Memiliki komponen Satu buah atau lebih thrust chamber Satu buah atau lebih tangki propelan Feed mechanism Sistem pendorong bahan bakar dari tangki ke thrust chamber Pembangkit daya bagi feed mechanism Perpipaan Sistem kontrol Terbagi dari 2 kategori Boosting muatan Auxiliary propulsion Trajectory adjustment Attitude control Ciri lain, memungkinkan Reusable Restartable
Thrust chamber Ruang bakar Propelan ditakar, disemprotkan, atomisasi, dicampur dan dibakar menghasilkan gas pembakaran yang akan diekspansikan di dalam nosel Terdiri dari Injector Combustion chamber Nozzle
Cooled thrust chamber Salah satu propelan (biasanya bahan bakar) disirkulasikan melalui cooling jacket atau cooling passage untuk menyerap panas Radiation cooled thrust chamber Menggunakan material tahan temperatur tinggi (niobium metal) yang dapat meradiasikan panas berlebih Uncooled/heat absorbing thrust chamber Menggunakan ablative material Feed system Menggunakan pompa Menggunakan gas bertekanan tinggi Terdiri dari Oxidizer (liquid oxygen, nitric acid, etc) Fuel (gasoline, alcohol, liquid hydrogen, etc) Senyawa kimia atau campuran dari oxidizer dan bahan bakar yang mampu terdekomposisi sendiri Salah satu dari tiga di atas, tapi dalam bentuk jelly Bipropellant Memiliki dua propelan cair yang terpisah, oxydizer dan fuel. Disimpan terpisah dan tidak dicampur diluar ruang bakar. Sebagian besar roket cair yang telah dibuat menggunakan jenis ini Monopropellant Mengandung pengoksidasi dan bahan yang mudah terbakar dalam satu kesatuan material Dapat terdiri dari beberapa senyawa Hydrogen peroxide Hydrazine Stabil pada kondisi atmosfir normal dan akan terdekomposisi jika dipanaskan atau diberi katalis Cold gas propellant Nitrogen Disimpan dalam tekanan sangat tinggi Low performance Memungkinkan sistem yang sederhana dan sangat handal Digunakan pada roll control dan attitude control Cryogenic propellant Gas cair pada temperatur rendah Liquid oxygen 183C Liquid hydrogen -253C
Storable propellant Nitric acid, gasoline Liquid dalam temperatur ambien Dapat disimpan jangka waktu lama dalam tangki tertutup Space storable propellant Dalam bentuk cair pada kondisi ruang angkasa Tergantung desain tangki, kondisi termal, tekanan tangki Amonia Gelled propellant Thixotropic liquid Diberi aditif jelly Berbentuk seperti jelly atau cat kental Tidak mudah tumpah atau bocor Lebih aman Mixture ratio Perbandingan massa oxidizer dan massa fuel pada bipropellant Memiliki 2 fungsi Menaikan tekanan propelan Menyuplai propelan ke dalam thrust chamber Energi dapat diperoleh dari Gas tekanan tinggi Pompa sentrifugal Kombinasi keduanya Secara umum harus Desain sederhana Mudah dibuat Murah Massa inert kecil Komponen Perpipaan Valves Alat pengisian dan pengeluaran Alat kontrol untuk Menyalakan, menghentikan, mengatur aliran propelan High pressure gas feed system lebih unggul dibandingkan turbopump dalam kondisi Low power, low pressure chamber, repeated short duration Kelemahan Tangki berat, berdinding tebal Massa inert besar
Turbopump system Tekanan tangki rendah Tangki tipis Ringan Bagus pada high performance rocket Chamber pressure tinggi Sistem sangat simple dan mudah dikontrol Sangat handal Terdiri dari Tangki gas tekanan tinggi Katup start Pressure regulator Tangki propelan Katup propelan Pipa Aliran gas dari tangki dijaga tekanannya konstan Mudah mengontrol laju massa Pada monopropellant, sistem lebih sederhana Hanya ada satu propelan Mengurangi jumlah katup-katup dan perpipaan, tangki Orbital maneuver system (OMS), Reaction control system (RCS) Sistem sangat kompleks
OMS digunakan untuk Menghasilkan gaya dorong untuk masuk ke dalam orbit, berpindah orbit, rendezvous, deorbit dan pembatalan RCS digunakan untuk Attitude control Velocity correction Maneuver Docking Gas feed system menggunakan pressure regulator Tekanan tangki propelan selalu terjaga konstan Pengaturan aliran propelan lebih mudah Thrust terjaga konstan
Blowdown system Tekanan gas turun sesuai dengan penggunaan Massa gas yang dibutuhkan lebih kecil Pemilihan antara regulated pressure dan blowdown tergantung Misi yang ditempuh Biaya Massa inert safety Bipropelan Tangki oxidizer dan fuel terpisah Masing-masing bisa satu atau lebih Monopropelan Hanya memiliki satu tangki propelan Susunan tangki tergantung Kontrol terhadap perubahan pusat gravitasi Massa propelan sangat penting Karena harus terbang Material Aluminum Stainless steel Titanium Baja paduan Fiber reinforced plastics Ditambahkan lapisan liner dari metal untuk menghindari kebocoran melalui pori-pori Ullage Extra volume gas di atas propelan di dalam tangki propelan Untuk kompensasi terhadap ekspansi akibat panas Volume antara 3-10% volume tangki Expulsion efficiency Jumlah propelan yang dapat dikeluarkan dari tangki dibagi oleh total massa propelan awal Biasanya 97-99.7% Yang tersisa terjebak