=
=1
0
.. (2.3)
Fungsi produksi yang secara umum digunakan adalah dalam bentuk estimasi
empiris dengan persamaan (Gasperz dalam Matthias Aroef, 1991) :
Q = A
0
K
b1
L
b2
e
u
.. (2.4)
Dimana :
Q = output
K = input modal
L = input tenaga kerja
A
0
= parameter estimasi
b1 = elastisitas input modal
b2 = elastisitas input tenaga kerja
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
Dimana model diatas dapat ditransformasikan kedalam bentuk linier
logaritmatik sebagai berikut :
Ln Q = ln A
0
+ b1ln K + b2ln L + u . . (2.5)
Dari model fungsi produksi juga dapat diturunkan produk marjinal (PM) dan
elastisitas produksi. Produk marjinal yaitu tambahan produksi akibat penambahan
satu input (Soekartawi dalam Joesran dan Fathorrozi, 2003), secara matematis dapat
diformulasikan sebagai berikut :
i
i
Bi
i i
i
X
Y
B X B a
X
Q
PM = =
=
1
0
... (2.6)
Elastisitas adalah konsep kwantitatif yang sangat penting untuk
mengidentifikasi secara kwantitatif respon sebuah variabel karena perubahan variabel
lain. Elastisitas produksi (E
p
) sendiri menunjukkan persentase perubahan output
sebagai akibat dari perubahan input (Soekartawi dalam Joesran dan Fathorozi, 2003),
secara matematis dapat diformulasikan sebagai berikut :
i
i
i
X Q
B
Q
X
X
Q
E
i
=
=
.
(2.7)
Analisis elastisitas input ini penting untuk menjelaskan input mana yang lebih
elastis dibanding dengan input lainnya. Disamping itu, sekaligus dapat diketahui
intensitas faktor produksinya, apakah bersifat tenaga kerja dan padat modal. Apabila
nilai b1>b2, maka proses produksi lebih bersifat padat kapital, dan sebaliknya.
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT.Flora Sawita Chemindo, yang beralamat di
Jalan Medan-Lubuk Pakam Km.20, Desa Tanjung Baru, Kecamatan Tanjung
Morawa, Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini dilakukan mulai bulan September
2007 sampai Februari 2008 (dimulai dari persiapan usulan penelitian, pengumpulan
data, pengolahan data sampai pelaporan hasil).
3.2. Metode Penelitian
Berdasarkan jenis permasalahan yang diteliti, teknik dan alat yang
digunakan maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif
kuantitatif dan jenis penelitian ini adalah studi kasus yang didukung oleh survei
yang mengumpulkan data mengenai faktor-faktor yang berkaitan dengan variabel
penelitian. Adapun sifat dalam penelitian ini adalah penelitian penjelasan
(Explanatory Research).
3.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara :
1. Wawancara secara langsung untuk memperoleh data-data yang diperlukan baik
dengan karyawan maupun pimpinan yang berhak memberikan data dan informasi
di PT.Flora Sawita Chemindo.
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
2. Studi dokumentasi, yaitu berupa laporan keuangan PT.Flora Sawita
Chemindo dan laporan produksi PT.Flora Sawita Chemindo.
3.4. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersumber dari :
1. Data primer yaitu data yang diperoleh dari wawancara (interview) secara langsung
untukmemperoleh data-data baik dengan karyawan maupun pimpinan PT.Flora
Sawita Chemindo.
2. Data sekunder yaitu data studi dokumentasi berupa laporan keuangan PT.Flora
Sawita Chemindo dan laporan produksi PT.Flora Sawita Chemindo dari tahun
2001 2005.
3.5. Identifikasi Variabel Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, uraian teoritis dan hipotesis yang diajukan,
maka variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel bebas (independent variable) dengan simbol X, yaitu faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi glycerine PT.Flora Sawita Chemindo terdiri dari modal
(X
1
), bahan baku (X
2
), tenaga kerja (X
3
) dan mesin (X
4
).
2. Variabel terikat (dependent variable) dengan simbol Y, yaitu produksi
glycerine PT.Flora Sawita Chemindo (Y).
3.6. Definisi Operasional Variabel
Untuk memahami variabel-variabel dan memberikan gambaran yang jelas
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
dalam pelaksanaan penelitian ini, diberikan definisi operasional variabel-variabel
yang akan diteliti dalam penelitian yaitu modal (X
1
), bahan baku (X
2
), tenaga kerja
(X
3
), mesin (X
4
) sebagai variabel bebas (independent variable) dan produksi
glycerine (Y) sebagai variabel terikat (dependent variable).
Adapun definisi operasional variabel dari masing-masing variabel terikat dan
variabel bebas adalah sebagai berikut :
1. Modal (X
1
) adalah modal kerja meliputi kas, biaya bahan baku, biaya transport,
persediaan, piutang, dan lainnya yang terdapat dalam aktiva lancar. Dalam
penelitian ini modal kerja yang digunakan adalah modal kerja PT.Flora Sawita
Chemindo setiap bulan. Satuan modal kerja adalah milyar rupiah per bulan.
2. Bahan baku (X
2
) adalah seluruh bahan baku yang digunakan dalam penelitian,
yaitu CPO. Satuan bahan baku adalah ton per bulan.
3. Tenaga kerja (X
3
) adalah jumlah jam kerja karyawan pada departemen produksi
yang secara langsung mempengaruhi proses produksi pengolahan CPO. Satuan
waktu tenaga kerja dalam penelitian ini adalah jam per bulan.
4. Mesin (X
4
) adalah rata-rata kapasitas mesin terpakai per jam yang berproduksi
selama satu bulan, dengan satuan ton per jam.
5. Produksi glycerine (Y) adalah jumlah oleokimia yang dihasilkan dari
proses pengolahan CPO, dengan satuan ton per bulan.
3.7. Model Analisis Data
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
Regresi Linier Berganda (Multiple Regression Linier), yang dimodifikasi dari
persamaan fungsi Cobb-Douglas. Setelah diuraikan model konseptualnya dengan
menggunakan model fungsi Cobb-Douglas kemudian ditransformasi kedalam model
linier logaritmatik.
Model persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Q = b
0
X
1
b1
X
2
b2
X
3
b3
X
4
b4
e
u
(3.1)
Kemudian ditransformasi kemodel linier logaritmatik menjadi :
LnQ = lnb
0
+ b
1
lnX
1
+ b
2
lnX
2
+ b
3
lnX
3
+ln b
4
X
4
+ u
(3.2)
Dimana :
Q = output Glycerine
b
0
= konstanta
X
1
= input modal
X
2
= input bahan baku
X
3
= input tenaga kerja
X
4
= input mesin
b1 = elastisitas input modal
b2 = elastisitas input bahan baku
b3 = elastisitas input tenaga kerja
b4 = elastisitas input jam mesin
u = error term
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
3.8. Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian mengenai ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi
klasik yang merupakan dasar dalam model regresi linier berganda. Hal ini
dilakukan sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis. Pengujian
asumsi klasik meliputi uji normalitas, multikolineritas, autokorelasi dan
heteroskedastisitas.
3.8.1 Uji Normalitas Data
Ghozali (2005) uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Cara untuk melihat normalitas residual adalah melalui analisis grafik
(Histogram dan Normal P-Plot) dan analisis statistik.
1. Analisis grafik, yaitu dengan melihat grafik Histogram dan grafik P-Plot yang
membandingkan distribusi komulatif dari distribusi normal, dasar pengambilan
keputusan :
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2. Analisis statistik, yaitu dengan melihat uji statistik Non-Parametrik
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
Kolmogorov-Smirnov (K-S). Apabila hasil atau nilai Kolmogorov-Smirnov
(K-S) dan nilai Asimp.sig(2-tailed) atau probabilitasnya diatas 0,05 (tingkat
probabilitas),maka data telah memenuhi asumsi normalitas.
3.8.2 Uji Multikolineritas
Uji multikolineritas dilakukan untuk melihat apakah ada variabel yang saling
berkorelasi pada variabel bebas (independent variable). Jika terjadi korelasi maka
terdapat masalah multikolineritas sehingga model regresi tidak dapat digunakan.
Ghozali (2005) pengujian ini dapat dilihat melalui :
1. Nilai Tolerance
Nilai tolerance, nilai outoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
Multokolineritas adalah nilai tolerance < 0,10.
2. Nilai Variance Inflation Factor (VIF), apabila :
a. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) > 10 maka terdapat
persoalan multikolineritas diantara variabel bebas.
b. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) < 10 maka tidak terdapat
persoalan multikolineritas diantara variabel bebas.
3.8.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu
pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan problema
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
autokorelasi. Ghozali (2005) autokorelasi muncul karena observasi yang muncul
secara berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.
Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi :
Tabel 3.1 Tabel Pengambilan keputusan ada tidaknya Autokorelasi
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0<d<dl
Tidak ada autokorelasi positif No Desicion dl d du
Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 dl < d <4
Tidak ada korelasi negatif No Desicion 4 du d dl
Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Tidak ditolak du < d <4 -du
Sumber : Ghozali (2005)
Keterangan :
d = Durbin Watson hitung
dl = Durbin Watson Lower
du = durbin Watson Upper
Jika nilai d
hitung
berada diantara interval nilai du dan 4 du maka tidak
terdapat autokorelasi, sebaliknya jika nilai d
hitung
berada diluar interval nilai du
dan 4 du maka terdapat penyimpangan dari asumsi ini.
Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi yaitu
dengan melihat uji Durbin-Watson (DW test), hipotesis yang akan diuji :
H
0
: tidak ada autokorelasi (r = 0)
H
a
: ada autokorelasi (r 0)
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
3.8.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan kepengamatan yang
lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika varians berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Santoso (2002), untuk mendeksi apakah ada atau tidaknya gejala
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menganalisis penyebaran titik yang
terdapat pada scaterplot yang dihasilkan dari pengolahan data SPSS dengan dasar
pengambilan keputusan sebagai berikut :
Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk suatu pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka telah
terjadi heteroskedastisitas. Jika ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar
diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
3.9 Pengujian Hipotesis
Data diolah dengan menggunakan aplikasi sofware pengolahan data Statistical
Package for social Science (SPSS) versi 15.0 dan pengujian hipotesis menggunakan
regresi linier berganda, dimana akan terlihat pengaruh secara simultan maupun secara
parsial dengan analisis sebagai berikut :Untuk membuktikan hipotesis maka diguna-
kan alat uji sebagai berikut :
3.9.1 Uji Serempak (Uji F)
Uji serempak (uji F), dengan maksud menguji apakah secara simultan
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
variabel bebas berpengaruh terhadap variabel tidak bebas, dengan tingkat keyakinan
95 % (=0,05).
H
0
: b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0 ; (Faktor produksi Modal, bahan baku, tenaga kerja,
dan mesin berpengaruh signifikan terhadap produksi glycerine PT.Flora Sawita
Chemindo Medan).
H
1
: Paling sedikit ada satu b
i
0 ; (Faktor produksi modal, bahan baku, tenaga
kerja dan mesin berpengaruh signifikan terhadap produksi glycerine PT.Flora
Sawita Chemindo Medan.
Menghitung F-hitung dengan menggunakan rumus (Sugiyono, 2002) :
( ) 1 k / 1
/
2
2
=
n R
k R
Fh
dimana : R
2
= koefesien determinasi
n = jumlah sampel
k = jumlah variabel bebas
Dengan kriteria tersebut, diperoleh nilai F
hitung
yang dibandingkan dengan
F
tabel
dengan tingkat resiko (level of significant) dalam hal ini 0,05 dan degree of
freedom = n-k-1.
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
3.9.2 Uji Parsial (uji t)
Uji parsial (uji t) untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel bebas
terhadap variabel tidak bebas dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan,
dengan tingkat keyakinan 95 % ( = 0,05).
H
0
: b
i
= 0 ; (Faktor produksi modal, bahan baku, tenaga kerja dan mesin tidak
berpengaruh secara parsial terhadap produksi glycerine PT.Flora Sawita
Chemindo Medan.
H
1
: b
i
0; (Faktor produksi modal, bahan baku, tenaga kerja dan mesin berpenga-
ruh secara parsial terhadap produksi glycerine pada PT.Flora Sawita Chemindo
Medan.
Menghitung t-hitung dengan menggunakan rumus :
i
i
hit
sb
b
t =
dimana : b
i
= koefesien regresi masing-masing variabel
Sb
i
= standar error masing-masing variabel
Dari perhitungan tersebut akan diperoleh nilai t
hitung
yang kemudian
dibandingkan dengan t
tabel
pada tingkat keyakinan 95%.
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
3.9.3 Uji Koefesien Determinasi (R
2
)
Uji koefisien determinasi (R
2
), melihat berapa proporsi variasi dari variabel
bebas secara bersama-sama dalam mempengaruhi variabel tidak bebas, dengan
formula (Gujarati, oleh Sumarno Zain, 1995 : 207) sebagai berikut :
Y
R
Jk
Jk
R =
2
Dimana : JK
R
= jumlah kuadrat regresi (explained sum of squares)
JK
Y
= jumlah total kuadrat (total sum of squares)
Dalam hasil output SPSS maka yang menjadi patokan adalah Adjusted R
squared.
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum PT.Flora Sawita Chemindo
PT.Flora Sawita Chemindo merupakan pabrik oleokimia yang didirikan pada
tahun 1995 oleh dua penghasil minyak kelapa sawit di Indonesia, yaitu
PARASAWITA GROUP dan BUMI FLORA. Kedua perusahaan tersebut memiliki
perkebunan kelapa sawit yang luas, terdapat dibeberapa daerah di Propinsi Sumatera
Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam dengan kapasitas produksi 18 juta ton per
tahun.
Mengingat persediaan bahan baku yang selalu melimpah maka gabungan
kedua perusahaan ini memutuskan untuk meningkatkan kegunaan kelapa sawit
menjadi produk yang bernilai tinggi. Produk yang bernilai tinggi tersebut antara lain
Fatty Acid dan Glycerine. Pengolahan minyak kelapa sawit menjadi produk yang
bernilai tinggi tersebut diolah dengan menggunakan teknologi canggih yang berasal
dari Jerman.
Minyak Fatty Acid dan Glycerine dapat diterima diberbagai belahan dunia dan
keuntungannya dapat diperoleh dalam jangka panjang. Secara keseluruhan produk ini
merupakan suatu produk ramah lingkungan. Limbah hasil pengolahan PT.Flora
Sawita Chemindo didaur ulang sebelum dibuang kesaluran yang telah disediakan
sehingga tidak mencemari lingkunga sekitarnya.
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
Dalam rangka penanganan limbah ini selalu diadakan pemantauan atau
pengawasan 3 4 kali per tahun dan diadakan penelitian setiap hari oleh bagian
analisa produksi. Penanganan limbah yang dihasilkan oleh PT.Flora Sawita
Chemindo telah dengan standar yang ditetapkan oleh badan penelitian mengenai
dampak lingkungan (BAPEDAL/AMDAL) Kementrian Lingkungan Hidup,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia dengan SK Mentri Kesehatan RI
No.416/Menkes/PER/X/1990.
Lokasi pabrik dan pengolahan produk PT.Flora Sawita Chemindo dijalan
Medan-Lubuk Pakam Km.20, desa Tanjung baru, kecamatan Tanjung Morawa,
kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Lahan tempat berdirinya pabrik berukuran
265 x245 meter yang dibagi tiga bagian, yaitu lahan yang tertutup bangunan/material
kedap air yang digunakan untuk bangunan pabrik seperti Main Processing, Workshop
(Bengkel pemeliharaan), Utility (genset dan boiler), luasnya sekitar 864 meter
persegi. Bangunan lain seperti laboratorium, gudang (Warehouse), pengepakan,
mesjid (Al Hidayah), kantin dan lain-lain, serta sarana jalan sebagai lalulintas
pengangkutan dan saluran pembuangan limbah. Secara keseluruhan pabrik PT.Flora
Sawita Chemindo memiliki luas area 10 hektar.
Bidang usaha PT.Flora Sawita Chemindo adalah Industri kimia asal nabati,
yaitu mengelola bahan yang berasal dari CPO (Crude Palm Oil), PKO (Palm Kernel
Oil) dan bahan penolong lain berupa katalis yang berasal dari perusahaan lain. Bentuk
produk yang dihasilkan antara lain Fatty Acid (Asam lemak) berupa lilin yang
dirajang dan terdiri dari Short Chain yaitu Caplylic Acid (C
8
) dan Capric Acid (C
10
),
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
Long Chain yaitu Lauric Acid (C
12
), Myristic Acid (C
14
), Palmific/Stearic Acid
(C
16
/C
18
), Light Ends dan Glycerine yang berbentuk cairan.
Tabel 4.1 Aplikasi Fatty Acid dan Glycerine
Produk Deskripsi Aplikasi
0810 Caprylic-Capric
Acid
Ester, Parpum, Kosmetik
0899 Caprylic Acid Minyak pelumas, Surfactant
1099 Capric Acid Placyticizer, Emulsiors
1299 Lauric Acid99% Alkyd resins, Metalic Soap
1499 Myristic Acid Parmaceuticals, Textile, Chemical
intermediates
1850 TripplePressed
Stearic Acid
Soap, Candles, Crayons, Kosmetik
1840 TripplePressed
Stearic Acid
Lubricants, PVC stabilizers, Mono Glycerine
1802 Double Presed
Stearic Acid
Polishing agent, Parmaceuticair,
Methylstearstes, Buffing compound, Emulsifier
for food, Ethylene-bis-stearamid
1800 Rubber Grade
Stearic Acid
Material for rubber, Tyre compounding, etc
CNOFA Distilled Coconut
Fatty Acid
Soap
SPOFA Split Palm Oil
Fatty Acid
Greases
DPOFA Distilled Palm
Fatty Acid
Degrease compound
FLOTARIN Glycerine USP
99,5% min
Food, Tobacco, Toiletries Parmaceuticals,
Surface coatings, Kosmetik, Chemical
intermediaries
Sumber : PT.Flora Sawita Chemindo, 2007
Produk-produk yang dihasilkan perusahaan ini umumnya berorientasi ekspor.
teritorial pemasaran perusahaan diantaranya adalah negara-negara kawasan Asia
seperti Korea, Arab Saudi, China, Singapura, India, Bangladesh dan juga negara-
negara Eropa dan Amerika. Produk Fatty Acid yang dihasilkan sebelum memasuki
pasar dikemas dalam paket berukuran 25Kg/bag, 600Kg/bag dan juga dalam ukuran
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
isotank. Permintaan langganan tidak selalu sama sehingga jenis paket untuk itu
harus dibuat berbagai ukuran dan jenis paketnya. Sedangkan glycerine dikemas
dalam drum berukuran 185 Kg/drum dan kemasan ini juga disesuaikan dengan
permintaan pelanggan, apakah menggunakan drum atau langsung kedalam tangki
khusus pengangkutan glycerine.
4.1.2 Perkembangan Produksi Glycerine
4.1.2.1 Perkembangan Produksi GlycerinePT.Flora Sawita Chemindo
Tabel 4.2 Perkembangan Produksi Glycerine PT.Flora Sawita Chemindo
Periode 2001-2005
Tahun
(ton)
Bulan
2001 2002 2003 2004 2005
Januari 1.210,50 1001 1002 1003 1001.09
Pebruari 2.056 1226.46 2136 1385.06 1311.47
Maret 1999 2136 1825.37 1121.57 1160.07
April 1850 1825.37 1289.66 1637.4 1313.65
Mei 1825.37 1839.61 1389.32 1634.11 1393.93
Juni 1268.36 1833.67 1622.16 1985 1830.9
Juli 1822.59 1685 2300 2000 1500
Agustus 1384.74 2136 2200 2100 1400
September 2136 1825.37 1900 1800 2136
Oktober 1825.37 1400.25 1895 1781.3 2136
November 1011.07 1302.5 1600 2136 1825.37
Desember 1.002.42 1208.28 1400 1825.37 1500
Jumlah 19.393.43 19.420.01 20.560.25 20.409.31 18.509.48
Sumber : Laporan Produksi dan Persediaan PT.Flora Sawita Chemindo 2001 - 2005
Glycerine merupakan salah satu hasil produksi PT.Flora Sawita Chemindo,
dimana dari data yang diperoleh produksi glycerine periode 2001-2005 menunjukkan
ketidakstabilan jumlah glycerine yang dihasilkan. Perkembangan hasil produksi
dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
Dari Tabel 4.2 terlihat bahwa produksi glycerine pada tahun 2002
menurun sebesar 2,97%, tahun 2003 naik sebesar 9,16%, tahun 2004 juga
mengalami kenaikan sebesar 7,51%, tetapi tahun 2005 menurun kembali
sebesar 23,13%. Data ini menunjukkan bahwa pertumbuhan produksi glycerine
PT.Flora Sawita Chemindo tidak stabil, dimana pada tahun 2002 dan 2005
pertumbuhan produksi menurun dan tahun 2003 dan 2004 mengalami kenaikan.
Pertumbuhan yang naik turun ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain
kurangnya ketelitian dalam proses pengolahan, kurangnya perawatan mesin.
Produksi glycerine PT.Flora Sawita Chemindo tertinggi terjadi pada tahun
2004 yaitu sebesar 20.506.25 ton dan produksi glycerine terendah terjadi pada
tahun 2005 yaitu sebesar 18.509.48 ton.
4.1.2.2 Perkembangan Faktor Produksi PT.Flora Sawita Chemindo
Produksi glycerine PT.Flora Sawita Chemindo dipengaruhi oleh beberapa
faktor produksi diantaranya modal, tenaga kerja, bahan baku dan mesin.
Perkembangan faktor produksi selama kurun waktu 2001 sampai 2005 ini dapat
dilihat pada Tabel 1.1.
Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa 2002 sampai 2004 modal kerja mengalami
kenaikan yang cukup stabil dan tahun 2005 mengalami penurunan sebesar 22%, hal
ini disebabkan kurangnya permintaan glycerine, yang disebabkan naiknya harga
oleokimia. Untuk bahan baku tahun 2002 dan 2005 mengalami penurunan yang
disebabkan oleh naiknya harga CPO.
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
Tenaga kerja yang dimiliki PT.Flora Sawita Chemindo konstan dari tahun
ketahun. Perkembangan yang terjadi terlihat dari jumlah jam kerja tenaga kerja,
bukan dari jumlah tenaga kerja. Perusahaan mengambil kebijakan ini karena bahan
baku yang akan diolah setiap bulannya tidak stabil, dimana pada bulan-bulan tertentu
terjadi kenaikan yang sangat tinggi.
PT.Flora Sawita Chemindo memiliki jam kerja dengan 3 shift. Shift pertama
dimulai dari jam 00.00 12.00 Wib dan shift kedua produksi kembali berjalan dari
jam 08.00 16.00 Wib, shift ketiga dimulai dari jam 16.00 00.00 Wib.
