Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM PETROGRAFI

Acara : Batuan Piroklastik Nama : Widyawati Iskandar


Hari/Tgl : Rabu/20 Oktober 2010 Stb : D 611 08 264
Perbesaran Objektif : 5x
Perbesaran Okuler : 10x
Perbesaran Total : 50x
No. Urut : 01
No. Peraga : 01 Fragmen Breksi Vulkanik
Jenis Batuan : Batuan Piroklastik
Kenampakan Mikroskopis Fragmen Breksi Vulkanik :
Kedudukannya (54,19). Warna orange kecoklatan. Kristalinitas fragmenya
hipokristalin, granularitas faneroporfiritik, bentuk mineral euhedral-subhedral, relasi
inequigranular. Ukuran mineral 0,2 mm 2,1 mm. komposisi mineralnya Piroksin
(Augit (Ca(Mg,Fe)(SiO
3
)
2
(Al,Fe)
2
O
3
x), Hedenbergit (Ca,Fe) (SiO
3
)
2
), Analcine
NaAl(SiO
3
)
2.
H
2
O, Massa Dasar Kristal dan Mineral Opak.

Nikol Sejajar Nikol Silang


Nikol Sejajar Nikol Silang










Piroksin (Augit)
Piroksin(Hedenbergit)
Analcine
Massa Dasar Kristal
Piroksin (Augit)
Piroksin(Hedenbergit)
Analcine
Massa Dasar Kistal
Deskripsi Mineral
I. Piroksin (Hedenbergit) (Ca,Fe) (SiO
3
)
2
)
Warna putih keabu-abuan, bentuknya euhedral-subhedral, relief sedang,
intensitas sedang, belahan 1 arah, tidak memiliki kembaran, warna
interferensi maksimum abu-abu pada orde I, sudut gelapann 45
0
dan jenis
gelapannya simetris.

II. Piroksin (Augit) (Ca(Mg,Fe)(SiO
3
)
2
(Al,Fe)
2
O
3
x)
Warna orange kecoklatan, bentuknya euhedral-subhedral, relief tinggi,
intensitas kuat, belahan 1 arah, tidak memiliki kembaran, warna interferensi
maksimum orange pada orde II, sudut gelapann 53
0
dan jenis gelapannya
miring.
III. Analcine NaAl(SiO
3
)
2.
H
2
O
Warna hitam, bentuknya subhedral-anhedral, relief rendah, intensitas lemah,
belahan tidak ada, tidak memiliki kembaran, warna interferensi maksimum
hitam pada orde I.

Persentase Mineral :

Mineral
I (%) II (%) III (%) % Rata-
rata
Analcine 60% 50% 50% 53,3%
Piroksin
Hedenbergit
30% 45% 30% 35%
Augit
Massa Dasar Kristal 10% 5% 20% 11,6%
Nama Batuan Fragmen Breksi Vulkanik : Basal Porfiri

Kenampakan Mikroskopis Matriks Breksi Vulkanik :
Kedudukannya (54,19). Warna ialah orange kecoklatan. Kristalinitas fragmenya
hipokristalin, granularitas faneroporfiritik, bentuk mineral euhedral-subhedral, relasi
inequigranular. Ukuran mineral 0,08 mm 2,2 mm, struktur khusus scoria,
komposisi mineralnya Piroksin (Augit (Ca(Mg,Fe)(SiO
3
)
2
(Al,Fe)
2
O
3
x), Hedenbergit
(Ca,Fe) (SiO
3
)
2
)), Plagioklas (Andesin) (CaAlSi
3
O
8
), Biotit (K
2

(Mg,Fe)
2
(OH)
2
(AlSi
3
O
10
), Massa Dasar Kristal dan Mineral Opak.

Nikol Sejajar Nikol Silang


Nikol Sejajar Nikol Silang






Deskripsi Mineral
I. Piroksin (Hedenbergit) (Ca,Fe) (SiO
3
)
2
)
Warna putih keabu-abuan, bentuknya euhedral-subhedral, relief sedang,
intensitas sedang, belahan 1 arah, tidak memiliki kembaran, warna
interferensi maksimum abu-abu pada orde I, sudut gelapann 45
0
dan jenis
gelapannya simetris.

II. Piroksin (Augit) (Ca(Mg,Fe)(SiO
3
)
2
(Al,Fe)
2
O
3
x)
Warna biru keunguan, bentuknya subhedral-sanhedral, relief tinggi, intensitas
kuat, belahan 1 arah, tidak memiliki kembaran, warna interferensi maksimum
biru keunguan pada orde II, sudut gelapann 50
0
dan jenis gelapannya miring.
III. Plagiklas (Andesin) (CaAlSi
3
O
8
)
Warna abu-abu, bentuknya euhedral-subhedral, relief sedang, intensitas
sedang, belahan tidak ada, kembaran Carlsbad, warna interferensi maksimum
abu-abu pada orde I, sudut gelapan 27,5
0
dan jenis gelapannya miring.
IV. Biotit (K
2
(Mg,Fe)
2
(OH)
2
(AlSi
3
O
10
)
Warna coklat, bentuknya subhedral-sanhedral, relief sedang, intensitas
sedang, belahan 1 arah, tidak ada kembaran, warna interferensi maksimum
coklat pada orde II, sudut gelapan 90
0
dan jenis gelapannya paralel.

Piroksin (Augit)
Piroksin (Hedenbergit)
Plagioklas(Andesin)
Biotit
Massa Dasar Kristal
Piroksin (Augit)
Piroksin (Hedenbergit)
Plagioklas(Andesin)
Biotit
Massa Dasar Kristal
Persentase Mineral :
Mineral
I (%) II (%) III (%) % Rata-
rata
Piroksin
Augit
15% 10% 25% 16,3%
Hedenbergit
Plagioklas Andesin 60% 50% 50% 53,3%
Biotit 5% 5% 15% 8,3%
Massa Dasar Kristal 20% 20% 10% 16,6%
Nama Batuan Matriks Breksi Vulkanik : Basal
Nama Batuan : Breksi Vulkanik
Petrogenesa :
Tekstur kristalinitas pada fragmen batuan ini hipokristalin yaitu di tersusun
oleh sebagian mineral dan sebagian massa dasar. Granularitasnya faneroporfiritik
dimana terdapat fenokris yang tertanam di dalam massa dasar kristal. Bentuknya
subhedral-anhedral dan fabrik batuan ini inequigranular yaitu ada perbedaan besar
butir mineral dalam batuan, hal ini dapat terjadi karena proses pembentukan mineral-
mineral pada batuan ini tidak terbentuk secara bersamaan. Ukuran mineral 0,2 mm
2,1 mm. komposisi mineralnya Piroksin (Augit (Ca(Mg,Fe)(SiO
3
)
2
(Al,Fe)
2
O
3
x)
terbentuk pada suhu 1200
0
C 1000
0
C, Hedenbergit (Ca,Fe) (SiO
3
)
2
) terbentuk
pada suhu 1200
0
C 1000
0
C, Analcine NaAl(SiO
3
)
2.
H
2
O terbentuk pada suhu
suhu 700
0
C 600
0
C, massa dasar kristal terbentuk pada suhu suhu < 600
0
C
Pada matriks kristalinitasnya hipokristalin yaitu di tersusun oleh sebagian
mineral dan sebagian massa dasar. Granularitasnya faneroporfiritik dimana terdapat
fenokris yang tertanam di dalam massa dasar kristal. Bentuknya subhedral-anhedral
dan fabrik batuan ini inequigranular yaitu ada perbedaan besar butir mineral dalam
batuan, hal ini dapat terjadi karena proses pembentukan mineral-mineral pada batuan
ini tidak terbentuk secara bersamaan. Ukuran mineral 0,08 mm 2,2 mm, struktur
khusus scoria, komposisi mineralnya Piroksin (Augit (Ca(Mg,Fe)(SiO
3
)
2
(Al,Fe)
2
O
3

