Anda di halaman 1dari 12

Tata Cara Shalat Tarawih dan Witir

] Indonesia Indonesian [
Penyusun : Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani ,
Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid
Terjemah : Komar As Suaidi
Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad
2009 - 1430



!
"#
: $%& '()* & " + $, - . / '()* "
: % 01
: ,2 34 ,5 ,6*7
2009 - 1430
Seputar Sholat Tarawih dan Qunut
Witir
Sholat Tarawih
Syaikh Nashiruddin Al-Albani telah menjelaskan perincian tentang
tata cara shalat tarawih dalam kitab Shalat Tarawih !hal"#$#-
#$%&, kemudian disini diringkasnya untuk mempermudah pembaca
dan sebagai peringatan"
Cara Pertama
Shalat #' rakaat yang dibuka dengan ( rakaat yang ringan atau
yang pendek, ( rakaat itu menurut pendapat yang kuat adalah
shalat sunnah ba)diyah Isya)" Atau ( rakaat yang dikhususkan untuk
membuka shalat malam, kemudian ( rakaat panjang sekali,
kemudian ( rakaat kurang dari itu, kemudian ( rakaat kurang dari
sebelumnya, kemudian ( rakaat kurang dari sebelumnya, kemudian
( rakaat kurang dari sebelumnya, kemudian witir # kali"
Cara Kedua
Shalat #' rakaat diaantaranya * rakaat salam pada setiap ( rakaat
kemudian melakukan witir % rakaat tidak duduk dan salam kecuali
pada rakaat kelima"
Cara Ketiga
Shalat ## rakaat, salam pada setiap ( rakaat dan witir # rakaat"
Cara Keempat
Shalat ## rakaat, shalat + rakaat dengan # salam, kemudian +
rakaat lagi seperti itu kemudian ' rakaat" ,alu apakah duduk
!tasyahud -pent& pada setiap ( rakaat pada yang + dan ' rakaat.
/ami belum mendapatkan jawaban yang memuaskan dalam
masalah ini" Tapi dudukpada rakaat kedua dari yang tiga rakaat
tidak disyariatkan 0"
Cara Kelima
Shalat ## rakaat diantaranya * rakaat, tidak duduk kecuali pada
yang kedelapan, !pada yang ke-* ini -pent& bertsyahud dan
bershalawat kepada Nabi Shallaalhu 1alaihi wa sallam, kemudian
berdiri lagi dan tidak salam, kemudian witir # rakaat, lalu salam, ini
berjumlah 2 rakaat, kemudian shalat ( rakaat lagi sambil duduk"
Cara Keenam
Shalat 2 rakaat, 3 rakaat pertama tidak diselingi duduk !tasyahud -
pent& kecuali pada rakaat keenam dan bershalawat kepada Nabi
Shallaalhu 1alaihi wa sallam dan seterusnya sebagaimana tersebut
dalam cara yang telah lau"
Inilah tata cara yang terdapat dari Nabi Shallaalhu 1alaihi wa sallam
secara jelas, dan dimungkinkan ditambah cara-cara yang lain yaitu
dengan dikurangi pada setaip cara berapa rakaat yang dikehendaki
walaupun tinggal # rakaat dalam rangka mengamalkan hadist
4asulullah Shallaalhu 1alaihi wa sallam yang telah lalu !5
6arangsiapa yang ingin, witirlah dengan % rakaat, barangsiapa yang
ingin, witirlah dengan ' rakaat, barang siapa yang ingin,witirlah
dengan # rakaat& 78aedah penting 9 6erkata Ibnu /hu:aimah dalam
Shahih Ibni /hu:aimah (;#2+, setelah menyebutkan hadist Aisyah
dan yang lainnya pada sebagian cara-cara tersebut, maka
dib<lehkan shalat dengan jumlah yang ana dari yang diasukai dari
yang telah diriwayatkan daari Nabi Shallallahu 1alaihi wa sallam
melakukannya tida larangan bagi siapapun padanya, Saya katakan9
Ini di=ahami sangat sesuai dengan apa yang kita pilih yang
k<nsisten dengan jumlah yang shahih" >ari Nabi Shallallahu 1alaihi
wa sallam dan tidak menambahinya" Segala puji bagi Allah atas
tau=i?-Nya dan aku meminta Nya untuk menambahi keutamaan-
Nya"@ 7#@"
Shalat % dan ' rakaat ini, jika sese<rang menghendaki untuk
melakukannya dengan # kali duduk !tasyahud -pent& dan satu kali
salam sebagaimana pada cara kedua, b<leh" >an jika ingin, bisa
dengan salam pada setiap ( rakaat seperti pada cara ketiga dan
yang lain dan itu lebih baik7(@" Adapun shalat yang % dan ' rakaat
denagn duduk !tasyahud -pent& pada setiap ( rakaat tanpa salam,
kita tidak mendapatinya terdapat dari Nabi Shallaalhu 1alaihi
wasallam, pada asalnya b<leh, akan tetapi nabi Shallaalhu 1alaihi wa
sallam ketika melarang untuk ' rakaat dan memberikan alasannya
dengan sabda beliau Aangan serupakan dengan shalat mahgrib"""
!diriwayatkan At-Thahawi dan >aru?uthni dan selain keduanya lihat
Shalatut Tarawih hal 22-##$& "
Maka bagi yang ingin shalat witir ' rakaat hendaknya keluar dari
cara penyerupaan terhadap mahgrib dan itu dengan ( cara 9
#" Salam antara rakaat genap dan ganjil itu lebih utama"
(" Tidak duduk !tasyahud -pent& antara genap dan ganjil, !yakni
pada rakaat kedua -pent&"

(Dinukil dari terjemahan kitab "Qiyamu Ramadhan", karya Syaikh
Muhammad Nashiruddin al Albani, edisi Indonesia Shalat Taraih
!ersama Rasulullah Shallallahu "alaihi a sallam #, $enerjemah % Al&
'stad( Qomar Su)aidi, !ab Tata *ara Shalat Taraih#
+al % ,- & ./, $enerbit *ahaya Tauhid $ress0
Bacaan pada witir yang Tiga rakaat
>iantara sunnah Nabi Shallallahu 1alaihi wasallam, ialah membaca
pada rakaat pertamanya surat Al-A)la dan kedua membaca surat Al
/a=irun dan pada rakaat ketiga membaca surat Al-Ikhlas dan
terkadang menambahkan dengan surat Al-Ala? dan An-Naas" Telah
terdapat pula dalam riwayat yang shahih bahwa beliau Shallallahu
1alaihi wa sallam membaca pada satu rakaat witir dengan #$$ ayat
dari surat An-Nisa)" !4iwayat An-Nasai dan Ahmad dengan sanad
yang shahih&"
Doa Qunut witir dan tempatnya
Sesudah membaca bacaan !surat -pent& sebelum ruku) terkadang
beliau melakukan ?unut dan berd<a dengan d<a yang Nabi
Shallallahu 1alaihi wa sallam ajarkan kepada cucunya Hasan bin Ali,
yaitu 9

8
99#
:

<

=
997
<

<
99
;

<
.
=
>?
;

<

;
997
;

<
-
=
.
=
99 ;
;

<
99
;

<
.
=
>?
;

<
.
;
;
<
-
=

8
,
;
@
;

<

<
.
=
>?
;

<

8
,
;
99@
;
A
<
*
=
99
;

<
99
=
99
;

<
.
=
>?
;

<
B
;
< 2
;

<
-
=
%
=

8
C; )
;
>?
;

<
(
;
%
;
D
;

8
E
=
.
;

<
99(
=
F< @
;
G
;

;
(
;
F<
:
>D
;

<

;
; H
:

=
G
;
I
J
K
=
99
;

<
99)
;
>?
;
99
<

;
G
;

;
L M
J
991
=

<
)
;
>L?
;

<
3
;
; ?
;
N
<
*
;

;
@
;
-
;

8
*
;
O?
<

;
1
;
@
;

;
Ba Allah0 6erilah aku petunjuk sebagaimana <rang yang telah
Cngkau beri petunjuk, berilah aku perlindungan !dari penyakit dan
apa yang tidak disukai& sebagaimana <rang yang telah Cngkau
lindungi, sayangilah aku sebagaimana <rang yang telah Cngkau
sayangi" 6erilah berkah apa yang Cngkau berikan kepadaku,
jauhkan aku dari kejelekan apa yang Cngkau takdirkan,
sesungguhnya Cngkau yang menjatuhkan ?adha, dan tidak ada
<rang yang memberikan hukuman kepadaMu" Sesungguhnya <rang
yang Cngkau bela tidak akan terhina, dan <rang yang Cngkau
musuhi tidak akan mulia" Maha Suci Cngkau, wahai Tuhan kami dan
Maha Tinggi Cngkau" 1+R2 3m4at 4enyusun kitab Sunan, Ahmad,
Ad&Darimi, Al&+akim dan Al& !aiha5i2 Sedan6 doa yan6 ada di
antara dua kurun6, menurut riayat Al&!aiha5i2 7ihat Shahih At&
Tirmid(i /8/99, Shahih Ibnu Majah /8/:9 dan Ira)ul ;halil, oleh
Al& Albani <8/.<2=
/emudian terkadang bersh<lawat kepada Nabi Shallallahu 1alaihi wa
sallam"
>an tidak mengapa melakukan ?unut setelah rukuD, juga
menambah melaknati <rang-<rang ka=ir, dan bersh<lawat kepada
Nabi Shallallahu 1alaihi wa sallam serta mend<akan kaum muslimin
pada pertengahan kedua dari bulan ramadhan, karena telah ada
yang demikian ini dimasa Emar radhiyallahu 1anhu, yang telah
tersebut pada hadist Abdurrahman bin Abdul Fari) 9 >an mereka
melaknati <rang-<rang ka=ir pada pertengahan !ramadhan -pent& 9
#& % P@ Q+5 K 'R 99 D99!
',K5 G SD99!* ',99-)T U99V SA99,
W992 S#6N 99. #,99% W992 SX99
# AMY* K SD H &W
>a Allah? $eran6ilah oran6&oran6 ka@ir yan6 men6halan6i dari
jalan&Mu dan mendustakan 4ara Rasul&Mu dan tidak beriman
den6an janji&Mu2 *erai beraikan 4ersatuan mereka, lem4arkan rasa
takut 4ada hati mereka, dan lem4arkan ad(ab&Mu atas mereka
ahai Illah yan6 ha52#
/emudia bersh<lawat kepada Nabi Shallallahu 1alaihi wa sallam dan
berd<a untuk kaum muslimin semampunya dari kebaikan, lalu
mintakan ampun untuk mereka" >ia berkata juga Setelah selesai
melaknati <rang-<rang ka=ir dan bersh<lawat kepada Nabi
Shallallahu 1alaihi wa sallam, maka diteruskan dengan membaca 9

8
#
:

;
A
;
9 8 >
:

:
1
<

;
D
;

<

Z
R
;

:
>
:
[
:

<

;
D
;

<

;
1
;

<

;
>
:
+
=

<

;
,
<
Y
:

<

;
>D
;
6
;

<
*
;
; \<
;

;
>D
;

;
K ; ;
'
8

=
D
;

;
K ; ;
;

<

=
.
=
5
;

<

8
#
:

;
OW
]

<
)
:

=
D
;
-
:

<
1
=
6
;

<

;
>A
;

:
+
=
<6
;

<

<
-
=
^
<

;
D
;

<

;
; >
;

<
\;
<
G
;

;
>A
;

:
+:5
<

:
)
=
T <
:

;
>D
;

=
_
:
(
;
\<
;

;
>D
;

;
_
:

;
\<
;

<
)
;
OA
;

:
+:5
<

;

>a Allah? Ae4adaMu kami menyembah2 'ntukMu kami melakukan
shalat dan sujud2 Ae4adaMu kami berusaha dan melayani2 Aami
men6hara4kan rahmatMu, kami takut 4ada siksaanMu2
Sesun66uhnya siksaanMu akan menim4a 4ada oran6& oran6 ka@ir2
>a, Allah? Aami minta 4ertolon6an dan minta am4un ke4adaMu,
kami memuji kebaikanMu, kami tidak in6kar ke4ada&Mu, kami
beriman ke4adaMu, kami tunduk 4adaMu dan ber4isah 4ada oran6
yan6 ku@ur ke4adaMu2# 7H4" Al-6aiha?i dalam As-Sunanul /ubra,
sanadnya menurut pendapat Al- 6aiha?i adalah shahih (;(##"
Syaikh Al-Albani dalam Irwa)ul Ghalil (;#H$ berkata9 Sanadnya
shahih dan mau?u= pada Emar@
/emudian bertakbir dan menuju sujud" !4iwayat Ibnu /hu:aimah
dalam kitab Shahihnya !(;#%%-#%3;##$$&&"
Yang diucapkan di akhir witir
Termasuk dari sunnah Nabi Shallallahu 1alaihi wa sallam adalah
mengucapkan pada akhir shalat witir sebelum atau sesudah salam 9

8
#
:

<

=
` :,
<
: 2
;
A
;
a
;

<
)
=
>D
;
B
=
\; !
;
D
;
@
=
.
;
1
;

<
)
=
>D
;
6
=

;
,
<
F: : ` :,
<
: 2
;

;
D
;

=
>D
;
-
<
)
=
G
;

<
R
=

<
2
:
b;-
;
c
;

D
;

<

;
; ?
;

<
2
;

;
N
;
?
;

<
-
;
c
<
2
;

;
; D
;

=
+<
;
O

>a, Allah, sesun66uhnya aku berlindun6 den6an kerelaanMu dari
kemarahanMu, dan den6an keselamatanMu dari siksaMu2 Aku
berlindun6 ke4adaMu dari anBamanMu2 Aku tidak mam4u
men6hitun6 4ujian dan sanjun6an ke4adaMu, 3n6kau adalah
seba6aimana yan6 3n6kau sanjun6kan ke4ada diriMu sendiri2# 1+R2
3m4at 4eenyusun kitab Sunan dan Imam Ahmad2 7ihat Shahih At&
Tirmid(i C8/D- dan Shahih Ibnu Majah /8/:9 serta kitab Ira)ul
;halil <8/.E2 7H4" Al-6aiha?i dalam As-Sunanul /ubra, sanadnya
menurut pendapat Al- 6aiha?i adalah shahih (;(##" Syaikh Al-
Albani dalam Irwa)ul Ghalil (;#H$ berkata9 Sanadnya shahih dan
mau?u= pada Emar@
/emudian jika telah salam dari shalat witir mengucapkan 9

'
;

<
!
:
D
=

<
d
Z
*
;
Le
=

<

J
F:
<

=
5
;
f
=
"
;

<
gh
=

<

;
#[i # # H@, I,F j kl)
Subhaanal malikil ?udduusi !rabbul malaaikati warruh& tiga kali,
sedang yang ketiga, beliau membacanya dengan suara keras dan
panjang" 7H4" An-Nasai ';(++, Ad->aru?uthni dan beberapa imam
hadis yang lain" Sedang kalimat antara dua tanda kurung adalah
tambahan menurut riwayatnya (;'#" Sanadnya shahih, lihat Iadul
Ma)ad yang ditah?i? <leh Syu)aib Al-Arnauth dan Abdul Fadir Al-
Arnauth #;''H"
Dua rakaat setelah witir
>ib<lehkan shalat dua rakaat, karena telah terdapat dalil dari
perbuatan Nabi Shallallahu 1alaihi wasallam !riwayat Muslim dan lain
lihat Shalat Tarwihhala9#$*-#$2&, bahkan beliau memerintahkan
umatnya dengan sabdanya 9
Sungguh sa=ar ini payah dan berat, maka jika salah se<rang dari
kalian telah melakukan witir, hendaknya rukuk !shalat& dua rakaat,
jika bangun, jika tidak keduanya telah memilikinya" !4iwayat Ibnu
/hu:aimah dalam Shahihnya dan darinya juga yang lainnya" Telah
ditahkrij dalam Silsilah Shahihah" >ulu aku Tawa?u= !tidak bisa
memutuskan pada masalah itu& dalam waktu yang cukup lama,
maka tatkala saya dapatkan perintah Nabi Shallallahu 1alaihi wa
sallam yang mulia ini cepat-cepat saya mengambilnya dan saat itu
saya tahu bahwa sabdanya 9 J ,1Y V " 5@ P @
Aadikanlah witir akhir shalat kalian dimalam hari adalah kewajiban
pilihan saja bukan merupakan kewajiban dan itu adalah pendapat
Ibnu Nashr hal9#'$ &
>an disunnahkan untuk membaca pada kedua rakaatnya surat Al
Iil:alah dan surat Al /a=iruun" !4iwayat Ibnu /hu:aimah
!##$+,##$%$ dari hadist Aisyah dan Anas radhiyallahu 1anhum
dengan dua sanad yang saling menguatkan&
(Dinukil dari terjemahan kitab "Qiyamu Ramadhan", karya Syaikh
Muhammad Nashiruddin al Albani, edisi Indonesia Shalat Taraih
!ersama Rasulullah Shallallahu "alaihi a sallam #, $enerjemah % Al&
'stad( Qomar Su)aidi, !ab Tata *ara Shalat Taraih#
+al % ,- & ./, $enerbit *ahaya Tauhid $ress0
Bagaimana Sholat Tarawih Sesuai
Sunnah Rasulullah
Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid
1 Pensyari!atannya
Shalat tarawih disyariDatkan secara berjamaDah berdasarkan
hadits Aisyah 4adhiyallahu Danha 9 J4asulullah Shallallahu Dalaihi
wa sallam pada suatu malam keluar dan shalat di masjid, <rang-
<rang pun ikut shalat bersamanya, dan mereka
memperbincangkan shalat tersebut, hingga berkumpullah
banyak <rang, ketika beliau shalat, mereka-pun ikut shalat
bersamanya, mereka meperbincangkan lagi, hingga bertambah
banyaklah penghuni masjid pada malam ketiga, 4asulullah
Shallalalhu Dalaihi wa sallam keluar dan shalat, ketika malam
keempat masjid tidak mampu menampung jamaDah, hingga
beliau hanya keluar untuk melakukan shalat Shubuh" Setelah
selesai shalat beliau menghadap manusia dan bersyahadat
kemudian bersabda !yang artinya& 9 Amma baDdu"
Sesungguhnya aku mengetahui perbuatan kalian semalam,
namun aku khawatir diwajibkan atas kalian, sehingga kalian
tidak mampu mengamalkannyaJ" 4asulullah Shallallahu Dalaihi wa
sallam wa=at dalam keadaan tidak pernah lagi melakukan shalat
tarawih secara berjamaDahJ 7Hadits 4iwayat 6ukhari ';(($ dan
Muslim H3#@
/etika 4asulullah Shallallahu Dalaihi wa sallam menemui 4abbnya
!dalam keadaan seperti keterangan hadits diatas& maka berarti
syariDat ini telah tetap, maka shalat tarawih berjamaDah
disyariDatkan karena kekhawatiran tersebut sudah hilang dan
1illat telah hilang !juga&" Sesungguhnya Dillat itu berputar
bersama maDlulnya, adanya atau tidak adanya"
>an yang menghidupkan kembali sunnah ini adalah /hula=aDur
4asyidin Emar bin Al-/haththab 4adhiyallahu Danhu sebagaimana
dikabarkan yang demikian <leh Abdurrahman bin Abdin Al-
F<riy7#@ beliau berkata 9 JAku keluar bersama Emar bin Al-
/haththab 4adhiyallahu Danhu suatu malam di bulan 4amadhan
ke masjid, ketika itu manusia berkel<mp<k-kel<mp<k7(@ Ada
yang shalat sendirian dan ada yang berjamaDah, maka Emar
berkata 9 JAku berpendapat kalau mereka dikumpulkan dalam
satu imam, niscaya akan lebih baikJ" /emudian beliau
mengumpulkan mereka dalam satu jamaDah dengan imam Ebay
bin /aDab, setelah itu aku keluar bersamanya pada satu malam,
manusia tengah shalat bersama imam mereka, Emar-pun
berkata, JSebaik-baik bidDah adalah ini, <rang yang tidur lebih
baik dari yang bangun, ketika itu manusia shalat di awal
malamJ"7>ikeluarkan 6ukhari +;(#* dan tambahannya dalam
riwayat Malik #;##+, Abdurra:a? HH''@
"ootnote#
1/= Den6an tanin (Fabdin0 dan (al5oriyyi0 den6an bertasydid
&tan4a dimudho@kan& lihat Al&!ab @i Tahd(ib C8,&. karya Ibnul Atsir2
1<=!erkelom4ok&kelom4ok tidak ada bentuk tun66alnya, se4erti
nisaF ibil 222 dan seterusnya
$ %umlah raka!atnya
Manusia berbeda pendapat tentang batasan rakaDatnya, pendapat
yang menc<c<ki petunjuk Nabi Shallallahu Dalaihi wa sallam adalah
delapan rakaDat tanpa witir berdasarkan hadits Aisyah 4adhiyallahu
Danha !yang artinya& 9 Nabi Shallallahu Dalaihi wa sallam tidak
pernah shalat malam di bulan 4amadhan atau selainnya lebih dari
sebelas rakaDatJ 7>ikeluarkan <leh 6ukhari ';#3 dan Muslim H'3 Al-
Ha=id: berkata !8ath +;%+&@
Bang telah menc<c<ki Aisyah adalah Ibnu Emar 4adhiyallahu
anhuma, beliau menyebutkan, JNabi Shallallahu Dalaihi wa sallam
menghidupkan malam 4amadhan bersama manusia delapan rakaDat
kemudian witir 7>ikeluarkan <leh Ibnu Hibban dalam Shahihnya
2($, Thabrani dalam As-Shagir halaman #$* dan Ibnu Nasr
!Fiyamul ,ail& halaman 2$, sanadnya hasan sebagaimana
syahidnya"@
/etika Emar bin Al-/haththab menghidupkan sunnah ini beliau
mengumpulkan manusia dengan sebelas rakaDat sesuai dengan
sunnah shahihah, sebagaimana yang diriwayatkan <le Malik #;##%
dengan sanad yang shahih dari jalan Muhammad bin Busu= dari Saib
bin Ba:id, ia berkata 9 JEmar bin Al-/haththab menyuruh Ebay bin
/aDab dan Tamim Ad->aari untuk mengimami manusia dengan
sebelas rakaDatJ" Ia berkata 9 J/etika itu imam membaca dua ratus
ayat hingga kami bersandar;bertelekan pada t<ngkat karena
lamanya berdiri, kami tidak pulang kecuali ketika =uruD =ajarJ 78uruD
=ajar 9 awalnya, permulaan@"
4iwayat beliau ini diselisihi <leh Ba:id bin /hashi=ah, beliau
berkata 9 J>ua puluh rakaDatJ"
4iwayat Ba:id ini syad: !ganjil;menyelisihi yang lebih shahih&,
karena Muhammad bin Busu= lebih tsi?ah dari Ba:id bin /hashi=ah"
4iwayat Ba:id tidak bisa dikatakan :iyadah tsi?ah kalau kasusnya
seperti ini, karena :iyadah tsi?ah itu tidak ada perselisihan, tapi
hanya sekedar tambahan ilmu saja dari riwayat tsi?ah yang
pertama sebagaimana !yang disebutkan& dalam 8athul Mughits
!#;#22&, Muhashinul Istilah hal" #*%, Al-/i=ayah hal +(+-+(%"
/alaulah seandainya riwayat Ba:id tersebut shahih, itu adalah
perbuatan, sedangkan riwayat Muhammad bin Busu= adalah
perkataan, dan perkataan lebih diutamakan dari perbuatan
sebagaiman telah ditetapkan dalam ilmu ushul =i?h"
Abdur 4a:a? meriwayatkan dalam Al-Mushanna= HH'$ dari >aud bin
Fais dan lainnya dari Muhammad bin Busu= dari Saib bin Ba:id 9
J6ahwa Emar mengumpulkan manusia di bulan 4amadhan, dengan
dua puluh satu rakaDat, membaca dua ratus ayat, selesai ketika
awal =ajarJ
4iwayat ini menyelisihi yang diriwayatkan <leh Malik dari Muhamad
bin Busu= dari Saib bin Ba:id, dhahir sanad Abdur 4a:a? shahih
seluruh rawinya tsi?ah"
Sebagian <rang-<rang yang berhujjah dengan riwayat ini, mereka
menyangka riwayat Muhammad bin Busu= mudhtharib, hingga
selamatlah pendapat mereka dua puluh rakaDat yang terdapat
dalam hadits Ba:id bin /hashi=ah"
Sangkaan mereka ini tert<lak, karena hadits mudhtarib adalah
hadits yang diriwayatkan dari se<rang rawi satu kali atau lebih, atau
diriwayatkan <leh dua <rang atau lebih dengan la=ad: yang
berbeda-beda, mirip dan sama, tapi tidak ada yang bisa
menguatkan !mana yang lebih kuat&" 7Tadribur 4awi #;(3(@
Namun syarat seperti ini tidak terdapat dalam hadits Muhammad
bin Busu= karena riwayat Malik lebih kuat dari riwayat Abdur 4a:a?
dari segi ha=alan" /ami ketengahkan hal ini kalau kita anggap sanad
Abdur 4a:a? selamat dari illat !cacat&, akan tetapi kenyataannya
tidak demikian !karena hadits tersebut mempunyai cacat, pent& kita
jelaskan sebagai berikut 9
#" Bang meriwayatkan Mushanna= dari Abdur 4a:a? lebih dari
se<rang, diantaranya adalah Isha? bin Ibrahim bin Ebbad Ad-
>abari"
(" Hadits ini dari riwayat Ad->abari dari Abdur 4a:a?, dia pula yang
meriwayatkan /itabus Shaum 7Al-Mushanna= +;#%'@
'" Ad->abari mendengar dari Abdur 4a:a? karangan-karangannya
ketika berumur tujuh tahun 7Mi:anul IDtidal #;#*#@
+" Ad->abari bukan perawi hadits yang dianggap shahih haditsnya,
juga bukan se<rang yang membidangi ilmu ini 7Mi:anul IDtidal
#;#*#@
%" Kleh karena itu dia banyak keliru dalam meriwayatkan dari Abdur
4a:a?, dia banyak meriwayatkan dari Abdur 4a:a? hadits-hadits
yang mungkar, sebagian ahlul ilmi telah mengumpulkan kesalahan-
kesalahan Ad->abari dan tashi=-tashi=nya dalam Mushanna= Abdur
4a:a?, dalam Mushanna= 7Mi:anul IDtidal #;#*#@
>ari keterangan di atas maka jelaslah bahwa riwayat ini mungkar,
Ad->abari dalam meriwayatkan hadits diselisihi <leh <rang yang
lebih tsi?ah darinya, yang menentramkan hadits ini kalau kita
nyatakan kalau hadits inipun termasuk tashi=nya Ad->abari, dia
mentashi=kan dari sebelas rakaDat !menggantinya menjadi dua
puluh satu rakaat&, dan engkau telah mengetahui bahwa dia banyak
berbuat tashi= 7,ihat Tahd:ibut Tahd:ib 3'#$ dan Mi:anul IDtidal
#;#*#@
Kleh karena itu riwayat ini mungkar dan mushaha= !hasil tashi=&,
sehingga tidak bisa dijadikan hujjah, dan menjadi tetaplah sunnah
yang shahih yang diriwayatkan di dalam Al-MuwathaD #;##% dengan
sanad Shahih dari Muhammad bin Busu= dari Saib bin Ba:id"
Lerhatikanlah"
1Dan tambahan ter4erinBi men6enai bantahan dari Syubhat ini,
maka lihatlah%
a2 Al&Aasy@us Sharih Fan A6hlathis Shabuni @ii Shalatit Taraih oleh
Syaikh Ali +asan Abdul +amid
b2 Al&Mashabih @ii Shalatit Taraih oleh Imam Suyuthi, den6an taFli5
Syaikh Ali +asan Abdul +amid, Betakan Dar FAmmar=
%udul &sli 9 Shi@at shaum an Nabi Shallallahu Falaihi a Sallam Gii
Ramadhan, 4enulis Syaikh Salim bin Ied Al&+ilaaly, Syaikh Ali
+asan Abdul +amid2 $enerbit Al Maktabah Al islamiyyah Bet2 Ae E th
/9/, +2 3disi Indonesia Si@at $uasa Nabi Shallallahu Falaihi a
sallam oleh terbitan $ustaka Al&Mubarok ($MR0, 4enerjemah
Abdurrahman Mubarak Ata2 *etakan I Humadal Akhir /9<9 +

Anda mungkin juga menyukai