Anda di halaman 1dari 7

Kata wacana didefinisikan secara beragam oleh para

ahli. Johnstone (2002) dalam bukunya yang berjudul


Discourse nalysis menungkapkan bahwa wacana
adalah komunikasi secara nyata dengan bahasa
sebagai medianya. !endukung pernyataan tersebut"
#lark ($%%&) dalam artikelnya Discourse in 'roduction
yang dimuat dalam (andbook of 'sycholinguistics
menjelaskan wacana sebagai penggunaan bahasa
secara menyeluruh melebihi tataran bunyi" kata dan
kalimat. 'endapat tersebut senada dengan yang
diungkapkan oleh Kridalaksana (200)) berkaitan
dengan wacana sebagai satuan bahasa terlengkap
yang di dalam hirarki gramatikal merupakan satuan
gramatikal tertinggi atau terbesar. *atuan bahasa
terlengkap yang dimaksudkan dalam suatu wacana
dapat berupa rentetan kalimat yang saling berkaitan
dan mampu menghubungkan proposisi+proposisi
yang ada menjadi kesatuan yang utuh (!oeliono"
$%))). Definisi+definisi tersebut merupakan definisi
wacana secara kon,ensional yang menempatkan
wacana sebagai konstruksi yang netral dan bebas
nilai. *edikit berbeda dengan ketiga pendapat
tersebut" -owler et al ($%.%)" -airclough (200$)" ,an
Dijk ($%)))" ,an /eeuweun (200)) dan 0odak (200$)
mendefinisikan wacana secara kritis dengan
menempatan wacana sebagai konstruksi yang tidak
bebas nilai dan tidak netral. 0acana merupakan
wujud dari tindakan sosial yang diproduksi dengan
tujuan yang ingin dicapai oleh pihak yang
memproduksinya. *esuai dengan masalah yang akan
dikaji" maka penelitian ini berpedoman pada definisi
wacana yang tidak bebas nilai dan tidak netral.
nalisis terhadap wacana pada mulanya dipelopori
oleh 1ellig (arris pada tahun $%22 dengan
menuliskan sebuah artikel yang berjudul Discourse
nalysis yang dimuat pada jurnal /anguage. 'ara
linguist pada era tersebut disibukkan dengan analisis
kebahasaan pada tataran morfologi dan sintaksis saja
yang hanya mengkaji bahasa sampai pada tataran
kalimat. (arris dalam artikelnya menuliskan tentang
perlu dilakukannya analisis yang lebih
komperehensif terhadap bahasa yang tidak berhenti
pada tataran internal kebahasaan saja (kalimat)" akan
tetapi mengkaji lebih lanjut tataran eksternal yang
menyelimuti tataran internal tersebut" yakni
keterkaitan antara teks dengan kontesksnya. nalisis
wacana baru mulai banyak dilakukan oleh para ahli
pada tahun $%30+an. 4enkema (200&5$)
mendefinisikan analisis wacana sebagai disiplin ilmu
yang mengkaji hubungan antara bentuk dan fungsi
dalam komunikasi ,erbal. 6rown dan 7ule ($%)85$)
dalam bukunya yang berjudul Discourse nalysis
menjelaskan bahwa analisis wacana berarti
melakukan analisis terhadap bahasa yang digunakan.
6egitu pula dengan ,an Dijk ($%))52&) dalam
karyanya 9ews as Discourse yang menjelaskan
bahwa analisis wacana merupakan proses analisis
terhadap bahasa dan penggunaan bahasa dengan
tujuan memperoleh deskripsi yang lebik eksplisit dan
sistematis mengenai apa yang disampaikan. #ook
($%%25$) menambahkan bahwa dalam analisis wacana
tidak cukup hanya menganalisis unsur kebahasaan
saja" akan tetapi juga memperhitungkan konteks
yang membangun wacana tersebut.