x) terbentuk pada suhu 1200
0
C 1000
0
C, Hedenbergit (Ca,Fe) (SiO
3
)
2
))
terbentuk pada suhu 1200
0
C 1000
0
C, Plagioklas (Andesin) (CaAlSi
3
O
8
)
terbentuk pada suhu suhu 900
0
C 800
0
, Biotit (K
2
(Mg,Fe)
2
(OH)
2
(AlSi
3
O
10
)
terbentuk pada suhu suhu 900
0
C 800
0
C, massa dasar Kristal terbentuk pada
suhu suhu < 800
0
C dan Mineral Opak.
Dilihat dari komposisi materialnya batuan ini terbentuk dari proses erupsi
yang bersifat efusif dimana lelehan bahan-bahan piroklastik keluar dari pusat erupsi
dan terendapakan di darat dengan bantuan udara. selama proses pengalirannya
temperatur mulai menurun dan kemudian membentuk fragmen yang diendapakan di
darat. Pada pusat erupsi masih terdapat magma sisa yang juga akan mengalami efusif
kembali dan lelehan bahan-bahan piroklastik diendapakan bersama dengan fragmen.
Kemudian membentuk matriks yang mengisis rongga-rongga antar fragmen. Dilihat
dari struktur matriksnya yang scoria dimana terjadi pelepasan gas maka dapat
disimpulkan sebelum mengalami litifikasi, magma yang mengandung unsur volatil
yang besar melepaskan gas dan telah mengalami transportasi dari darat ke air/laut
Batuan ini Breksi Vulkanik bersosiasi dengan Aglomerat, Tufa Piroklastik .
Keguanaan dari batuan ini ialah sebagai bahan bangunan, bahan penelitian seorang
geologi serta sebagai hiasan.






Referensi : F.Kerr, Paul. 1957. Optical Mineralogy. California.
Ir. Kaharuddin, Ms. 1988. Penuntun Petrologi. Makassar; HMG FT UH.
Ria, Ulfa Irfan. 2010. Penunrun Mineral Optik. Makassar.
Simon & Schuster.1997. Rocks and Minerals. New York; Frenside.










Praktikan Asiaten



(Widyawati Iskandar) (Fahrul Akbar)
PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara : Batuan Piroklastik Nama : Widyawati Iskandar
Hari/Tgl : Rabu/20 Oktober 2010 Stb : D 611 08 264
Perbesaran Objektif : 20x
Perbesaran Okuler : 10x
Perbesaran Total : 200x
No. Urut : 02
No. Peraga : HAS. 20
Jenis Batuan : Batuan Piroklastik

Kenampakan Mikroskopis :
Kedudukannya (50,19). Warna pada nikol sejajar ialah orange kecoklatan. Tekstur
piroklastik halus, sortasi tidak baik, kemas terbuka, strukturnya ialah flow structure.
Komposisi mineralnya Biotit (K
2
(Mg,Fe)
2
(OH)
2
(AlSi
3
O
10
), Klorit
(H
3
(Fe,Mg,Mn)Al
2
SiO
7
), kuarsa (SiO
2
), gelas vulkanik, dan mineral opak.

Nikol Sejajar Nikol Silang



Nikol Sejajar Nikol Silang









Biotit
Klorit
Kuarsa
Gelas Vulakanik
Mineral Opak

Biotit
Klorit
Kuarsa
Gelas Vulakanik
Mineral Opak

Deskripsi Mineral
I. Kuarsa (SiO
2
)
Warna abu-abuan, bentuknya subhedral-anhedral, relief sedang, intensitas
sedang, belahan tidak ada, tidak memiliki kembaran, warna interferensi
maksimum abu-abu pada orde I, sudut gelapann 40
0
dan jenis gelapannya
miring.
II. Klorit (H
3
(Fe,Mg,Mn)Al
2
SiO
7
)
Warna orange kecoklatan, bentuknya subhedral-sanhedral, relief tinggi,
intensitas lemah, belahan tidakl ada, tidak memiliki kembaran, warna
interferensi maksimum orange kecoklatan pada orde II, sudut gelapann 60
0

dan jenis gelapannya miring.
III. Biotit Biotit (K
2
(Mg,Fe)
2
(OH)
2
(AlSi
3
O
10
)
Warna coklat, bentuknya subhedral-sanhedral, relief sedang, intensitas
sedang, belahan 1 arah, tidak ada kembaran, warna interferensi maksimum
coklat pada orde II, sudut gelapan 90
0
dan jenis gelapannya paralel.



