Situasi ideal membangun e-Government di berbagai institusi dan lembaga pemerintahan dalam sebuah negara apabila pemerintah yang bersangkutan telah berhasil menyusun sebuah master plan atau cetak biru (blueprint) perencanaan, pembangunan, dan pengembangan e-Government di negara yang bersangkutan. Untuk negara maju, hal ini tidak menjadi masalah besar karena biasanya infrastruktur maupun superstrukturnya telah merata di seluruh wilayah negara disamping cukupnya pengetahuan para birokrat di masing-masing departemennya. Namun untuk negara miskin dan berkembang, diperlukan suatu koordinasi yang baik agar inisiatif pengembangan e- Government di masing-masing lembaga pemerintahan, yang cenderung berjalan sendiri-sendiri karena kebutuhannya masing-masing yang beragam, dapat benar-benar berkonvergensi menuju visi yang dicita-citakan.
Salah satu cara berkoordinasi yang umum dipergunakan adalah dengan mendirikan sebuah lembaga atau kantor yang memiliki fungsi dan tanggung jawab untuk menjamin agar pengembangan beragam inisiatif e-Government tersebut benar-benar saling mendukung dan menuju pada sebuah sistem e-Government yang holistik di kemudian hari. Contohnya adalah pemerintah Australia yang mendirikan sebuah lembaga yang diberi nama National Office for the Information Economy Roles (NOIER) di ibukota negaranya, Canberra. Secara strategis, lembaga ini memiliki 5 (lima) peranan penting dalam rangka koordinasi proyek-proyek e-Government yang ada di pemerintahan.
Sumber: Australia National Office for the Information Economy
Framework and Strategic Directions Fungsi utama pertama dari NOIER dan yang terpenting adalah menentukan arah pengembangan e-Government di Australia, terutama yang berhubungan dengan penentuan visi dan misi yang sejalan dengan strategi pembangunan negara. Berdasarkan visi dan misi tersebut, NOIER kemudian menentukan strategi yang dipergunakan untuk menuju ke arah cita-cita tersebut yang dilengkapi dengan kerangka konseptual yang dapat dengan mudah dipahami oleh seluruh institusi pemerintahan. Dengan adanya strategi dan kerangka konseptual yang diperkenalkan oleh NOIER ini, maka setiap institusi dan lembaga pemerintahan di seluruh negara bagian dapat dengan leluasa membangun e-Government-nya masing-masing tanpa harus takut sistem yang dikembangkan sendiri-sendiri tersebut tidak sejalan dengan strategi nasional pemerintah Australia (bahkan dijamin akan saling mendukung). Selain strategi dan kerangka yang dimiliki, keberadaan cetak biru (blue print) atau master plan pengembangan e-Government sangat membantu terciptanya sebuah sistem yang holistik (menyeluruh) dan konvergen (menuju pada suatu arah tujuan yang sama).
Facilitate Agency Activities Fungsi berikutnya dari NOIER adalah menjadi sebuah lembaga fasilitasi yang memberikan konsultasi bagi institusi-institusi pemerintah lain yang berniat mengembangkan atau dalam proses mengimplementasikan e- Government. Hal ini diperlukan oleh berbagai institusi pemerintahan karena berbicara e-Government tidak berarti hanya berbicara mengenai hal-hal strategis semata, namun di dalam pelaksanaannya sering kali dijumpai isu-isu teknis yang harus dicari pemecahannya atau dibicarakan dengan pihak lain. Misalnya adalah masalah standarisasi format data, jenis aplikasi, spesikifasi teknologi yang dipergunakan, dan lain sebagainya. Intinya adalah NOIER 2 memberikan konsultasi kepada setiap institusi yang memiliki permasalahan dalam menerapkan e-Government, agar selain problem tersebut terpecahkan, pembangunan aplikasi e-Government terkait berada di dalam jalur yang benar (sesuai dengan rencana kerja nasional yang dituangkan pada master plan).
Coordination and Collaboration Karena kebanyakan proyek e-Government pada dasarnya memerlukan kerjasama antar sektor (lintas sektoral), maka sering kali dibutuhkan koordinasi yang efektif agar proses pengintegrasian yang terjadi ini dapat berjalan dengan baik. Sering kali secara politik sangat sulit untuk menentukan siapa yang berhak menjadi pemimpin dalam setiap proyek e-Government yang melibatkan beberapa departemen atau divisi pemerintahan. Sehubungan dengan hal ini, NOIER menawarkan diri sebagai koordinator yang memimpin konsorsium lembaga-lembaga pemerintahan yang saling berkolaborasi ini. Fungsinya utamanya adalah menjaga agar terjadi komunikasi yang efektif dan kondusif antara lembaga-lembaga pemerintah yang saling bekerja sama dalam membangun sebuah proyek e-Government agar tidak terjadi kesalahpahaman atau hal-hal lain yang dapat menghambat aktivitas pembangunan yang ada.
Monitor and Assess Progress Fungsi berikut dari NOIER adalah melakukan monitoring atau pemantauan terhadap kemajuan masing-masing proyek e-Government yang ada di dalam portofolio master plan. Yang dilakukan di sini pada dasarnya adalah sama dengan pemantauan proses kemajuan sebagaimana layaknya proyek-proyek pembangunan pada umumnya. Ada tiga hal yang biasanya dipantau di sini, yaitu: kualitas, waktu, dan biaya. Sejauh kualitas, waktu, dan biaya yang telah dialokasikan sesuai dengan perencanaan (on the right track), maka NOIER tidak perlu mengambil langkah apa-apa. Namun jika terjadi hambatan terutama yang menyangkut ketiga komponen di atas, maka NOIER bertugas untuk membantu lembaga yang bersangkutan memecahkan masalah yang dihadapi.
Best Practice Peranan terakhir yang perlu dimiliki oleh NOIER adalah secara kontinyu selalu mempelajari berbagai perkembangan e-Government yang ada di dunia (benchmarking) untuk dapat memilih dan menerapkan yang terbaik (best practice) di negara Australia. Fungsi riset dan pengembangan yang dimiliki oleh NOIER ini sangatlah penting dan strategis, terutama dalam era globalisasi, dengan pertimbangan agar Australia sebagai sebuah negara dapat memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan negara-negara besar lainnya di dunia, melalui implementasi e-Government yang tercanggih.