di grooves, ujung pipa/fitting Massa residu propelan tidak dapat digunakan sehingga harus dianggap sebagai massa inert Bentuk tangki paling optimum adalah bola Memiliki massa terkecil untuk volume yang sama Sering digunakan pada reaction control engine system Untuk ukuran yang makin besar, menjadi tidak efektif dalam penggunaan ruang di dalam pesawat Cryogenic propelan Temperatur sangat rendah sehingga menyebabkan kondensasi uap di tangki bagian luar Menimbulkan es Meningkatkan massa inert Dapat menyebabkan kegagalan fungsi valve Pecahan es saat terbang dapat menimbulkan kerusakan permukaan pesawat Penyimpanan jangka waktu lama membutuhkan isolator Namun tetap saja akan menyebabkan kondensasi maupun pembekuan uap air Penyimpanan tidak bisa lama
Pengisian cryogenic propelan Udara di dalam tangki harus dihilangkan dulu Mengindari partikel udara padat atau pembekuan uap air Dapat menyebabkan penyumbatan injektor, katup Penyimpanan cryogenic propellant yang terlalu lama menyebabkan Propelan menguap makin lama makin banyak Tekanan tangki naik dan dapat rusak Selama penyimpanan harus ada mekanisme ventilasi untuk membuat uap propelan Untuk penyimpanan di ruang angkasa dibutuhkan sistem pendingin khusus untuk menghindari evaporasi Kategori tangki Untuk pressurized feed system Tekanan tangki antara 1.3- 9 Mpa Tangki berdinding tebal dan berat Untuk high pressure gas Tekanan tangki 6.9-69 Mpa Bentuknya bola Untuk yang menggunakan turbopump Tekanan tangki 0.07-0.34 Mpa Tangki berdinding tipis dan ringan Sloshing Golakan propelan cair di dalam tangki karena goyangan dan osilasi Jika tangki sebagian kosong, bagian outlet tangki tidak terisi propelan Aliran propelan tidak lancar Pembakaran terganggu Sloshing juga menyebabkan posisi pusat gravitasi bergeser Sulit dikontrol manuvernya Vortexing Fenomena seperti aliran pada bak mandi yang sedang dikosongkan dari saluran buang Aliran memusar Gas dapat masuk ke saluran outlet tangki Pembakaran terganggu Pemasangan baffles dapat mengurangi sloshing dan vortexing Pada lingkungan tanpa gravitasi, propelan cair akan mengambang sehingga sebagian tangkin tidak terisi Saluran outlet bisa kosong dari propelan Diatasi menggunakan Positive expulsion devices Piston yang dapat bergerak Inflatable flexible bladder Thin moveable, flexible diagpharm Surface tension devices
Piston expulsion devices Memungkinkan lokasi CG terkontrol scr akurat Penting utk misil Kontrol manuver menjadi mudah Menghindarkan sloshing dan vortexing Surface tension devices Menggunakan efek kapiler untuk mengalirkan propelan keluar Dibuat dari kain kawat yg sangat halus (300 mesh) Ditempatkan di deakt outlet tangki Baik untuk roket akselerasi rendah Tangki diberi tekanan, untuk kedua jenis feed system Gas pressure feed system tekanan tinggi Turbopump tekanan rendah Tekanan diperoleh menggunakan gas inert Nitrogen, helium Tidak boleh terkondensasi, atau larut dalam propelan Chemical pressurization Injeksi sejumlah kecil bahan bakar atau senyawa kimia ke dalam tangki oksidator yang mampu menyala dengan oksidator Menghasilkan gas yang digunakan mengkompresi tangki Propelan dikompresi dengan pompa yang digerakan oleh turbin Turbin memperoleh energi dari expansi gas panas Roket dengan turbopump Booster Sustainer stager Long range missile Lebih ringan dibandingkan tipe lain untuk high power rocket Massa inert (diluar tangki) tidak terpengaruh lama dari penerbangan
Engine cycles Menyatakan jalur aliran gas panas pembakaran propelan untuk menggerakan turbin Open cycles Gas pembakaran keluar dari turbin mengalir keluar roket melalui nosel Closed cycles Gas pembakaran diekspansikan di dalam thrust chamber Gas generator cycle Gas masuk ke turbin berasal dari penghasil gas yang terpisah Propelan dapat diambil dari tangki propelan khusus atau diambil dari propelan roket Simpel, tekanan cairan dalam pipa dan pompa rendah Menghasilkan spesifik impuls yang lebih rendah dibandingkan expander cycle Gas dari turbin dibuang melalui nosel Melindungi dinding nosel dari temperatur tinggi Campuran umumnya kaya bahan bakar Gas bertemperatur rendah Dapat menggunakan sudu tanpa pendingin Expander cycle Engine coolant dialirkan ke turbin tekanan rendah 5-25% di-bypass tidak melewati turbin Memiliki spesifik impuls yang baik Engine simple dan low mass Propelan dibakar di dalam thrust chamber Staged combustion cycle Fuel sebagai pendingin mengalir ke precombustor Gas hasil pembakaran di dalam precombustor digunakan menggerakan turbin Sisa pembakaran di precombustor masuk ke thrust chamber dan terbakar dengan sisa oksidator Sistem lebih kompleks, berat Aliran besar dan ekspansi rendah
Valve harus tangguh Tahan getaran Handal Leakproof jenis Isolation valve Latch valve Burst diagpharm Pressure regulator
Pipa dan sambungan harus kuat dan tahan getaran Sambungan harus tahan getaran