= Rp 585.45/nampan
= Rp. 390,3/kg
4. Perhitungan Rugi Laba
Jika nata de coco dijual Rp.1000/kg dan 1 nampan menghasilkan 1 kg maka hasil penjualan
nata de coco per tahun
No Cash Flow Perhitungan Jumlah
1 Penjualan 72.000 nampanx1,5
kg/nampanxRp.1000/kg
Rp 108.000.000
2 Biaya Produksi Rp61.237.866
Sehingga penerimaan tiap tahun
Laba kotor Rp. 46.762.134
Pajak 10 % Rp. 4.676.213,4
Laba bersih Rp42.085.920.6
5. POT dan ROI
POT =
=
= 1,06 tahun
ROI =
=
= 95,40 %
Sehingga modal tetap yang dikeluarkan dapat dikembalikan dalam waktu 1,06 tahun
6. BEP
Nilai batas rugi laba (BEP) dalam rupiah
BEP =
BEP =
BEP = Rp 31.303.345,91
Nilai batas rugi laba (BEP) dalam Quantity Produk
TR = TC
TR = p x q dan TC = a + b.q
p.q = a + b.q
q = a /(p-b)
Keterangan :
a = biaya tetap b = biaya variabel per unit
p = harga per unit q = jumlah produk
BEP (q) = a / (p-b)
=
= 31.303,35 Kg per tahun
Nilai batas rugi laba (BEP) dalam %kapasitas
BEP(% kapasitas) =
=
= 43,48 %
Dari perhitungan di atas dapat diketahui nilai BEP, di mana industri rumahan ini tidak
mengalami keuntungan atau mengalami kerugian, yaitu pada kapasitas produksi 31.303,35kg
/tahun atau 43,48% dari kapasitas produksinya atau hasil penjualan Rp 31.303.345,91/tahun.
Apabila industri rumahan ini kapasitasnya kurang dari nilai BEP nya , maka industri rumahan
ini akan mengalami kerugian.
7. Benefit Cost Ratio (B/C ratio)
B/C ratio =
= 1,12
Karena nilai B/C Ratio lebih dari 1 (satu), maka industri rumahan nata de coco ini
menguntungkan. Dari Rp 1 yang dikeluarkan akan mendapatkan pengembalian sebesar Rp
0,12.
8. Tingkat Perputaran Modal
=
=
= 43,55 %
Industri rumahan yang ingin saya kelola merupakan usaha yang bergerak di bidang
pembuatan makanan. Yang bahan bakunya ialah air kelapa dan hasil produknya yaitu nata de
coco. Dalam pembuatan nata de coco ini, saya dibantu oleh 4 karyawan..
Proses pembuatan nata membutuhkan waktu +/-10 hari, dari mulai pembuatan bibit starter
hingga pemanenan. Pada saat panen, satu harinya bisa memanen nata sebanyak 250 nampan.
Satu nampan berisi nata 1,5 kg. Proses penjualan nata dilakukan dengan cara menyetorkan
nata kepada distributor. Cv. Agrindo Suprafood adalah distributor yang menampung.
Investasi awal atau modal tetap yang dikeluarkan industri rumahan saya adalah Rp.
44.413.000 dengan modal kerja yang dihitung per tahun Rp. 52.222.216 Hasil penjualan
produk sebesar Rp 108.000.000 di hitung per tahun, dengan harga produk Rp 1.000 / kg.
Laba yang didapat industri rumahan ini yaitu Rp 42.085.920.6 per tahun. Hasil dari
perhitungan evaluasi ekonomi dengan menggunakan rumus ROI (Return On Investment) :
95,40%; POT (Pay Out Time) : 1,06 tahun; BEP (Break Even Point) : 43,48 % kapasitas; dan
B/C Ratio : 1,12.