Anda di halaman 1dari 10

AKUMULASI LOGAM BERAT TIMBAL Pb TERHADAP KARAKTER

ANATOMI DAN JUMLAH KANDUNGAN KLOROFIL PADA TANAMAN


MANGROVE















Oleh:
Nama : Leni Anggraeni Apriliani
NIM : B1J010228
Kelas : A






TUGAS TERSTRUKTUR MAKALAH TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN







KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2014
TUGAS TERSTRUKTUR TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN

AKUMULASI LOGAM BERAT TIMBAL Pb TERHADAP KARAKTER
ANATOMI DAN JUMLAH KANDUNGAN KLOROFIL PADA TANAMAN
MANGROVE






Oleh :
Leni Anggraeni Apriliani
B1J010228








Diajukan dalam rangka memenuhi tugas terstruktur mata kuliah
Toksikologi Lingkungan Fakultas Biologi
Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto





Purwokerto, Mei 2014
Mengetahui,
Dosen Pembimbing



Drs. Slamet Santoso SP., MS.
NIP. 19580526 198410 1 001
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
AKUMULASI LOGAM BERAT TIMBAL Pb TERHADAP KARAKTER
ANATOMI DAN JUMLAH KANDUNGAN KLOROFIL PADA TANAMAN
MANGROVE. Makalah ini ditulis dalam rangka memenuhi tugas terstruktur mata
kuliah Toksikologi Lingkungan di Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto.
Penyusunan makalah Toksikologi Lingkungan ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, oleh karena itu penulus mengucapkan terimakasih kepada :
1) Drs. Slamet Santoso SP.,MS. selaku dosen pengampu mata kuliah
Toksikologi Lingkungan yang telah memberikan bimbingan.
2) Dra. Hernayanti, M.Si dan Sri Lestari, S.Si.,MSi. Selaku dosen mata kuliah
Toksikologi Lingkungan yang telah memberikan bimbingan.
3) Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah Toksikologi
Lingkungan.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
segala kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
bemanfaat bagi kita semua. Amin.



Purwokerto, Mei 2014


Penulis




DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
ABSTRAK ................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................ v
GAMBAR .................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG ..................................................................... 1
B. PERUMUSAN MASALAH ............................................................. 2
C. TUJUAN ........................................................................................... 2
D. MANFAAT ....................................................................................... 3
BAB II METODOLOGI PENULISAN ....................................................
A. OBJEK PENULISAN ...................................................................... 4
B. DASAR PENULISAN OBJEK ....................................................... 4
C. METODE PENGUMPULAN DATA ............................................. 4
D. METODE ANALISI ........................................................................ 4
BAB III ANALISIS PERMASALAHAN ..................................................
PEMBAHASAN .................................................................................... 5
DAFTAR REFERENSI .............................................................................. 7




Abstrak
AKUMULASI LOGAM BERAT TIMBAL Pb TERHADAP KARAKTER
ANATOMI DAN JUMLAH KANDUNGAN KLOROFIL PADA TANAMAN
MANGROVE


Mangrove merupakan tanaman pesisir yang sangat rawan terkena pencemaran
logam berat, baik berasal dari darat maupun dari laut. Hutan mangrove Indonesia
memiliki kekayaan hayati terbanyak dengan keragaman jenis tertinggi di dunia.
Ekosistem mangrove dimanfaatkan berbagai kegiatan manusia, fungsi lainnya yaitu
untuk menyerap bahan-bahan organik dan anorganik. Habitat mangrove juga sering
terkena polutan seperti logam berat salah satunya timbal (Pb). Adanya Pembagunan
industri yang semakin banyak mengakibatakan tingginya tingkat pencemaran limbah.
Limbah masuk ke perairan maka tanaman pesisir di sekitar industri akan tercemar.
Rhizopora mucronata dan Avicennia marina merupakan jenis mangrove yang
tercemar oleh logam Pb. Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pemberian logam Pb pada konsentrasi yang berbeda terhadap karakter anatomi daun
dan jumlah kandungan klorofil tanaman mangrove.


















