dari
RTC dihubungkan dengan resistor 1 K ke V
CC
dan kapasitor 10 pF ke ground berfungsi untuk
mereset RTC pada saat catu daya dinyalakan. Pin
13 (
dari mikrokontroler. Pin 17 (DS) RTC dihubungkan
ke Port 3.7 (
dari mikrokontroler.
2. 4 pin bus data, yaitu: Pin 11 14 (D4 D7)
LCD dihubungkan ke Pin 5 8 (Port 1.4 Port
1.8) dari mikrokontroler.
Untuk mengatur kontras maka V
EE
dihubungkan dengan resistor variabel 5K yang
dipasangkan antara V
CC
dengan ground. Karena
Untuk menyalakan back light dari LCD maka Pin
15 dihubungkan ke catu daya +5 Volt dan Pin 16
dihubungkan ke ground.
3.6. Rangkaian Saklar On/Off
Rangkaian saklar on/off diperlihatkan pada
Gambar 7.
Gambar 7. Rangkaian Saklar On/Off
Rangkaian saklar on/off ini merupakan
masukan bagi sistem untuk mengatur penjadwalan,
dimana masukan diberikan oleh pengguna dengan
memberikan data jam atau waktu operasi yang
diinginkan.
Pada rangkaian yang dirancang ini terdapat dua
buah saklar on/off dan tiga buah push button yang
masing-masing fungsinya adalah :
1. Tombol Auto/Manual dihubungkan ke Pin 21
(Port 2.0) dari mikrokontroler, berfungsi untuk
memilih mode otomatis atau manual sistem
penerangan, pendingin ruangan dan telepon.
2. Tombol On/Off dihubungkan ke Pin 22 (Port
2.1) dari mikrokontroler, berfungsi untuk hidup
maupun mati sistem penerangan, pendingin
ruangan dan telepon pada mode manual dipilih
pada saat ada jadwal kerja tambahan (lembur).
3. Tiga buah push button yang masing-masing
berfungsi untuk :
a. Push button Setting untuk memulai
pengaturan dihubungkan ke Pin 23 (Port
2.2) dari mikrokontroler.
b. Push button Count_Up untuk mengatur
tahun, bulan, tanggal, hari, jam dan menit
dihubungkan ke Pin 25 (Port 2.4) dari
mikrokontroler.
c. Push button Enter untuk selesai mengatur
waktu dihubungkan ke Pin 26 (Port 2.5)
dari mikrokontroler.
3.7. Diagram Alir Perangkat Lunak
Diagram alir yang menggambarkan aliran atau
proses kerja program diperlihatkan pada Gambar 8.
@ Copyright DTE FT USU
-44-
VOL 4 NO 2/November 2013 SINGUDA ENSIKOM
Mulai
Inisialisasi
Baca Jam RTC
Baca Kalender RTC
Kalender =
Hari kerja?
Jam =
Jam kerja?
Hidupkan Sistem
Penerangan, Pendingin Ruangan
dan Saluran Telepon
Tombol
Manual = ON?
Matikan Sistem
Penerangan, Pendingin Ruangan
dan Saluran Telepon
Ya
Ya Ya
Tidak
Tidak Tidak
Tampilkan Jam
pada LCD
Baca Tombol
Manual
Gambar 8. Diagram Alir Secara Garis Besar
Program dimulai dengan inisialisasi sistem
dilanjutkan dengan pembacaan RTC kemudian
menampilkan jam dan tanggal pada LCD. Proses
selanjutnya adalah membandingkan data dari RTC
dengan hari kerja. Jika hari itu adalah hari kerja
maka program akan dilanjutkan dengan
membandingkan apakah jam sama dengan jam
kerja. Jika sama, maka program akan
menghidupkan penerangan, pendingin ruangan dan
telepon akan dihubungkan ke meja receptionist.
Jika hari dan jam tidak dari RTC bukan hari
jam kerja, maka program akan membaca tombol
manual. Kemudian program akan ke pembandingan
selanjutnya, yaitu: apakah tombol manual berada
pada posisi ON atau OFF. Jika tombol manual ON,
maka program akan menghidupkan penerangan,
pendingin ruangan dan telepon dihubungkan ke
meja receptionist. Jika tombol manual OFF maka
program akan mematikan penerangan, pendingin
ruangan dan telepon dihubungkan ke ruangan
satpam.
4. Pengujian Bagian Bagian Dari
Rangkaian Pengatur
Pada pengujian ini bagian bagian dari
rangkaian pengatur diuji secara terpisah untuk
mengetahui apakah sudah berfungsi sesuai dengan
yang diharapkan. Untuk keperluan ini dibuat empat
program kecil, untuk menguji ke empat bagian dari
rangkaian pengatur.
4.1. Pengujian Mikrokontroler
Pengujian awal mikrokontroler dilakukan
dengan memprogram mikrokontroler untuk
mengeluarkan data tertentu pada ke empat port
mikrokontroler. Pengukuran port mikrokontroler
dilakukan dengan menggunakan voltmeter. Data
hasil pengukuran yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
P0 = 0000 0011 = 03H
P1 = 0000 0000 = 00H
P2 = 0111 1111 = 7FH
P3 = 1111 0111 = F7H
Keterangan : Logika 0 tegangan 0 Volt, dan
logika 1 tegangan 5 Volt.
Pengukuran yang dilakukan memberikan hasil
sesuai dengan yang diharapkan, sehingga dapat
disimpulkan bahwa rangkaian mikrokontroler
berfungsi dengan baik.
4.2. Pengujian LCD
Pengujian tampilan LCD dilakukan dengan
mengirimkan karakter A pada baris pertama kolom
pertama dari panel LCD. Hasil pengujian ini sesuai
dengan yang diharapkan yaitu: tampilnya huruf A
pada baris pertama kolom pertama panel LCD.
4.3. Pengujian Sensor PIR
Pengujian sensor PIR dilakukan dengan cara
mengukur keluaran sensor tersebut dengan
menggunakan voltmeter. Dari pengukuran tersebut
diketahui bahwa sensor akan menghasilkan
tegangan sebesar 4,32 Volt (logika 1) jika ada
pergerakan objek dan tegangan sebesar 0,11 Volt
(logika 0) jika tidak ada pergerakan objek.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sensor
PIR ini berfungsi dengan baik.
4.4. Pengujian Relay
Pengujian relay dilakukan dengan
memprogram relay untuk hidup dan mati sesuai
dengan kondisi logika yang diberikan oleh program
dalam hal ini khusus dihubungkan dengan sensor
gerak. Relay hidup pada saat terdapat pergerakan
objek dan relay mati setelah 30 detik tidak terdapat
pergerakan objek. Dari hasil pengujian ini dapat
disimpulkan bahwa relay berfungsi dengan baik.
4.5. Pengujian Keseluruhan
Pengujian keseluruhan ini dilakukan dalam tiga
tahapan, yaitu: hari Senin sampai dengan Jumat,
hari Sabtu, dan hari Minggu.
4.5.1. Pengujian Untuk Hari Senin Sampai
Dengan Jumat
Pengujian keseluruhan dilakukan setelah semua
komponen dihubungkan, yaitu: RTC, LCD, relay,
sensor PIR, dan saklar on/off telah terhubung pada
-45- @ Copyright DTE FT USU
VOL 4 NO 2/November 2013 SINGUDA ENSIKOM
mikrokontroler dan keseluruhan program telah di
download ke mikrokontroler.
Pengujian dilakukan dengan menjalankan
program utama dengan mengubah waktu RTC agar
tidak perlu menunggu terlalu lama. Untuk
pengujian penyalaan sistem, RTC diset pada pukul
07.59. Jika sistem bekerja dengan baik maka lampu
dan kipas akan menyala pada pukul 08.00. Hal ini
dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar A. Gambar B.
