Anda di halaman 1dari 23

III - 44

LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII


44


C. PROFIL KINERJA BIDANG FASILITAS OPERASI
1. LATAR BELAKANG
Transportasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Dalam kaitannya dengan kehidupan dan kegiatan
manusia, transportasi mempunyai peranan yang signifikan dalam aspek
sosial, ekonomi, lingkungan, politik, pertahanan dan keamanan.
Sehingga terciptalah suatu sistem yang dinamakan sistem transportasi.
Sistem Transportasi merupakan sistem yang bertujuan untuk
memindahkan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain
secara efisien, aman, nyaman dan selamat.
Seiring dengan pertumbuhan manusia yang cepat di era modern saat ini
dibutuhkan suatu transportasi masal yang handal yang dapat
mengangkut orang ataupun barang dalam jumlah besar. Oleh karena
itu diciptakanlah suatu angkutan masal menggunakan kereta api.
Kereta api tidak bisa beroperasi sendiri namun harus dibuat menjadi
suatu sistem yang dinamakan perkeretaapian.
Kereta api merupakan kendaraan yang spesifik, mempunyai karakteristik
tersendiri, melekat pada jalurnya, jarak pengereman relatif jauh
dibandingkan dengan jenis kendaraan lainnya terutama dengan jenis
kendaraan jalan raya, sehingga setiap gerakan perjalanan kereta api
harus memiliki jarak minimal antara dua kereta api beriringan.
Fasilitas Operasi terdiri dari persinyalan, telekomunikasi dan listrik.
Untuk mengatur perjalanan kereta api dan menjamin keamanannya
digunakan sistem hubungan blok dimana tiap tiap blok dibatasi oleh
sinyal sehingga perjalanannya terencana dengan baik, memiliki jadwal
perjalanan yang pasti di tiap tiap stasiun yang akan dilewatinya
melalui diagram waktu ruang atau GAPEKA (Grafik Perjalanan Kereta
Api).
III - 45

LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII
45


2. KONDISI PRASARANA FASILITAS OPERASI
A. PETA PERSINYALAN, TELEKOMUNIKASI, DAN LISTRIK


B. PERLINTASAN
C. KEHANDALAN
No Jenis Aset
Durasi
Operasi
aset
Gangguan


Rata - rata

Hari menit g t
off
lokasi R A
Daop
4 Smc


2,156

99.19% 99.49%
1
PERALATAN
DALAM SINYAL
ELEKTRIK
28 40320

145
- - - 100.00% 100.00%
2
PERALATAN
LUAR SINYAL
ELEKTRIK
28 40320 1,268 9

2,186
6 99.64% 100.00%
3
PERALATAN
DALAM SINYAL
MEKANIK
28 40320

68
- - - 100.00% 100.00%
4
PERALATAN
LUAR SINYAL
MEKANIK
28 40320

241
1

92
1 99.74% 100.00%
5
PENGAMAN
PERLITASAN
28 40320

81
- - - 100.00% 100.00%
III - 46

LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII
46


SEBIDANG
6
PESAWAT
TELKOM
28 40320

304
2

433
2 99.58% 100.00%
7
PERALATAN
PENDUKUNG
SINTEL
28 44640

11
- - -
100.00
%
100.00
%
8
CATU DAYA
SINTEL
28 40320

38
- - -
100.00
%
100.00
%

Row Labels
Teknis
(Len) Teknis
Teknis
(Op)
Teknis
(JJ)
Teknis
(Satker)
Non
Teknis
Grand
Total
4.1 Tg 1 1
4.2 Pk 8 1 2 11
4.2 Pk dan 4.1 Tg 1

