Anda di halaman 1dari 47

L/O/G/O

Pembimbing :
drg. Saifuddin Ishak, M.Kes PKK
drh. Basri A. Gani, M.Si
Penguji:
drg. Sri Rejeki, Sp.PM
drg. Andriani Effendy, M.Kes
Oleh :


SIDANG SKRIPSI


1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Diabetes melitus telah diderita oleh lebih dari 100
juta orang di dunia.

11 juta orang di Amerika Serikat telah didiagnosis
menderita diabetes

8,4 juta penduduk Indonesia (th 2000) telah
menderita DM dan berada pada peringkat ke empat
setelah India, China, Amerika Serikat
Latar Belakang
L/O/G/O
Nilai pH saliva dari penderita diabetes melitus yang terkontrol lebih
tinggi dari pada penderita diabetes melitus yang tidak terkontrol
(Aren. G., dkk 2003).

Ciglar.I dkk.(1996) mengungkapkan bahwa semua pasien yang
menderita diabetes melitus memiliki nilai pH saliva yang lebih
rendah.

Latar Belakang
Kapasitas buffer dan pH saliva
Mikroorganisme
Inflamasi
Kehilangan perlekatan
Gigi goyang

Rumusan Masalah
Bagaimanakah pH saliva
pasien DM tipe 2 yang
dirawat di Ruang Rawat Inap
Endokrin RSUD dr.Zainoel
Abidin, Banda Aceh
berdasarkan kadar glukosa
darah, laju aliran saliva, usia
dan jeins kelamin dan jika
dibandingakan dengan pH
saliva pasien DM tipe 2 yang
terkontrol?
Tujuan Penelitian
Membandingkan pH
saliva pasienDM tipe 2
yang terkontrol dan yang
tidak terkontrol
Untuk mengetahui pH
saliva berdasarkan kadar
glukosa darah, laju aliran
saliva, usia dan jenis
kelamin
Manfaat Penelitian
3. Bagi Masyarakat
Diaharapkan dapat
menambah wawasan
bagi masyarakat
mengenai pH saliva
pasien DM tipe 2
Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Menambah pengalaman
dan wawasan
2. Bagi Intansi
Kesehatan
Sebagai informasi bagi
pihak yang
membutuhkan,


2
TINJAUAN PUSTAKA
Diabetes Melitus
Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok
penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin.
Klasifikasi DM
1.DM tipe 1 : kerusakan sel beta pankreas
2.DM tipe 2 : resistensi insulin dan defisiensi insulin
3.DM defek genetik : penyakit eksokrin pankreas,
endokrinopati, karena obat dan zat kimia
4.DM Gestatisional : berkaitan dengan kehamilan
Diabetes Melitus
Diagnosis
1.Poliuria (banyak buang air kecil)
2.Polidipsia (banyak minum)
3.Polifagia (banyak makan)
4.Penurunan berat badan
5.Lemah badan, kesemutan gatal, mata kabur

Pengambilan
sampel
Bukan DM
Belum Pasti
DM
DM
Kadar glukosa
darah sewaktu
(mg/dL)
Plasma Vena <100 100-199 200
Darah Kapiler <90 90-199 200
Kadar glukosa
darah puasa
(mg/dL)
Plasma Vena <100 100-125 126
Darah Kapiler <90 90-99 100
Diabetes Melitus
Faktor Resiko
1.Berat Badan Lebih (IMT > 23 kg/m
2
)
2.Riwayat keluarga
3.Kurangnya aktivitas fisik
4.Meningkatnya usia
5.Diet yang tidak sehat
6.Penderita sidrom metabolik
Diabetes Melitus
Baik Sedang Buruk
Glukosa darah puasa (mg/dL)
Glukosa darah sewaktu (mg/dL)
80-<100
80-144
100-125
145-179
126
180
A1C (%) <6,5 6,5-8,0 >8
Kolesterol total (mg/dL)
Kolesterol LDL (mg/dL)
Kolesterol HDL (mg/dL)
Trigeliserida (mg/dL)
<200
<100
Pria: >40
Wanita: >50
<150
200-239
150-199
240
130
200
IMT (kg/m
2
) 18,5-<23 23-25 >25
Tekanan darah (mmHg) 130/80 >130-140/>80-90 >140/90
Kriteria Pengendalian DM
Diabetes Melitus
Manifestasi Oral
1.Karies gigi
2.Gangguan sistem saliva
3.Penyakit rongga mulut seperti infeksi candida
4.Gangguan pengecapan dan persarafan
5.Gingivitis dan periodontitis
Saliva
Saliva adalah sekret jernih, basa dan agak kentaldari kelenjar
parotid, submandibularis, sublingualis, dan kelenjar mukosa
kecil mulut lainnya
1.Pelumas rongga mulut
2.Pelarut ion dan protein
3.Memelihara kesehatan rongga mulut
4.Pelindung dari asam lemah
5.Tempat penyimpanan ion
Fungsi saliva
Saliva
Komposisi Dari Saliva (mmol/L).

Organik
Parotid Submandibular
Proteins 250 150
Urea 15 7
Uric acid 3 2
Lysozym 2.3 1.5
IgA 4 2
Amylase 1 0.025
Inorganik
Sodium 23 21
Pottasium 20 17
Chloride 23 20
Bicarbonate 20 18
Calcium 2 3.6
Phosphat 6 4.5
Saliva
Saliva normal memiliki pH antara 6,7 7,4 dan
mengandung ion bikarbonat (HCO
3
) yang sangat
efektif dalam mekanisme buffer dari saliva. Laju aliran
saliva normal untuk saliva yang dikumpulkan yaitu 0,3
0,4 ml/menit
Sifat buffer dari saliva dapat berhubungan langsung
dalam membantu remineralisasi. Remineralisasi juga
bergantung pada jumlah dari ion fluor.
Sistem Buffer dan pH Saliva
Kerangka Teori
Diabetes Melitus :


Penurunan pH
saliva
Diabetes Melitus tipe 1


Manifestasi Oral :


Diabetes Melitus tipe 2


Karies gigi

Gangguan sistem saliva

penyakit rongga mulut dan
infeksi mulut

Gangguan pengecapan dan
persarafan
Gingivitis dan periodontitis

Baik : 80-144 mg/dL

Sedang : 145-179 mg/dL

Buruk : 180 mg/dL
Penurunan laju
aliran saliva
Asam :pH <6,7

Normal:pH 6,7-7,4

Basa:pH >7,4

Rendah: <0,3ml/menit

Normal: 0,3-0,4 ml/menit

Tinggi: >0,4ml/menit



3
KERANGKA KONSEP DAN
DEFINISI OPERASIONAL
Kerangka Konsep
Definisi Operasional
variabel Definisi
Operasional
Alat
Ukur
Cara Ukur Hasil Ukur skala
Kadar
glukosa darah
Jumlah glukosa
darah sewaktu
dalam plasma
darah pasien DM
tipe 2 yang
didiagnosis oleh
dokter penyakit
dalam, bagian
endokrin RSUD
dr.Zainoel
Abidin, Banda
Aceh.
Catatan
rekam
medik
pasien
DM tipe
2 pada
saat
menjadi
sampel
Melihat
hasil uji lab
dari pasien
DM tipe 2
mengenai
kadar
glukosa
darah
sewaktu
dan dicatat
di lembar
pengisian
Baik: 80-
144 mg/dL
Sedang:
145-179
mg/dL
Buruk:18
0 mg/dL
Ordinal
Lanjutan
Laju
alir
saliva
Kecepatan
aliran saliva
yang
dinyatakan
dalam
ml/menit.
Pengukuran
meliputi saliva
keseluruhan
tanpa
stimulasi
(unstimulated
salivary flow
rate).


Stopwatch

Gelas ukur
(pH)
Metode yang
digunakan
yaitu spitting
method.
Pemeriksaan
dilakukan
pukul 09.00-
11.00 dan
14.00-16.00.
Pasien diminta
tidak makan,
minum, dan
membersihkan
mulutnya satu
jam sebelum
pengumpulan
saliva.
Rendah:<0,3m
l/menit

Normal: 0,3-
0,4 ml/menit

Tinggi:>0,4
ml/menit


Ordinal
Lanjutan
Instruksikan
pasien untuk
tidak menelan
saliva selama
satu menit
dan buang.
Selanjutnya
pasien
diminta untuk
mengumpulka
n saliva
selama 5
menit lalu
keluarkan
dalam gelas
ukur dan
hitung
volumenya.
Lanjutan
Usia Satuan waktu
mengukur
lama hidup
Lembar
pemeriksaan
Di isi sesuai
karakteristik
sampel
tahun Nominal
Jenis
kelamin
Indetitas
seksual
responden
yang dibawa
saat lahir
Lembar
pemeriksaan
Di isi sesuai
karakteristik
sampel
1: laki-laki

2: wanita
Nominal
pH
saliva
pasien
DM
tipe 2
Derajat
keasaman
saliva pasien
DM
pH meter
digital
pH meter
digital segera
dicelupkan
kedalam
saliva lalu
amati angka
yang muncul.
Asam
pH <6,7

Normal
6,7 - 7,4

Basa
pH >7,4
Ordinal

Hipotesis
Ho : Tidak terdapat perbedaan nilai derajat (pH) saliva antara
pasien DM tipe 2 yang terkontrol dengan pasien DM tipe 2
yang terkontrol
Ha : Terdapat perbedaan nilai derajat (pH) saliva antara pasien
DM tipe 2 yang terkontrol dengan pasien DM tipe 2
yang terkontrol


4
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian
Jenis penelitian: penelitian analitik dengan
rancangan case control dimana ada yang
menjadi kasus (pasien DM tipe 2 yang tidak
terkontrol) dan ada yang menjadi kontrol
(pasien DM tipe 2 yang terkontrol).
Tempat : Ruang Endokrin RSUD dr.Zainoel
Abidin, Banda Aceh
Waktu : 1 30 Maret 2011


Populasi & Sampel
Populasi
Semua pasien yang telah di diagnosis Diabetes
Melitus tipe 2yang dirawat di Ruang Endokrin
RSUD dr.Zainoel Abidin, Banda Aceh.
Sampel
Teknik sampel: non-probability sample
Teknik pengambilan sampel: quota sampling

Besar Sampel
Kriteria Sampel
Kriteria kasus
Pasien DM tipe 2 yang tidak terkontrol
Laki-laki dan perempuan
Usia 40 tahun
Bersedia berpartisipasi dalam penelitian
Pasien dengan gangguan ginjal dikeluarkan dari sampel

Kriteria kontrol
Pasien DM tipe 2 yang terkontrol
Laki-laki dan perempuan
Usia 40 tahun
Bersedia berpartisipasi dalam penelitian
Pasien dengan gangguan ginjal dikeluarkan dari sampel



Alat dan Bahan
pH meter digital
Gelas ukur untuk menampung saliva
Stopwacth
Masker dan sarung tangan
Lembar kerja

Alur Penelitian
Analisis data
Angka yang muncul dicatat
Pemeriksaan pH saliva yang
terkumpul dengan pH meter
Perlakuan
Persetujuan subjek penelitian
Pengambilan data awal
Uji Kelayakan Etik
Pasien diinstruksikan untuk tidak
makan,minum,atau membersihkan
mulutnya 1 jam sebelum
pengumpulan saliva
Pasien diinstruksikan untuk tidak
menelan saliva selama 1 menit lalu
dibuang
Pasien diminta untuk tidak
menelan saliva selama 5 menit lalu
ditempatkan dalam gelas ukur.
Amati dan catat volume saliva
yang terkumpul



5
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
6
pH Saliva Pasien DM Tipe 2
pH Saliva
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Tidak Terkontrol Terkontrol
n % n %
pH <6,7 17 94,4 3 16,6
pH 6,7-7,4 1 5,6 15 83,4
pH >7,4 0 0 0 0
Jumlah 18 100 18 100
Distribusi Frekuensi Derajat Keasaman (pH) Saliva Pasien DM Tipe 2

Lopez et al., (2003) di Argentina, Morales et al., (2008) di Venezuela dan
Phillips (2008) di Australia menyatakan bahwa terjadi penurunan pH saliva
pada pasien diabetes melitus yang terkontrol buruk.
Kadar Glukosa Darah
Distribusi Frekuensi Kadar Glukosa Darah Pasien DM Tipe 2
Kadar Glukosa
Darah
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Tidak Terkontrol Terkontrol
n % n %
80-144 mg/dL 0 0 10 55,5
145-179 mg/dL 1 5,6 8 44,6
180 mg/dL 17 94,4 0 0
Jumlah 18 100 18 100
Derajat Keasaman (pH) Saliva Pasien DM tipe 2
Berdasarkan Kadar Glukosa Darah
pH Saliva
Kadar Glukosa Darah (mg/dL) Pasien DM Tipe 2
Tidak Terkontrol n(%) Terkontrol n(%)
80-144 145-179 180 n 80-144 145-179 180 n
pH <6,7 0 0 17(94,4) 17 2(11,2) 1(5,6) 0 3
pH 6,7-7,4 0 1(5,6) 0 1 8(44,4) 7(38,8) 0 15
pH >7,4 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 18 18
Menurunya pH saliva pada pasien diabetes melitus dapat dihubungkan
dengan aktifitas mikroorganisme dan menurunya jumlah ion bikarbonat
bersamaan dengan laju aliran saliva.
Laju Aliran Saliva
Distribusi Frekuensi Laju Aliran Saliva Pasien DM Tipe 2
Laju Aliran Saliva
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Tidak Terkontrol
Terkontrol
n % n %
<0,3 ml/min
15 83,3 5 27,8
0,3-0,4 ml/min
3 16,7 13 72,2
>0,4 ml/min
0 0 0 0
Jumlah
18 100 18 100
Derajat Keasaman (pH) Saliva Pasien DM tipe 2
Berdasarkan Laju Aliran Saliva
pH Saliva
Laju Aliran Saliva (ml/min) Pasien DM Tipe 2
Tidak Terkontrol n(%) Terkontrol n(%)
<0,3 0,3-0,4 >0,4 n <0,3 0,3-0,4 >0,4 n
pH <6,7 14(77,8%) 3(16,6%) 0 17 3(16,6%) 0 0 3
pH 6,7-7,4 1(5,6%) 0 0 1 2(11,2%) 13(72,2%) 0 15
pH >7,4 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 18 18
Vasconcelos et al., (2010) di Brazil, dan Carda et al., (2006) di
Spanyol menyimpulkan bahwa laju aliran saliva pada pasien diabetes
melitus tidak terkontrol lebih rendah dari pada laju aliran saliva pasien
diabetes melitus yang terkontrol. Penurunan pH saliva disebabkan
oleh berkurangnya ion-ion buffer yang terkandung didalam saliva.
Usia
Distribusi Frekuensi Usia Pasien DM Tipe 2

Usia
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Tidak Terkontrol
Terkontrol
n % n %
40-65 tahun
14 77,8 14 77,8
>65 tahun
4 22,2 4 22,2
Jumlah
18 100 18 100
Derajat Keasaman (pH) Saliva Pasien DM tipe 2 Berdasarkan
Usia
pH Saliva
Usia Pasien DM Tipe 2
Tidak Terkontrol n(%) Terkontrol n(%)
40-65
tahun
>65 tahun n 40-65 tahun >65 tahun n
pH <6,7 13(72,2%) 4(22,2) 17 0 2(11,2%) 2
pH 6,7-7,4 1(5,6%) 0 1 14(77,6) 2(11,2%) 16
pH >7,4 0 0 0 0 0 0
Total 18 18
Proses penuaan menyebabkan menurunnya fungsi dari kelenjar saliva
sehingga volume saliva yang disekresikan tidak lagi normal dan diikuti
dengan penurunan derajat keasaman (pH) saliva
Jenis Kelamin
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Pasien DM Tipe 2
Jenis Kelamin
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Tidak Terkontrol
Terkontrol
n % n %
Laki-laki
8 44,4 12 66,6
Perempuan
10 55,6 6 33,4
Jumlah
18 100 18 100
Derajat Keasaman (pH) Saliva Pasien DM tipe 2
Berdasarkan Jenis Kelamin

pH Saliva
Jenis Kelamin Pasien DM Tipe 2
Tidak Terkontrol n(%) Terkontrol n(%)
Laki-laki Perempuan n Laki-laki Perempuan n
pH <6,7 8(44,4%) 9(50%) 17 3(16,6%) 0 3
pH 6,7-7,4 0 1(5,6%) 1 9(50%) 6(33,4%) 15
pH >7,4 0 0 0 0 0 0
Total 18 18
Perubahan fisiologis banyak terjadi saat perempuan mendekati usia
menopous.


7
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil analisis t-test menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
antara pH saliva pada kelompok DM tipe 2
yang tidak terkontrol dengan kelompok DM
tipe 2 yang terkontrol.

2. Berdasarkan hasil uji chis square terhadap pH
saliva pasien DM tipe 2 menunjukkan bahwa
kadar glukosa (p=0,00) dan laju aliran saliva
(p=0,00) mempengaruhi nilai pH saliva pasien
DM tipe 2
Kesimpulan
3. Pasien yang berusia >65 tahun memiliki pH
saliva lebih rendah yaitu 6,5 (asam) dan lebih
banyak terdapat pada pasien perempuan
(50%). Berkurangnya laju aliran saliva pada
pasien yang berusia lanjut dan pasien
perempuan yang mendekati masa menopause
dapat mengakibatkan pH saliva juga menurun.
Saran
1. Penderita diabetes melitus cendrung memiliki
nilai derajat keasaman (pH) saliva yang rendah
(asam) yang dapat berdampak buruk terhadap
kesehatan rongga mulut. Beberapa upaya
pencegahan yang dapat kita lakukan yaitu DHE
(Dental Health Education), seperti menyikat gigi
secara rutin, kunjungan rutin ke dokter gigi.
2. Kontrol glikemik yang ketat, kontrol makanan
(control diet), dan merokok juga harus dilakukan.

Saran
3. Praktisi kedokteran gigi memiliki kesempatan
dan tanggung jawab untuk mendidik penderita
diabetes melitus tentang manifestasi oral
penyakit diabetes, dalam hal promosi
kesehatan mulut dalam mengontrol kehilangan
gigi dan penyakit periodontal. Sehingga
diharapkan penderita diabetes melitus lebih
memperhatikan kesehatan gigi dan rongga
mulut mereka.


L/O/G/O

Anda mungkin juga menyukai