Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan dan keselamatan kerja (K-3) merupakan masalah penting dalam
setiap proses operasional di tempat kerja. Dengan berkembangnya industrialisasi di
Indonesia maka sejak awal disadari tentang kemungkinan timbulnya dampak, baik
terhadap tenaga kerja maupun pada masyarakat di lingkungan sekitarnya. Faktor-
aktor penyebab penyakit akibat kerja dapat digolongkan menjadi golongan isik,
kimia, ineksi, isiologis dan mental psikologis (!ukar, "##3).
$mumnya, sekitar %"# juta orang diperkirakan telah mengalami gangguan
pendengaran. Di &merika !erikat pada tahun %''#, sekitar 3# juta orang terpapar
dengan tingkat kebisingan di atas () d* setiap hari kerjanya, dibandingkan dengan
lebih dari sembilan juta orang pada tahun %'(%, sebagian besar dari mereka bekerja
di produksi dan industri manuaktur. Di +erman dan negara-negara maju lainnya,
sebanyak , dari ) juta pekerja, yang merupakan %"-%)- dari semua orang yang
dipekerjakan, dihadapkan pada tingkat kebisingan () d*, mengakibatkan lebih dari
"#- dari pekerja tersebut mengalami gangguan pendengaran (WHO, "##%).
*erdasarkan !ur.ey Kesehatan Indera /endengaran yang dilaksanakan ke
delapan pro.insi di Indonesia pada tahun %''3-%''0 diperoleh pre.alensi morbiditas
telinga hidung tenggorokan (121) sebanyak 3(,0 persen, morbiditas gangguan
telinga %(,) persen, gangguan pendengaran %0,( persen dan ketulian #,, persen
(Indra, "##,).
%
Kebisingan yang menyebabkan gangguan pendengaran (Noise induced hearing
loss) adalah gangguan pendengaran permanen akibat kontak yang terlalu lama
dengan tingkat kebisingan yang tinggi. /aparan kebisingan yang berlebihan adalah
penyebab paling umum gangguan pendengaran (American hearing Research
Foundation, "##().
Kurang pendengaran akibat bising terjadi se3ara perlahan, dalam waktu
hitungan bulan sampai tahun. 2al ini sering tidak disadari oleh penderitanya,
sehingga pada saat penderita mulai mengeluh kurang pendengaran, biasanya sudah
dalam stadium yang tidak dapat disembuhkan (irreversible). Kondisi seperti ini akan
menyebabkan menurunnya derajat kesehatan masyarakat pekerja yang akhirnya
mempengaruhi produkti.itas tenaga kerja.
1empat- tempat seperti bengkel, tukang las, tempat hiburan, biasanya memiliki
intensitas kebisingan yang lebih tinggi yang kadang kala tanpa disadari,
menyebabkan gangguan pendengaran bagi para pekerja yang mengabaikan
penggunaan alat pelindung telinga atau orang-orang sekitar dengan pemaparan yang
lama.
Disadari, masih banyak pekerja yang belum mengerti tentang pengaruh
kebisingan terhadap pendengaran, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang kebisingan yang menyebabkan gangguan pendengaran. 4leh
karena itu peneliti memilih penelitian dengan judul, 5/engaruh kebisingan terhadap
status pendengaran5.
"
1.2 Rumusan Masalah
*edasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka
permasalahan penelitian yang dapat ditarik adalah 6
%. &pakah ada perbedaan tajam pendengaran orang yang terpajan kebisingan
dengan tidak terpajan kebisingan7
". &dakah hubungan antara tingkat kebisingan, lama pajanan kebisingan, dan
durasi kebisingan terhadap tajam pendengaran7
1.3 Tujuan an Man!aat Penel"t"an
1.3.1 Tujuan Umum
$ntuk mengetahui /engaruh kebisingan terhadap status pendengaran.
1.3.2 Tujuan #husus
%. 8enentukan perbedaan tajam pendengaran orang yang terpajan kebisingan
dengan tidak terpajan kebisingan.