1
4.3 Kln 8 2 1

11
4.4 Smt 6 1 1 8

D. PERAWATAN DAN KETERSEDIAAN SUMBER DAYA
NO N A M A NIPP
PANG
KAT
JABATAN PENDIDIKA
N
GOL N A M A LOKASI

1 SUBANDI 40983 III/b Mng 4 Sm S1
2 TRIMO 39441 III/c JMI 4a 4 Sm SLTA
3 EDI PRATIKNO 37127 III/c JMI 4b 4 Sm SLTA
4 ARIF WAHYUNIR 42098 III/a JMI 4c 4 Sm SLTA
5 SYAMSUL MA'ARIF 43391 III/a AM KP 4 Sm SLTA
6 ERI SUSIYANTO 43221 III/a AM PT 4 Sm SLTA
7 RUDI DARUSSALAM 58261 III/a AM IE 4 Sm S1
8 SUKISTIYAH 35541 III/a Pelaksana 4 Sm SLTA
9 BUDI HARYANTI 48736 II/b Pelaksana 4 Sm SLTA
10 PUTUT SUBUR 41303 III/a Pelaksana 4 Sm SLTA
11 SUGIYATMI 39095 III/b Pelaksana 4 Sm SLTA

1 JAJAT SUDRAJAT 40393 III/b
AM
WORKSH
OP
4.4 Smt SLTA
2 WAHYU JATMIKO 39297 III/b
KAUR
Rekayasa
4 Sm SLTA
3 MUDA MARTAPI 43255 III/a
KAUR
Perbaikan
4 Sm SLTA
4
EKO RAHMAT
KURNIAWAN
55373 II/a Pelaksana 4.4 Smt SLTA

1 MUH. ZUMARUL F 42208 III/a RESOR 4.1 Tg SLTA
III - 47

LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII
47



a. Pembagian Wilayah

Gambar III.16 : Peta kondisi Fasilitas Operasi DAOP 4 Semarang

2 TEDJO RAHARSO 45748 III/a KAT 4.1 Tg SLTA
3 NURJAMIK 39092 III/a Pelaksana 4.1 Tg SLTA
4 EDRIZAL 43531 III/a Pelaksana 4.1 Tg SLTA
5 ANDRI SETIAWAN 49762 II/b Pelaksana 4.1 Tg SLTA
6 DWI CHANDRA PURNOMO 48348 II/a Pelaksana 4.1 Tg SLTA
7 AGUS PRASETYA 53572 II/b Pelaksana 4.1 Tg SLTA
8 WITJAKSONO 59095 II/a Pelaksana 4.1 Tg SLTA
9 SUGIYARTA 39842 III/a Pelaksana 4.1 Tg SLTA
10 RHEZA PRANATA TRESNA 61323 II/a Pelaksana 4.1 Tg SLTA

1 SURYANTO 41302 III/a RESOR 4.2 Pk SLTA
2 SUTIYONO 45742 III/a KAT 4.2 Pk SLTA
3 ANDI WIJAYA 46342 III/a Pelaksana 4.2 Pk SLTA
4 HERI BUDIYANTO 59093 II/a Pelaksana 4.2 Pk SLTA
5 AHMAD SUPRIYANTO 59096 II/a Pelaksana 4.2 Pk SLTA
6 SUBENO 35495 III/a Pelaksana 4.2 Pk SLTA
7 FAUSTINUS DEDY A 49690 II/b Pelaksana 4.2 Pk SLTA
8 TEGUH TYAS PRASETYO 55324 II/a Pelaksana 4.2 Pk SLTA
9 ANDI PUTRA KURNIAWAN 55342 II/a Pelaksana 4.2 Pk SLTA
10 DEDE ROMADONI 61302 II/a Pelaksana 4.2 Pk SLTA
11 ILHAM MAULANA 61307 II/a Pelaksana 4.2 Pk SLTA

1 EKO NURHADI 45789 III/a RESOR 4.3 Kln SLTA
2 MULYADI 43219 III/a KAT 4.3 Kln SLTA
3 AGUNG SUGIHARTANTO 43249 III/a Pelaksana 4.3 Kln SLTA
4 LION AGUS SETIAWAN 49753 II/b Pelaksana 4.3 Kln SLTA
5 HAPPINUS WIMARTANTO 48219 II/a Pelaksana 4.3 Kln SLTA
6 M ALI WENAZ 53497 II/b Pelaksana 4.3 Kln SLTA
7 PANJI PRAKARSA 55427 II/a Pelaksana 4.3 Kln SLTA
8 EDY TRI PRAYITNO 61320 II/a Pelaksana 4.3 Kln SLTA

1 MOH SOBIRIN 45772 III/a RESOR 4.4 Smt SLTA
2 DIDING SUHENDRY 58165 II/c KAT 4.4 Smt DIII
3 ARIFIN 43210 III/a Pelaksana 4.4 Smt SLTA
4 BUDI SANTOSO 38106 III/b Pelaksana 4.4 Smt SLTA
5 SUGIARSO 45738 III/a Pelaksana 4.4 Smt SLTA
6 KAMIRANTO 37206 III/b Pelaksana 4.4 Smt SLTA
7 ADITYA ROCHMAN 48461 II/a Pelaksana 4.4 Smt SLTA
8 MUCHLISIN 48319 I/d Pelaksana 4.4 Smt SLTP
9 ADI 38345 II/b Pelaksana 4.4 Smt SD
10 ANANTA HENDRA P 55341 II/a Pelaksana 4.4 Smt SLTA
11 WIDHI ARIANTO 49646 II/b Pelaksana 4.4 Smt SLTA
12 DWI ANGGORO 61304 II/a Pelaksana 4.4 Smt SLTA
III - 48

LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII
48


Wilayah Fasilitas Operasi di Daop 4 Semarang Lintas Semarang -
Tegal dibagi menjadi 2 wilayah Junior Manager Inspector dan 4
Resor Fasilitas Operasi.

Tabel III. :Pembagian wilayah Fasilitas Operasi DAOP 4
Semarang lintas Semarang Tegal.
JMI RESOR STASIUN

4.1 TEGAL
TEGAL SURODADI
4. A PEKALONGAN
LARANGAN PEMALANG

4.2 PEKALONGAN
PETARUKAN SRAGI

COMAL PEKALONGAN

4.3 KALIWUNGU KRENGSENG WELERI


KALIBODRI KALIWUNGU


MANGKANG JERAKAH
4. B SEMARANG
TAWANG
4.4 SEMARANG
TAWANG
SEMARANG
PONCOL
SEMARANG
TAWANG
b. Persinyalan
1) Peralatan persinyalan
Peralatan persinyalan adalah seperangkat fasilitas yang berfungsi
untuk memberikan isyarat berupa, bentuk, warna atau cahaya
yang ditempatkan pada suatu tempat tertentu, memberi isyarat
dengan arti tertentu untuk mengatur dan mengontrol
pengoperasian kereta api.
Adapun beberapa persyaratan umum sistem persinyalan, antara
lain:
a) Syarat utama sistem persinyalan yang harus dipenuhi adalah
azas keselamatan (fail-safe), artinya jika terjadi suatu
kerusakan pada sistem persinyalan, kerusakan tersebut tidak
boleh menimbulkan bahaya bagi perjalanan kereta api.

b) Sistem persinyalan harus mempunyai tingkat kehandalan yang
tinggi dan memberikan aspek yang tidak meragukan. Dalam hal
ini aspek sinyal harus tampak dengan jelas dan tegas dari jarak
III - 49

LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII
49


yang ditentukan, memberikan arti atau aspek yang baku,
mudah dimengerti dan mudah diingat.

c) Susunan penempatan sinyal-sinyal di sepanjang jalan rel harus
sedemikian rupa sehingga aspek menurut jalan rel memberikan
aspek sesuai urutan yang baku, agar masinis dapat memahami
kondisi operasional bagian petak yang akan dilalui.

Persinyalan yang ada di wilayah DAOP 4 SEMARANG lintas
Semarang - Tegal ada 2 yaitu :
a) Persinyalan listrik MIS 801 terdapat di stasiun Semarang Poncol
dan Semarang Tawang
b) Persinyalan listrik VPI terdapat di stasiun Tegal, Larangan,
Surodadi, Pemalang, Petarukan, Comal, Sragi, Pekalongan,
Batang, Ujungnegoro, Kuripan, Plabuan, Krengseng, Weleri,
Kalibodri, Kaliwungu, Mangkang, dan Jerakah.

2) Alat Pendeteksi bakal Pelanting
Alat pendeteksi merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui
keberadaan kereta api, di Daop 4 Semarang lintas Semarang
Tegal alat pendeteksi digunakan untuk mendeteksi kereta api di
emplasemen. Adapun alat yang digunakan adalah axle counter,
track circuit, dan kontak rel.
3) Wesel
Wesel yang ada di Daop 4 Semarang lintas Semarang - Tegal
menggunakan wesel dengan pelayanan terpusat dan pelayanan
setempat.

4) Pintu Perlintasan
III - 50

LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII
50


Pintu perlintasan menggunakan pintu perlintasan Manual,
HandGenerator, dan Elektrikdengan pelayanan dari gardu penjaga
pintu perlintasan.

c. Telekomunikasi
Peralatan Telekomunikasi adalah seperangkat fasilitas yang
digunakan untuk menyampaikan informasi dan komunikasi guna
menjamin keamanan, keselamatan dan kelancaran pengoperasian
Kereta Api







3. METODOLOGI
a. Bagan Alir Penulisan














MULAI
PENGUMPULAN
DATA
DATA SEKUNDER
1. KONDISI PERSINYALAN
2. KONDISI
TELEKOMUNIKASI
DATA PRIMER

1. PENGAMATAN LANGSUNG
KE LAPANGAN
(PENGAMBILAN GAMBAR)
2. WAWANCARA DENGAN
TEKNISI SINTELIS
III - 51

LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII
51














Gambar III.: Bagan Alir Penulisan Lapum Bidang Prasarana Fasilitas Operasi



b.Metode Pengumpulan Data
1) Data Sekunder
Data sekunder adalah data pendukung penyusunan laporan umum
yang menjadi arsip di Daop 4 Semarang, berikut adalah data
sekunder yang didapatkan dari kantor manager sintel Daop 4
Semarang:
a) Struktur Manager Sintel
b) Jumlah Pegawai Sintel
c) Peta wilayah peralatan persinyalan
d) Peta wilayah peralatan telekomunikasi di lintas
e) Peta wilayah resor sintelis
f) Peta pintu perlintasan
g) Data pintu perlintasan
h) Gambar emplasemen stasiun
i) Rekap data aset sintelis
j) Data aset jaringan radio
LAPORAN TENTANG
TEMUAN UTAMA
LAPORAN
PENDAHULUAN
ANALISA DATA
III - 52

LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII
52


k) Data aset peralatan telekomunikasi
l) Data aset pintu perlintasan
m) Data aset traindispatching
n) Data gangguan sintelis

2) Data Primer
Data primer adalah data hasil pemantauan langsung ke lapangan,
foto foto peralatan sintel dan informasi dari tanya jawab dengan
pihak yang berkaitan dengan tujuan mengetahui peralatan
prasarana secara nyata bukan hanya dengan melihat data
sekunder.
Berikut adalah rincian survai dan peralatan yang diperlukan dalam
pelaksanaan survai sintel.



c. Teknik Analisis
Teknik analisis untuk penyusunan lapum khususnya bidang prasarana
fasilitas operasi menggunakan analisa deskriptif yaitu menyajikan
data dengan cara mendeskripsikan objek yang ada agar labih mudah
dipahami oleh pembaca.

