Anda di halaman 1dari 8

NAMA: SRIKANDI MATIPPANNA

(SOAL GENAP)

LATIHAN AUDIT (BUKTI DAN KERTAS KERJA)
2. Apa hubungan kertas kerja dengan tujuan audit dan tujuan pernyataan pendapatan
pada laporan akuntan?
4. Faktor apa yang relevan dalam penentuan kecukupan bukti?
6. Identifikasikan sumber-sumber bukti dan urutan-urutan kompetensinya.
8. a) akuntan diharapkan mempunyai dasar yang mutlak untuk pernyataan pendapat.
Apa saudara setuju? Mengapa setuju atau mengapa tidak setuju?
b) tipe-tipe pertimbangan relevan apa yang berhubungan dengan dasar pendapat
akuntan
10. Apa tujuan surat penyataan manajemen? Tunjukkan hubungannya dengan SPAP.
12. Identifikasikan 2 kelompok prosedur audit yang diterapkan untuk SPAP (SA 300) dan
tunjukkan tujuan utama masing-masing.
14. Identifikasi tipe prosedur yang dapat dilakukan dalam test transaksi dan test saldo.
16. Apa pengaruh kegagalan memenuhi norma pelaksanaan pemeriksaan yang ketiga
terhadap akuntan dan laporan akuntan?
18. a) bedakan antara skedul dan analisis
b) bedakan jurnal penyesuaian dan reklasifikasi
20. Siapa yang memiliki kertas kerja?
Jawaban
2. Fungsi kertas kerja, yaitu:
a. Kertas kerja berperan sebagai penunjang utama bagi laporan auditor,
termasuk representasi tentang pengamatan atas standar pekerjaan lapangan,
yang tersirat ditunjukkan dalam laporan auditor berdasarkan standar auditing
yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
b. Kertas kerja membantu tugas auditor dalam pelaksanaan dan supervisi audit.
c. Kertas kerja sebagai bahan bukti dalam memberikan pendapat dan saran
perbaikan (audit report).
d. Kertas kerja membantu dalam merencanakan, menjalankan, dan mereview
proses audit.
e. Kertas kerja memungkinkan atasan untuk langsung menilai bahwa pekerjaan
yang didelegasikan telah dilaksanakan dengan baik.
f. Kertas kerja membantu auditor untuk menilai hasil kerja yang telah dilakukan
NAMA: SRIKANDI MATIPPANNA
(SOAL GENAP)

sesuai dengan rencana, dan mencangkup semua aspek finansial serta
operasional yang dapat dijadikan pedoman untuk memebrikan pendapat dan
saran perbaikan.
Jadi, dari pembahasan peran kertas kerja di atas, maka dapat disimpulkan hubungan
kertas kerja dengan tujuan audit memiliki keterkaitan satu sama lain. Kertas kerja
membantu seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya yang tujuan auditnya adalah
untuk menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam semua hal upah material, posisi
keuangan dan hasil usaha serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima
umum. Auditor menggunakan asersi untuk membuat keputusan tentang penilaian risiko
dengan mempertimbangkan tipe salah saji potensial yang mungkin terjadi, dan
menentukan prosedur audit yang cocok dengan asersi dan penilaian risiko.
Dengan melihat tujuan audit spesifik tersebut, auditor akan dapat
mengidentifikasikan bukti apa yang dapat dihimpun, dan bagaimana cara menghimpun
bukti tersebut.
Hubungan tujuan pernyataan pendapat pada laporan akuntan, adalah:
Tujuan umum audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat
atas kewajaran laporan keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip
akuntansi berterima umum di Indonesia. Kewajaran laporan keuangan sangat ditentukan
integritas berbagai asersi manajemen yang terkandung dalam laporan keuangan.
Hubungan asersi dengan tujuan umum audit dapat digambarkan sebagai berikut:
Asersi Tujuan Umum Audit
Keberadaan
atau
keterjadian
Aktiva dan kewajiban entitas ada pada tanggal tertentu, dan
transaksi pendapatan dan biaya terjadi dalam periode tertentu
Kelengkapan
Semua transaksi dan semua rekening yang seharusnya telah
disajikan dalam laporan keuangan
Hak dan
kewajiban
Aktiva adalah hak entitas dan hutang adalah kewajiban entitas pada
tanggal tertentu
Penilaian atau
alokasi
Komponen aktiva, hutang, pendapatan dan biaya telah disajikan
dalam laporan keuangan pada jumlah yang semestinya
Penyajian dan
pengungkapan
Komponen tertentu dalam laporan keuangan telah digolongkan,
digambarkan, dan diungkapkan secara semestinya