". 8engetahui hubungan antara penurunan tajam pendengaran terhadap tingkat
kebisingan, lama terpajan, dan durasi kebisingan.
1.3.3 Man!aat Penel"t"an
%. 2asil penelitian ini bermanaat sebagai masukan dalam upaya meningkatkan
kesehatan dan keselamatan kerja, terutama masalah gangguan pendengaran
akibat kebisingan khususnya di daerah *anda &3eh.
3
". 2asil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan kesehatan
masyarakat, khususnya di bidang kesehatan dan keselamatan kerja.
1.$ H"%&tes"s
1.$.1 H"%&tes"s N&l 'H& (
1erdapat hubungan antara kebisingan dengan status pendengaran.
1.$.2 H"%&tes"s Alternat"! 'Ha (
1idak terdapat hubungan antara kebisingan dengan status pendengaran.
,
BAB II
TIN)AUAN PU*TA#A
2.1 *tatus Penengaran
2.1.1 Anat&m" Tel"nga an Mekan"sme Menengar
1elinga terdiri dari 3 bagian utama, yaitu 6
a. 1elinga bagian luar
1erdiri dari daun telinga dan liang telinga (auditory canal), dibatasi oleh
membran timpani. 1elinga bagian luar berungsi sebagai mikroon yaitu
menampung gelombang suara dan menyebabbkan membran timpani bergeser.
!emakin tinggi rekuensi getaran 3epat pula membran tersebut bergetar begitu
juga pula sebaliknya.
b. 1elinga bagian tengah
1erdiri dari yaitu 3 tulang ke3il (tulang pendengaran yang halus). 8artil
landasan-sanggurdi yang berungsi memperbesar getaran dari membran timpani
dan meneruskan getaran yang telah diperbesar ke oval window yang bersiat
leksibel. Oval window ini terdapat pada ujung dari cochlea.
3. 1elinga bagian dalam
1elinga bagian dalam disebut juga koklea dan berbentuk rumah siput.
ochlea mengandung 3airan yang didalamnya terdapat membran basilier dan
organ corti yang terdiri dati sel-sel rambut yang merupakan reseptor
pendengaran. 9etaran dari oval window akan diteruskan oleh 3airan dalam
cochlea, mengantarkan membran basilier. 9etaran ini merupakan impuls bagi
)
organ 3orti yang selanjutnya diteruskan ke otak melalui sara pendengar (Nervus
cochlearis) (*u3hari, "##:).
2.1.2 +"s"&l&g" Penengaran
/roses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun telinga
dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang ke koklea.
9etaran tersebut menggetarkan membran timpani, diteruskan ke telinga tengah
melalui rangkaian tulang pendengaran yang akan mengampliikasi getaran melalui
daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian perbandingan luas membran timpani
dan tingkap lonjong. ;nergi getar yang telah diampliikasikan ini akan diteruskan ke
stapes yang menggerakkan tingkap lonjong, sehingga perilima pada skala .estibuli
bergerak. 9etaran diteruskan melalui membran reissner, yang mendorang endolima,
sehingga akan menimbulkan gerak relati antara membran basalis dan membran
tektoria. /roses ini merupakan rangsang mekanik yang menyebabkan terjadinya
deleksi stereosilia sel-sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan terjadi pelepasan
ion bermuatan listrik dari bahan sel. Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi
sel rambut, sehingga melepaskan neurotransmitter kedalam sinapsis yang akan
menimbulkan potensial aksi pada sara auditorius, lalu dilanjutkan ke nukleus
auditorius sampai ke korteks pendengaran (area 3' < ,#) di lobus temporalis
(!oepardi, "##%).
0
2.1.3 ,angguan +"s"&l&g" Tel"nga
9angguan telinga luar dan telinga tengah dapat menyebabkan tuli kondukti,
sedangkan gangguan telinga bagian dalam menyebabkan tuli sara, yang terbagi atas
tuli koklea dan tuli retrokoklea.