4. Pelaksanaan Survei
a. Pendahuluan
Data inventarisasi peralatan sintelis dimaksudkan untuk mengetahui
dan memahami jenis dan sistem persinyalan, lokasi persinyalan, dan
kondisinya.
b. Maksud dan tujuan
Survei ini dilakukan untuk membandingkan data sekunder dengan
keadaan sebenarnya di lapangan.
c. Target data
III - 53

LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII
53


Target data yang akan didapatkan dari survai ini adalah foto dan
data-data mengenai peralatan sintelis di Daop 4 Semarang lintas
Semarang - Tegal.
d. Persiapan survei
1) Peralatan dan perlengkapan
Peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk survei ini
adalah:
a) Alat tulis
b) Clip board
c) Buku catatan
d) Kendaraan survei




2) Lokasi survei
Dalam penyusunan laporan umum dibatasi dengan waktu, tenaga
dan biaya maka kami mengambil sampel untuk masing-masing
sistem persinyalan.
a) Persinyalan listrik MIS 801 di stasiun
b) Persinyalan listrik VPI di Stasiun

Untuk survei telekomunikasi diambil di stasiun dan perlintasan
sebidang resmi dan dijaga.

3) Pelaksanaan survei
Survei ini dilaksanakan dengan cara mengamati, mengambil foto,
dan mencatat keterangan-keterangan yang di dapat dari tanya
jawab yang dilakukan saat pengamatan.

III - 54

LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII
54


5. Analisa dan Pembahasan

a. Persinyalan
Sistem persinyalan harus mempunyai prinsip failsafe yaitu jika terjadi
kerusakan pada sistem persinyalan tidak boleh menimbulkan bahaya
bagi perjalanan kereta api, dengan kehandalan tinggi dan harus
berfungsi sesuai dengan standar kelayakan karena sistem persinyalan
adalah alat yang digunakan untuk mendukung operasi kereta api. Di
wilayah DAOP 4 Semarang Lintas Semarang- Tegal menggunakan
S&H (Siemens & Helske), MIS 801 (Modular Interlocking Sistem),
SIL-02 (Sistem Interloking Len).





a) Peralatan dalam ruangan
1) MIS 801 (Modular Interlocking System)
MIS merupakan persinyalan buatan Jerman dengan merek
dagang siemens. Elemen dasar interloking persinyalan ini
adalah reley. Kontrol pelayanan dari meja pelayanan
dengan menggunakan sinyal cahaya untuk peralatan
luarnya, wesel digerakkan oleh motor wesel dengan motor
wesel yang bisa dilanggar dan pendeteksi bakal pelanting
menggunakan axle counter untuk hubungan antar stasiun
dan track circuit untuk di dalam stasiun. Sistem persinyalan
ini dapat digunakan di emplasemen besar dan dapat
dikembangkan untuk melayani 2 sampai 3 stasiun.

III - 55

LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII
55


Keseluruhan kegiatan dicatat oleh data logger yaitu sebuah
komputer yang mencatat pergerakan sinyal, wesel, maupun
saat terjadi hubungan blok.


Unit rele pada MIS 801 menurut fungsinya dibagi menjadi
3 jenis unit rele:
a) Unit rele bersama (Common relay unit) untuk perintisan
terpusat dan juga berfungsi sebagai pengecek (Unit
perintis, unit pembentuk jalan otomatis)
b) Beberapa unit yang dihubungkan oleh kabel lintasan
(Spoor Cable) untuk menyetelan, pengontrolan dan
pembebasan jalan (sirkit geografis)
c) Beberapa unit untuk pengontrolan dan berfungsi sebagai
pengecek sinyal-sinyal dan wesel-wesel


Gambar III.17 :Data Logger

III - 56

LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII
56



Gambar III.18 : Sinyal Keluar
2) SIL
Sistem persinyalan menggunakan PLC (Programmable Logic
Controller) buatan PT. LEN Industri Indonesia yang disebut juga
sebagai sistem persinyalan Sistem Interlocking LEN (SIL). Berbeda
dengan sinyal cahaya di persinyalan elektrik lainnya Sinyal cahaya
menggunakan lampu LED (Light Emiting Dioda).

Gambar III.19 :Local Control Panel

III - 57

LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII
57



(a) (b)
Gambar III.20 : (a) Sinyal Keluar, (b) Sinyal Langsir





c. Sistem Telekomunikasi
Sistem telekomunikasi perkeretaapian digunakan untuk
mengamankan perjalanan kereta api dan sebagai komunikasi antara
masinis, pengendali, PPKA, penjaga pintu perlintasan, juga digunakan
untuk komunikasi seluruh Daop dan DIVRE.
1) Traindispatching System
Traindispatching system digunakan untuk mengamankan
perjalanan kereta api. Traindispatching dapat disebut mini PABX
(Private Automatic Branch Exchange). Disebut mini PABX karena
dalam sentral telepon dan penomorannya dilakukan oleh Daop
bukan oleh kantor pusat.
III - 58

LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII
58


PABX merupakan suatu perangkat yang berfungsi sebagai sentral
telepon, dalam suatu lokasi tertentu.Perangkat ini akan mengatur
panggilan yang masuk serta meneruskan panggilan ke nomor
tujuannya, sehingga pengguna dapat dengan mudah melakukan
penggilan ke nomor tujuan, cukup dengan menekan nomor
tujuan.

Ada dua jenis traindispatching sistem yaitu:
a) Nirkabel
Komunikasi menggunakan gelombang microwave sebagai
media penyampaian informasinya (tidak menggunakan kabel).
Frekuensi yang digunakan adalah 8 GHz. Untuk melakukan
komunikasi nirkabel ini membutuhkan Sentral telepon, Base
station, pusat kendali, radio WS dan radio lok.
Sentral Telepon berfungsi untuk mengelola nomor telepon dan
sebagai server.




b) Kabel
Komunikasi dengan traindispatching sistem dengan kabel
sebagai media pengiriman informasinya. Komunikasi yang
dapat dilakukan adalah dari PK ke stasiun atau sebaliknya dan
antar stasiun.Untuk komunikasi antar stasiun tidak perlu
mengubungi PK terlebih dahulu tetapi dapat menghubungi
stasiun yang bersangkutan, hal ini karena pada console
terdapat nomor yang melakukan komunikasi.

2) Jaringan Radio
Jaringan radio adalah sistem jaringan yang dapat digunakan untuk
semua komunikasi data dan audio.
III - 59

LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII
59



3) Peralatan Telekomunikasi
Peralatan telekomunikasi adalah peralatan yang digunakan untuk
mendukung kegiatan komunikasi untuk operasi kereta api,
pelayanan pengguna jasa dan untuk momunikasi manajemen.

Peralatan telekomunikasi di Daop 4 Semarang meliputi:

a) Sentral TOKA
Sentral telepon hanya ada di Semarang Tawang sebagai sentral
penomoran.

b) TOKA
Telepon TOKA (Telepon Kereta Api) ini digunakan untuk
komunikasi seluruh Daop di Jawa.Telepon Toka dapat disebut
sebagai PABX (Private Automatic Brance Exchange), sistem
penomorannya dikelola dari pusat di Bandung.Telepon Toka ini
menggunakan gelombang radio sebagai media penyampaian
informasinya jumlahnya 510 unit.

Gambar III.21 : TOKA

c) Waystation
III - 60

LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII
60


Telepon yang digunakan PPKA untuk komunikasi dengan Pusat
Kendali,jumlahnya 47 unit.

Gambar III.22 :Waystation

d) Base Station dan Repeater
Base station digunakan untuk memancarkan frekuensi radio,
terdapat 10 unit, Sedangkan Repeater untuk penguat frekuensi
radio terdapat 2 unit

Gambar III.23 : Base station
e) Faximile
Untuk mengirim surat elektronik
III - 61

LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII
61



Gambar III.24 :Faximile
f) Genta Penjaga
Sistem genta penjaga dipergunakan untuk menyampaikan
informasi oleh PPKA kepada petugas PJL tentang perjalanan
kereta api yang melewati jalan perlintasan dan arah hulu
maupun hilir sesuai dengan jadwal kereta.

Gambar III.25 :Genta Penjaga

g) Genta Peron
Sistem genta peron dipergunakan untuk mengecek apakah
induktor genta berfungsi apa tidak dan juga menerima
III - 62

LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII
62


informasi berupa suara genta dari stasiun sebelah setelah
memberangkatkan kereta.

