Anda di halaman 1dari 1

744 BAGIAN

TUJUH
GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN
TABEL 35-1
Pertahanan pada Saluran Pernapasan
perna;:
j, Penyaringan udara
2. Pembersihan mukosiliaris
3. Refleks batuk
4. Refleks menelan dan refleks muntah
5. Refleks bronkokonstriksi
6. Makrofag alveolus
7. Ventilasi kolateral
Bulu hidung menyaring partikel berukuran > 5 nm sehingga partikel tersebut tidak
dapat mencapai alveolus.
Udara yang mengalir melalui nasofaring sangat turbulen sehingga pertikel yang
lebih kecil (1-5 nm) akan terperangkap dalam sekresi nasofaring.
Di bawah laring, eskalator mukosiliaris akan menjebak partikel-partikel debu yang
terinhalasi dan berukuran lebih kecil serta bakteri yang melewati hidung; mukus
akan terus-menerus membawa partikel dan bakteri tersebut ke arah atas
sehingga bisa ditelan atau dibatukkan; produksi mukus = kira-kira 100 ml/hari
Gerakan siliaris dihalangi oleh keadaan dehidrasi, konsentrasi O2 yang tinggi,
merokok, infeksi, obat anestesi, dan meminum etil alkohol
Refleks pertahanan bekerja membersihkan jalan napas dengan menggunakan
tekanan tinggi, udara yang mengalir dengan kecepatan tinggi; yang akan
membantu kerja pembersihan mukosiliaris bila mekanisme ini kerja bertebihan
atau tidak efektif; di bawah tingkat segmen pohon trakeobronkial, refleks batuk
menjadi tidak efektif; sehingga diperlukan kerja mukosiliaris atau drainase
postural.
Mencegah masuknya makanan atau cairan ke saluran pernapasan.
Bronkokonstriksi merupakan respons untuk mencegah iritan terinhalasi dalam
jumlah besar, seperti debu atau aerosol; beberapa penderita asma memiliki jalan
napas hipersensitif yang akan berkontraksi setelah menghirup udara dingin,
parfum, atau bau menyengat.
Pertahanan utama pada tingkat alveolus (tidak terdapat epitel siliaris); bakteri dan
partikel-partikel debu difagosit; kerja makrofag dihambat oleh merokok, inveksi
virus, kortikosteroid, dan beberapa penyakit kronik.
Melalui pori-pori Kohn yang dibantu oleh napas dalam; mencegah ateletaksis.
menekan diafragma ke atas. Pengurangan volume
toraks ini meningkatkan tekanan intrapleura
maupun tekanan intrapulmonal. Tekanan
intrapul-monal sekarang meningkat dan mencapai
sekitar 1 sampai 2 mm Hg di atas tekanan atmosfer.
Selisih tekanan antara jalan napas dan atmosfer
menjadi terbalik, sehingga udara mengalir keluar
dari paru sampai tekanan jalan napas dan tekanan
atmosfer menjadi sama kembali pada akhir ekspirasi.
Tekanan intrapleura selalu berada di bawah tekanan
atmosfer selama siklus pernapasan. Perubahan
ventilasi dapat dinilai dengan uji fungsional paru.
Perubahan ventilasi, makna yang diakibatkannya,
serta akibat tambahan yang kompleks dari
mekanisme ventilasi akan dibicarakan pada Bab 36.
Energi + H2O + CO2 O2 + Metabolit
Transportasi
Difusi
Tahap kedua dari proses pernapasan mencakup
proses difusi gas-gas melintasi membran
alveolus-kapiler yang tipis (tebalnya kurang dari
0,5
Gbr. 35-7 Tahap utama proses respirasi. RV, Ventrikel kanan;
LV, ventrikel kiri.

Anda mungkin juga menyukai