Anda di halaman 1dari 14

ARI F I LHAM RAKHMAT

1 1 1 1 34005
TPJJ
TAKE COAT Laston Jalan Baru

Pengertian tack coat
Tack Coat (lapis perekat) adalah lapisan ikat yang
diletakkan diatas lapisan beraspal atau lapis beton
semen.
Sebagai pengikat awal pada permukaan perkerasan
sebelum pemasangan lapisan berikutnya. Selain itu
juga untuk memberikan daya ikat antara lapis
lama dengan yang baru dan dipasang pada
permukaan beton semen yang kering dan bersih.
Bahan tack coat
1. Aspal emulsi reaksi cepat (rapid setting) yang memenuhi
ketentuan SNI 03-6932-2002 atau SNI 03-4798-1998.
2. Aspal semen Pen. 60/70 atau Pen 80/100 yang memenuhi
ketentuan AASTHO M20, diencerkan dengan 25 30 bagian
minyak tanah per 100 bagian aspal (25 pph 30 pph).
3. Aspal emulsi modifikasi reaksi cepat (rapis setting) harus bahan
styrene butadiene rubber latex atau polycholoprene latex sesuai
dengan AASTHO M3 16-99 (2003) Tabel 1 CRS-2L dengan
kandungan karet kering minimum 60%. Kadar bahan modifikasi
(polymer padat) dalam aspal emulsi haruslah min 2,5% terhadap
berat residu aspal. Dalam kondisi apapun, aspal emulsi modifikasi
tidak boleh diencerkan di lapangan.
4. Bila lapis perekat dipasang diatas perkerasan beton atau
berbahan pengikat semen, gunakan aspal emulsi anionik.

Aspal emulsi modifikasi reaksi cepat (rapid setting,
CRS-1) yang digunakan harus memenuhi:
Tabel Persyaratan Aspal Emulsi Modifikasi untuk Tack Coat
Pelaksanaan pekerjaan
Penyiapan permukaan yang akan disemprot
aspal
1. Perkerasan atau bahu jalan hatus telah selesai dikerjakan sepenuhnya.
2. Jenis aspal emulsi yang digunakan harus mengacu pada Tabel persyaratan
3. Permukaan yang akan disemprot harus dipelihara menurut standar butir (1)
sebelum pekerjaan pelaburan dilaksanakan.
4. Sebelum penyemprotan aspal dimulai, permukaan harus dibersihkan dengan
memakai sikat mekanis atau kompresir atau kombinasi keduanya. Jika
peralatan ini belum dapat memberikan permukaan yang benar-benar bersih,
penyapuan tambahan harus dikerjakan manual dengan sikat yang kaku.
5. Pembersihan harus dilaksanakan melebihi 20 cm dari tepi bidang yang akan
disemprot.
6. Tonjolan yang disebabkan oleh benda-benda asing lainnya harus
disingkirkan dari permukaan dengan menggunakan penggaru baja dan
bagian yang telah diguru harus dicuci dengan air dan disapu
Takaran dan temperatur pemakaian bahan aspal
1. Takaran pemakaian yang didapatkan akan berada dalam batas
sesuai dengan jenis permukaan yang akan menerima
peleburan dan jenis bahan aspal yang akan dipakai.
Tabel Takaran Pemakaian Lapis Perekat

2. Temperatur penyemprotan
Tabel 6.1.4.(2) Temperatur Penyemprotan


3. Frekuensi pemanasan yang berlebihan atau pemanasan yang
berulang-ulang pada temperatur tinggi harus dihindari.

Pelaksanaan penyemprotan
1. Batas permukaan yang akan disemprot oleh setiap lintasan penyemprotan harus
diukur dan ditandai.
2. Agar bahan aspal dapat merata pada setiap titik maka bahan aspal harus
dsemprotkan dengan batang penyemprot dengan kadar aspal yang diperintahkan.
3. Lokasi awal dan akhir penyemprotan harus dilindungi dengan bahan yang cukup
kedap. Penyemprotan harus dimulai dan dihentikan sampai seluruh batas bahan
pelindung tersemprot, dengan demikian seluruh nozel bekerja dengan benar pada
sepanjang bidang jalan yang akan disemprot.
4. Sisa aspal dalam tangki distributor harus dijaga tidak boleh kurang dari 10% dari
kapasitas tangki untuk mencegah udara yang terperangkao dalam sistem
penyemprotan.
5. Jumlah pemakaian bahan aspal pada setiap kali lintasan penyemprotan harus
segera diukur dari volume sisa dalam tangki dengan meteran tongkat celup.
6. Takaran pemakaian rata-rata bahan aspal pada setiap lintasan penyemprotan, harus
dihitung sebagai volume bahan aspal yang telah dipakai dibagi luas bidang yang
disemprot. Luas lintasan penyemprotan didefinisikan sebagai hasil kali panjang
lintasan penyemprotan dnegan jumlah nozel yang digunakan dan jarak antara nozel.

6. Penyemrpotan harus segera dihentikan jika ternyata ada ketidaksempurnaan
peralaran semprot pada saat beroperasi.
7. Setelah pelaksanaan penyemprotan, bahan aspal yang berlebihan dan
tergenang diatas permukaan yang telah disemprot harus diratakan dengan
menggunakan alat pemadat roda karet, sikat ijuk, atau alat penyapu dari karet.
8. Tempat-tempat bekas kertas reap untuk pengujian kadar bahan aspal harus
dilabur kembali dengan bahan aspal yang sejenis secara manual dengan kadar
yang hampir sama dengan kadar disekitarnya.
Pemeliharaan tack coat
Lapis perkeat harus disemprotkan hanya sebentar
sebelum penghamparan lapis aspal berikut diatasnya
untuk memperoleh kondisi kelengketan yang tepat.
Pelapisan lapisan beraspal berikut tersebut harus
dihampar sebelum lapis aspal hilang kelengketannya
melalui pengeringan yang berlebihan, oksidasi, debu yang
tertiup, atau lainnnya. Sewaktu lapis aspal dalam
keadaan tidak tertutuo, harus dilindungi dari kerusakan
dan mencegahnya agar tidak berkontak lalu lintas.
Pemberian kembali lapis perekat (retack coating) harus
dilakukan bila lapis perekat telah mengering sehingga
hilang atau berkutang kelengketannya.
Pengeringan lapis perekat yang basah akibat hujan turun
dengan tiba-tiba menggunakan compressor dapat
dilakukan sebelum lapis beraspal dihampar hanya bila
lamanya durasi hujan kurang dari 4 jam. Pemberian
kembali lapis perekat (retack coating) harus dilakukan
bila lapis perekat terkena hujan lebih dari 4 jam.

Anda mungkin juga menyukai