Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ICHWANSYAH

NID : 7292070-A
UNIT : TRAGI GLUGUR UPT MEDAN
SE1 ANGKATAN I















RESUME
KOMUNIKASI EFEKTIF

Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam tugas sehari-hari, dimana tujuan dari
berkomunikasi mendapatkan titik pengertian bersama dan untuk mencapai titik pengertian
bersama diperlukan upaya dikarenakan komunikasi bersifat kontinyu, dinamis, komplek serta
berubah-ubah.
Komunikasi dapat difahami sebagai seni mentransmisi informasi, ide, dan sikap dari satu orang
kepada orang lain karena komunikasi dapat berupa kegiatan pengalihan lambang yang
difahami bersama oleh orang yang terlibat berkomunikasi. Tujuan berkomunikasi berhubungan
dan mempengaruhi perilaku serta mempelajari atau mengajarkan sesuatu kepada orang lain,
menyelesaikan masalah, mencapai sebuah tujuan, juga menstimulasi diri sendiri(komunikasi
intra personal).

Komunikasi interpersonal efektif untuk berfikir, merasa dan mengubah prilaku, menyelesaikan
suatu masalah yang diharapkan oleh komunikator kepada komunikan tetapi juga dapat
menimbulkan masalah baru karena pesan yang disampaikan dapat saja menghambat sebuah
hubungan.

Komunikasi yang efektif didasari sikap dewasa, emphati ber-etika, memiliki kerangka
pengalaman, pemikiran yang luas dan tercapainya pengertian bersama yang berdampak
terjadinya perubahan sikap, perilaku dan niat untuk melakukan sesuatu serta tambahan
pengetahuan dan ke-sadar-an.
Dengan mengetahui etika berkomunikasi seseorang akan mempertimbangkan baik buruk atas
tindakan berkomunikasi, bagaimana ucapan dan bahasa tubuh yang seirama, realistic, bersikap
dewasa. Berinisiatif membuka dialog juga merupakan etika dalam komunikasi dengan demikian
manusia dapat meningkatkan komunikasi ke tingkat yang lebih baik, sebab awal komunikasi
dari ketidaktahuan antara diri sendiri dan orang lain dan ditingkatkan ketingkat yang terbuka,
hal lainnya adalah percaya diri dimana perlunya diketahui percaya diri bukan hanya dari
tingginya tingkat IQ seseorang juga didukung tingkat emosi serta spiritual quotient.

Ucapan dan bahasa tubuh yang selaras merupakan dua jenis komunikasi yaitu komunikasi
verbal dan komunikasi non-verbal. Dalam komunikasi verbal yang perlu diperhatikan adalah
intonasi, kecepatan berbicara, perbendaharaan kata sedang untuk komunikasi non-verbal yang
menjadi perhatian ialah kontak mata, ekspresi wajah, sentuhan dan isyarat.
Komunikasi non-verbal bersifat melengkapi komunikasi verbal, memberi penekanan, bahkan
menggantikan komunikasi verbal, bilamana terjadi ketidak selarasan antara komunikasi verbal
dan non-verbal berakibat kontradiksi dalam berkomunikasi.

Dua hal pokok komunikasi verbal yaitu berbicara dan mendengarkan, agar efektif keduanya
harus dilakukan dengan cara respek, empati, jelas dan bahasa yang sederhana.

Mendengar dan mendengarkan bukan sikap yang sama, mendengarkan bukan hanya
menangkap suara tapi memerlukan interpretasi secara psikologis. Yang menjadi hambatan
dalam mendengarkan adalah ketidak senangan kepada komunikator, perasaan tidak sabar,
tidak focus dikarenakan memikirkan hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan konunikasi
yang sedang berlangsung.

Analisa Transaksional dibutuhkan dalam berkomunikasi untuk menganalisa transaksi atau
interaksi antara individu guna efektifnya komunikasi dengan mengerti ego state individu. Ego
state yang sinkron bukan berarti antara individu yang melakukan komunikasi harus
menggunakan tingkatan ego state yang sama, bisa jadi dalam beberapa kasus ego state anak-
anak digunakan orang tua dalam berkomunikasi untuk menghasilkan komunikasi yang efektif,
disinilah letaknya seni berkomunikasi.

Anda mungkin juga menyukai