Anda di halaman 1dari 18

Prescription Error

Devie Christina Subianto, S.Farm


( 91288104)

Friskilia Gabriellia P, S.Farm
(91288106)


Definisi Resep
Berdasarkan surat Menteri
Kesehatan Republik Indonesia
No. 1332/MENKES/SK/2002
Prescription Error
BERDASARKAN ASHP
GUIDELINES ON PREVENTING
MEDICATION ERRORS IN
HOSPITALS
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
1197/MENKES/SK/X/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN FARMASI DI
RUMAH SAKIT

Pengkajian Resep
Kegiatan dalam pelayanan kefarmasian yang dimulai dari seleksi
persyaratan administarasi, persyaratan farmasi dan persyaratan klinis
baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan.

Persyaratan administrasi meliputi :
Nama, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien
Nama, nomor ijin, alamat dan paraf dokter
Tanggal resep
Ruangan/unit asal resep

Persyaratan farmasi meliputi :
Bentuk dan kekuatan sediaan
Dosis dan Jumlah obat
Stabilitas dan ketersediaan
Aturan, cara dan tehnik penggunaan

Persyaratan klinis meliputi :
Ketepatan indikasi, dosis dan waktu penggunaan obat
Duplikasi pengobatan
Alergi, interaksi dan efek samping obat
Kontra indikasi
Efek aditif
Examples
Syarat
Farmasetik
Syarat
Administrasi
Syarat
Klinis
Mencegah terjadinya
Medication Error
TUJUAN
Meminimalkan terjadinya prescription
error untuk mencegah medication error.
RUMUSAN MASALAH
Dapat meminimalkan
terjadinya medication
error.
MANFAAT
Hasil dan pembahasan

DATA ANALISA RESULT SOLUSI PENERAPAN DI DEPO
INSTALASI FARMASI RS
SANGLAH
Legibility
(kesulitan dalam
menafsirkan
isi resep)
Tulisan tangan yang tidak
jelas dapat berakibat fatal
bila terdapat nama- nama
obat yang hampir sama,
tetapi mempunyai efek
yang sangat berbeda,
seperti asetazolamid dan
astemizol
-Menggunakan Sistem
Resep Elektronik agar
mudah terbaca
-Memberikan Pelatihan
Bagi karyawan baru
maupun melakukan
development training
routine
-Belum Terlaksana
Nomenclature
(Tatanama Generik
atau nongenerik)
Mengingat nama yang
mirip, label dan paket,
(LASA) dan Jumlah obat
yang semakin banyak,
penggunaan nama
generik atau penggunaan
nama merek merupakan
faktor risiko penting yang
dapat menyebabkan
serangkaian kesalahan
pada tahap berikutnya
dari sistem pengobatan
Literatur menyebutkan
penggunaan kedua
nama generik dan
merek sebagai
pendekatan yang paling
dianjurkan dan aman
untuk menghindari
kesalahan sistem