Dari Tabel 1.1 terlihat bahwa kapasitas mesin terpakai rata-rata
pertahun sekitar 25 ton, jumlah ini sangat jauh dibawah kapasitas mesin
terpakai yaitu 24-34 ton/jam dan kapasitas mesin terpasang 44 ton/jam. Hal ini
dapat disebabkan oleh faktor umur mesin dan kurangnya perawatan dan kerja
sama tim dalam menangani terjadinya losses mesin. Faktor lain juga disebabkan
kurangnya sinkronisasi kapasitas terpasang setiap sistem.
4.2 Pengujian Asumsi Klasik
Syarat suatu model regresi linier berganda dikatakan baik jika model
tersebut terbebas dari asumsi klasik yang terdiri dari normalitas, autokorelasi,
multikolineritas dan heteroskedastisitas.
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
4.2.1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dalam penelitian ini hanya akan dideteksi melalui
analisa grafik yang dihasilkan melalui perhitungan regresi dengan perangkat lunak
SPSS versi 15.0.
Pengujian dengan menggunakan analisa grafik, berikut pola grafik hasil
pengolahan SPSS versi 15.0 dapat dilihat pada Gambar 4.1 dibawah ini :
Regression Standardized Residual
3 2 1 0 -1 -2 -3
F
r
e
q
u
e
n
c
y
20
15
10
5
0
Histogram
Dependent Variable: Ln(Y)
Mean =-1.18E-14
Std. Dev. =0.966
N =60
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
Observed Cum Prob
1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0
E
x
p
e
c
t
e
d
C
u
m
P
r
o
b
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Ln(Y)
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Gambar 4.2 Pola grafik Uji Normalitas
Untuk model regresi pada penelitian ini sudah memenuhi
asumsinormalitas hal ini dapat dilihat dari histogram yang tidak condong kekiri
maupun kekanan dan normal P-plot yang menggrafikkan titik-titik yang menyebar
disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal
model regresi layak dipakai untuk memprediksi faktor produksi terhadap
produksi oleokimia.
4.2.2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi diantara variabel bebas. Model regresi yang baik
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Hasil pengujian
multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3 Uji Multikolinieritas
Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
(Constant)
Ln(Modal)
.587 1.704
Ln(Bahan baku)
.273 3.659
Ln(Tenaga kerja)
.351 2.849
1
Ln(Mesin)
.401 1.579
a Dependent Variable: Ln Q
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Dari Tabel 4.3 menunjukkan variabel bebas yaitu variabel modal, tenaga
kerja, bahan baku dan mesin memiliki nilai Variance Inflation Faktor (VIF) lebih
kecil dari 5 dengan nilai Tolerance lebih kecil dari 1. Dengan demikian dapat
disimpulkan model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas
dalam masing-masing variabel bebas penelitian ini.
4.2.3. Uji Autokorelasi
Pengujian terhadap gejala autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin- Watson
test. Hasil perhitungan SPSS Versi 15.0 dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4 Uji Autokorelasi
Model R R Square Durbin-Watson
1 .985
a
.970 1.074
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh angka Durbin-Watson sebesar 1,074
dengan tingkat signifikan 0,05 dengan jumlah sampel N = 60 dan variabel bebas (k
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
= 4), maka dapat ditentukan Durbin-Watson tabel yaitu dengan d
L
sebesar 1,444 dan
d
u
sebesar 1,727. Nilai DW 1,074 lebih kecil dari batas atas (d
U
) 1,727 dan kurang
dari 4 - d
U
yaitu 2,273 maka keputusan yang diambil menerima H
0
, sehingga
dapat disimpulkan dalam model penelitian korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya)
masih dapat ditolerir atau penelitian ini tidak terjadi autokorelasi.
4.2.4. Uji Heteroskedasitas
Uji heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan
variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain atau
gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Standardized Delete
Residual nilai tersebut. Sehingga model juga terbebas dari heteroskedasitas hal ini
dapat dilihat pada scatterplot yang menggrafikkan titik data yang menyebar dan tidak
mengumpul membentuk suatu pola tertentu. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.3
sebagai berikut:
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
Regression Studentized Residual
2 1 0 -1 -2 -3
R
e
g
r
e
s
s
i
o
n
S
t
a
n
d
a
r
d
i
z
e
d
P
r
e
d
i
c
t
e
d
V
a
l
u
e
2
1
0
-1
-2
-3
Scatterplot
Dependent Variable: Ln(Y)
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Gambar 4.3 Uji Heteroskedasitas
4.3 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
Pengujian hipotesis dilakukan untuk melihat pengaruh secara serempak dan
parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian secara parsial masing-
masing variabel bebas dimasudkan untuk mengetahui apakah secara individual
variabel faktor produksi mempunyai pengaruh signifikan atau tidak terhadap
produksi oleokimia. Untuk uji parsial digunakan uji t dengan ketentuan apabila hasil
t
hitung
lebih besar dari t
tabel
maka keputusan yang diambil H
0
ditolak dan H
1
diterima,
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
dan sebaliknya. Sedangkan untuk pengujian serempak digunakan uji F dengan
ketentuan F
hitung
lebih besar dari F
tabel
keputusan yang diambil H
0
ditolak dan H
1
diterima, dan sebaliknya.
Berdasarkan hasil regresi dari data sekunder yang diolah dengan
menggunakan perangkat lunak SPSS versi 15.0, maka diperoleh persamaan regresi
linier berganda yang kemudian ditransformasikan ke dalam persamaan fungsi
produksi.
Tabel 4.5 Koefisien Regresi
Coefficients
a
Unstandardized
Coefficients
Standardidzed
Coeficients Sig.
Model B
Std.
Error Beta t
(Constant)
-.376 .486 -.772 .443
Ln(Mo dal)
.079 .033 .121 2.404 .020
Ln(Bahan baku)
.525 .078 .531 6.708 .000
Ln(Tenaga kerja)
.271 .065 .254 4.182 .000
1
Ln(Mesin)
.382 .158 .120 2.410 .019
a. Dependent Variabel : LNQ
Sumber : Hasil Penelitian , 2008 (Data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.5 di dapat persamaan regresi linier berganda sebagai
berikut:
Ln Q = -0,376 + 0,079 LnX
1
+ 0,525 LnX
2
+ 0,271 LnX
3
+ 0,382 LnX
4
dimana :
= Produksi Glycerine LnQ
1
Ln X = Modal (Ln K)
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
2
Ln X = Bahan Baku (Ln BB)
3
Ln X = Tenaga Kerja (Ln L)
4
Ln X = Mesin (Ln M)
4.3.1. Uji Serempak (Uji F)
Pengaruh variabel bebas (modal, tenaga kerja, bahan baku dan mesin) secara
serempak dapat dihitung dengan menggunakan uji F. Hasil pengujian dapat dilihat
pada Tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Uji F
Model
Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1 Regression
3.425 4 .856 451.196 .000(a)
Residual
.104 55 .002
Total
3.529 59
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Dari Tabel 4.6 diperoleh nilai F
hitung
sebesar 451,196 dengan tingkat
kepercayaan 95% ( = 0,05), dari tabel nilai kritis distribusi F dengan derajat
kebebasan pembilang = 4 dan derajat kebebasan penyebut = 55 diperoleh F
tabel
sebesar 2,57, karena F
hitung
lebih besar dari F
tabel
maka H
0
ditolak dan terima H
1
artinya secara bersama-sama (serempak) variabel modal, tenaga kerja, bahan baku
dan mesin berpengaruh signifikan terhadap produksi glycerine.
Hasil ini menunjukkan bahwa faktor input produksi yang terdiri dari modal,
tenaga kerja, bahan baku dan mesin berpengaruh nyata terhadap produksi
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
glycerine. Dengan kata lain bahwa tanpa adanya input produksi akan mengakibatkan
terhentinya proses produksi dan hasil produksi sama dengan nol.
4.3.2 Uji Parsial (Uji t)
Hasil uji pengaruh variabel modal, tenaga kerja, bahan baku dan mesin secara
parsial dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut :
Tabel 4.7 Hasil Uji Parsial (Uji t)
Unstandardized
Coefficients
Standardidzed
Coeficients Sig.
Model B
Std.
Error Beta t
(Constant)
-.376 .486 -.772 .443
Ln(Mo dal)
.079 .033 .121 2.404 .020
Ln(Bahan baku)
.525 .078 .531 6.708 .000
Ln(Tenaga kerja)
.271 .065 .254 4.182 .000
1
Ln(Mesin)
.382 .158 .120 2.410 .019
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
4.3.2.1. Pengaruh Modal Terhadap Produksi Glycerine
Dari Tabel 4.7 terlihat untuk variabel ln X
1
(modal) diperoleh nilai t
hitung
sebesar 2,404 dengan tingkat kepercayaan 95% (=0,05), derajat kebebasan (df =
55) dari tabel distribusi t student diperoleh t
tabel
sebesar 1,674 dan hasil signifikansi t
sebesar 0,020 juga menunjukan lebih kecil dari = 0,05. Sehingga diperoleh t
hitung
lebih besar dari t
tabel
dan sig. t lebih kecil 0,05 maka dapat dikatakan variabel modal
(ln X
1
) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produksi glycerine
Koefisien ln X
1
sebesar 0,079 sekaligus menunjukkan besarnya elastisitas
input modal terhadap produksi glycerine PT.Flora Sawita Chemindo Medan yang
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
artinya jika kenaikan modal setiap 1 (satu) persen dengan mengasumsikan input lain
(tenaga kerja, baha baku dan mesin) konstan, hanya akan meningkatkan produksi
sebesar 0,079 persen.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Sulistiawan (2001) yang menyatakan bahwa modal berpengaruh
terhadap upaya peningkatan efisiensi dalam usaha pengelolaan kelapa sawit.
4.3.2.2.Pengaruh Bahan Baku Terhadap Produksi Glycerine
Dari Tabel 4.7 terlihat untuk variabel ln X
2
(bahan baku) diperoleh
nilai t
hitung
sebesar 6,708 dengan tingkat kepercayaan 95 % ( = 0,05),
derajat kebebasan (df = 55) dari tabel distribusi t student diperoleh t
tabel
sebesar
1,674 dan hasil signifikansi t sebesar 0,000 juga menunjukkan lebih kecil
= 0,05. Sehingga diperoleh t
hitung
lebih besar dari t
tabel
dan sig. t lebih kecil 0,05
maka dapat dikatakan variabel bahan baku (ln X
2
) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap produksi glycerine.
Koefisien ln X
2
sebesar 0,525 sekaligus menunjukkan besarnya elastisitas
input bahan baku terhadap produksi glycerine PT.Flora Sawita Chemindo
Medan yang artinya jika kenaikan bahan baku setiap 1 (satu) persen dengan
mengasumsikan input lain (modal, tenaga kerja dan mesin) konstan hanya akan
meningkatkan produksi glycerine sebesar 0,525 persen.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Alisuddin (2002) yang menyatakan bahwa bahan baku berpengaruh terhadap
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
peningkatan produksi optimal dan RTS industri besar dan sedang di Nanggroe Aceh
Darussalam (NAD).
4.3.2.3.Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Produksi Glycerine
Dari Tabel 4.7 terlihat untuk variabel ln X
3
(tenaga kerja) diperoleh nilai t
hitung
sebesar 4,182 dengan tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05), derajat kebebasan (df =
55) dari tabel distribusi t student diperoleh t
tabel
sebesar 1,674 dan hasil signifikansi t
sebesar 0,000 ini menunjukan nilai sig. t lebih kecil dari = 0,05. Karena t
hitung
lebih
besar dari t
tabel
maka dapat dikatakan variabel tenaga kerja (ln X
3
) berpengaruh
signifikan terhadap produksi oleokimia. Signifikannya variabel tenaga kerja dapat
diartikan bahwa terdapat pengaruh jam kerja tenaga kerja terhadap produksi
glycerine.
