1 KELOMPOK I Julianti Mamangkey Abu bakar Arwina Vergina Ahmad Anyong said Rudi Abas Wahyuni Sri Handayani Rasyid Ridha Hi. Adam Muhammad Bilal Armansyah
2 Skenario I Tn S, 34 thn, datang berobat ke Poli Mata dengan keluhan mata kanan saya seperti berkabut dan buram, pandangan saya menyempit, dan seperti corong, dan saya merasa sakit kepala Pandangan kabur/buram yang dikeluhkan pasien berada di daerah sentra visual. Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan: TIO OD: 22 mm Hg, TIO OS: 14 mmHg, Visus: OS 20/50, OD 20/150, TD: 150/90 mmHg, HR: 70, RR: 18. Dari hasil wawancara diketahui bahwa pasien mempunyai riwayat keluarga dengan HPT dan DM, klien juga pernah dirawat di RS dengan Hipertensi. Klien mengatakan khawatir kalau penglihatannya tidak bisa kembali normal lagi atau menjadi semakin parah sampai tidak bisa melihat. Saat ini klien masih rutin menkonsumsi obat abat anti hipertensi. 3 Anatomi Mata 4 1. Tuliskan gejala gejala yang dialami oleh Tn. S! Mata kanan seperti berkabut dan buram di daerah sentra visual Pandangan menyempit dan seperti corong Sakit kepala TIO OD : 22 mmHg TIO OS : 14 mmHg Visus OS : 20/50 OD : 20/150 Riwayat keluarga Hipertensi dan DM Mengkonsumsi obat-oabat Hipertensi 5 2. Patomekanisme 6 3. Apakah penyebab masalah yang dialami oleh Tn. S? Penyebab masalah yang dialami Tn. S adalah karena Hipertensi yang diakibatkan arteriosklerosis menimbulkan TIO meningkat. 7 4. Jelaskan pemeriksaan diagnostik sesuai dengan kasus Tn. S Oftalmoskop: untuk mengkaji kerusakan saraf optikus Uji ketajaman penglihatan dengan kartu snellen Fotografi Fundus untuk melihat nervus optikus dan struktur mata bagian posterior. Tonometri : untuk mengukur TIO Perimetri : untuk mengukur luas lapang pandang Riwayat okuler dan medis
8 5. Penatalaksanaan pada Tn. S 9 Diagnosa yang mungkin pada Tn. S Gangguan persepsi sensori visual Ansietas Nyeri 10 1 2 3 11 Gangguan Persepsi Sensori Visual Tujuan : Klien melaporkan kemampuan yang lebih baik untuk proses rangsang penglihatan dan mengkomunikasikan perubahan visual. Kriteria Hasil : Klien midentifikasi faktor2 yg mpengaruhi fungsi penglihatan. Klien mengidentifikasi dan menunjukkan pola-pola alternatif untuk meningkatkan penerimaan rangsang penglihatan 12 Ansietas Tujuan : Tidak terjadi kecemasan Kriteria Hasil: Klien mungkpkan kecemasan berkurang atau hilang Klien berpartisipasi dalam kegiatan pengobatan 13 Nyeri Tujuan : Nyeri berkurang, hilang atau terkontrol. Kriteria Hasil: Klien dapat mengidentifikasi penyebab nyeri Klien menyebutkan faktor-faktor yang dapat meningkatkan nyeri Klien mampu melakukan tindakan untuk mengurangi nyeri. 14 15 Gangguan Persepsi Sensori Visual Intervensinya: Kaji ketajaman penglihatan klien Rasional: Mengidentifikasi kemampuan visual klien Dekati klien dari sisi yang sehat Rasional: Memberikan rangsangan sensori, mengurangi rasa isolasi/terasing. Identifikasi alternatif untuk optimalisasi sumber rangsangan Rasional: Memberikan keakuratan penglihatan dan perawatannya. Sesuaikan lingkungan untuk optimalisasi penglihatan Rasional: meningkatkan kemampuan persepsi sensori. 16 Ansietas Intervensinya: Kaji derajat kecemasan Rasional: Umumnya faktor yang menyebabkan kecemasan adalah kurangya pengetahuan dan ancaman aktual terhadap diri. Pada klien glaukoma, rasa nyeri dan penurunan lapang pandang menimbulkan ketakutan utama. Orientasikan tentang penyakit yang dialami klien Rasional: meningkatkan pemahaman klien akan penyakit. Berikan kesempatan pada klien untuk bertanya pada penyakitnya. Rasional: menimbulkan rasa aman dan perhatian bagi klien. Beri dukungan psikologis. Rasional: dukungan psikologis dapat berupa penguatan tentang kondisi klien, peran serta aktif klien dalam perawatan maupun morientasikan bagaimana kondisi penyakit yang sama menimpa klien yang lain. 17 Nyeri Intervensinya: Kaji derajat nyeri Rasional: Nyeri glaukoma umumnya sangat parah terutama pada glaukoma sudut tertutup. Terangkan penyebab nyeri dan faktor/tindakan yang dapat memicu nyeri. Rasional: Penyebab munculnya nyeri adalah peningkatan TIO, yang dapat dipicu oleh mngejan, batuk, mengangkat benda- benda berat, merokok, kopi, the, gerakan kepala tiba-tiba, menunduk atau kepala lebih rendah dari pinggang, & tidur pada sisi yang sakit. 18 Cont,,,,, Intervensi : Ajarkan tindakan distraksi dan relaksasi pada klien Rasional: Untuk menurunkan sensasi nyeri dan memblokir sensasi nyeri menuju otak. Teknik ini umumnya efektif saat nyeri tidak sangat mengganggu klien. Kolaborasi pemberian analgetik. Rasional: Analgetik berfungsi untuk meningkatkan ambang nyeri. Biasanya analgetik yang diberikan adalah kelompok narkotik/sedatif. 19 20