Anda di halaman 1dari 10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. KONSEP IUFD
a. Pengertian
Intra Uterin Fetal Death (IUFD) adalah kematian janin dalam
kehamilan sebelum terjadi proses persalinan pada usia kehamilan 28
minggu ke atas atau BB janin lebih dari 1 gram. ( !amus istilah
kebidanan). !ematian janin dalam kandungan adalah keadaan tidak
adan"a tanda # tanda kematian janin dalam kandungan (!$D!) % Intra
Uterin Fetal Death (IUFD) sering dijumpai baik pada kehamilan
diba&ah 2 minggu % sesudah 2 minggu. ('inopsis (bstetri) hal* 22+).
IUFD (Intra Uterin Fetal Death) adalah kematian janin dalam
intrauteri dengan BB janin , gram atau lebih % janin pada umur
kehamilan sekurang#kurangn"a 2 minggu. (-edd") 1..+).
!ematian janin dalam kandungan % IUFD (Intra Uterin Fetal
Death) adalah kehamilan "ang terjadi saat usia kehamilan lebih dari 2
minggu dimana janin sudah men/apai ukuran , gram atau lebih. (dr.
0asdald") 'p.(1). !ematian janin dalam kandungan (!$D!) adalah
kematian janin setelah 2 minggu kehamilan tetapi sebelum permulaan
persalinan. (2a/ker 3 21)
,
b. 4tiologi
Pada 2,#56 kasus pen"ebab kematian janin tidak jelas.
!ematian janin dapat disebabkan oleh 7aktor maternal, fetal, atau
kelainan patologik plasenta ('ar&ono) 28).
1) Faktor maternal
8ntara lain adalah Post term (9 +2 minggu)) diabetes
mellitus tidak terkontrol) sistemik lupus eritema tonus) in7eksi)
hipertensi) preeklampsia) eklampsia) hemoglobinopati) umur ibu
tua) pen"akit rhesus) rupture uteri) anti7os7olipid sindrom) hipotensi
akut ibu) kematian ibu ('ar&ono) 28).
2) Faktor 7etal
8ntara lain adalah hamil kembar) hamil tumbuh terhambat)
kelainan kongenital) kelainan genetik) in7eksi ('ar&ono) 28).
:) Faktor plasental
8ntara lain adalah kelainan tali pusat) lepasn"a plasenta)
ketuban pe/ah dini) ;asa pre;ia ('ar&ono) 28).
Faktor resiko terjadin"a kematian janin intrauterine meningkat
pada usia ibu 9 + tahun) pada ibu in7ertil) kemokonsentrasi pada ibu)
ri&a"at ba"i dengan berat badan lahir rendah) in7eksi ibu (ureplasma
urealitikum) ('ar&ono) 28).
5
Untuk diagnosis pasti pen"ebab kematian sebaikn"a dilakukan
otopsi janin dan pemeriksaan plasenta serta selaput. Diperlukan e;aluasi
se/ara komprehensi7 untuk men/ari pen"ebab kematian janin) termasuk
analisis kromosom) kemungkinan terpapar in7eksi untuk mengantisipasi
kehamilan selanjutn"a ('ar&ono) 28).
Pengelolaan kehamilan selanjutn"a bergantung pada pen"ebab
kematian janin. <eskipun kematian janin berulang jarang terjadi) demi
kesejahteraan keluarga) pada kehamilan berikut diperlukan pengelolaan
"ang lebih ketat tentang kesejahteraan janin ('ar&ono) 28).
Pemantauan kesejahteraan janin dapat dilakukan dengan anamnesis)
ditan"akan akti;itas gerakan janin pada ibu hamil) bila men/urigakan
dapat dilakukan pemeriksaan kardiotokogra7i ('ar&ono) 28).
/. Faktor Predisposisi
1) Faktor Ibu (High Risk Mothers)
a) 'tatus sosial ekonomi "ang rendah.
b) -ingkat pendidikan ibu "ang rendah.
/) Umur ibu "ang melebihi : tahun atau kurang dari 2 tahun.
d) Paritas pertama atau paritas kelima atau lebih.
e) -inggi dan BB ibu tidak proporsional.
7) !ehamilan diluar perka&inan.
g) !ehamilan tanpa penga&asan antenatal.
h) 1angguan gi=i dan anemia dalam kehamilan.
i) Ibu dengan ri&a"at kehamilan% persalinan sebelumn"a tidak baik
>
seperti ba"i lahir mati.
j) ?i&a"at inkompatibilitas darah janin dan ibu (Antonius Widoyoko,
2011).
2) Faktor ba"i (High Risk Infants) (Antonius Widoyoko, 2011).
a) Ba"i dengan in7eksi antepartum dan kelainan kongenital.
b) Ba"i dengan diagnose IU1? (Intra Uterine 1ro&th ?etardation)
/) Ba"i dalam keluarga "ang mempun"ai problema so/ial.
d. Penatalaksanaan IUFD
1) (bser;asi dalam 2#: minggu untuk men/ari kepastian diagnosa.
2) Biasan"a selama menunggu) >#.6 akan terjadi persalinan spontan.
:) Bila belum partus) indikasi untuk induksi persalinan.
+) Induksi dan pemberian esterogen untuk mengurangi e7ek progesterone
atau dengan oksitosin drip atau dengan amniotomi.
Bila diagnosis kematian janin telah ditegakkan) penderita segera diberi
in7ormasi. Diskusikan kemungkinan pen"ebab dan ren/ana
penatalaksanaann"a. ?ekomendasikan untuk segera diinter;ensi
('ar&ono) 28).
Bila diagnosis kematian janin telah ditegakkan) dilakukan pemeriksaan
tanda ;ital ibu3 dilakukan pemeriksaan darah peri7er) 7ungsi pembekuan
dan gula darah. Diberikan !I4 pada pasien dan keluarga tentang
kemungkinan pen"ebab kematian janin3 ren/ana tindakan3 dukungan
mental emosional pada penderita dan keluarga) "akinkan bah&a
kemungkinan lahir per;aginam ('ar&ono) 28).
8
Persalinan per;aginam dapat ditunggu lahir spontan setelah 2 minggu)
umun"a tanpa komplikasi. Persalinan dapat terjadi se/ara akti7 dengan
induksi persalinan dengan oksitosin atau misoprostol. -indakan
perabdominal bila janin letak lintang. Induksi persalinan dapat
dikominasi oksitosin @ misoprostol. 2ati#hati pada induksi dengan uterus
pas/ase/sio sesarea ataupun miomektomi) baha"a terjadin"a ruptura
uteri ('ar&ono) 28).
Pada kematian janin 2+#28 minggu dapat digunakan) misoprostol
se/ara ;aginal (,#1Ag tiap +#5 jam) dan induksi oksitosin. Pada
kehamilan diatas 28 minggu dosis misoprostol 2,Ag per;aginam% 5 jam
('ar&ono) 28).
'etelah ba"i lahir dilakukan ritual keagamaan mera&at ma"at ba"i
bersama keluarga. Idealn"a pemerisaan otopsi atau patologi plasenta
akan membantu mengungkapkan pen"ebab kematian janin ('ar&ono)
28).
e. Pen/egahan
'ebenarn"a 7aktor resiko dan komplikasi IUFD dapat di/egah apabila
ibu hamil se/ara rutin memeriksakan kehamilann"a pada dokter ataupun
ketempat pela"anan kesehatan lain) sehingga apabila ditemukan
komplikasi kehamilan dapat ditangani sejak dini dan diharapkan dapat
men/egah terjadin"a IUFD. Upa"a men/egah kematian janin) khususn"a
"ang sudah atau mendekati aterm adalah bila ibu merasa gerakan janin
menurun) tidak bergerak) atau gerakan janin terlalu keras) perlu
.
dilakukan pemeriksaan ultrasonogra7i. Perhatikan adan"a solusio
plasenta. Pada gamelli dengan -@- (tin to tin transfusion) pen/egahan
dilakukan dengan koagulasi pembuluh anastomosis ('ar&ono) 28).
2. Konsep Persalinan
a. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses dimana ba"i) plasenta dan selaput
ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika
prosesn"a terjadi pada usia kehamilan /ukup bulan (setelah :>
minggu) tanpa disertai adan"a pen"ulit (asuhan persalinan normal,
200!)"
Persalinan adalah serangkaian kejadian "ang berakhir dengan
pengeluaran ba"i "ang /ukup bulan atau hampir /ukup bulan) disusul
pengeluaran plasenta dan selaput ketuban dari tubuh ibu (bagian
obstetri/ dan ginokelogi 7akultas kedokteran uni;ersitas padjadjaran
Bandung*221). Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil
konsepsi (janin dan uri) "ang dapat hidup ke dunia luar dari rahim
melalui jalan lahir (mo#htar, 1$$%&$1)" Partus adalah suatu proses
pengeluaran hasil konsepsi "ang dapat hidup dari dalam uterus melalui
;agina ke dunia luar (sarono, 200'&1%0)"
Persalinan normal adalah proses kelahiran janin pada
kehamilan /ukup bulan (aterm) + minggu)) pada janin letak
memanjang dan presentasi belakang kepala "ang di susul dengan
pengeluaran plasenta dan seluruh proses kelahiran itu berakhir dalam
1
&aktu kurang dari 2+ jam) tanpa tindakan atau pertolongan buatan dan
tanpa komplikasi (sumapra(a, 200))" Persalinan adalah serangkaian
proses "ang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu.
Proses ini di mulai dengan kontraksi persalinan sejati) "ang di tandai
oleh perubahan progresi7 pada ser;iks dan di akhiri dengan kelahiran
plasenta (*arney, 200!)"
b. Bentuk Persalinan (sumapra(a, 200))"
1) Persalinan spontan adalah persalinan "ang berlangsung dengan
kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir.
2) Persalinan buatan adalah persalinan "ang di bantu dengan tenaga
dari luar misaln"a ekstraksi dengan 7or/ep atau di lakukan operasi
se/tio /aesarea.
:) Persalinan anjuran adalah pada umumn"a persalinan terjadi bila
ba"i sudah /ukup besar untuk hidup di luar) tetapi tidak sedemikian
besarn"a sehingga menimbulkan kesulitan dalam persalinan.
!adang# kadang persalinan tidak mulai dengan sendirin"a tetapi
baru berlangsung setelah peme/ahan ketuban) pemberian pito/in
atau prostaglandin
/. -anda#tanda Persalinan (-itik ?ahma&ati 212)
1) Ibu mempun"ai keinginan untuk meneran.
2) Ibu merasa tekanan "ang semakin meningkat pada rektum dan atau
;aginan"a.
11
:) Perineum menonjol.
+) Bul;a#;agia dan s7ingter anal membuka.
d. Proses Persalinan (asuhan persalinan normal) 2>)
Di bagi menjadi + kala
1) !ala 1 (kala pembukakan ser;iks)
Di mulai sejak terjadin"a kontraksi uterus "ang teratur dan
meningkat (7rekuensi dan kekuatann"a) hingga ser;iks membuka
lengkap (1 /m). -erdiri 2 7ase "aitu 7ase laten dan akti7.
a) Fase laten) dimana pembukaan ser;iks berlangsung lambat
sampai pembukaan : /m berlangsung >#8 jam.
b) Fase akti7) pembukaan ser;iks lebih /epat dan pembukaan +
sampai lengkap berlangsung 5 jam.
2) !ala II (kala pengeluaran janin)
Pada pengeluaran janin his terkoordinir) kuat dan lebih lama
kira#kira 2#: menit sekali. !epala janin telah masuk ruang panggul
sehingga terjadilah tekanan pada otot#otot dasar panggul "ang
se/ara re7lektoris menimbulkan rasa mengedan. !arena tekanan
pada rektum) ibu merasa seperti mau membuang air besar) dan
tanda anus membuka. Pada &aktu his) kepala janin mulai kelihatan)
;ul;a membuka) dan perinium menegang. Dengan his mengejan
"ang terpimpin akan lahirlah kepala janin diikuti oleh seluruh badan
janin. !ala II pada primi 1C#2 jam) pada multi C#1 jam. !etentuan
&aktu kala II harus dihilangkan bila tidak ada masalah maternal
12
atau janin dan kemajuan terus terjadi. <enghentikan kala II "ang
lama dengan persalinan instrumental akan meningkatkan morbiditas
maternal dan janin serta tidak akan memperbaiki hasil.
:) !ala III (kala pengeluaran uri)
'etelah lahirn"a ba"i) miometrium kontraksi mengikuti pen"usupan
;olume rongga uterus. Pen"usutan ini men"ebabkan berkurangn"a
ukuran tempat perlekatan plasenta. !arena tempat perlekatan
plasenta semakin ke/il plasenta akan terlipat) menebal dan
kemudian lepas dari dinding uterus. !emudian plasenta akan turun
ke bagian ba&ah uterus atau kedalam ;agina. 'eluruh proses itu
biasan"a berlangsung ,#: menit setelah ba"i lahir. Pengeluaran
plasenta biasan"a di seertai pengeluaran darah kira#kira 1#2 //.
+) !ala IB
8dalah kala penga&asan 1 jam setelah ba"i dan uri lahir untuk
mengamati keadaan ibu terutama terhadap baha"a perdarahan post
partum. Pengaa&asan perdarahan post partum "ang harus di a&asi
adalah*
a) Plasenta diperiksa dengan teliti apakah lengkap atau tidak.
b) Darah "ang keluar dari jalan lahir.
/) Fundus uteri.
d) !ontraksi rahim.
e) !eadaan umum ibu (nadi) tekanan darah) suhu) perna7asan).
1:
7) Pengobatan perdarahan post partum adalah dengan massage
rahim) suntikan pito/in dan methergin) pemberian in7us.
1+

Anda mungkin juga menyukai