I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia memiliki ekosistem pesisir yang lengkap dan ideal yang tersusun
atas 3 komponen ekosistem utama lingkungan pesisir. Ekosistem pesisir ini meliputi
ekosistem terumbu karang, ekosistem lamun, serta ekosistem mangrove dimana
sekitar 23,36% luasan mangrove yang ada di dunia terdapat di negara Indonesia
(Spalding et al., 1997). Sebagian besar daerah pantai pulau-pulau di Indonesia
merupakan tempat tumbuh mangrove yang baik, sehingga mangrove merupakan
suatu ekosistem yang umum mencirikan morfologi sistem biologi pesisir di
Indonesia, di samping padang lamun dan terumbu karang, yang memiliki peranan
penting dalam perlindungan dan pengembangan wilayah pesisir.
Hutan mangrove Indonesia memiliki kekayaan hayati terbanyak dengan
keberagaman jenis tertinggi di dunia. Namun, luasan mangrove Indonesia terus
mengalami penurunan, dari 4,25 juta hektar pada tahun 1982 menjadi sekitar 3,24
juta hektar pada tahun 1987, dan tersisa seluas 2,50 juta hektar pada tahun 1993. Dan
penurunan ini mencapai 200.000 hektare per tahun. Provinsi Jawa Tengah, luas hutan
mangrove tinggal sekitar 13.577 hektar, umumnya tersebar di Karimunjawa, pantai
utara Jawa, dan Segara Anakan (Setyawan et al., 2002).
Hutan mangrove memiliki fungsi yang tidak sedikit diantaranya sebagai
penyerap polutan, sebagai filter bagi perairan pesisir dari berbagai polutan yang
datang dari daratan, mampu mengurangi tingkat polutan perairan pesisir. Polutan
logam berat mampu diserap oleh hutan mangrove tanpa mangrove mengalami
kerusakan sehingga disebut fitoremediator. Disamping itu mangrove juga sebagai
nutrient trap dimana serasah mangrove merupakan bahan penting untuk
berlangsungnya siklus unsur hara dan merupakan bahan dasar untuk kehidupan
organisme yang terdapat pada ekosistem mangrove. Serasah daun mangrove pada
lingkungan estuaria merupakan suatu bahan dasar nutrisi penting. Walaupun miskin
nutrisi ketika jatuh dari pohon, daun-daun mangrove menjadi nutrisi yang diperlukan
untuk proses proses pengkayaan mikroba (Odum, 1993).
Penurunan luasan hutan mangrove tak bisa dilepaskan dari berbagai aktivitas
manusia, yang menyangkut pemenuhan kebutuhan hidup, seperti konversi menjadi
area tambak, bahkan pemanfaatan kayu mangrove sebagai bahan bakar dan bahan
bangunan. Selain itu, meningkatnya pembangunan industri di segala sektor membawa
dampak yang terasa hingga ke ekosistem pesisir dimana hutan mangrove mangambil
peranan penting di dalamnya. Hutan mangrove ditebangi untuk lahan industri, dan
bahan-bahan pencemar berbahaya seperti logam berat, tersebar ke hampir semua
biota yang ada di sekitarnya, termasuk ke dalam hutan mangrove itu sendiri. Menurut
MacFarlane (2001), polutan logam yang paling banyak dilepaskan oleh industri
adalah Cu, Pb, dan Zn. Berbagai logam berat tersebut dilepas ke lingkungan dan
menjadi bahan pencemar di perairan (Ambariyanto, 2011) dan mempengaruhi
kualitasnya (Yusuf dan Handoyo, 2004).
Salah satu logam yang keberadaannya cukup banyak di daerah pesisir adalah
timbal (Pb). Pada perairan laut, timbal, seperti halnya Zn, Cd, dan Hg memiliki
kemampuan untuk membentuk ikatan kompleks dengan ion-ion klorida maupun
sulfat dengan konsentrasi yang sama dengan air laut (Fardiaz, 1995). Pb merupakan
salah satu logam berat yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup karena bersifat
karsinogenik, dapat menyebabkan mutasi, terurai dalam jangka waktu yang lama dan
tokisisitasnya yang tidak berubah (Brass dan Strauss, 1981).

B. Perumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat














II. GAGASAN
Uraikan tentang:
Kondisi kekinian pencetusan gagasan
Solusi yang pernah ditawarkan atau diterapkan
Tingkat keberhasilan gagasan untuk memperbaiki kondisi kekinian
Pihak-pihak yang dapat membantu mengimplementasikan gagasan dan
uraian peran atau kontribusi masing-masing
Langkah strategis yang dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan
sehingga tujuan dapat tercapai
III. KESIMPULAN
Gagasan yang diajukan
Teknik implementasi yang akan dilakukan,
Prediksi hasil yang akan diperoleh
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai