Anda di halaman 1dari 2

Nilai Ekonomis Waktu

Dalam menjalani kehidupan, finansial tidak akan lepas dari kebutuhan sehari hari. Uang
memang bukan segalanya, akan tetapi segala galanya membutuhkan biaya. Untuk memenuhi
kebutuhan sehari hari manusia harus bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan pokok
maupun sekundernya, karena bgaimanapun setiap orang membutuhkan konsumsi tambahan
seperti hiburan, rekreasi, dan sebagainya dalam hidup.
Akan tetapi uang yang diharapkan tidak dapat bisa berkembang sendiri, oleh karenanya butuh
usaha untuk memperolehnya. Uang juga tidak bisa diperjual belikan, karena bagaimanapun
uang adalah alat yang merefleksikan nilai suatu barang (medium of change).
Dalam islam dikenal economic value of time, yang dimana waktu memiliki nilai mahal jika
dapat digunakan dengan baik. Dari dasar konsep inilah yang memunculkan nisbah dalam
dunia perbankan syariah.
Pada umumnya, bunga yang dikenakan pada nasabah menggunakan teori yang mengatakan
bahwa a dollar received today is worth more than dollar received tomorrow. Uang yang
diterima hari ini lebih baik daripada uang yang diterima esok hari. Teori ini menimbulkan
polemik bagi yang meminjam uang, karena diasumsikan uang yang dipinjamkan akan
beranak atas kompensasi uang yang tertunda untuk diinvestasikan. Hal inilah yang suatu
saat akan menimbulkan bubble economic yang suatu saat akan pecah dan menimbulkan
masalah keuangan yang semakin sistemik.
Rumus yang diambil dalam mengeluarkan bunga didapat dari ilmu biologi yang
menerangkan pertumbuhan sel:
Pb= Po (1+g) t
Perumbuhan sel ada waktu awal akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Teori ini
menghasilkan sistem bunga dengan rumus:
FV= PV (1+r) t
Nilai uang dimasa depan sama dengan nilai saat ini dikalikan dengan tempo waktu yang
disepakati.
Oleh karenanya uang yang dipinjami dapat bertambah seiring berjalannya waktu, bukan
karena hasil usaha. Salah satu dampak teori ini dapat menimbulkan pihak yang meminjami
uang malas bekerja untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Seperti yang dikatakan dalam Al-Quran surat Al-Ashr: 1-3 yang artinya Demi masa.
Sesungguhnya manusia benar-benar berada pada kerugian. Kecuali orang-orang yang
beramal saleh dan saling menasehati pada kebenaran dan kesabaran.
Ayat ini mengindikasikan bahwa Islam sangat menghargai waktu untuk dimanfaatkan.
Wallahu alam.
(PKES Team)

Anda mungkin juga menyukai