Persentase Mineral :
Mineral I (%) II (%) III (%) % Rata-rata
Kuarsa 10% 20% 25% 18,3%
Biotit 10% 5% 10% 8,3%
Klorit 30% 25% 30% 28,3%
Gelas Vulkanik 45% 45% - 30%
Mineral Opak 5% 5% 10% 6,6%
Nama Batuan : - Crystal Vitric Tuff (Pttijohn, 1975)
- Vitric Tuff (Hedric)
Petrogenesa :
Tekstur batuan ini piroklastik halus karena ukuran mineral-mineralnya kecil
atau halus. Sortasi jelek dan kemas terbuka karena memperlihatkan tingkat
keseragaman ukuran butir tidak seragam, komposisi mineralnya Klorit
(H
3
(Fe,Mg,Mn)Al
2
SiO
7
) terbentuk pada suhu 1200
0
C 1000
0
C, Biotit (K
2

(Mg,Fe)
2
(OH)
2
(AlSi
3
O
10
) terbentuk pada suhu suhu 900
0
C 800
0
, kuarsa (SiO
2
)
475
0
C, gelas vulkanik < 475
0
C, dan mineral opak.
Dilihat dari komposisi material bahan batuan ini terbentuk dari proses erupsi
yang bersifat eksplosif. Ukuran material yang dikeluarkan berukuran debu (pasir
kasar-pasir halus) terlempar melalui medium udara dan terendapakan langsung di
darat. Sebelum mengalami litifikasi material yang belum berbentuk batuan ditimbun
oleh material-material yang lain dan terjadi pemebebanan sehingga memperlihatkan
flow structure dimana adanya kesan aliran. Dilihat dari sortasinya yang tidak baik
dan kemasnya yang terbuka maka batuan ini diendapakan di darat.
Batuan Crystal Vitruc Tuff berasosiasi dengan Crystal Tuff dan Vitric Crystal
Tuff. Keguanaan dari batuan ini ialah sebagai bahan bangunan, sebagai bahan
penelitian adan hiasan.



Referensi : F.Kerr, Paul. 1957. Optical Mineralogy. California.
Ir. Kaharuddin, Ms. 1988. Penuntun Petrologi. Makassar; HMG FT UH.
Ria, Ulfa Irfan. 2010. Penunrun Mineral Optik. Makassar.
Simon & Schuster.1997. Rocks and Minerals. New York; Frenside.















Praktikan Asiaten



(Widyawati Iskandar) (Fahrul Akbar)
PERHITUNGAN

Kristal : Kuarsa + Biotit + Klorit
: 18,3% + 8,3% + 28,3%
: 54,9%
Gelas Vulaknik: 30%

Klasifikasi Menurut Hendric



Klasifikasi Menurut Pettijohn, 1975






PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara : Batuan Piroklastik Nama : Widyawati Iskandar
Hari/Tgl : Rabu/20 Oktober 2010 Stb : D 611 08 264
Perbesaran Objektif : 5x
Perbesaran Okuler : 10x
Perbesaran Total : 50x
No. Urut : 03
No. Peraga : AM 17
Jenis Batuan : Batuan Piroklastik

Kenampakan Mikroskopis :
Kedudukannya (52,12). Warna pada nikol sejajar ialah orange kekuningan. Tekstur
piroklastik kasar, sortasi baik dan kemas tertutup. Bentuk butir subangular-angular,
ukuran rock fragmen 0,6 mm 1,2 mm. Bentuk mineral euhedral-anhedral, ukuran
mineral 0,1 mm 1,2 mm, komposisi mineralnya Piroksin (Hedenbergit (Ca,Fe)
(SiO
3
)
2
)), Plagioklas (Bytownit (NaAlSi
3
O
8
)), Biotit (K
2
(Mg,Fe)
2
(OH)
2
(AlSi
3
O
10
),
Kalsit (CaCo
3
), Gelas Vulkanik, Rock Fragmen, dan Mineral Opak.

Nikol Sejajar Nikol Silang


Nikol Sejajar Nikol Silang








Piroksin(Hedenbergit)
Plagioklas (Bytownit)
Biotit
Kalsit
Gelas Vulkanik
Rock Fragmen
Mineral Opak
Piroksin(Hedenbergit)
Plagioklas (Bytownit)
Biotit
Kalsit
Gelas Vulkanik
Rock Fragmen
Mineral Opak

Deskripsi Mineral
I. Piroksin (Hedenbergit) (Ca,Fe) (SiO
3
)
2

Warna ungu kecoklatan, bentuknya euhedral-subhedral, relief sedang,
intensitas sedang, belahan 1 arah, tidak memiliki kembaran, warna
interferensi maksimum ungu kecoklatan pada orde I, sudut gelapann 44
0
dan
jenis gelapannya miring.
II. Kalsit (CaCo
3
)
Warna biru keunguan, bentuknya subhedral-sanhedral, relief tinggi, intensitas
kuat, belahan 1 arah, tidak memiliki kembaran, warna interferensi maksimum
orange kekuningan pada orde II, sudut gelapann 41,3
0
dan jenis gelapannya
miring.
III. Plagioklas (Bytownit) (NaAlSi
3
O
8
)
Warna abu-abu, bentuknya subhedral-anhedral, relief tinggi, intensitas tinggi,
belahan tidak ada, kembaran Carlsbad-albit, warna interferensi maksimum
abu-abu pada orde I, sudut gelapan 45
0
dan jenis gelapannya paralel.
IV. Biotit (K
2
(Mg,Fe)
2
(OH)
2
(AlSi
3
O
10
)
Warna coklat, bentuknya subhedral-sanhedral, relief sedang, intensitas
sedang, belahan 1 arah, tidak ada kembaran, warna interferensi maksimum
coklat pada orde II, sudut gelapan 90
0
dan jenis gelapannya paralel.


Persentase Mineral :
Mineral I (%) II (%) III (%) % Rata-rata
Plagioklas(Bytownit) 25% 25% 30% 26,6%
Biotit 15% 15% 10% 13,3%
Piroksin(Hedenbergit) 10% - - 3,3%
Kalsit 20% 25% 20% 20%
Gelas Vulkanik 25% 15% 20% 21,6%
Mineral Opak 5% 5% 3% 4,3%
Rock Fragmen - 15% 17% 10,6%

Nama Batuan : - Crystal Vitric Tuff (Pettijohn, 1975)
- Crystal Tuff (Hendric)

Petrogenesa :
Tekstur batuan ini piroklastik kasar karena ukuran mineral-mineralnya besar.
Sortasi baik dan kemas tertutup karena memperlihatkan tingkat keseragaman ukuran
butir yang seragam. Bentuk butir subangular-angular, ukuran rock fragmen 0,6 mm
1,2 mm. Bentuk mineral euhedral-anhedral, ukuran mineral 0,1 mm 1,2 mm,
komposisi mineralnya Piroksin (Hedenbergit), Plagioklas (Bytownit), Biotit, Kalsit,
Gelas Vulkanik, Rock Fragmen, dan Mineral Opak.
Dilihat dari komposisi material bahan batuan ini terbentuk dari proses erupsi
yang bersifat eksplosif. Ukuran material yang dikeluarkan berukuran debu (pasir
kasar-pasir halus) terlempar melalui medium udara dan terendapakan langsung di
darat. Dilihat dari sortasinya yang baik dan kemasnya yang tertertutup serta
kandungan mineral kalsitnya maka batuan ini diendapakan di laut dangkal.
Batuan Crystal Vitruc Tuff berasosiasi dengan Crystal Tuff dan Vitric Crystal
Tuff. Keguanaan dari batuan ini ialah sebagai bahan bangunan, sebagai bahan
penelitian adan hiasan.



Referensi : F.Kerr, Paul. 1957. Optical Mineralogy. California.
Ir. Kaharuddin, Ms. 1988. Penuntun Petrologi. Makassar; HMG FT UH.
Ria, Ulfa Irfan. 2010. Penunrun Mineral Optik. Makassar.
Simon & Schuster.1997. Rocks and Minerals. New York; Frenside.









Praktikan Asiaten



(Widyawati Iskandar) (Fahrul Akbar)
PERHITUNGAN

Kristal : Plagioklas(Bytownit) + Biotit + Piroksin(Hedenbergit) + Kalsit
: 26,6% + 13,3% + 3,3% + 21,6%
: 64,8%
Gelas Vulaknik: 20%
Rock Fragmen : 10,6%
Klasifikasi Menurut Hendric



Klasifikasi Menurut Pettijohn, 1975

Anda mungkin juga menyukai