Pukul 07.59 (Mati) Pukul 08.00 (Hidup)
Gambar 9. Pengujian Penyalaan Sistem
Pada pengujian untuk pemadaman sistem, RTC
diset pada pukul 17.59. Jika berfungsi dengan baik
maka lampu dan kipas akan padam pada pukul
18.00. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar A. Gambar B.
Pukul 17.59 (Hidup) Pukul 18.00 (Mati)
Gambar 10. Pengujian Pemadaman Sistem
Dari pengujian ini dapat disimpulkan bahwa
sistem bekerja sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk keperluan pengujian saluran telepon
kontak relay pengatur telepon digunakan untuk
menyalakan sebuah LED. Dengan demikian maka
status relay dapat diamati dengan menyala atau
padamnya LED tersebut. Dari pengujian yang
dilakukan dapat diketahui bahwa relay pengaturan
telepon tersebut bekerja sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan. Hal ini dapat dilihat pada Gambar
11.
Gambar A. Gambar B.
Telepon Kantor (LED Hijau) Telepon Satpam (LED Merah)
Gambar 11. Pengujian Saluran Telepon
4.5.2. Pengujian Untuk Hari Sabtu
Prosedur pengujian untuk hari Sabtu adalah
sama dengan pengujian untuk hari Senin sampai
dengan Jumat, akan tetapi waktu pemadaman bukan
pada pukul 18.00, tetapi pukul 13.00. Untuk
keperluan itu maka pada pengujian pemadaman
RTC diset pada pukul 12.59. Hasil pengujian adalah
sesuai dengan yang diharapkan.
4.5.3. Pengujian Untuk Hari Minggu
Prosedur pengujian untuk hari Minggu juga
sama dengan pengujian untuk hari Senin sampai
dengan Jumat, akan tetapi sistem tidak akan pernah
menyala sepanjang hari tersebut, kecuali terdapat
perintah dari saklar manual. Hasil pengujian
berhasil sesuai dengan yang diharapkan.
5. Kesimpulan
Berdasarkan dari proses perancangan sistem
kontrol penerangan, pendingin ruangan dan telepon
otomatis terjadwal menggunakan mikrokontroler
dapat diperoleh kesimpulan, antara lain:
1. Alat yang dibuat berhasil dalam pengaturan
hidup atau mati penerangan, pendingin ruangan
dan saluran telepon walaupun masih terdapat
beberapa kekurangan.
2. Dari hasil pengujian yang dilakukan, rangkaian
pengatur penerangan, pendingin ruangan dan
saluran telepon yang dibuat telah berfungsi
dengan baik, sesuai dengan yang diharapkan.
6. Daftar Pustaka
[1] Tarigan, Pernantin, Sistem Tertanam
(Embedded System), Yogyakarta : Penerbit
Graha Ilmu, Cetakan Pertama, 2011.
[2] ATMEL Corporation, AT89S52 : 8 bit
Microcontroler with 8K Bytes In System
Programmable Flash,
www.datasheetcatalog.com, (diakses pada
tanggal 02 Agustus 2012).
[3] Dallas Semiconductor, DS12887 Real Time
Clock, www.dalsemi.com, (diakses pada
tanggal 02 Oktober 2012).
[4] Usman, Teknik Antarmuka dan Pemrograman
Mikrokontroler AT89S52, Yogyakarta : CV.
Andi Offset, Cetakan I, 2008.
[5] HITACHI, HD44780U (LCD-II) : (Dot
Matrix Liquid Crystal Display Controller
Driver). www.datasheetcatalog.com,
(diakses pada tanggal 02 Oktober 2012).
[6] Bishop, Owen, Dasar Dasar Elektronika,
Jakarta : Penerbit Erlangga, Cetakan I, 2004.
[7] Panasonic, MP Motion Sensor NaPiOn
(Passive Infrared Type) AMN12111.
www.datasheetcatalog.com, (diakses pada
tanggal 12 November 2012).
-46-
@ Copyright DTE FT USU
VOL 4 NO 2/November 2013
SINGUDA ENSIKOM