datang ke dokter gigi dan mengeluhkan gigi atas bawahnya tidak rata. Dari hasil pemeriksaan didapatkan 11 labioversi, 41 linguoversi, relasi molar pertama puncak cusp mesio bukal gigi 16 dan 26 berada pada buccal groove 46 dan 36, overjet 11/41= 4.5mm, 21/31= 2mm, overbite 11/41 dan 21/31= 2mm, dari relasi kaninus terlihat 13 terletak antara 43 dan 44, 23 terletak anatara 33 dan 34, lalu dokter gigi melakukan perawatan orto pada geligi atas dan bawah untuk mendorong gigi insisivnya supaya rapi sesuai lengkung geligi. Dokter gigi mengemukakan perawatan orto untuk pasien ini tidak rumit karena tidak memerlukan pencabutan dan sejak 3 bulan lalu pasien sudah menghentikan kebiasaan lamanya menggigit kuku.
Pasien pada skenario memiliki kebiasaan buruk menggigit kuku yang mengakibatkan gigi 11 labioversi dan gigi 41 linguoversi. Diagnosa pada skenario adalah maloklusi klas l Angle. Kelainan gigi tersebut tidak rumit sehingga pasien hanya memerlukan perawatan ortodonti lepasan 2 ALAT ORTO LEPASAN Definisi Indikasi dan Kontraindikai Syarat Komponen Desain Tatalaksana 3 1. Menjelaskan alat orto lepasan: definisi indikasi dan kontraindikasi syarat komponen desain tatalaksana 2. Menjelaskan fungsi pemasangan orto lepasan 3. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan orto lepasan
4 4. Menjelaskan klasifikasi alat ortodonti 5. Menjelaskan perbedaaan alat orto cekat dan lepasan 6. Menjelaskan klasifikasi maloklusi 7. Menjelaskan overjet dan overbite 8. Menjelaskan dampak jika pasien tidak dirawat 9. Menjelaskan pergerakan gigi secara ortodonsi 10. Menjelaskan prognosis dari kasus pada skenario 5 Suatu perangkat yang mampu membuat dan meneruskan gaya ke suatu gigi sehingga timbul pergerakan gigi agar mencapai oklusi yang optimal yang dapat dilepas dan dipasang oleh pasien
Singh, 2007 6 Indikasi Umur > 6 tahun pasien cooperative Maloklusi dengan pola skelet kelas 1 atau yang tidak jauh menyimpang dari kelas 1 disertai kelainan letak gigi, yaitu : Terdapat jarak gigit yang besar Gigitan terbalik Kelainan jurusan bukolingual (gigitan silang unilateral posterior) yang disebabkan displacement mandibula
Pambudi 2009; Maruo IT, etc. 2009 7 Kontraindikasi Diskrepansi skeletal yang jelas dalam arah sagital dan vertikal Bila dibutuhkan penjangkaran antarmaksila Adanya malposisi apeks, rotasi yang parah ataupun rotasi multipel Bila diperlukan pergerakan gigi secara translasi ( bodily) Bila terdapat problem ruangan, misalnya adanya berdesakan yang parah ataupun adanya diastema yang berlebihan
Pambudi, 2009
8 Mudah dipasang dan dilepas pasien Terletak stabil di dalam mulut Nyaman dipakai Desainnya sederhana, tdk tebal, tdk rumit sehingga tidak mengganggu fungsi bicara dan makan Bahan biokompatibel Dapat memberikan gaya terus menerus
Pambudi, 2009; Singh 2007 9 1. Komponen aktif Untuk menggerakkan gigi seperti pegas, busur labial, sekrup ekspansi dan elastik. 2. Komponen pasif/retentif Untuk menahan gigi seperti klamer adams. 3. Komponen pejangkar 4. Lempeng akrilik
Pambudi , 2009 10 Komponen Free Template from www.brainybetty.com 11 12 RB 33 43 : Busur Labial 36 dan 46 : Klamer Adam 41 : Kantilever Tunggal RA 13 23 : Busur Labial 16 dan 26 : Klamer Adam 13 Keterangan: 1. Short Labial Bow 2. Klamer adam/adams clasp 3. Komponen pasif 4. Baseplate/plat dasar 5. Matress spring 6. Finger spring 1 2 3 4 5 6 2 1 4 2 4 Desain ll
1. Memberi penjelasan mengenai beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh pasien. 2. Identifikasi pasien 3. Anamnesis 4. Pemeriksaan klinis, baik umum (general) maupun khusus (local) 5. Pembuatan studi model. 6. Analisis foto Rontgen. 7. Analisis foto profil dan foto muka (wajah) Moyers, R.E., Handbook of Ortodontics, 4 th Ed 15 8. Penentuan diagnosis 9. Analisis etiologi maloklusi 10. Perencanaan perawatan 11. Pelaksanaan perawatan 12. Penentuan jenis dan desain alat 13. Prognosis
Moyers, R.E., Handbook of Ortodontics, 4 th Ed
16
Pasien ditunjukan dgn cermin cara memasang dan melepas Menjaga OH (menghindari dekalsifikasi enamel) Saat dibersihkan, POL harus dipegang agar komponen tidak tertekuk/distorsi
Singh, 2007
17 The applieance should be worn full-time, including at mealtimes from insertion. The only time it is removed is after meal for cleaning You must avoid eating hard or sticky food consuming fizzy drinks while wearing the appliance as these are likely to damage the appliance and your teeth Speaking and eating will be dificult for the first few days Mild jaws discomfort and muscle tenderness are common for first few days Millet D, et all; 2005
18
Memperbaiki estetik, fungsi kunyah dan fungsi bicara Mencegah terjadinya kelainan periodontal Meningkatkan daya tahan gigi thd karies Mencegah perawatan ortodontik yg berat pada usia lebih lanjut Mencegah cara pernafasan yg abnormal dari segi perkembangan gigi
Pambudi, 2009
19 Kelebihan Dapat dilepas oleh pasien sendiri Relatif murah Dapat direparasi
Pambudi, 2009 20 Kekurangan Pasien OH buruk akumulasi plak gingivitis marginalis kronis Piranti distorsi tidak retentive Hanya beberapa gigi yg dapat digerakkkan Menyebabkan iritasi jaringan jika desain tidak benar. Ex. loop dari busur labial menyebabkan iritasi vestibular
Rahardjo, Pambudi. 2009; Singh, 2007
21 Piranti ortodontik lepasan Piranti ortodontik Semi cekat Piranti ortodontik cekat Piranti ortodontik fungsional
Singh, 2007; Raharjo,2009; Robert 2004
22 Menurut waktu dan tingkatan maloklusi: 1. Preventive Orthodontics mencegah malposisi gigi dan hubungan rahang yang abnormal 2. Interceptive Orthodontics tindakan pada maloklusi yang mulai tampak dan sedang berkembang 3. Corrective or Curative Orthodontics tindakan pada maloklusi yang nyata Proffit WR, etc; 2000 23 Menurut periode perawatan: 1. Periode Aktif Menggunakan alat orto untuk menggerakkan gigi yg malposisi 2. Periode Pasif Perawatan pasca periode aktif selesai Bertujuan mempertahankan kedudukan gigi yg telah dikoreksi Menggunakan Hawley retainer
Proffit WR, etc; 2000 24
Free Template from www.brainybetty.com 25 Perbedaan Peranti lepasan Peranti Cekat Definisi Dapat dilepas dan dipasang sendiri oleh pasien. Melekat pada gigi dan tidak dapat dilepas oleh pasien. Komponen komponen aktif Komponen retentif Penjangkaran Lempeng akrilik Lekatan (attachment) berupa breket atau cincin (band). Kawat busur (archwire) Penunjang (accesories atau auxilaries)
Penggunaan mengkoreksi diastema, crowded ringan, dan pergerakan tipping gigi sederhana.
memerlukan gerakan gigi secara translasi (bodily), intrusi, ekstrusi, dan koreksi gigi rotasi yang parah, penutupan diastema, dan menggerakan beberapa gigi dalam satu rahang maupun antar rahang 6. Klasifikasi Maloklusi Kelas I Angle : Tonjol mesiobukal gigi M1 RA terletak pd celah bagian bukal (bukal groove) gigi M1 RB Kelas II Angle : Tonjol Mesiobukal M1 RA terletak pada ruangan di antara tonjol mesiobukal M1 dan tepi distal tonjol gigi P rahang bawah (relasi gigi mesioklusi) Klass II angle Divisi 1 : Jika gigi gigi anterior di RA inklinasinya ke labial / protrusi Klass II angle Divisi 2 : Jika gigi gigi anterior di RA inklinasinya tidak ke labial / retrusi Kelas III Angle : Tonjol Mesiobukal gigi M1 RA atas beroklusi dengan bagian distal M1 dan tepi mesial tonjol gigi M2 RB (relasi gigi mesioklusi)
Bakar A, 2007 26 27 Angle Klas l Angle Klas lll Angle Klas ll divisi 2 Angle Klas ll divisi 1 Menurut Dewey (Modifikasi angle klas I dan III)
Klas I tipe 1: Class I Angle disertai gigi anterior RA crowding tipe 2: Class I Angle disertai gigi I RA labioversi tipe 3: Class I Angle disertai gigi I RA linguoversi (Crossbite) tipe 4: Cross bite posterior tipe 5: M ke arah mesioversi karena tanggal gigi sebelah mesial (tipping)
Singh, 2007 28 Klas III modifikasi Dewey: Tipe 1 : edge to edge saat dioklusikan Tipe 2 : Insisiv RB crowding dgn Insisiv RA Tipe 3 : RA kurang berkembang daripada RB
Singh, 2007
29 Overjet Jarak horizontal antara gigi-gigi insisivus atas dan bawah pada keadaan oklusi Normal = 2-4 mm
Overbite Jarak vertikal antara gigi-gigi insisivus atas dan bawah pada keadaan oklusi. Jarak normal = 2-4 mm
Abu bakar , 2007 30 31 1. Kesehatan gigi dan mulut 2. Estetik 3. Fungsi kunyah dan bicara
Pambudi, 2009
32 Agar gigi bisa di gerakan, harus terjadi resorpsi tulang sebagai respon terhadap stress, dan agar gigi permanen melekat erat juga harus terjadi deposisi tulang untuk mempertahankan keutuhan dari mekanisme perlekatan. Akibatnya, soket dari gigi harus bergerak sejalan dengan pergerakan dari gigi melalui tulang alveolar.
Foster TD,1993 Prognosis dapat dikatakan baik atau buruk tergantung pada beberapa faktor : 1. Diagnosis 2. Etiologi 3. Perencanaan perawatan 4. Pemilihan peranti yang digunakan 5. Jaringan penyangga gigi 6. Kooporatif pasien 34 Free Template from www.brainybetty.com 35 Maruo IT, Colluci MDG, Vieira S, Tanaka O. Study of the Legality of Orthodontic Practice by General Practice Dentists. R Dental Press Ortodon Ortop Facial. 2009. 14, 42. e1- 42.e10 Moyers, R.E., Handbook of Ortodontics, 4 th Ed. Year Book Medical Publisher, Inc., Chicago, London, Boca Raton,1988 Proffit WR, Fields HW, Ackerman JL, Bailey LJ, Tulloch JFC. 2000. Contemporary Orthodontics. Mosby. St. Louis. p.166- 167 Bakar, Abu. Kedokteran Gigi Klinis. 2007. Jakarta. Quantum Raharjo, Pambudi. Piranti Orto Lepasan. 2009. Surabaya. Pusat Penerbit dan Percetakan (AUP) Raharjo, Pambudi. Ortodonti Dasar . 2009. Surabaya. Pusat Penerbit dan Percetakan (AUP).
36 Singh G. Textbook of Orthodontics. 2 nd Ed. JBMP. New Delhi. India. 2007 Robert, Harry D, Sandy J. Ortodontic. Part 5: Appliances Choices, Br Dent J, 2004;96:9-18 Foster TD. Buku ajar Ortodonsi edisi III. 1993: 168 237 Millet D, Welbury R. Clinical problem solving in orthodontics and pediatric dentistry. 2005: 32