Kehadiran konteks yang dihubungkan dengan faktor
kebahasaan ternyata tidak cukup memuaskan bagi
proses analisis wacana. 'engaruh paradigma kritis
mengahadirkan terobosan yang disebut analisis
wacana kritis:$;. 'ara ahli wacana kritis
mendefiniskan wacana dengan terma yang lebih luas
lagi. *ekelompok pengajar dari <ni,ersitas =ast
nglia" yakni -owler" (odge" Kress dan >rew ($%.%)
melalui bukunya yang berjudul /angauge and #ontrol
dengan pendekatan linguistik kritis yang mereka
gagas semakin memantapkan pengkajian wacana
secara kritis. !ereka memaknai wacana sebagai
praktik sosial yang bertujuan. 0acana tidak serta
merta hadir begitu saja" melainkan hadir dengan
tujuan tertentu yang ingin disampaikan pada
khalayak penikmatnya (-airclough dan 0odak" $%%.).
>eks tidak pernah dipandang sebagai sesuatu yang
netral yang bebas nilai. nalisis wacana kritis melihat
bahasa sebagai suatu tindakan. 0acana bertindak
dalam menentukan ke arah mana khalayak akan
dibawa. >ugas utama analisis wacana kritis adalah
menguraikan relasi kuasa" dominasi dan ketimpangan
yang diproduksi dalam wacana (,an Dijk" dalam
>annen dkk" 200$). *ependapat dengan ,an Dijk"
4enkema (200&52)2) dalam bukunya yang berjudul
?ntroduction to Discourse *tudies menambahkan
bahwa wacana merupakan refleksi relasi kuasa yang
terdapat dalam masyarakat. !enurutnya analisis
wacana kritis dilakukan dengan tujuan untuk
mendeteksi masalah+masalah sosial" terutama
masalah diskriminasi. nalisis wacana kritis melihat
bahasa sebagai faktor penting sebagai perwujudan
kuasa pihak tertentu. *uatu teks diproduksi dengan
ideologi:2; tertentu yang ingin disampaikan kepada
khalayak pembacanya.
'erkembangan analisis wacana kritis oleh para ahli
telah melahirkan beragam teori dengan pendekatan
yang juga beragam yang digunakan dalam penelitian.
-owler" (odge" Kress dan >rew ($%.%)
mengaplikasikan teori fungsional gramar (alliday
untuk melakukan analisis wacana kritis. (alliday
melalui teori tersebut menyatakan bahwa bahasa
memiliki 8 fungsi utama" yakni mengkomunikasikan
proses terjadi@nya peristiwa di dunia dan semua
yang terlibat di dalamnya (fungsi ideasional)"
mengekspresikan sikap penutur terhadap proposisi
yang sudah disusun dan mengekspresikan relasi
antara penutur dan mitra tutur (fungsi
interpersonal) dan menyajikan ekspresi tersebut
secara koherensif dan memadai melalui teks (fungsi
tekstual) ($%.%5$))). -owler" (odge" Kress dan >rew
menerapkan analisis terhadap 8 fungsi bahasa
tersebut untuk membedah ideologi yang ada pada
wacana. nalisis yang dilakukan hanya pada tataran
teks saja" yakni menganalisis elemen pilihan kosakata
yang digunakan pada teks" nominalisasi dan pilihan
kalimat yang digunakan.
Aan /eeuwen (200)) dalam bukunya yang berjudul
Discourse and 'ractice menggunakan pendekatan
eksklusi dan inklusi untuk menganalisis bagaimana
aktor+aktor dalam wacana ditampilkan" apakah aktor
tersebut ditampilkan secara utuh" hanya sebagian
atau bahkan dihilangkan. =ksklusi merupakan
pengeluaran atau penghilangan aktor dari suatu
wacana (,an /eeuwen" 200)5 2)+2%). 'roses eksklusi
direalisasikan melalui 8 strategi" yakni pasi,asi
(penghilangan aktor dalam wacana yang paling
umum dilakukan dengan menggunakan kalimat pasif
untuk menjabarkan suatu peristiwa)" nominalisasi
(proses mengubah ,erba menjadi nomina) dan
penggantian anak kalimat. 6erlawanan dengan
eksklusi" inklusi berkaitan dengan bagaimana aktor
dimasukkan atau dihadirkan dalam wacana. 'roses
inklusi direalisasikan melalui 3 strategi" yakni
diferensiasi+ indiferensiasi (menghadirkan aktor atau
peristiwa lain sebagai pembanding)" objekti,asi+
abstraksi" nominasi+ kategorisasi" nominasi+
identifikasi" determinasi+ indeterminasi dan asimilasi+
indi,idualisasi. Jenis pendekatan ini memungkinkan
untuk meninjau lebih dalam dan terperinci tentang
posisi aktor dalam wacana. 9amun untuk melihat
bagaimana terbentuknya wacana secara utuh masih
belum bisa dikatakan terperinci mengingat ,an
/eeuwen hanya melakukan analisis pada tataran teks
saja.
*ejalan dengan ,an /eeuweun" bisa dilihat pada karya
!ills ($%%.) yang berjudul Discourse" analisis wacana
kritis dilakukannya dengan memfokuskan pada
bagaimana aktor+aktor ditampilkan pada wacana.
7ang membedakan keduanya adalah fokus kajian
yang meraka lakukan" yakni !ills yang lebih terkenal
dengan kajian wacana feminismenya. ?a ingin
mengkaji bagaimana bias media dalam menampilkan
wanita sehingga terjadi pemarjinalan di dalamnya.
!odel analisis wacana kritis !ills berusaha
menghubungkan posisi aktor sosial dan posisis suatu
peristiwa untuk mengungkan adanya pemarjinalan.
'osisi subjek dan objek dalam suatu peristiwa dikaji
secara mendalam olehnya untuk melihat aktor mana
yang memiliki posisi yang lebih tinggi dan memiliki
kuasa untuk menentukan wacana yang akan
dilemparkan pada publik. ktor yang berperan
sebagai subjek diasumsikan sebagai aktor yang
memiliki kesempatan untuk mendefinisikan dan
melakukan pencitraan terhadap dirinya. Di sisi lain"
aktor yang menjadi objek adalah pihak yang
didefinisikan dan digambarkan kehadirannya oleh
orang lain. nalisis terhadap posisi subjek+ objek
diyakini !ills mengandung muatan ideologi tertentu.
Kelebihan pendekatan wacana kritis yang
dilakukannya adalah memperhitungkan posisi
pembaca dalam teks. 6erita bukanlah semata sebagai
hasil produksi dari pewarta berita dan pembaca tidak
serta merta ditempatkan sebagai sasaran. !ills
menganggap berita sebagai hasil negoisasi antara
pewarta berita dan pembacanya.
6erbeda dengan ,an /eeuwen dan !ills" pendekatan
analisis wacana kritis ,an Dijk ($%)))" yang dikenal
dengan pendekatan kognisi sosial" menyertakan
analisis terhadap kognisi pembuat wacana dalam
proses pembentukan wacana dan juga melibatkan
analisis kebahasaan secara lebih mendalam untuk
membongkar relasi kuasa dan dominasi yang
diproduksi pada wacana. Aan Dijk mengklasifikasikan
elemen wacana menjadi 8" yakni teks" kognisi sosial
dan konteks sosial. >ataran teks dibagi menjadi 8"
yakni struktur makro" superstruktur dan struktur
mikro. *truktur makro adalah strukur luar
pembentuk wacana. *uperstruktur berkaitan dengan
skematik wacana. *truktur mikro mencakup elemen+
elemen kebahasaan yang digunakan dalam wacana.
Aan Dijk menetapkan & elemen kebahasaan yang
dikaji pada tataran struktur mikro" yakni elemen
sintaksis" semantis" stilistik dan retoris. Kognisi
sosial hadir untuk menjembatani antara teks dan
konteks. Kognisi sosial berkaitan dengan proses
mental dan kognisi pembuat wacana dalam proses
produksi wacana. danya analisis terhadap kognisi
sosial melalui daftar pernyaaan yang diajukan kepada
pembuat wacana akan lebih memperjelas bagaimana
wacana diproduksi dan konteks seperti apa yang
mempengaruhinya. <ntuk analisis konteks sosial
dilakukan melalui studi intertekstualitas" yakni
mengkaitkan suatu wacana dengan wacana terkait
yng ada sebelum dan sesudahnya. Keterkaitan antara
teks" kognisi sosial dan konteks sosial mencerminkan
kecenderungan suatu wacana. Kelebihan proses
analisis wacana yang dilakukan oleh ,an Dijk adalah
bagaimana ia menghubungkan antara teks dan
konteks melalui kognisi sosial pembuat wacana.
*enada dengan ,an Dijk" analisis wacana kritis
-airclough ($%%2) dalam bukunya #ritical Discourse
nalysis menggunakan perantara dalam
menghubungkan antara teks dan konteks" yakni
melalui praktik wacana. 'endekatan analisis wacana
kritis model -airclough mengklasifikasikan tiga
dimensi wacana yang terdiri atas teks" praktik
wacana dan praktik sosiokultural. Dimensi teks
secara bersamaan memiliki tiga fungsi" yakni
representasi" relasi" dan identitas. -ungsi
representasi berkaitan erat dengan bagaimana
realitas sosial ditampilkan dalam bentuk teks. 'raktik
wacana menurut -airclough merupakan tahapan yang
berkaitan dengan bagaimana cara pemroduksi
wacana membentuk sebuah wacana" dalam media
massa hal ini berkaitan dengan bagaimana para
pekerja media (penulis berita) memproduksi teks.
(al ini berkaitan dengan penulis berita itu sendiri
selaku pribadi" hubungan kerja penulis berita
dengan sesama pekerja media lainnya" institusi
media tempat penulis berita bernaung" cara meliput
berita" menulis berita" sampai menjadi berita di
dalam media. 'raktik sosiokultural dibagi menjadi 8
le,el" yakni le,el situasional (situasi pembangun
wacana)" institusional (pengaruh institusi) dan sosial
(pengaruh sosial masyarakat). 'erbedaan antara ,an
Dijk dan -airclough terletak pada tata cara analisis
pada tataran teks. !eskipun -airclough sudah
melakukan analisis unsur+unsur kebahasaan yang
lebih komperehensif" akan tetapi pengklasifikasian
unsur+unsur kebahasaan tersebut masih belum
mendetail dalam artian tidak diklasifikasikan secara
gamblang unsur kebahasaan yang dikaji seperti pada
analisis yang dilakukan oleh ,an Dijk ($%))).
:$; 'aradigma kritis menggambarkan dunia sebagai
suatu sistem yang tidak seimbang melainkan sebagai
suatu sistem yang mengandung dominasi"
eksploitasi" pengorbanan" penindasan dan kekuasaan.
Kaum kritis berusaha untuk memperlihatkan
kesalahan yang muncul pada keadaan masyarakat.
!ereka cenderung tertarik dengan kelompok yang
didominasi dibandingkan dengan siapa yang
melakukan dominasi tersebut. (Johnstone" 2002523)
:2; ?deologi adalah keyakinan dasar yang dimiliki oleh
sebuah kelompok dan dihayati bersama oleh seluruh
anggota kelompok (,an Dijk" 2000). !aB" dalam ,an
Dijk (2000) mendefinisikan ideologi sebagai
pandangan hidup yang dikembangkan berdasarkan
kepenti+ngan golongan atau kelas sosial tertentu
dalam bidang politik" sosial dan ekonomi. (odge dan
Kress ($%.%53) mengungkapkan bahwa ideologi
adalah bentuk ide sistematis yang dibentuk melalui
pandangan tertentu.
4eferensi 5
#lark" (erbert. $%%&. Discourse in 'roduction. dalam
(anbook of 'sycholinguistics. cademic 'ress ?nc.
#ook" Cuy. $%%2. >he Discourse of d,ertising.
/ondon5 4outledge.
-airclough" 9orman. 200$. /anguage and 'ower"
*econd =dition. =ngland5 /ongman.
-owler" 4oger et al. $%.%. /anguage and #ontrol.
/ondon5 4outledge.
Johnstone" 6arbara. 2002. Discourse nalysis. <K5
6lackwell 'ublishers /td.
!ills" *ara. $%%.. Discourse. /ondon5 4outledge
4enkema" Jan. 200&. ?ntroduction to Discourse
*tudies. msterdam5 John 6enjamins 'ublishing
#ompany.
Aan Dijk" >eun . #ritical Discourse nalysis. Dalam
D. >annen" D. *chiffrin D (. (amilton (=ds.). 200$.
(andbook of Discourse nalysis. (hal.822+8.$).
EBford5 6lackwell.
Aan Dijk" >eun . $%)). 9ews as Discourse. 9ew
Jersey5 /awrence =rlbaum ssociates 'ublisher.
Aan Dijk. 2000. ?deology and DiscourseF
!ultidisciplinary ?ntroduction. 6arelona5 'ompen
'raba
Aan /eeuwen" >heo. 200). Discourse and 'ractice"
9ew >ools for #ritical Discourse nalysis. 9ew

Anda mungkin juga menyukai