NAMA: SRIKANDI MATIPPANNA
(SOAL GENAP)

Jadi, kesimpulannya adalah pernyataan pendapat pada laporan akuntan harus
menyatakan pendapat tentang apakah laporan keuangan klien telah menyajikan
laporan keuangan secara wajar, dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip
akuntansi berterima umum (GAAP). Hal ini merupan tujuan menyeluruh audit laporan
keuangan.
4. Faktor-faktor yang relevan dalam penentuan kecukupan bukti audit adalah:
Materialitas
Auditor harus memberikan pendapat pendahuluan atas tingkat materialitas laporan
keuangan. Karena tingkat materialitas dan kuantitas bukti audit memiliki hubungan
terbalik, maka semakin rendah tingkat materialitas, semakin banyak kuantitas bukti
yang diperlukan. Sebaliknya, jika tingkat materialitas tinggi, maka kuantitas bukti
yang diperlukan pun akan semakin sedikit.
Risiko Audit
Risiko audit dengan jumlah bukti audit yang diperlukan memilki hubungan yang
terbalik. Rendahnya resiko audit berarti tingkat kepastian yang diyakini auditor
mengenai ketepatan pendapatnya adalah tinggi. Tingginya tingkat kepastian
tersebut menuntut auditor untuk menghimpun bukti audit yang lebih banyak.
Faktor-faktor Ekonomi
Pelaksanaan audit menghadapi kendala waktu dan biaya ketika menghimpun bukti
audit. Auditor memiliki keterbatasan sumber daya yang akan digunakan untuk
memperoleh bukti yang diperlukan sebagai acuan dalam memberikan pendapat atas
laporan keuangan entitas.
Auditor harus memperhitungkan apabila setiap tambahan waktu dan biaya untuk
mengumpulkan bukti audit memberikan manfaat terhadap kuantitas dan kualitas
bukti yang dikumpulkan.

Ukuran dan Karakteristik Populasi
Ukuran populasi dan jumlah sampling bukti audit memiliki hubungan yang searah.
Semakin besar populasi, semakin besar jumlah sampel bukti audit yang harus diambil
dari populasi. Sebaiknya, semakin kecil ukuran populasi, semakin kecil pula jumlah
sampel bukti audit yang diambil dari populasi. Karakteristik populasi berkaitan
dengan homogenitas atau variabilitas unsur individu yang menjadi anggota populasi.
Auditor memerlukan lebih banyak sampel bukti audit dan informasi yang lebih kuat
atau mendukung tentang populasi yang bervariasi anggotanya daripada populasi
yang seragam.
6. Urut- urutan sumber bukti adalah:
Bukti yang kurang kompeten
Berasal dari dalam perusahaan
Sistem Pengolahan Informasi (SPI) tidak memuaskan (lemah)
NAMA: SRIKANDI MATIPPANNA
(SOAL GENAP)

Informasi yang diperoleh secara tidak langsung
Bukti yang lebih kompeten
Yang berasal dari luar dan pihak bebas
SPI memuaskan
Informasi yang diperoleh secara langsung
Untuk dapat dikatakan kompeten, bukti-bukti pemeriksaan bergantung kepada
beberapa faktor. Pertimbangan-pertimbangan yang telah dilakukan secara luas dalam
pemeriksaan antara lain adalah:
Relevan (Relevance),
Sumber perolehan (Sources),
Ketepatan waktu (Timeliness),
Objektifitas (Objectivity).

8. A) Ya, setuju.
Menurut saya, seorang akuntan harus mempunyai dasar yang mutlak untuk pernyataan
pendapat. Dasar yang mutlak bagi akuntan untuk pernyataan pendapat hanya
disyaratkan hanya apabila mempunyai dasar yang beralasan, yaitu harus ada bukti audit
sebagai dasar untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan yang diperiksanya.
Maka, seorang akuntan publik harus mengumpulkan bukti-bukti tersebut dalam
pemeriksaannya. Pengumpulan bukti pemeriksaan dapat dilakukan melalui pengamatan
langsung terhadap aktiva, wawancara serta melalui berbagai sumber di luar pemeriksaan
klien.
Pertimbangan (judgements) akuntan yang berhubungan dengan alasan
(reasonable) dipengaruhi oleh:
1. Pertimbangan profesional,
2. Integritas management
3. Transaksi dengan pihak yang berhubungan
4. Pemilihan umum dengan pemilikan pribadi
5. Kondisi keuangan
B) Tipe-tipe pertimbangan relevan yang berhubungan dengan dasar pendapat akuntan
adalah bukti yang diperoleh haruslah berhubungan dengan tujuan auditor. Jika tujuan
auditor adalah untuk menentukan keberadaan (existence) suatu persediaan, auditor
dapat memperoleh bukti dengan mengadakan observasi secara langsung terhadap
persediaan tersebut tetapi, bukti tersebut bisa tidak relevan dalam hal menentukan
apakah persediaan tersebut milik klien atau dalam hal penilaiannya. Jadi dalam hal ini,
suatu bukti mungkin relevan dalam suatu tujuan audit, tetapi tidak relevan dalam tujuan
NAMA: SRIKANDI MATIPPANNA
(SOAL GENAP)

audit yang lain.

10. Tujuan surat kepada manajemen adalah untuk memberikan rekomendasi akuntan
publik untuk memperbaiki usaha klien. Rekomendasi memusatkan pada saran untuk
dapat beroperasi lebih efisien.
Auditor menulis surat kepada manajemen karena dua alasan :
a. untuk mendorong hubungan yang lebih baik antara kantor akuntan publik dan
manajemen
b. untuk menawarkan jasa pelayanan perpajakan dan manajemen yang dapat
disediakan kantor akuntan publik.

Tujuan surat kepada manajemen untuk klien:
a. Dapat mengetahui kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam pengendalian intern
perusahaannya.
b. Dalam mengambil tindakan-tindakan perbaikan untuk mengatasi kelemahan-
kelemahan tersebut, berdasarkan saran-saran yang diberikan dalam management
letter, sehingga bisa mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan
di dalam perusahaan.

Tujuan surat kepada manajemen untuk KAP:
a. Menjadikan nama kantor akuntan publik menjadi bertambah baik, karena disamping
laporan pemeriksaan akuntan, juga memberikan management letter yang sangat
bermanfaat bagi perusahaan.
b. Jika manajemen perusahaan puas, tentunya akan menyarankan kepada teman-
teman bisnisnya untuk memakai jasa kantor akuntan publik tersebut.
c. Jika teman-teman bisnis tersebut tertarik, tentunya akan menambah jumlah klien
kantor akuntan publik.

Tujuan surat kepada manajemen untuk staf kantor akuntan publik (anggota tim
pemeriksan):
a. Jika klien kantor akuntan publik bertambah, tentunya kesejahteraan pegawai
dapat lebih ditingkatkan.
b. Mendapat banyak kesempatan untuk mempelajari pengendalian intern
diberbagai macam/jenis perusahaan.
NAMA: SRIKANDI MATIPPANNA
(SOAL GENAP)

c. Mendapat kesempatan untuk mempelajari bagaimana membuat management
letter yang baik.
Hubungan management letter dengan SPAP yaitu terdapat dalam SA Seksi 326
terkait asersi manajemen dalam audit yang diklasifikasikan, yaitu Keberadaan atau
keterjadian (existence or occurrence), Kelengkapan (completeness), Hak dan kewajiban
(right and obligation), Penilaian (valuation) atau alokasi, Penyajian dan pengungkapan
(presentation and disclosure).

12. Prosedur audit yang diterapkan SPAP, yaitu:
a) Prosedur Analitik
Prosedur analitik merupakan bagian penting dalam proses audit dan terdiri dari
evaluasi terhadap informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang
masuk akal antara data keuangan yang satu dengan data keuangan lainnya, atau antara
data keuangan dengan data non-keuangan. Prosedur analitik mencakup perbandingan
yang paling sederhana hingga model yang rumit yang mengaitkan berbagai hubungan
dan unsur data.
Asumsi dasar penerapan prosedur analitik adalah bahwa hubungan yang masuk akal
di antara data dapat diharapkan tetap ada dan berlanjut, kecuali jika timbul kondisi
yang sebaliknya. Kondisi tertentu yang dapat menimbulkan penyimpangan dalam
hubungan ini mencakup antara lain, peristiwa atau transaksi yang tidak biasa,
perubahan akuntansi, perubahan usaha, fluktuasi acak, atau salah saji.
Prosedur analitik digunakan dengan tujuan sebagai berikut:
Membantu auditor dalam merencanakan sifat, saat, dan lingkup prosedur audit
lainnya.
Sebagai pengujian substantif untuk memperoleh bukti tentang asersi tertentu yang
berhubungan dengan saldo akun atau jenis transaksi.
Sebagai review menyeluruh informasi keuangan pada tahap review akhir audit.
b). Prosedur Substantif
Pengujian substantif (Substantive Test) adalah perosedur yang digunakan untuk
menguji kekeliruan atau ketidakberesan dalam bentuk uang yang langsung
mempengaruhi kebenaran saldo laporan keuangan. Kekeliruan tersebut sering disebut
dengan salah saji moneter (dalam satuan mata uang) yang merupakan indikasi yang
jelas terjadinya salah saji dalam saldo laporan keuangan.
Tujuan pengujian substantive atas transaksi adalah untuk menentukan apakah
transaksi akuntansi klien telah diotorisasi dengan pantas, dicatat dan diiktisarkan dalam
jurnal dengan benar dan diposting ke buku besar dan buku tambahan dengan benar.
NAMA: SRIKANDI MATIPPANNA
(SOAL GENAP)

Pengujian atas transaksi :
Pengujian tersebut meliputi bagian deskriptif yang mendokumentasikan pemahaman
memperoleh sekitar pengendalian internal dan menyertakan uraian tentang prosedur
dan risiko pengendalian yang dinilai.
Identifikasi tipe prosedur yang dapat dilakukan dalam test transaksi dan test saldo
adalah:
Inspeksi
Observasi
Konfirmasi
Tanya jawab
Penelusuran kembali
Perhitungan kembali
Vouching
Perhitungan
Scranning

14. - Prosedur Pengujian Detail Transaksi (Test Transaksi)
Pengujian detail transaksi dilakukan untuk menentukan:
a. Ketepatan otorisasi transaksi akuntansi klien.
b. Kebenaran pencatatan dan peringkasan transaksi tersebut dalam jurnal.
c. Kebenaran pelaksanaan posting atas transaksi tersebut ke dalam buku besar
dan buku pembantu.
d. Pengujian detail transaksi dilakukan dengan vouching dan tracing. Auditor
mengarahkan pengujiannya untuk memperoleh temuan mengenai ada
tidaknya kesalahan yang bersifat moneter.
- Prosedur Pengujian Detail Saldo (Test Saldo)
Metodologi perancangan pengujian detail saldo meliputi empat tahapan, yaitu:
a. Menilai materialitas dan risiko bawaan suatu akun,
b. Menetapkan risiko pengendalian,
c. Merancang pengujian transaksi dan prosedur analitis,
d. Merancang pengujian detail saldo untuk memenuhi setiap tujuan spesifik.

16. Pengaruh kegagalan memenuhi norma pelaksanaan pemeriksaan, yaitu apabila akuntan
tidak dapat memperoleh dasar yang beralasan untuk suatu pendapat, ia harus menunda
pendapatnya hingga ia memperoleh bukti yang cukup, atau menyatakan pendapat jenis
kualifikasi (analitis) atau menolak memberi pendapat (disclaimer).

18. A. Skedul adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja; daftar
NAMA: SRIKANDI MATIPPANNA
(SOAL GENAP)

atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu pelaksanaan yang
terperinci. Sedangkan analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan,
karangan dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal usul, sebab,
penyebab sebenarnya, dan sebagainya).
B. Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo rekening-
rekening ke saldo yang sebenarnya sampai dengan periode akuntansi, atau untuk
memisahkan antara pendapatan dan beban dari suatu periode dengan periode yang lain.
Sedangkan reklasifikasi adalah proses pengelompokan kembali satu transaksi keuangan
baik penerimaan maupun pengeluaran dari satu kodefikasi akun ke dalam kodefikasi
akun lain yang sesuai untuk tujuan keakuratan data dalam suatu laporan.

20. SA Seksi 339 Kertas Kerja paragraf 06 mengatur bahwa kertas kerja adalah milik kantor
akuntan publik, bukan milik klien atau milik pribadi auditor. Namun, hak kepemilikan
kertas kerja oleh kantor akuntan publik masih tunduk pada pembatasan-pembatasan
yang diatur dalam Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yang berlaku, untuk
menghindarkan penggunaan hal-hal yang bersifat rahasia oleh auditor untuk tujuan yang
tidak semestinya.

Anda mungkin juga menyukai