Anda di halaman 1dari 11

KETERAMPILAN DASAR 1

1

Bab ini menguraikan keterampilan dasar yang
diwajibkan untuk melakukan prosedur overhaul. Sekali
Anda telah mempelajari keterampilan ini, Anda akan
dapat melakukan semua prosedur overhaul dengan
merujuk pada Pedoman Perbaikan.











1. Point pemeriksaan untuk melepas dan
memasang part-part
(1) Baut-baut
(2) Adhesive Baut
(3) Puli
(4) Baut Plastic Region
(5) Packing Seal/Gasket
(6) Camshaft
(7) Part-part Yang Ditekan Ke Dalam
(8) Seal Oli
(9) Snap Ring
(10) Pin Lurus
(11) Mur Pengunci/Plat Pengunci
(12) Mur Mahkota
(13) Posisi Pemasangan/Arah
(14) Selang/Klem
(15) Baterai
(16) Konektor
(17) Klip/Claw
(18) Penyolderan
(19) SRS Airbag

(1) Baut-baut
Mengikuti urutan sesuai spesifikasi seperti yang
disebutkan dalam Buku Pedoman Perbaikan untuk
pengenduran atau pengencangan baut-baut, akan
mencegah melengkungnya part-part yang dipasang
dengan banyak baut.







KETERAMPILAN DASAR 1

2


(2) Adhesive Baut
Untuk mencegah baut-baut menjadi kendur, adhesive
pengunci digunakan pada beberapa baut.













(3) Puli
Ketika melepas dan memasang baut dan mur pada
part-part yang berputar, stabilkan part-part tersebut
sebelum memulai prosedur.












(4) Baut Plastic Region
Menggunakan baut khusus akan memungkinkan
mengencangkannya pada momen spesifikasi.
Baut ini disebut baut plastic region.











KETERAMPILAN DASAR 1

3

(5) Packing Seal/Gasket
Untuk mencegah kebocoran oli, packing seal atau
gasket digunakan pada beberapa part.













(6) Camshaft
Ketika melepas dan memasang camshaft, usahakanlah
sehingga kekuatan pegas katup terdistribusi secara
merata dan camshaft menjadi sejajar.














(7) Part-part Yang Ditekan Ke Dalam
Part-part seperti gear atau hub ditekan ke dalam dan
dipasangkan dengan kencang. Gunakan penekan dan
SST, lepas dan pasang part-part ini.

KETERAMPILAN DASAR 1

4


(8) Seal Oli
Untuk mencegah kebocoran oli, seal oli digunakan
pada beberapa part.














(8) Snap Ring
Snap ring adalah part semacam ring dan dipaskan
dalam posisi bervariasi untuk mencegah part dari
kekenduran.












(9) Pin Pelurus
Menekan pin pelurus akan memperkokoh part-part.

KETERAMPILAN DASAR 1

5

(10) Mur Pengunci/Plat Pengunci
Mur pengunci dan plat pengunci mencegah part-part
yang mudah kendur agar jangan kendur.















(11) Mur Mahkota
Untuk mencegah kekenduran, pin cotter dan mur
mahkota digunakan pada beberapa part.












(12) Katup, pengangkat katup dan pegas katup, dsb.
Arah dan posisi pemasangan dari part yang dipasang
harus diidentifikasi selama pembongkaran.

KETERAMPILAN DASAR 1

6


(13) Selang/Klem
Pipa dan selang-selang diperkokoh dengan klem.
Untuk melepas hubungan dan menghubungkan selang,
pilih tool yang sesuai dan lakukan prosedur yang benar.












(14) Baterai
Ketika melepaskan baterai, ikuti urutan sesuai
spesifikasi untuk mencegah short circuit (hubungan
pendek).











(15) Konektor
Ketika melepas hubungan konektor-konektor, pertama
lepaskan mekanisme pengunci, baru kemudian lepas
hubungan konektor tersebut.

KETERAMPILAN DASAR 1

7


(16) Klip/Claw
Part-part interior dipasang dengan klip / claw.













(17) Penyolderan
Ketika mengganti part seperti brush starter, pastikan
untuk menyolder part yang baru.













(18) SRS Airbag
Pastikan untuk mengikuti prosedur penanganan SRS
airbag dengan benar. J ika tidak, SRS airbag tersebut
akan menggembung dan menyebabkan kecelakaan
serius.

KETERAMPILAN DASAR 1

8

2. Check point untuk pengukuran dan pemeriksaan
(1) Celah
(2) Pengukuran
(3) Pemeriksaan Keausan Shaft
(4) Pemeriksaan Kekencangan
(5) Reaksi tidak enak (Backlash)
(6) Tanpa beban (Preload)
(7) Pemeriksaan Kerusakan/Retak
(8) Pembersihan/Pencucian
(9) Pemeriksaan Visual






(1) Celah
Gunakan dial gauge, plastigage, dan thickness gauge,
ukur dan periksa jarak kerenggangannya, disebut celah,
antara part-part.












(2) Pengukuran
Gunakan jangka sorong dan mikrometer, periksa dan
ukur part-part.












KETERAMPILAN DASAR 1

9

(3) Pemeriksaan Keausan Shaft
Gunakan V blcok dan dial gauge, periksa dan ukur
keausan shaft.













(4) Pemeriksaan Kekencangan
Periksa dan ukur kelengkungan permukaannya
menggunakan mistar lurus dan thickness gauge.













(5) Reaksi tidak enak (Backlash)
Semua gear memiliki kerenggangan antara gigi-giginya
untuk memudahkan gear berputar dengan halus. Ukur
dan setel kerenggangan menggunakan dial gauge
sesuai urutannya untuk menjaga kelangsungannya.














KETERAMPILAN DASAR 1

10


(6) Preload
Untuk mencegah bearing diferensial dari kejadian
knocking yang kasar, beberapa keadaan tanpa beban
(preload) harus digunakan. Periksa dan setel keadaan
tanpa beban (preload) ini.











(7) Pemeriksaan Kerusakan/Retak
Periksa part-part dari retak dan rusak menggunakan
metoda penetrasi warna.











(8) Pembersihan/Pencucian
Untuk menjaga akurasi dan fungsi asli part-part,
bersihkan dan cuci part-part itu.













KETERAMPILAN DASAR 1

11


(9) Pemeriksaan Visual
Lakukan pemeriksaan visual untuk memastikan tidak
ada yang abnormal atau rusak.

Anda mungkin juga menyukai