Gambar III.26 : Genta Peron



h) Induktor Genta Penjaga
Induktor genta adalah alat yang digunakan untuk
menghasilkan arus listrik untuk membunyikan genta.

Gambar III.27 :Induktor Genta Penjaga

i) Sound System di Stasiun
Sound system di stasiun berfungsi untuk memberi informasi
yang jelas kepada pengguna jasa perihal jadwal
keberangkatan, kedatangan dan kelambatan kereta api.
III - 63

LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII
63




Gambar III.28 :Sound System

j) Audio Keselamatan
Terdapat pada sebagian pintu perlintasan berguna untuk
menyiarkan sosialisasi UU 23 tahun 2007.

Gambar III.29 : Audio pintu perlintasan

k) Radio Lokomotif
Radio lokomotif digunakan masinis untuk berkomunikasi
dengan pusat kendali.
III - 64

LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII
64



Gambar III.30 : Radio Lokomotif

d. Gangguan Fasilitas Operasi
Berdasarkan data gangguan bulan Februari maret 2014 yang kami
dapat dari Sintelis DAOP 4 Semarang adalah sebagai berikut :

Faktor penyebab gangguan diatas dibagi menjadi 2 yaitu
1) Gangguan teknis sering disebabkan oleh:
a) Kabel Track sircuit kemasukan air
b) Kedudukan stang wesel tidak sejajar
c) Tutup terminal wesel hilang mengakibatkan short sirkit karena
terkena air hujan
d) Saluran Toka jelek
e) Kabel dropwire rusak
f) Telepon LB suaranya lemah
g) Radio Lok Rusak
h) Rele 12 V Sinyal MIS 801putus akibat tegangan PLN tidak
stabil

2) Sedangkan gangguan di sistem persinyalan yang bersifat non
teknis mempunyai beberapa penyebab, antara lain :
a) Karena gangguan alam yaitu petir menyambar pintu
perlintasan
b) IRJ rusak
III - 65

LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII
65


c) Pintu perlintasan ditabrak oleh kendaraan
d) Lidah wesel kering
e) Wesel terganjal batu

Dari gangguan-gangguan diatas memberikan dampak terhadap
pengoperasian kereta api. Akibat yang timbulkan dari gangguan
tersebut antara lain:
1) Waktu perjalanan Kereta Api jadi lebih lama
2) Miss communication antara PPKA dengan PK ataU PK dengan
Masinis.
3) Contoh data pekerjaan Resor Sintelis 4.2 Pekalongan
a) PLABUAN
Genset radio 12 plabuan belum bisa otomatis dan karet
peredam mesin genset utama.
Kabel FO di peron jalur 1 tidak rapih.
Ceck wesel-wesel yang menggantung.


b) KURIPAN
Ruang atap ER dan kondisi ER pembongkaran alat yang
lama.
Perawatan modal inbox di UPS yang kotor akibat debu.
Indikator contraflow di J328 di LLP belum terinstalasi
c) UJUNGNEGORO
Angkatan Wesel 14IIA dan Wesel 14IIB.
TC 14at 14bt sering merah tanpa sebab, indikasi WDF
VCDBA jalan.
d) BATANG
Instalasi kabel-kabel terminasi telekomunikasin di ruang
PPKA belum dirapikan.
Indikator LED untuk petak blok Btg-Ujn redup, mati.
As build drawing belum ada.
III - 66

LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII
66


e) PEKALONGAN
W1217B, penggantian lidah kiri arah lurus / jalur lurus.
Counting healt
Panjang spoor efefktif.
f) SRAGI
Overhould Genset 1 unit.
1/0 lasplat isol belum di lepas terkait SC Axle Counter.
g) COMAL
INDIKATOR Inverter nyala merah di LCP
JPL 138 saklar S1 rusak.
Penambahan Marka sinyal jalur kiri untuk J910 belum
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai