Contoh dari sinar
ini adalah sinar laser.
2. Sinar inframerah yang ditimbulkan oleh atom yang bergerak. Sinar
ini bersifat panas dan dapat merusak mata.
Menurut huygens cahaya adalah suatu peristiwa gelombang interferensi
dua buah sinar pada suatu titik atau pertemuan dua buah atau lebih gelombang
cahaya pada suati titik yang sama. Pertemuan ini dapat saling meniadakan atau
saling memperkuat, tergantung dari mana dan dimana titik pertemuan tersebut.
Jeans agustin fransel menerapkan prinsip huygens untuk menjelaskan
difraksi. Pada masa itu orang percaya bahwa gerakan gelombang cahaya itu
adalah gelombang mekanis yang merambat dalam eter,dan Maxwell menunjukan
bahwa cahaya bukan merupakan gelombang elektromagnetik.
1. Difraksi fransel
Difraksi fransel adalah jarak dari sumber rintangan dipotong sebagian dari
muka gelombang beberapa meter dan jarak dari rintangan ke layar tidak
menggunakan lensa.
2. Difraksi pada celah tunggal
Makin sempit celah mka makin besar suatu cahaya.
Laboratorium fisika dasar
`
(Lensa)
(Teknik Mesin
3. Difraksi pada kisi
Kisi adalah suatu penyekat cahaya yang memiliki banyak celah-celah
menurut garis-garis sejajar dengan jarak antar celah yang sama.
Ada dua karakteristik utama dari difraksi yaitu geometri dan intensitas.
Geometri dari difraksi secara sederhana dijelaskan oleh hukum Bragg. Misalkan
ada dua pantulan sinar alfa dan beta. Secara Matematis sinar beta tertinggal dari
sinar alfa sejauh XY+XZ yang sama dengan 2dsin secara geometris.Agar dua
sinar ini dalam fasa yang sama maka jarak ini harus berupa keliapatan bilangan
bulat dari panjang sinar. Jarak antara celah disebut dengan konstanta kisi panjang
sinar monokromatis dapat ditentukan dengan persamaan difraksi pada kisi, yaitu:
Keterangan:
M = orde bayangan
= panjang gelombang
d = konstanta kisi
= sudut antara sinar
Apabila sumber cahaya yang sama tingkatnya, sama amplitudonya sama
frekuensinya, maka dapat disebut sumber cahaya konstan.
Jika berkas cahaya monokromatis dijatuhkan pada suatu kisi, sebagian
akan diteruskan sedangkan sebagian lagi akan dibelokan. Akibat pelenturan
tersebut, apabila dilihat sumber cahaya monokromatis dengan perantara sebuah
kisi.
Menurut Huygens cahaya adalah suatu peristiwa gelombang interferensi
dan dua buah sinar pada titik atau pertemuan dua buah atau lebih gelombang
cahaya pada suatu titik yang sama.
Tidak semua cahaya bisa dilihat serti yang sudah dijelaskan sebelumnya
yaitu visibel dan non visibel. Jadi berhati-hati dalam melihat suatu cahaya.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada cahaya ada dua yaitu :
M= d sin
Laboratorium fisika dasar
`
(Lensa)
(Teknik Mesin
a. Interferensi Cahaya
Cahaya adalah gelombang elektromagnetik. Interferensi adalah paduan
dua gelombang atau lebih menjadi satu gelombang baru. Interferensi
cahaya bisa terjadi jika ada dua atau lebih berkas sinar yang
bergabung. Jika cahaya nya tidak berupa sinar maka interferensinya
sulit diamati.
b. Polarisasi Cahaya
Salah satu sifat cahaya adalah bergerak secara osilasi dan menuju arah
tertentu. Karena cahaya termasuk gelombang elektromagnetik, maka
cahaya ini mempunyai cahaya listrik, E dan juga merupakan medan
magnet, H yang keduanya salig berosilasi dan saling tegak lurus satu
sama lain, serta tegak lurus terhadap arah rambatan. Cahaya juga
dikategorikan sebagai gelombang transversal, yang berarti bahwa
cahaya merambat tegak lurus terhadap arah osilasinya. Adapun
syaratnya adalah bahwa gelombang tersebut mempunyai arah osilasi
tegak lurus terhadap arah rambat nya.
Cahaya menurut warna penyusun nya terbagi atas dua jenis :
a. Polikromatik
Cahaya polikromatik adalah cahaya yang terdiri atas banyak warna dan
panjang gelombang. Contoh cahaya polikomatik adalah cahaya putih.
b. Monokromatik
Cahaya yang hanya terdiri atas satu warna dan satu panjang gelombang.
Contoh cahaya monokromatik adalah cahaya merah dan ungu.
Laboratorium fisika dasar
`
(Lensa)
(Teknik Mesin
BAB II
PROSEDUR KERJA
2.1 Alat dan bahan
1. Sumber cahaya
Sebagai sumber cahaya dalam praktikum.
2. Kisi difraksi
Untuk menentukan panjang gelombang cahaya.
3. Lensa cembung
Sebagai alat untuk meneruskan cahaya.
4. Layar
Sebagai tempat pantulan cahaya.
5. Mistar
Untuk mengukur jarak bayangan.
2.2 Cara kerja
1. Alat-alat disusun dengan urutan : sumber cahaya, lensa cembung, kisi
difraksi dan layar.
2. Lampu dihidupkan, letak spektrum cahaya yang tampak pada layar
diamati.
3. Sebuah warna dipilih (yang akan ditentukan panjang gelombang) pada
layar.
4. Besar sudut antara kisi dengan layar (x) ditentukan dan layar dengan
warna yang ditentukan (y). Gunakan hubungan tan = y/x.
5. Panjang gelombang sinar tersebut diulangi dengan variasi jarak kisi
dengan layar (x) dan tentukan besar panjang gelombang sinar lainya.
Laboratorium fisika dasar
`
(Lensa)
(Teknik Mesin
2.3 Skema Alat
1 2 5 3 4
Gambar 2.1
Keterangan :
1. Sumber cahaya
2. Kisi difraksi
3. Lensa cembung
4. Layar
5. Mistar
Laboratorium fisika dasar
`
(Lensa)
(Teknik Mesin
JURNAL
Kisi Difraksi (O2)
Jenis Lampu yang digunakan :Laser
A. Menentukan Panjang Gelombang dengan Kisi 100 ln/mm
Orde pertama
No. x (cm) Warna
Merah ungu hijau Kuning
y (cm) y (cm) y (cm) y (cm)
1 50 3,5 1,9 5,2 6,2
2 60 3,8 2,8 6,1 6,8
3 70 4,5 2,9 7,5 7,8
4
5
B. Menentukan Panjang Gelombang dengan Kisi 300 ln/mm
Orde pertama
No. x (cm) Warna
Merah ungu hijau Kuning
y (cm) y (cm) y (cm) y (cm)
1 50 8,10 7 18,6 9,9
2 60 111,5 7,5 9,5 10,2
3 70 13,3 8,8 11,3 11,9
4
5
Laboratorium fisika dasar
`
(Lensa)
(Teknik Mesin
C. Menentukan Panjang Gelombang dengan Kisi 600 ln/mm
Orde pertama
No. x (cm) Warna
Merah Ungu Hijau Kuning
y (cm) y (cm) y (cm) y (cm)
1 50 20,9 15,2 15,5 16,5
2 60 25 16 20,5 22,2
3 70 29 18,5 23,5 25
4
5
Mengetahui : Padang, 27 Maret 2014
Praktikan
Asisten
___________________ ___________________
Rekan kerja : 1. No BP :
2.
Laboratorium fisika dasar
`
(Lensa)
(Teknik Mesin
BAB III
DATA DAN PEMBAHASAN
3.1 Jurnal (terlampir)
3.2 Perhitungan
A. Cahaya Monokromatis
1. Kisi 100 ln/mm
Orde pertama
X = 50 cm
Y = 3,5 cm
= ( ) d = =

= (
,
) = = 0,01 =
,
= 4,004173
o
= 10 nm = 698,2 nm
Tabel 3.1
No x (cm) y (cm) (nm)
1 50 3,5 4,0041 698,29
2 60 3,8 3,6283 632,06
3 70 4,5 3,6782 641,53
2. Kisi 300 ln/mm
Orde pertama
X = 50 cm
Y = 8,1 cm
= ( ) d = =

= (
,
) = = 0,03 =
, ,
= 9,202 = 3333,333 nm = 533,05 nm
Laboratorium fisika dasar
`
(Lensa)
(Teknik Mesin
Tabel 3.2
No x (cm) y (cm) (nm)
1 50 8,1 9,2 533,05
2 60 11,5 10,85 627,46
3 70 13,3 10,75 622,202
3. Kisi 600 ln/mm
Orde pertama
X = 50 cm
Y = 20,9 cm
= ( ) d = =

= (
,
) = = 0,016 =
,
= 22,68493 = 1666,667 nm= 642,77 nm
Tabel 3.3
No x (cm) y (cm) (nm)
1 50 20,9 22,68 642,772
2 60 25 22,62 641,025
3 70 29 22,5 637,9
Laboratorium fisika dasar
`
(Lensa)
(Teknik Mesin
3.3 Analisa
Pada percobaan kali ini kami hanya menggunakan 1 cara dalam
menentukan spektra dari suatu gelombang cahaya yaitu dengan menggunakan
lensa sebagai alat untuk memfokuskan cahaya. Di sini kami menggunakan lensa
cembung karena lensa cembung bersifat mengumpulkan cahaya.
Berdasarkan percobaan kami menggunakan laser untuk menentukan
panjang gelombang monokromatik. Setalah kami mendapat panjang gelombang
dengan 3 macam kisi yang berbeda yaitunya 100 ln/mm,300 ln/mm dan 600
ln/mm lalu kami bandingkan dengan temperature ternyata hamper mendekati.
Dengan mengunakan kisi yang berbeda-beda kami juga mendapatkan
panjang gelombang yang berbeda-beda,di sini kami berkesimpulan bahwa kisi
sangat berpengaruh terhadap panjang gelombang,dimana semakin panjang suatu
kisi yang dipakai maka panjang gelombang pun semakin panjang atau semakin
besar kisi yang dipakai makan semakin jau juga jarak antar orde,dan sebaliknya
semakin kecil kisi yang dipakai maka semakin kceil pula orde yang dibentuk pada
layar.
Pada percobaan kali ini tedapat dua jarak yaitu antara kisi dengan layar
(x) dan antar layar dengan warna yang ditentukan (y) : pengaruh (y) terhadap nilai
sangatlah besar karenan sesuai dengan rumus dari yaitu ( ).
Apabila nilai y tidak ada maka tidak akan didapat sudut antar layar dengan warna.
Bukan saha y yang berengaruh terhadap pecobaan kali ini namun peran
x sebagai jarak antara kisi dengan layar juga memiliki peran penting. Pertama
yaitu pengaruh x terhadap panjang gelombang. Sesuai yang kita ketahui rumus
dari panjang gelombang adalah =

. Apabila tidak diketahui maka kita
tidak akan bisa mencari panjang gelombang karenan sesuai yang telah dikatakan
di atas rumus dari adalah ( ).. tidak hanya itu untuk nilali dari panjang
gelombang. Nilai x juga berpengaruh terhadap y karena untuk mencari sudut ()
kita memerlukan x dan y.
Pada percobaan kali ini dapat kita simpulkan yaitu semua bagian-
bagian dari nilai suatu praktikum yang diketahui sangatlah penting untuk mencari
Laboratorium fisika dasar
`
(Lensa)
(Teknik Mesin
selanjutnya. Apakah itu seperti nilai x atau nilai y yang berguna untuk mencari
nilai dari sudut () setelah di dapat nilai dari sudut,kita terlebih dahulu harus
mencari nilai dari d dengan rumus d = . dimana k disini adalah ukuran kisi
yang dipakai dalam praktikum. Contohnya saja pada praktikum kita kali ini. Kita
memiliki 3 macam ukuran kisi yang di ujikan. Kisi yang pertama yaitu 100 ln/mm
dimana d yang kita dapat dari kisi ini adalah 10 nm. Kisi kedua adalah 300
ln/mm dimana kami juga mendapatkan nilai d sebesar 3333,33 nm . dan yang
terakhir yaitu kisi 600 ln/mm dimana kami memperoleh nilai d sebesar 1666,667
nm.
Setelah mendapatkan nilai d barulah kita bisa mencari nilai dari
panjang gelombang dengan rumus =

. Kemudian setelah kami
mendapatkan panjang gelombang dari setiap ukuran kisi,kami mencoba membuat
tabel ralat yang berguna untuk melihat apakah praktikum kami sesuai dengan
yang diharapkan dan jauh dari kesalahan. Setelah melihat dari hasil ralat setiap
ukuran kisi ternyata masih ada kesalahan yang kami perbuat,mungkin dalam segi
perhitungan atau kurang telitinya dalam menguk- ur panjang dari nlai y pada saat
praktikum.
Laboratorium fisika dasar
`
(Lensa)
(Teknik Mesin
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Daripraktikum kisi difraksi ini kita dapat menentukan panjang gelombang dengan
kisi 100 In/mm, 300 In/mm dan 600 In/mm. Kisi merupakan deretan celah sempit
yang lebarnya sama dan dibatasi oleh penutup yang sama lebarnya dengan celah.
Sedangkan difraksi merupakan peristiwa pematahan gelombang oleh celah sempit
sebagai penghalang. Dan praktikum ini juga berguna dalam mebuat suatu sensor
nantiinya.
4.2 Saran
1. Sebelum praktikum pelajari terlebih dahulu skema kerja dari praktikum
tersebut.
2. Dalam menghitung data harus lebih teliti agar tidak menjadikan
praktikum salah.
3. Lebih kompak lagi dalam melakukan praktikum.
Laboratorium fisika dasar
`
(Lensa)
(Teknik Mesin
JAWAB PERTANYAAN
1. Buktikan persamaan (1) !
Jawab :
1 =
Dari persamaan diatas dapat kita tentukan kondisi terjadinya minimum,
yaitu sin 0 = 0 : d sin = 0, , 2 maka : d sin = n
2. Apa yang dimakssud dengan interferensi dan difraksi?
Jawab :
Interferensi: terjadinya pelemahan simpang gelombang karena muncul
gelombang pada tempat yang sama.
Difraksi : Penyebaran arah rambat gelombang ketika melewati celah
sempit.
3. Apakah yang dimaksud dengan pola difraksi dan bagaimana terjadi?
Jawab :
Pola difraksi adalah bentuk difraksi yang terjadi apabila sinar sejajar atau
berkas sejajar dengan panjang gelombang yang berasal dari dalam.
Terjadinya pola difraksi misalnya pada dua celah berajarak d. Fraksi
gelombang putih terjadi pada perpotongan garis-garis berwarna putih.
Fraksi gelombang terjadi pada perpotongan garis-garis berwarna hitam.
Fraksi gelombang terpisah sejauh sudut dan diurut dengan urutan n.
4. Lukislah jalan cahaya polikromatis dan dijatuhkan pada kisi !
Jawab :
Pada kisi sinar Pada layar

Anda mungkin juga menyukai