!umbatan tuba eusta3hius menyebabkan gangguan telingah dan akan
menyebabkan tuli kondukti. 9angguan pada .ena jugulare berupa aneurisma akan
menyebabkan telinga berbunyi sesuai dengan denyut jantung.
&ntara inkus dan maleus berjalan 3abang n. Fasialis yang disebut korda
timpani. *ila terdapat radang di telinga tengah atau trauma mungkin korda timpani
terjepit, sehingga timbul gangguan penge3ap.
Di dalam telinga tengah terdapat alat keseimbangan dan alat pendengaran.
4bat-obat dapat merusak stria .askularis, sehingga sara pendengaran rusak, terjadi
tuli sara. !etelah pemakaian obat otostatik seperti streptomisin, akan terdapat gejala
gangguan pendengaran berupa tuli sara dan gangguan keseimbangan.
1uli dibagi atas tuli kondukti, tuli sara (sensorineural dea!ness) serta tuli
3ampur (mi"ed dea!!ness). /ada tuli kondukti terdapat gangguan hantaran suara,
disebabkan oleh kelainan atau penyakit di telinga luar atau di telinga tengah. /ada
tuli sara (perspekti, sensorineural) kelainan terdapat pada koklea (telinga
dalam),ner.us =III atau di pusat pendengaran, sedangkan tuli 3ampur, disebabkan
oleh kombinasi tuli kondukti dan tuli sara. 1uli 3ampur dapat merupakan suatu
penyakit, misalnya radang telinga tengah dengan komplikasi ke telinga dalam atau
merupakan dua penyakit yang berlainan, misalnya tumor ner.us =III (tuli sara)
:
dengan telinga tengah (tuli kondukti). +adi, jenis ketulian sesuai dengan letak
kelainan (!oepardi, "##%).
2.1.$ De!"n"s" ,angguan Penengaran
9angguan /endengaran adalah perubahan pada tingkat pendengaran yang
berakibat kesulitan dalam melaksanakan kehidupan normal, biasanya dalam hal
memahami pembi3araan.
!e3ara kasar, gradasi gangguan pendengaran karena bising itu sendiri dapat
ditentukan menggunakan parameter per3akapan sehari-hari sebagai berikut.
,raas" Parameter
>ormal 6 1idak mengalami kesulitan dalm per3akapan biasa (0 meter)
!edang 6 Kesulitan dalam per3akapan sehari-hari mulai jarak ? %,) m
8enengah 6 Kesulitan dalam per3akapan keras sehari-hari mulai jarak ? %,) m
*erat 6 Kesulitan dalam per3akapan keras @ berteriak pada jarak ? %,) m
!angat *erat 6 Kesulitan dalam per3akapan keras @ berteriak pada jarak A %,) m
1uli total 6 Kehilangan kemampuan pendengaran dalam berkomunikasi
(*u3hari, "##:)
8enurut I!4 dalam derajat ketulian adalah sebagai berikut (*u3hari, "##:) 6
%. +ika peningkatan ambang dengar antara # < ") d*, masih normal
". +ika peningkatan ambang dengar antara "0 < ,# d*, disebut tuli ringan
3. +ika peningkatan ambang dengar antara ,% - 0# d*, disebut tuli sedang
,. +ika peningkatan ambang dengar antara 0% - '# d*, disebut tuli berat
). +ika peningkatan ambang dengar ? '# d*, disebut tuli sangat berat
(
2.2 T"ngkat #e-"s"ngan
2.2.1 De!"n"s" #e-"s"ngan
*unyi adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan sehari-
hari, termasuk di tempat kerja. *ahkan bunyi yang kita tangkap melalui telinga kita
merupakan bagian dari kerja misalnya bunyi telepon, bunyi mesin tik@komputer,
mesin 3etak dan sebagainya. >amun sering bunyi-bunyi tersebut meskipun
merupakan bagian dari kerja kita, tetapi tidak kita inginkan,misalnya bunyi teriakan
orang, bunyi mesin diesel yang melebihi ambang batas pendengaran, dan sebagainya.
*unyi yang tidak kita inginkan atau tidak dikehendaki inilah yang sering disebut
dengan bising atau kebisingan (>otoatmodjo, "##3).
Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari
alat- alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat
menimbulkan gangguan pendengaran.(!K 8enaker, %''')
*ising dalam kesehatan kerja, bising diartikan sebagai suara yang dapat
menurunkan pendengaran baik se3ara kwantitati (peningkatan ambang pendengaran)
maupun se3ara kwalitati (penyempitan spektrum pendengaran), berkaitan dengan
aktor intensitas, rekuensi, durasi, dan pola waktu.
2.2.2 )en"s #e-"s"ngan
*erdasarkan siat spektrum rekuensi bunyi, bising dapat dibagi atas 6
*ising yang kontinyu dengan spektrum rekuensi yang luas. *ising ini relati
tetap dalam batas kurang lebih ) d* untuk periode #,) detik berturut-turut.
8isalnya mesin, kipas angin, dapur pijar.
'
*ising yang kontinyu dengan spektrum rekuensi yang sempit. *ising ini juga
relati tetap, akan tetapi ia jhanya mempunyai rekuensi tertentu saja (pada
rekuensi )##,%###, dan ,### hB). 8isalnya gergaji sirkuler, katup gas.
*ising terputus-putus (intermiten). *ising disini tidak terjadi se3ara terus
menerus, melainkan ada periode relati tenang. 8isalnya suara lalu lintas,
kebisingan di lapangan terbang.
*ising impulsi. *ising ini memiliki perubahan tekanan suara melebihi ,# d*
dalam waktu sangat 3epat dan biasanya mengejutkan pendengarnya. 8isalnya
tembakan, suara ledakan mer3on, meriam.
*ising impulsi berulang. !ama dengan bising impulsi, hanya saja disini
terjadi se3ara berulang-ulang, misalnya mesin tempa.
*erdasarkan pengaruhnya terhadap manusia, bising dibagi atas 6
a. *ising yang mengganggu (#rritabling noise). Intensitas tidak terlalu
keras. 8isalnya mendengkur.
b. *ising yang menutupi (mas$ing noise). 8erupakan bunyi yang
menutupi pendengaran yang jelas. !e3ara tidak langsung bunyi ini akan
membahayakan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, karena teriakan
atau isyarat tanda bahaya tenggelam dalam bising dari sumber lain.
3. *unyi yang merusak (damaging % in&urious noise). &dalah bunyi yang
intensitasnya melampaui nilai ambang batas (>&*). *unyi jenis ini
akan merusak atau menurunkan ungsi pendengaran (*u3hari, "##:).
%#
2.2.3 Pengaruh . Ak"-at/ak"-at #e-"s"ngan
Ta-el 2.1 )en"s/jen"s ar" Ak"-at/ak"-at #e-"s"ngan
T"%e Ura"an
&kibat-
akibat
badaniah
Kehilangan
pendengaran
/erubahan ambang batas
sementara akibat kebisingan,
/erubahan ambang batas
permanen akibat kebisingan.
&kibat-akibat isiologis Casa tidak nyaman atau stres
meningkat, tekanan darah
meningkat, sakit kepala, bunyi
dering
&kibat-
akibat
psikologis
9angguan emosional Kejengkelan, kebingungan
9angguan gaya hidup 9angguan tidur atau istirahat,
hilang konsentrasi waktu
bekerja, memba3a dsb.
9angguan pendengaran 8erintangi kemampuan
mendengarkann 1=, radio,
per3akapan, telpon dsb.
'sum-er 0 4saka /ree3ture, "##0)
2.2.$ Tul" Ak"-at B"s"ng
1uli akibat bising (noise induced hearing loss) adalah tuli yang disebabkan
akibat terpajan oleh bising yang 3ukup keras dalam jangka waktu yang 3ukup lama
dan biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan kerja. !iat ketuliannya adalah tuli
sara koklea dan umumnya terjadi pada kedua telinga. !e3ara audiologik, bising
adalah 3ampuran bunyi nada murni dengan berbagai rekuensi. *ising yang
intensitasnya () desibel atau lebih dapat mengakibatkan kerusakan pada reseptor
pendengaran Dorti di telinga dalam. Eang sering mengalami kerusakan adalah alat
3orti untuk reseptor bunyi yang berrekuensi 3### 2B sampai dengan 0### 2B dan
yang terberat kerusakan alat Dorti untuk resetor bunyi yang berrekuensi ,### 2B
(!oetirto, "##%).
/erubahan ambang batas pendengaran pada kebisingan salah satu penyebabnya
adalah kematian sel-sel rambut di telinga. !el-sel sensorik koklea termasuk sel-sel
%%
rambut luar dan dalam yang berungsi sebagai transduser me3hano-listrik dan
mekanik mengkon.ersi stimulus untuk kegiatan sara. 1rauma akustik seperti
paparan bising yang intens menyebabkan sel-sel tersebut mati. Kehilangan sel-sel
rambut menyebabkan kehilangan pendengaran permanen, penyebab umum yang
diperolehdari gangguan pendengaran pada orang dewasa. 8emahami sel-sel rambut
koklea akustik menanggapi rangsangan berlebihan adalah penting untuk
mengeksplorasi strategi pelindung untuk mengurangi kebisingan yang disebabkan
gangguan pendengaran (2u, "##').
2.2.$.1 Pen1e-a- Tul" Ak"-at B"s"ng
a. Intensitas suara
Intensitas suara diukur dalam desibel (d*). Intensitas tinggi suara
menyebabkan lebih banyak kerusakan pada pendengaran. *anyak ahli sepakat
bahwa apabila terus-menerus terpapar suara yang intensitasnya lebih dari ()
desibel dapat menjadi berbahaya.
b. Frekuensi
1inggi rendah suara diukur dalam rekuensi getaran suara per detik, yang
disebut 2ertB (2B). Frekuensi diukur dalam siklus per menit, atau 2ertB (2B).
!emakin tinggi nada suara, semakin tinggi rekuensi. $mumnya kebisingan
menyebabkan kehilangan pendengaran terjadi di lapangan sekitar "###-,### 2B.
3. Durasi
%"
Durasi (lamanya paparan terhadap kebisingan) dapat mempengaruhi
tingkat kebisingan yang disebabkan gangguan pendengaran. !emakin lama
terpapar terhadap suara yang keras, semakin beresiko terhadap gangguan
pendengaran.
d. Occu'ational noise
Kebiasaan paparan terhadap kebisingan di atas () d* akan menyebabkan
kehilangan pendengaran se3ara bertahap di sejumlah indi.idu, dan suara-suara
keras akan memper3epat kerusakan ini. $ntuk melindingi telinga, waktu
pemaparan dikurangi setengah setiap kenaikan ) d* rata-rata tingkat
kebisingan. !ebagai 3ontoh, paparan terbatas untuk ( jam per hari pada '# d*, ,
jam per hari pada ') d*, dan " jam per hari pada %## d*. Diperbolehkan
tertinggi paparan kebisingan untuk dilindungi telinga adalah %%) d* selama %)
menit per hari. Kebisingan di atas %,# d* tidak diiBinkan (&meri3an 2earing
Cesear3h Foundation, "##').
2.2.$.2 ,ejala Tul" Ak"-at B"s"ng
kurang pendengaran disertai tinitus (berdenging di telinga) atau tidak. *ila
sudah 3ukup berat disertai keluhan sukar menangkap per3akapan dengan kekerasan
biasa dan bila sudah lebih berat per3akapan yang keras pun sulit dimengerti. !e3ara
klinis pajanan bising pada organ pendengaran dapat menimbulkan reaksi adaptasi,
peningkatan ambang sementara dan peningkatan ambang dengar menetap (!oetirto,
"##%).
2.2.$.3 Pen2egahan
%3
a. Kurangi ekspos terhadap kebisingan. Fangkah ini terutama penting bagi orang-
orang yang bekerja di tempat-tempat yang bising dan yang pergi ke dan dari
tempat kerja di kota yang bising lalu lintas. &lat penutup telinga khusus yang
melindungi telinga tersedia untuk orang-orang yang bekerja di lingkungan yang
bising (seperti di mesin berat). &nda juga dapat mengurangi paparan kebisingan
dengan memilih akti.itas rekreasi yang tenang daripada yang berisik.
b. 8engembangkan kebiasaan memakai penutup telinga saat akan terkena
kebisingan untuk waktu yang lama. /enyumbat telinga ini dapat melindungi
telinga hingga ") d* suara. &nda harus selalu memakai pelindung telinga ketika
mengendarai sepeda motor, menghadiri konser, ketika menggunakan peralatan
listrik, mesin pemotong rumput atau ketika bepergian dalam kendaraan bermotor
keras.
c. 9unakan bahan penyerap suara untuk mengurangi kebisingan di rumah dan di
tempat kerja. Karet tikar dapat diletakkan di bawah peralatan dapur berisik,
komputer printer dan mesin tik untuk mengurangi kebisingan. 1irai, dan karpet
juga membantu mengurangi kebisingan dalam ruangan. (ouble)'ane windows
dapat mengurangi jumlah suara yang masuk di luar rumah atau tempat kerja.
d. +angan menggunakan beberapa mesin berisik pada waktu yang sama. $sahakan
tele.isi, stereo dan headset .olume rendah. Kenyaringan adalah kebiasaan yang
dapat rusak.
e. +angan men3oba untuk meredam kebisingan yang tidak diinginkan dengan suara
lain. !ebagai 3ontoh, membesarkan .olume radio mobil &nda atau headset untuk
%,
meredam kebisingan lalu lintas atau membesarkan .olume suara tele.isi sambil
menyedot debu.
f. !elalu memeriksakan kesehatan telinga &nda. 4rang yang beresiko terkena
gangguan pendengaran harus selalu memeriksakan telinganya ke Dokter setiap
tahun. seseorang berisiko terkena ganggpendengaranuan jika se3ara teratur
terpapar suara keras di tempat kerja atau bermain.
(&meri3an &3ademy o Family /hysi3ians, "##')
2.3 Lama Ter%ajan
2.3.1 N"la" Am-ang Batas
>ilai &mbang *atas (>&*) adalah standar aktor tempat kerja yang dapat
diterima pekerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan, dalam
pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi ( jam sehari atau ,# jam
seminggu. >&* kebisingan ditetapkan sebesar () desi *ell & (d*&).
Kebisingan yang melampaui >&*, waktu pemajanan ditetapkan dalam tabel di
bawah ini.
Ta-el 2.2 NILAI AMBAN, BATA* #EBI*IN,AN
3aktu %emajanan %er har" Intens"tas #e-"s"ngan alam BA
( +am ()
, ((
" '%
% ',
3# 8enit ':
%) %##
:,) %#3
3,:) %#0
%)
%,(( %#'
#,', %%"
"(,%" Detik %%)
%,,#0 %%(
:,#3 %"%
3,)" %",
%,:0 %":
#,(( %3#
#,,, %33
#,"" %30
#,%% %3'
Datatan6 1idak boleh terpajan lebih dari %,# d*&, walaupun sesaat.
!umber 6 (!K 8enaker, %''')
BAB III
%0
MET4DE PENELITIAN
3.1 )en"s an Ran2angan Penel"t"an
8etode penelitian yang digunakan adalah metode analitik dengan pendekatan
se3ara 3ross se3tional untuk melihat hubungan antara tingkat kebisingan dan lama
pajanan dengan status pendengaran.
/ada penelitian ini, peneliti akan melihat " aktor utama dalam menilai
hubungan antara kebisingan terhadap status pendengaran pekerja. Kedua aktor
tersebut adalah aktor kebisingan dan aktor status pendengaran pekerja. Dari aktor
kebisingan, .ariabel-.ariabel yang dapat diukur sebagai .ariabel bebas (inde'endent
variables) adalah, usia pekerja, masa kerja, tingkat kebisingan. !tatus pendengaran
pekerja merupakan .ariabel terikat (de'endent variable).
=aribel pada penelitian ini adalah 6
a. =ariabel terikat 6 status pendengaran
b. =ariabel bebas 6 tingkat kebisingan, lama pajanan, dan durasi kebisingan
,am-ar 3.1 Bagan #erangka #&nse%
Ta-el 3.1 De!"n"s" 4%eras"&nal 5ar"a-el Be-as an Ter"kat
%:
Durasi
Kebisingan
Tingkat
kebisingan
Gangguan
status
pendengaran
Lama Pajanan
=ariabel
penelitian
Deininsi
operasional
&lat ukur Dara ukur 2asil ukur
!kala
ukur
!tatus
pendengaran
/enilaian
terhadap status
pendengaran
&udiometri
8engukur
pendengaran
dan men3atat
hasilnya
8engalami
gangguan
atau tidak
4rdinal
1ingkat
kebisingan
1ingkat
kebisingan
yang diukur di
tempat bekerja
8enggunak
an sound
level meter
8engukur
tingkat
kebisingan
dan
men3atat
hasilnya
Dalam
hitungan
desibel
(db)
>ominal
Fama
pajanan
Famanya
pekerja bekerja
di lingkungan
kebisingan
lebih dari satu
tahun
Datatan
obser.asi
Gawan3ara
Dalam
hitungan
hari, bulan,
tahun
>ominal
Durasi
Kebisingan
Famanya
pekerja
terpapar
kebisingan
dalam satu hari
Datatan
obser.asi
Gawan3ara
Dalam
hitungan
detik@menit
@jam
>ominal
3.2 L&kas" an 3aktu Penel"t"an
3.2.1L&kas" Penel"t"an
/enelitian ini dilakukan di sejumlah tempat bengkel las di kota *anda &3eh
3.2.23aktu Penel"t"an
/enelitian dilakukan pada tanggal "# +anuari < "# +uni "#%#.
3.3 Instrumen 'Alat Pengum%ulan Data(
a. Datatan wawan3ara.
b. *ound level meter untuk mengukur tingkat kebisingan di bengkel las.
3. Audiometer untuk mengukur gangguan pendengaran.
d. +lu$o hec$ untuk tes kadar glukosa.
%(
e. ,ensimeter untuk mengukur tekanan darah.
3.$ P&%ulas" an *am%el
3.$.1 P&%ulas"
/opulasi dalam penelitian ini adalah semua pekerja bengkel las yang terpapar
kebisingan ditempat kerjanya di *anda &3eh.
3.$.2 #r"ter"a *am%el
/ada penelitian ini kriteria sampel6
a. /ekerja bengkel las di Kawasan *anda &3eh.
b. $mur pekerja %)-,# tahun.
3. 1idak mempunyai ineksi telinga, 3edera kepala, diabetes melitus dan
hipertensi dan mengkonsumsi obat-obatan ototo$si$.
d. *ersedia untuk menjadi sampel penelitian.
3.$.3 6ara Pengam-"lan *am%el
!ampel dipilih se3ara *im'le Random *am'ling dari populasi pekerja, karena
*engkel-*engkel Fas tersebar di *anda &3eh, dan dipilih se3ara a3ak
sederhana.
3.7 6ara Pengum%ulan Data
Data didapat dengan6
%'
. /eneliti melakukan obser.asi, wawan3ara, dan pengukuran intensitas
kebisingan.
g. /eneliti akan bekerjasama dengan Dr. &Bwar, !p. 8K, !p.121-KF
untuk mengukur gangguan pendengaran dengan menggunakan
audiometri pada pekerja bengkel las dan dibandingkan dengan
pengukuran pendengaran pada pekerja bank (sebagai kontrol).
3.8 Anal"s"s Data
Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah analisis data bi.ariat, yaitu
analisis data yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara " .ariabel,
yaitu hubungan antara kebisingan terhadap status pendengaran. &nalisis data
dilakukan dengan menggunakan rumus uji 3hi kuadrat.
DA+TAR PU*TA#A
"#
G24. "##%. Occu'ational and ommunity Noise. 2E/;CFI>K. &.ailable rom 6
http6@@www.who.int@media3entre@a3tsheets@s")(@en@ H%3 januari "#%#I
!oetirto, I,. *ashruddin, +. "##%. -u$u A&ar ,elinga Hidung ,enggoro$an .e'ala
/eher. +akarta 6 Fakultas Kedokteran $ni.ersitas Indonesia.
Indra, C. "##,. .ebisingan ,erlalu /ama -era$ibat +anggu 0endengaran
0ermanen. a.ailable rom 6 http6@@www.jurnalnet.3om@konten.php7
namaJ*erita$tamaKtopikJ:KidJ%# H%3 januari "#%#I
>otoadmojo, !. "##3. #lmu .esehatan 1asyara$at. +akarta 6 Cineka.
;n.ironmental /ollution Dontrol Denter 4saka. .ebisingan dan +etaran, &.ailable
rom http6@@www.menlh.go.id@ape3L.3@osaka@eastja.a@indeM.html H%"
+anuari "#%#I
*u3hari. "##:, .ebisingan #ndustri dan Hearing onservation 0rogram. 8edan 6
$ni.ersitas !umatra $tara.
&meri3an 2earing Cesear3h Foundation. "##(. Noise #nduce Hearing /oss.
&.ailable rom 6 http6@@www.ameri3an-
hearing.org@disorders@hearing@noiseLindu3ed.html H%% +anuari "#%#I
2u, *. "##'. 1echanisms o! Noise)#nduced Hair ell. &.ailable rom 6
http6@@www.asha.org@/ubli3ations@leader@"##'@#'%%#3@#'%%#3.htm H%"
+anuari "#%#I
8enteri 1enaga Kerja CI. %'''. Nilai Ambang -atas !a$tor Fisi$a di ,em'at .er&a.
+akarta 6 !urat Keputusan 8enteri 1enaga Kerja CI.
"%
LAMPIRAN
Fampiran % +adwal /elaksanaan Kegiatan /enelitian
>o. +enis kegiatan *ulan I *ulan II *ulan III *ulan I= *ulan = *ulan =I
""
%. /engajuan judul
". Konsultasi proposal
3. !eminar proposal
,. /engumpulan data
). 1abulasi data
0. $jian skripsi
Fampiran " 6 Datatan Gawan3ara
>ama pekerja 6
$mur 6
1anggal wawan3ara 6
"3
Isi wawan3ara 6
%. !tatus pendengaran
a. &pakah sebelum bekerja di bengkel las, &nda telah mengalami
gangguan pendengaran7
b. &pakah setelah bekerja, &nda mengalami gejala-gejala gangguan
pendengaran seperti telinga berdenging, atau berkurangnya
pendengaran dengan intensitas rendah7
3. &pakah &nda sedang mengalami ineksi telinga, 3edera kepala,
diabetes melitus, dan hipertensi7 (dibuktikan dengan melakukan
pemeriksaan)
". 1ingkat kebisingan
a. !eberapa bisingkah kebisingan di tempat kerja &nda7
b. &pakah kebisingan mempengaruhi akti.itas kerja &nda7
3. &pakah yang &nda rasakan saat kebisingan meningkat7
3. Fama /ajanan
a. !udah berapa lama &nda bekerja sebagai pekerja bengkel las7
b. &pakah ada perubahan kualitas pendengan sebelum &nda bekerja
sebagai pekerja bengkel las dengan setelahnya7
3. &pakah ada perubahan kualitas pendengaran selama anda bekerja
sebagai pekerja bengkel las7
,. Durasi kebisingan
a. Dalam sehari, berapa lama &nda terpajan dengan kebisingan tersebut7
b. *erapa lama &nda mampu untuk bertahan terhadap kebisingan
tersebut7
3. &pakah dengan semakin lama anda terpajan mempengaruhi
kemampuan pendengaran &nda7
",

Anda mungkin juga menyukai