Koefisien ln X
3
sebesar 0,271 sekaligus menunjukkan besarnya elastisitas
input tenaga kerja terhadap produksi oleokimia PT.Flora Sawita Chemindo Medan
yang artinya jika kenaikan setiap 1 (satu) persen jam kerja tenaga kerja dengan
mengasumsikan input lain konstan, hanya akan meningkatkan produksi glycerine
sebesar 0,271 persen.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Ruch, Fearon dan Witers (1992)
yang menyatakan bahwa produksi tidak akan dapat berjalan tanpa ada manusia atau
tenaga kerja. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Sulistiawan (2001) yang menyatakan bahwa tenaga kerja berpengaruh
terhadap upaya peningkatan efisiensi dalam pengelolaan kelapa sawit.
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
4.3.2.4.Pengaruh Mesin Terhadap Produksi Oleokimia
Dari Tabel 4.7 pengaruh variabel ln X
4
(mesin) diperoleh nilai t
hitung
sebesar
2,410 dengan tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05), derajat kebebasan (df = 55) dari
tabel distribusi t student diperoleh t
tabel
sebesar 1,674 dan hasil signifikansi t sebesar
0,019 ini menunjukkan nilai sig. t lebih kecil = 0,05, karena t
hitunng
lebih besar dari
t
tabel
maka dapat dikatakan variabel mesin (ln X
4
) berpengaruh signifikan terhadap
produksi glycerine.
Koefisien ln X
4
sebesar 0,382 sekaligus menunjukkan besarnya elastisitas
input mesin terhadap produksi oleokimia PT.Flora Sawita Chemindo Medan yang
artinya jika kenaikan 1 (satu) persen kapasitas mesin dengan mengasumsikan input
lain konstan, hanya akan meningkatkan produksi oleokimia sebesar 0,382 persen.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Harahap (2006) yang menyatakan bahwa mesin berpengaruh terhadap peningkatan
produksi CPO pada PT.Monopoli Raya.
Tabel 4.8 Koefisien Determinasi
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .985(a) .970 .968 .04356 1.074
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Dari Tabel 4.8 nilai koefisien determinasi (R
2
) sebesar 0,970 menunjukkan
bahwa 97% variasi modal, tenaga kerja, bahan baku dan mesin mampu
menjelaskan variasi produksi oleokimia sedangkan sisanya 3% dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak diteliti. Dengan kata lain masih ada beberapa input
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
produksi antara lain bahan penolong (zat kimia), manajerial, informasi dan
teknologi yang dapat menjelaskan variasi produksi oleokimia.
4.4. Variabel Dominan
Temuan empiris menunjukan bahwa bahan baku lebih dominan, hal ini dapat
dilihat dari nilai Unstandarized Coeffecients bahan baku (X
2
) 0,525 sedangkan nilai
Unstandarized Coefficients modal (X
1
) 0,079, nilai Unstandarized Coefficients tenaga
kerja (X
3
) 0,271 dan nilai Unstandarized Coefficients mesin (X
4
) 0,382. Dengan
demikian bahan baku menunjukkan pengaruh yang lebih besar terhadap upaya
peningkatan produksi glycerine pada PT.Flora Sawita Chemindo dibandingkan
modal, tenaga kerja dan mesin.
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Hasil uji serempak menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel faktor
produksi modal, tenaga kerja, bahan baku dan mesin yang digunakan dalam
produksi glycerine pada PT.Flora Sawita Chemindo Medan berpengaruh
signifikan terhadap produksi glycerine dan hasil uji parsial menunjukkan bahwa
variabel modal, bahan baku, tenaga kerja dan mesin juga berpengaruh signifikan
terhadap produksi oleokimia, artinya modal, bahan baku, tenaga kerja dan mesin
berarti penting terhadap peningkatan dan penurunan produksi glycerine PT.Flora
Sawita Chemindo Medan.
2. Dilihat dari penggunaan faktor produksi terhadap kegiatan produksi ternyata
faktor produksi yang paling dominan adalah bahan baku, artinya penggunaan
bahan baku lebih berpengaruh terhadap peningkatan produksi glycerine pada
PT.Flora Sawita Chemindo dibanding modal, tenaga kerja dan mesin.
5.2. Saran
Untuk peningkatan produksi glycerine PT.Flora Sawita Chemindo Medan
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
maka disarankan beberapa hal yang didasari dari hasil temuan pada penelitian ini,
sebagai berikut :
1. Apabila PT.Flora Sawita Chemindo menginginkan peningkatan produksi, maka
diperlukan penambahan modal, pengawasan kualitas bahan baku, peningkatan
keterampilan tenaga kerja serta penggunaan mesin dengan teknologi yang tepat
guna.
2. Oleh karena bahan baku merupakan faktor produksi yang paling dominan
mempengaruhi produksi oleokimia PT.Flora Sawita Chemindo Medan, maka
perusahaan harus memperhatikan kualitas bahan baku secara kontinuitas dan
konsistensi, sehingga jam kerja tenaga kerja dan kapasitas mesin, dapat terpakai
secara efektif .
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
DAFTAR PUSTAKA
Adisaputro, Gunawan, 2000, Anggaran Perusahaan, Edisi Ketiga, Penerbit BPFE,
Yogyakarta.
Arsyad, Lincolin, 1996, Ekonomi Manajerial, Edisi Ketiga, Penerbit Balai Pustaka,
Fakultas Ekonomi, Yogyakarta.
Brigham Eugene dan Joel F.Houston, 2001, Manajemen Keuangan , Terjemahan :
Dodo Suharto dan Herman Wibowo, Buku Pertama, Edisi Kedelapan,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Beatie R, Bruce dan Robert C Taylor, 1994, Ekonomi Produksi, UGM Press,
Yogyakarta
Daryanto, 1996, Dasar-dasar Teknik Mesin, Cetakan Ketiga, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Frank, Robert. H, 1997. Microeconomic and Behavior, Third Edition, The MacGraw-
Hill Companies, Inc, New York.
Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang.
Gujarati, Damodar, 2003, Ekonometrika Terapan. Alih bahasa : Sumarno Zain,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Gitosudarmo, Indriyo, 1998, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Edisi
Kedua, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Gasperz, Vincent, 1991, Ekonometrika Terapan 1, Tarsito, Bandung.
Husni, Lalu 2003, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Penerbit
PT.Grafindo Persada, Jakarta.
Husnan, Suad dan Pudjiastuti Enny, 2002, Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi
Ketiga, Penerbit Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.
Handoko, T.Hani, 1999, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Penerbit
BPFE, Yogyakarta.
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
Herjanto, Eddy, 2004, Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Kedua, Penerbit
Grasindo, Jakarta.
Joesran dan Fathorrozi, 2003, Teori Ekonomi Mikro. Edisi Pertama, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta.
Kaneko, Y. 1989, Industri Pengolahan : Analisis dan kebijakan Dalam Shinichi
Ichimura (editor), Pembangunan Ekonomi Indonesia. UI Press Jakarta.
Maher, Michael W and Edward B Dealin, 1996, Akutansi Biaya, Jilid I, Edisi
Keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Miller, R.L. dan Mainers, R.E. 1994, Teori Ekonomi Mikro Intermediate, Terjemahan
Haris Munandar, Penerbit PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Nopirin, 2000, Pengantar Ilmu ekonomi Makro dan Mikro, Edisi Pertama. Balai
Pustaka Fakultas Ekonomi, Yogyakarta.
Nazir, Mhd.1998, Metode Penelitian. Cetakan Ketiga, Penerbit Ghalia Indonesia,
Jakarta.
Putong, Iskandar, (2002), Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro. Edisi Kedua.
Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.
Prawirosentono, Suryadi, 2000, Manajemen Operasi Analisis dan Studi Kasus,
Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Pappas, James L dan Mark Hirschey, Alih bahasa 1995, Ekonomi Manajerial. Jilid I,
Edisi Keenam, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta.
Riyanto, Bambang, 1997, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat,
Cetakan Ketiga, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Russell, Roberta S and Bernaed W. Taylor, 1995, Production and Operation
Management : Focusing on Quality and Competitiveness, Prentice-Hall. Inc,
Englewood Cliffs, New Jersey.
Ruch, William A, Fearon and Witers, 1992, Fundamental of Productions/Operation
Management, West Publising Company, St. Paul, United State of America.
Schroeder, Roger G, 2004, Operations Management Contemporary Concepts and
Cases, Second Edition, Printed in Singapore.
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
Santoso, Singgih, 2004, Buku Latihan SPSS Statistik Non Parametrik, Cetakan
Keempat, Penerbit PT.Elex Media Komputido, Jakarta.
Soekartawi, 2002, Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian : Teori dan Aplikasi, Edisi
Kedua, Cetakan Keempat, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sunaryo, 2001, Ekonomi Manajerial, Aplikasi Teori Ekonomi Mikro, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Salvatore, Dominick, 2001, Managerial Econimics, Dalam Perekonomian Global,
Jilid I, Edisi Keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Schroeder, Roger G, 1999, Manajemen operasi : Pengambilan keputusan dalam
Fungsi Produksi, Alih bahasa Team Penerjemah Penerbit Erlangga, Edisi
Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sudarmo, Indriyo Gito, 1998, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi
Kedua, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Samoelson, Paul.A. 1992, Ekonomi, Edisi Keduabelas, Penerbit PT.Gelora Aksara
Pratama, Jakarta.
Todaro, Michael, P, 1999, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Edisi Keenam,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Bukan Buku :
Aliasuddin, 2002, Produksi Optimal dan RTS Industri Besar dan Sedang di NAD.
Jurnal Riset ekonomi dan manajemen, Vol.2. No. 2, Penerbit ISEI Cabang
Surabaya.
Lains, Alfians 1990, Elastisitas Fungsi Produksi Pada industri Semen di Indonesia,
Jurnal Ekonomi dan Keuangan Indonesia, Vol.38, No.3, 1990.
Uun Novalia, 2006, Pengaruh Faktor Produksi modal, tenaga kerja, bahan baku dan
mesin terhadap volume produksi CPO PT.Monopoli Raya.Tesis (tidak
dipublikasikan), Universitas Sumatera Utara.
Internet :
Asnawi, Robert, 2002, Analisis Fungsi Produksi Usahatani Ubikayu dan Industri
Tepung Tapioka Rakyat di Provinsi Lampung, Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Lampung, www.google.com, diakses tanggal 14 Juni 2007.
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008
Sahara, Dewi , Yusuf dan Sahardi, 2004, Pengaruh Faktor Produksi Pada Usahatani
lada di Sulawesi Tenggara (Kasus Integrasi Lada-Ternak di Kec. Landano,
Kab. Kendari), Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Vol.7, No.2, pp.139-145, diakses tanggal 14 Juni 2007.
Sulistiawan, Ady, 2001, Upaya Peningkatan Efisiensi dalam Usaha Pengolahan
Kelapa Sawit, Tesis, www.digilib.its.ac.id (Astra Agro Lestari Verbatim
copying , tidak dipublikasikan).
Tawe, Amiruddin, 2004, Analisis Faktor-faktor Produksi untuk meningkatkan
Produksi Gula di Sulawesi Selatan, Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Sosial Edisi
2004. www.malang.ac.id, diakses tanggal 10 Juli 2007.