Belum Terlaksana
Kelengkapan Resep
(Meliputi
persyaratan
Administrasi,
Identitas pasien,
Nama dokter dan
paraf, waktu dan
ruangan pasien)
Kelengkapan resep
umumnya sudah
terwujud di beberapa
rumah sakit
- Menggunakan
Sistem Komputerisasi
dengan data
administrasi yang
memudahkan dalam
penginputan data
Belum sepenuhnya
terlaksana
DATA ANALISA RESULT SOLUSI PENERAPAN DI DEPO
INSTALASI FARMASI RS
SANGLAH
Resep Lengkap
(Meliputi keseuaian
Farmasetik dan
Klinis)
(1) Dosing errors,
(2) Writing errors,
(3) Allergy status
(4) Duration of
treatment
wrong/not
specified,
(5) Drug interactions,
(6) Omission of
medication,
(7) Excessive/unnecess
ary prescribing,
(8) Clinical safety
errors,
(9) Lack of clear
directions for
administration
(10) a new error
category
(Miscellaneous) was
Added
- Skrining resep
sebaiknya dilakukan
oleh apoteker yang
memiliki
pengetahuan
farmasetik dan
pengetahuan klinis
mengenai obat
Belum sepenuhnya
terlaksana
DATA ANALISA RESULT SOLUSI PENERAPAN DI DEPO
INSTALASI FARMASI RS
SANGLAH
Singkatan - garis miring(/)
sering dibaca sebagai
angka satu.
-Dosis dalam
mikrogram harus selalu
ditulis lengkap karena
singkatan dari (ug)
sangat mudah
dikelirukan dengan
mg yaitu miligram,
sehingga terjadi
kelebihan dosis seribu
kali lipat.
- IU sering terbaca
IV
Menggunakan
penulisan yang
standart
Belum Sepenuhnya
Terlaksana
DATA ANALISA RESULT SOLUSI PENERAPAN DI DEPO
INSTALASI FARMASI RS
SANGLAH
Alur pelayanan
Mulai
Petugas
Menerima KIO
Apoteker
melakukan
skrining KIO
Apoteker
melakukan
skrining KIO
Klarifikasi ke
Dokter
Petugas Menginput,
Print Faktur,
Menyiapkan Obat
Penyerahan dan
melakukan Konseling
Tidak
Setuju
SOP
1. Petugas (Apoteker/AA) Menerima KIO

2. Apoteker melakukan skrining resep, yakni :
Persyaratan administrasi meliputi :
Nama, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien
Nama, nomor ijin, alamat dan paraf dokter
Tanggal resep
Ruangan/unit asal resep
Persyaratan farmasi meliputi :
Bentuk dan kekuatan sediaan
Dosis dan Jumlah obat
Stabilitas dan ketersediaan
Aturan, cara dan tehnik penggunaan
Persyaratan klinis meliputi :
Ketepatan indikasi, dosis dan waktu penggunaan obat
Duplikasi pengobatan
Alergi, interaksi dan efek samping obat
Kontra indikasi
Efek aditif

3. Jika hasil skrining disetujui/permintaan jelas
maka dilanjutkan proses pelayanan, jika
tidak maka melakukan readback ke dokter
hingga permintaan dalam KIO jelas.
4. Permintaan di input dan print fatur beserta
paraf faktur.
5. Menyediakan permintaan beserta etiket
obat oleh petugas.
6. Melakukan pengecekan akhir oleh apoteker
besreta paraf sebelum dikemas dan menulis
rekapan resep yang sudah dilayani.
7. Penyerahan resep beserta melakukan
konseling oleh apoteker.
Kesimpulan
Prescription error dapat berpotensi
menyebabkan terjadinya medication error,
Karena resep merupakan tahap awal dalam
alur pelayanan praktek kefarmasian.
Peresepan di RSUP Sanglah belum sepenuhnya
terlaksana sesuai dengan persyaratan baik
meliputi administrasi, farmasetik maupun
klinis. Hal ini masih berupa pengamatan dan
perlu pengkajian lebih lanjut, namun dapat
menjadi suatu bahan evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA
American Society of Hospital Pharmacists. ASHP guidelines on preventing
medication errors in hospitals. Am J Hosp Pharm. 1993; 50:30514.
Cad. Sade Pblica, Rio de Janeiro, Prescription errors in Brazilian hospitals: a
multi-centre exploratory survey 25(2):313-320, fev, 2009
Kay Seden, Jamie J Kirkham, Tom Kennedy, et al. Cross-sectional study of
prescribing errors in patients admitted to nine hospitals across North West
Englanddoi: 10.1136/bmjopen-2012-002036 BMJ Open 2013 3:
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
1197/MENKES/SK/X/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN FARMASI
DI RUMAH SAKIT
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1332/MENKES/SK/2002

Anda mungkin juga menyukai