Fitriyatun Nur Jannah 5213412006 Dwi Fibriyani 5213412007 Khosiatun 5213412008 Noor Kholifah 5213412013 RUMUSAN MASALAH Bagaimana ketersediaan biji kapuk di Indonesia? Apa saja kandungan dalam biji kapuk? Bagaimana cara ekstraksi minyak dari dalam biji kapuk? Bagaimana proses pembuatan minyak biji kapuk menjadi biodiesel? Kapuk randu atau kapuk (Ceiba Pentandra) adalah pohon tropis yang tergolong pada ordo Malvales dan famili Malvaceae (sebelumnya dikelompokkan ke dalam famili terpisah Bombacaceae), berasal dari bagian utara dari Amerika Selatan, Amerika Tengah dan Karibia. Kapuk randu mudah sekali ditemui di Indonesia terutama di Pulau Jawa karena tumbuhan ini sangat cocok ditanam di daerah tropis seperti Indonesia (Wikipedia,2009). Potensi Ketersediaan Biji Kapuk Tahun Areal (ribu hektar) produksi (ribu ton gelondong) biji (ribu ton/ton) 2005 268,9 448,3 116,5 2006 278,8 428,9 111,5 2007 266,4 441,1 114,7 2008 266,4 440,5 114,5 2009 266,5 441,1 114,7 Rata-rata 269,4 440 114,4 KANDUNGAN ZAT DALAM BIJI KAPUK
Nama zat Prosentase Asam lemak 5 % Minyak biji kapuk 20-24 % Nitrogen 4-5 % Asam fosfat 2 % Air 13 % Abu 5% Lemak 6 % Protein 25 % Karbohidrat 20 % Dibanding minyak kelapa sawit, minyak dari biji kapuk memiliki beberapa kelebihan, antara lain tidak mengandung kolesterol, tidak berbau dan berasa tawar dengan warna kekuningan. Selain itu menngandung omega 3, 6 , dan 9, dan kandungan kadar asam lemaknya sekittar 5 % atau sama dengan minyak biji kapas, dan presentase asam linoleatnya lebih rendah CARA PENGAMBILAN MINYAK BIJI KAPUK Cara pengambilan minyak biji kapuk ada beberapa cara,antara lain: 1. Pressing 2. Ekstraksi dari minyak yang didapat Dengan cara pressing, biasanya masih banyak sisa minyak yang menempel pada kulit biji kapuk, tapi jika dengan cara ekstrasi hampir semua kandungan minyak dapat diserap. Kelebihan lain dari cara ekstrasi ini adalah kandungan gossypol (pigmen warna biji kapuk) yang berbahaya dapat dipisahkan EKSTRAKSI penghancuran biji kapuk hingga berbentuk bubuk biji kapuk dilarutkan dengan etanol dan asam atau Dilarutkan dalam N-Hexane dan asam (Penambahan asam ini berfungsi untuk mencegah ikatan gossypol dengan protein) perbedaan pelarutan: Dengan etanol: dilakukan pelarutan selama 100 menit dengan suhu 70 o C bisa didapat minyak sebanyak 40% dari bahan biji kapuk
Dengan N-Hexane: selama 60 menit dengan suhu 60 o C minyak yang didapat sebanyak 30% dari bahan biji kapuk
Pembuatan minyak biji kapuk menjadi biodiesel 1. Tahap Degumming
suatu proses pemisahan kotoran-kotoran minyak seperti getah atau lendir-lendir yang terdiri dari fosfatida, protein, residu, karbohidrat, air dan resin, tanpa mengurangi jumlah asam lemak bebas yang terkandung dalam minyak kapuk randu karena adanya gum akan menimbulkan emulsi sabun dan akan mengganggu proses pemurnian minyak
2. Tahap Esterifikasi Tahap esterifikasi bertujuan untuk menghilangkan FFA pada minyak, dengan menkonversi FFA menjadi biodiesel. Kadar FFA yang terlalu besar dapat mengakibatkan reaksi saponifikasi dengan katalis, oleh karena itu kadar FFA harus dijaga maksimal 1%.
3. Tahap Kalsinasi Katalis
Katalis CaO yang berukuran 150 mesh, dilakukan proses kalsinasi sebelum proses transesterifikasi. Karena katalis CaO akan teracuni oleh CO2, sehingga mengurangi aktifitasnya sebagai katalis. Melalui proses kalsinasi CO2 dihilangkan pada CaCO3 sehingga dihasilkan CaO murni.
4. Tahap Transesterifikasi
Reaksi transesterifikasi minyak nabati dapat dilakukan dengan mereaksikan minyak yang merupakan trigliserida dengan alkohol (metanol/etanol) dengan katalis asam atau basa, sehingga dihasilkan alkil ester asam lemak dan hasil samping gliserol
Thank You Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang