Anda di halaman 1dari 15

1.

Ekspansi Termal
Pengertian Arus Ekman
Arus ekman adalah arus yang terjadi pada lapisan permukaan air laut yang
ditimbulkan oleh pergerakan angin. Arus ekman diambil dari nama seorang ilmuan
yang bernama Ekman. Ekman mendapatkan bahwa arah arus permukaan laut tidak
searah dengan angin yang bergerak dipermukaan laut itu sendiri.
Pergerakan arus ekman dirumuskan sebagai berikut :
fv+ Az/ 2v/z = 0
-fv + Az/ 2v/z = 0
Dimana : f = Parameter Coriolis
= densitas air laur
A = koefisien viskositas Eddy
u dan v =kecepatan arus dalam arah sumbu X (timur) dan Y (utara) dengan
catatan arah Z positif ke atas.
Solusi kecepatan terhadap persamaan ini membentuk spiral logarithmic yang
besarnya berkurang terhadap kedalam. Dipermukaan, stress angin sama dengan gaya
geser fluida sehingga :
x = Av du/dz z= 0
y = Av dv/dz z= 0
dimana : x dan y adalah stress angin dalam arah X (timur) dan Y (utara) .
integrasi vertical dari persamaan gerak memberikan total transport massa yang
dikenal dengan Ekman Transport, dimana transport menunjukan arah aliran arus, yang
diberikan dengan :
Mx =_~^0udz = y/f
My =_~^0vdz = y/f
Kedalaman lapisan ekman dapat di definisikan sebagai kedalaman dimana arah
arus berlawanan arah terhadap di permukaan dan bervariasi terhadap lintang dan
kecepatan angin di permukaan laut. Kedalaman Ekman ini merupakan kedalaman
dimana masih dipengaruhi gesekan.
Dv = ((2 Av)/f)
Angin yang bertiup permukaan laut kurang lebih sejajar dengan pantai dapat
menimbulkan transport massa/volume yang dikenal dengan transport Ekman yang
arahnya tegak lurus ke kanan dari arah angin di BBU(bagian bumi utara) dan ke kiri di
BBS (bagian bumi selatan).


Ekman Transport adalah gerakan bersih fluida sebagai hasil dari keseimbangan
antara Coriolis dan pasukan tarik bergejolak. Pada gambar di atas, angin bertiup Utara
menciptakan stres permukaan dan spiral Ekman dihasilkan ditemukan di bawah dalam
kolom air.
Ekman transportasi, bagian dari teori gerak Ekman pertama kali diselidiki pada
tahun 1902 oleh Vagn Walfrid Ekman (untuk siapa itu bernama), adalah istilah yang
diberikan untuk transportasi bersih 90 derajat lapisan permukaan (kedalaman yang
menembus angin) karena pendorong angin. Fenomena ini pertama kali dicatat oleh
Fridtjof Nansen, yang mencatat bahwa transportasi es tampaknya terjadi pada sudut ke
arah angin selama ekspedisi Kutub Utara selama tahun 1890-an. arah transportasi
tergantung pada belahan bumi. Di belahan bumi utara transportasi ini adalah pada
sudut 90 derajat ke kanan dari arah angin, dan di belahan bumi selatan itu terjadi pada
sudut 90 derajat ke kiri dari arah angin.
Teori Ekman menjelaskan keadaan teoritis sirkulasi jika arus air yang didorong
hanya dengan transfer momentum dari angin. Dalam dunia fisik ini sulit untuk
mengamati karena banyak kekuatan pendorong lain (yaitu tekanan dan gradien
densitas). Meskipun teori berikut ini berlaku untuk situasi yang ideal di mana drive
hanya angin sirkulasi, gerak Ekman menggambarkan bagian angin didorong sirkulasi
permukaan terlihat pada lapisan permukaan.
Permukaan arus aliran pada sudut 45 derajat ke angin karena keseimbangan
antara kekuatan Coriolis dan menyeret dihasilkan oleh angin dan air. Jika laut dibagi
secara vertikal ke lapisan tipis, besarnya kecepatan berkurang dari maksimum pada
permukaan sampai menghilang. Arahnya juga sedikit bergeser di setiap lapisan
berikutnya (tepat di belahan bumi utara dan kiri di belahan bumi selatan). Ini disebut
spiral Ekman. Lapisan air dari permukaan ke titik disipasi spiral ini dikenal sebagai
lapisan Ekman. Jika semua mengalir di atas lapisan Ekman terintegrasi, transportasi
bersih pada sudut 90 derajat ke kanan (kiri) dari angin permukaan di belahan bumi
(selatan) utara
Ekman transportasi merupakan faktor dalam rezim upwelling pesisir yang
memberikan pasokan gizi untuk beberapa pasar ikan terbesar di planet ini. Angin dalam
pukulan rezim sejajar dengan pantai (seperti di sepanjang pantai Peru, di mana angin
bertiup utara). Dari Ekman transportasi, air permukaan memiliki gerakan bersih 90
derajat ke kiri di lokasi tersebut. Karena air permukaan mengalir jauh dari pantai, air
harus diganti dengan air dari bawah. Penting untuk diingat bahwa di perairan pantai
yang dangkal, spiral Ekman biasanya tidak sepenuhnya terbentuk dan peristiwa angin
yang menyebabkan upwelling episode biasanya agak pendek. Hal ini menyebabkan
banyak variasi dalam tingkat upwelling,
Ekman transportasi sama bekerja di upwelling khatulistiwa, di mana, di kedua
belahan otak, angin perdagangan komponen arah barat menyebabkan transportasi
bersih air ke arah tiang, dan angin komponen perdagangan ke arah timur menyebabkan
transportasi bersih air dari tiang
Pada skala yang lebih kecil, angin siklon menginduksi transportasi Ekman yang
menyebabkan divergensi bersih dan upwelling, atau memompa Ekman, sementara anti-
siklon angin menyebabkan konvergensi bersih dan downwelling, atau hisap Ekman.
Ekman transportasi juga merupakan faktor dalam sirkulasi gyres laut. Ekman
transportasi menyebabkan air mengalir menuju pusat pilin di semua lokasi, membuat
miring permukaan laut, dan memulai aliran geostropik (Colling p 65). Harald Sverdrup
diterapkan Ekman transportasi sementara termasuk pasukan gradien tekanan untuk
mengembangkan teori untuk ini (melihat saldo Sverdrup)

2. Upwelling
2.1 Pengertian Upwelling
Upwelling adalah fenomena atau kejadian yang berkaitan dengan gerakan
naikanya masa air laut. Gerakan vertical ini adalah bagian intergrasi dari sirkulasi laut,
tetapi ribuan bakan jutaan kali lebih kecil dari arus horizontal. Gerakan vertical ini
terjadi akibat adanya stratafikasi densitas air laut karena dengan penambahan kedalam
mengakibatkan suhu menurun dan densitas meningkat yang menimbulkan energy
untuk gerakan massa air secara vertical. Laut juga terstratafikasi oleh factor lain seperti
kandungan nutrient yang semakin meningkat seiring pertambahnya kedalaman. Dengan
demikian adanya gerakan massa air vertical akan menimbulkan efek yang sefnifikan
terhadap kandungan nutrient pada lapisan kedalam tertentu (Anonim,2009).
Pengangkatan massa air dari lapisan bawah yang mengandung banyak hara atau
nutrien kebagian atas. Mekanisme ini dapat mencampur rata antara nutrien di dasar
dan permukaan. Nutrien, cahaya dan fitoplankton dapat bertemu dilapisan yang sama
(Sunarto:2008).
Menurut Dahuri et al. (1996) Upwelling dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Jenis tetap (stationary type), yang terjadi sepanjang tahun meskipun intensitasnya
dapat berubah-ubah. Tipe ini terjadi merupakan tipe upwelling yang terjadi di lepas
pantai Peru.
2. Jenis berkala (periodic type) yang terjadi hanya selama satu musim saja. Selama air
naik, massa air lapisan permukaan meninggalkan lokasi air naik, dan massa air yang
lebih berat
dari lapisan bawah bergerak ke atas mencapai permukaan, seperti yang terjadi di
Selatan Jawa.
3. Jenis silih berganti (alternating type) yang terjadi secara bergantian dengan
penenggelaman massa air (sinking). Dalam satu musim, air yang ringan di lapisan
permukaan bergerak keluar dari lokasi terjadinya air naik dan air lebih berat di lapisan
bawah bergerak ke atas kemudian tenggelam, seperti yang terjadi di laut Banda dan
Arafura.
2.2 Proses Upwelling
Upwelling menggerakkan massa air dari kedalaman menuju ke permukaan.
Menurut Cushing (1975) air jarang naik dari kedalaman lebih dari 200 m dan pada
beberapa upwelling lebih rendah dan berasal dari perairan yang cukup dangkal antara
20-40 m. Menurut Pond dan Pickard, (1983) upwelling datang dari kedalaman tidak
lebih dari 200 300 m. Selama musim upwelling arus balik turun di bawah 200m yang
bergerak menuju kutub dan kadang-kadang arus balik permukaan yang terlihat sangat
dekat dengan pantai juga bergerak ke arah kutub.
Pada daerah upwelling yang terjadi karena adanya Ekman pump atau ekman
transport, angin betiup sejajar atau membentuk sudut yang kecil dengan garis pantai
dan karena gaya coriolis ,sebagai akibat pengaruh rotasi bumi, massa air bergerak
menajuhi pantai. Dibelahan bumi utara pembelokan mengarah kekanan dari arah arus
sedangkan pada belahan bumi selatan pembelokan mengarah ke kiri dari arah arus.
Karena air pada permukaan bergerak menjauhi pantai maka air dingin yang ada
dibawahnya bergerak naik mengisi kekosongan pada daerah permukaan (arahnya
dipengaruhi oleh gesekan dasar) maka terjadilah upwelling (Bowden, 1983; Stewart,
2002; Pond dan Pichard, 1983; Mann dan Lazier, 1993)
Secara teoritis terjadinya upwelling karena adanya pengaruh angin dan adanya
proses divergensi Ekman. Angin menyebabkan pergerakan angin secara vertical
disamping arus permukaan yang horizontal. Transport netto lapisan permukaan
(dikenal dengan transport Ekman) adalah 90 kea rah kanan di belahan bumu utara.
Normalnya, air permukaan menanggapi gaya tersebut dengan bergerak seperti irisan (
Muhammad:2006).
Angin yang mendorong lapisan air permukaan mengakibatkan kekosongan
dibagian atas, akibatnya air yang berasal dari bawah menggantikan kekosongan yang
ada di atas. Oleh karena air yang dari kedalaman lapisan belum berhubungan dengan
atmosfer, maka kandungan oksigennya lemah dan suhu lebih dingin dari pada
permukaan lainnya.
Walaupun sedikit oksigen, arus ini mengandung larutan nutrien seperti nitrat
dan fosfat, sehingga cenderung banyak mengandung fitoplankton. Fitoplankton
merupakan bahan dasar rantai makanan jadi,secara tidak langsung maupun langsung
ikan akan banyak di wilayah tersebut. Selain fitoplankton diwilayah upwelling juga
banyak terdapat nutrien, yang mendukung pertumbuhan. Daerah upwelling ini
mendukung pertumbuhan organisme laut yang menyediakan sekitar setengan
perikanan dunia. Rendahnya temperature permukaan laut menyebabkan hilangnya
panas dan menyebabakan iklim lokal.
Adanya proses taikan air (upwelling) akan mempengaruhi kondisi kehidupan
fitoplankton, hidrologi dan pengayakan nutrisi di perairan tersebut [5-11]. Kondisi
fitoplankton, seperti keanekaragaman dan distribusi fitoplankton di suatu perairan
sangat memberikan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain factor atmosfer, faktor
lokasi dan factor kondisi lingkungan di pengetahuan baru akan kondisi plankton,
khususnya fitoplankton di perairan
2.3 Pengaruh Upwelling
Biasanya perairan dengan produktivitas yang tinggi dikenal sebagai lokasi
upwelling (tarikan masa air). Salah satu indicator lokasi kaya sumberdaya lautnya
adalah kesuburan perairan, yang dapat ditentukan oleh kandungan produktifitas
prifernya. Pengaruh dari upwelling ini dapat member dampak positif terhadap
kesuburan perairan, terutama terkonsentrasinya senyawa hara lapisan permukaan
yang terbawa oleh penaikan massa air dari kedalaman tertentu. Penimbunan senyawa
hara ini dapat menyebabkan meningkatnya produktivitas perairan pada daerah
tertesebut. Dengan sendirinya pada saat upwelling terjadi, daerah perairan tersebut
kaya akan jenis-jenis ikan terutama jenis ikan pelagis (Hamzah:1987).
Pergerakan air dari bawah ke permukaan mengakibatkan terangkatnya unsur-
unsur potensial seperti bahan organik dan anorganik yang terjebak pada lapisan bawah.
Bahan-bahan organik yang terjebak pada daerah anaerob pada lapisan bawah terangkat
ke atas memasuki daerah aerob sehingga proses dekomposisi dapat berjalan dengan
sempurna. Bahan organic ini dilapisan permukaan akan menjadi bahan anorganik
(nutrien) yang dapat langsung dimanfaatkan oleh organisme autotrop seperti
fitoplankton. Bahan anorganik yang terjebak tidak dapat dimanfaatkan oleh
fitoplankton karena pada lapisan bawah intensitas cahaya terlalu kecil untuk terjadinya
proses fotosintesisi yang efektif. Melalui proses upwelling maka unsur-unsur potensial
yang berada dibawah dapat dimanfaatkan oleh fitoplankton. Upwelling meningkatkan
produktivitas biologi yang merupakan rantai makanan penting dalam proses produksi
di laut. Nutrien makro yang penting dilaut adalah ammonia, nitrat, nitrit, silicon terlarut,
dan posfor (Odum, 1971; Codispoti, 1983). Silikat jumlahnya berlimpah di laut dangat
dibuhtuhkkan oleh fitoplankton terutama dari kelas diatom.
Sebagai konsumer tingkat tinggi, produksi ikan sangat bergantung pada
keberadaan konsumer pertama maupun produser. Pada wilayah upwelling memiliki
produksi ikan lebih tinggi dibandingkan dengan ingkungan aut yang lain. Parsons dkk.
(1987) membuat perbandingan produksi ikan antara wiayah oseanik, continenta shelf
dan daerah upwelling, dan terihat bahwa daerah upwelling memiliki produksi terbesar.
Perairan laut dengan tingkat produktifitas primer yang tinggi, dapat dengan
mudah diduga sebagai lokasi penangkapan ikan. Secara singkat prosesnya, tingkat
produktifitas tinggi, akan meningkatkan pertumbuhan fitoplankton yang akan diikuti
dengan kepadatan zooplankton. Ikan-ikan kecil akan berkumpul diperairaan dengan
kepadatan zooplankton tinggi dan selanjutnya ikan-ikan yang lebih besar akan kelokasi
tersebut, karena ketersediaan ikan-ikan kecil sebagai makanan ( anonym:2009 ).
CANARY CURENT
TINJAUAN PUSTAKA
Kepulauan Canary juga dikenal sebagai Canaries ( Spanyol : Canarias), adalah
kepulauan di Spanyol yang terletak di lepas pantai barat laut dari daratan Afrika, 100
km barat dari perbatasan antara Maroko dan Sahara Barat. The Canaries adalah salah
satu dari 17 komunitas otonom dan wilayah terluar dari Uni Eropa. Pulau-pulau yang
termasuk yaitu (dari terbesar ke terkecil): Tenerife, Fuerteventura, Gran Canaria,
Lanzarote, La Palma, La Gomera, El Hierro, La Graciosa, Alegranza, Isla de Lobos,
Montaa Clara, Roque del Este dan Roque del Oeste.
Kepulauan Canary Island mencapai kedalaman lebih dari 3000 m. Sistem Canary
kini salah satu dari empat daerah upwelling utama dunia.
Statistik Cannary
Pada perairan canary Arus bergerak daro Utara ke Selatan dari 30 N sampai 10
N dan lepas pantai sampai 20 W. luasnya sangat luas yaitu 1000 km. airnya sangat
dingin karena upwelling di sepanjang pantai. Rata-rata kedalaman 500 m dan arus pada
10-15 cm/s. Canary Nusantara Pulau mencapai kedalaman 3000 m dan menghambat
jalur arus.
Canary merupakan Batas Timur Lancar. Bagian dari Atlantik Utara pilin
Subtropical. Arus di sepanjang pantai barat daya Afrika. Dan merupakan penyebab
upwelling di pantai Afrika.
Didorong oleh angin perdagangan. Bergantung pada kecepatan angin saat
kecepatan perdagangan. Arus terhalang oleh Pulau Nusantara. Selalu mengalir menuju
khatulistiwa.
The Current Canaries
Ada tiga bidang utama dalam ekosistem Canaries Sekarang:
- Bagian utara Maroko pantai dengan upwelling musiman di musim panas;
- Maroko selatan dan utara Mauritania pantai dengan upwelling permanen (Sahara
Desert);
- Selatan Mauritania dan Senegal pantai dengan upwelling boreal.
Bagian selatan dari ekosistem ini ditandai oleh variabilitas musiman yang tinggi,
bolak-balik antara ekosistem bawah pengaruh tropis di musim panas dan ekosistem
pesisir upwelling di musim dingin. Pergantian ini disertai dengan migrasi spesies tropis
tertentu (tuna dan tuna-seperti ikan) hingga 20 N selama musim panas, dan dengan
perpanjangan selatan dari habitat spesies beriklim seperti sarden S. pilchardus selama
musim dingin.
Sistem Canaries saat ini memiliki proporsi yang unik dari rak kontinental yang
luas di selatan, sedangkan wilayah timur umumnya ditandai dengan landas kontinen
yang sempit, karena usia muda geologi mereka. Daerah pemijahan Principal telah
dikaitkan dengan daerah dengan rak-rak yang luas. Asosiasi ini akan menjadi hasil dari
proses fisik berkembang selama rak benua yang luas dan dangkal, yang akan membatasi
pertukaran antara pantai dan lepas pantai.
Perikanan westafrican telah dipelajari selama beberapa dekade oleh IRD dan
mitra-mitranya. Ekosistem Canaries sekarang didominasi oleh ikan demersal yang
besar, yang cepat overexploited. Di bagian selatan dari daerah, adaptasi dari perikanan
artisanal mengambil keuntungan dari migrasi musiman dari banyak spesies
(keseimbangan antara upwelling musiman dan musim hangat didominasi oleh
pengaruh tropis).
Selama jangka waktu yang lama, Afrika Barat perikanan tampaknya telah
terhindar runtuh mendadak diamati dalam sistem lain. Sebuah memancing rendah
tingkat eksploitasi sampai 1980-an dan fluktuasi musiman yang tinggi bisa memberikan
kontribusi untuk ketahanan ini relatif. Tiga negara mengalami pertumbuhan yang cepat
dan tak terduga stok gurita pada 1970-an. Memancing gurita telah menjadi satu nilai
komersial dari komponen penting dari perikanan Afrika Barat. Pergeseran spesies
ditafsirkan sebagai hasil dari tidak adanya top-down kontrol, setelah eksploitasi
berlebihan spesies demersal dan yang disukai pengembangan berumur pendek spesies
mangsa, seperti gurita (serta udang dan ikan pelagis) . Lebih jauh ke utara, alasan yang
mengarah ke perpindahan selatan armada sein memanfaatkan sarden tetap tidak
diketahui: apakah ini karena perpindahan saham atau keuntungan ekonomi yang lebih
baik di selatan?
Lepas pantai dari Gurun Sahara, penurunan brutal eksploitasi di wilayah ini pada
1990-an menyusul kepergian blok Soviet trawl armada merupakan contoh yang unik
dari penurunan usaha perikanan. Wilayah Sahara akan Oleh karena itu, di samping
daerah upwelling Senegal, zona penelitian istimewa untuk studi interaksi fisik dan
biologi.
PEMBAHASAN



Berdasarkan literatur yang telah kami baca bahwa perairan Canary merupakan
salah satu daerah yang terjadi upwelling.Pada daerah canary terdapat suatu sistem
batas dinamik dimana gerak air permukaan lepas pantai terdorong untuk tenggelam
oleh kekuatan massa air yang ada di lapisan permukaan oseanik. Divergensi dapat
terjadi karena angin muson yang bertiup secara terus menerus dan menimbulkan arus
yang berbeda atau saling menjauh. Angin muson barat dan muson timur pada bulan
Agustus bertemu dan salin berbelok sehingga mengakibatkan upwelling. Pada daerah
canari airnya sangat dingin. Selain itu melalui pembuktian dengan menggunakan odv
didapat gambar seperti diatas bahwa daerah canary merupakan daerah upwelling
karena terlihat adanya pertemuan arus air hangat dan arus air dingin. Di kedalaman
150 sampai 250 terlihat adanya penurunan suhu. Hal tersebut disebabkan karena
upwelling terjadi pada kedalaman 150 sampai 250.
Canary merupakan Batas Timur Lancar. Bagian dari Atlantik Utara pilin
Subtropical. Arus di sepanjang pantai barat daya Afrika. Dan merupakan Penyebab
upwelling di pantai Afrika
SURFACE

Temperatur
Dari grafik surface terlihat bahwa pada daerah canary yang memiliki temperatur paling
tinggi berada pada daerah atas. Suhu nya berkisar antara 23 sampai 22.

Salinitas
Di somalia terlihat bahwa salinitasnya tinggi berkisar antara 37 sampai 38

Oksigen
Kadar oksigennya tinggi berkisar 6 sampai 5
SCATER

Grafik scater ini menampilkan perubahan terhadap kedalaman, salinitas dan oksigen
pada daerah Canary.
1. Temperatur Terhadap Salinitas
Dari grafik scater diatas dapat disimpulkan bahwa temperatur terhadap
kedalaman semakin dalam semakin rendah, pada kedalaman 1500- 2700 terlihat
suhu semakin rendah.
2. Oksigen Terhadap Temperatur
Dari grafik scater dapat dilihat bahwa Oksigen terhadao Temperatur semakin
dalam maka semakin oksigen semakin rendah
3. Salinitas Terhadap Oksigen
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa senakin dalam maka oksigen
semakin rendah

KESIMPULAN
Berdasarkan data diatas didapat kesimpulan bahwa daerah canary termasuk
daerah upwelling hal tersebut dikarenakan daerah Canary memiliki karakteristik
terjadinya upwelling yaitu :
Karakteristik terjadinya upwelling :
Kadar oksigennya rendah
Zona upwelling berkisar 100km
Suhu lebih dingin daripada sekitarnya
Salinitas dan densitas lebih tinggi dari sekitarnya
Muka air lebih rendah daripada sekitarnya
Kandungan nutrien yang lebih tinggi daripada sekitarnya
Kandungan klorofil lebih tinggi dan merupakan daerah perikanan yang
baik.
Selain itu terlihat pada grafik diatas terlihat adanya thermal front yang ditandai dengan
adanya gradien suhu yang rapat dibandingkan sekitarnya. Hal tersebut juga merupakan
salah satu faktor kemungkinan terjadinya upwelling.

3. DIAGRAM TS
Diagram TS adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara suhu dan salinitas
seperti yang diamati bersama pada, misalnya, kedalaman yang ditentukan dalam kolom
air. Isopleths densitas konstan sering juga digambarkan dalam diagram yang sama
sebagai alat bantu interpretasi tambahan yang berguna. Di laut kombinasi TS tertentu
lebih disukai yang mengarah pada prosedur identifikasi melalui definisi jenis air dan
massa air dan distribusi mereka.
Contoh Diagram T-S


Pada contoh di atas diamati di sekitar wilayah perairan Canary Current.
Menampilkan Diagram T-S di perairan tersebut, data diatas menunjukkan bahwa
Salinitas berkisar antara berkisar antara 35 psu 37 psu. Potensial temperatur
berkisar dari 0 30 degC.
Diagram T-S adalah grafik hubungan antara temperatur (T) dan salinitas (S)
dalam suatu kolom air laut untuk identifikasi jenis-jenis air (water type) dan beberapa
massa air, studi massa air lautan dunia, interaksi dan transformasi massa air, proses-
proses pertukaran salinitas dan temperatur yang terjadi didalam lautan dunia. Jenis air
adalah suatu kolom air dengan suatu nilai temperatur dan salinitas yang tetap (fix)
sedangkan massa air adalah percampuran dua atau lebih jenis air yang dicirikan oleh
suatu garis dalam diagram T-S. oleh sebab itu massa air mempunyai kisaran temperatur
dan salinitas yang lebih besar dibandingkan dengan jenis air.
Diagram T-S dibuat dari nilai temperatur dan nilai salinitas, dimana salinitas dan
temperatur masing-masing diplotkan pada sumbu x dan sumbu y dalam sistem
koordinat Cartessian. Selain itu temperatur dan salinitas dapat diplotkan secara
terpisah terhadap kedalaman. Hasil plot dalam diagram T-S akan membentuk suatu
kombinasi temperatur dan salinitas atau membentuk kurva tertentu uang seringkali
mendekati bentuk garis lurus, dimana nilai temperatur dan salinitas sama-sama
mengalami penurunan. Didalam diagram T-S dapat pula dimasukkan nilai sigma t, garis-
garis yang menunjukkan sigma t yang sama menurun secara perlahan melintang pada
diagram dari kanan ke kiri atau menunjukkan nilai densitas yang semakin tinggi kearah
bawah. Massa air yang homogen ditampilkan oleh suatu titik hasil pasangan satu nilai
temperatur dan satu nilai salinitas.

Sumber : http://marifatul_n-fpk11.web.unair.ac.id/artikel_detail-48636-Umum-
UPWELLING%20SEBAGAI%20DAERAH%20TANGKAPAN%20IKAN%20YANG%20POT
ENSI%20UNTUK%20MENINGKATKAN%20PEREKONOMIAN%20NELAYAN%20TRADI
SIONAL.html

BIOGRAFI:
NAMA : Bagus Grahana Ismail
Tempat, tanggal lahir : Cimahi, 4 Juni 1993
Alamat : Cibubur, Jakarta Timur
Nomor Telepon : 081905091059
E-mail : bagusgrahana@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai