II
1.640
309
1875,3
278,8
-235,3
30,2
0,000
= Uji t-berpasangan
SB = Simpang Baku
Persentasi Perubahan Nilai FVC pada
Kedua Kelompok Sebelum dan Setelah
Perlakuan
Hasil data penelitian yang didapat
bahwa terjadi peningkatan nilai FVC
yang bermakna pada kelompok
perlakuan, yaitu wanita remaja usia 12
sampai 18 tahun yang melakukan
olahraga renang selama 12 minggu,
sementara pada kelompok kontrol, yaitu
wanita remaja usia 12 sampai 18 tahun
yang tidak melakukan olahraga selama
12 minggu didapatkan penurunan yang
tidak signifikan pada nilai FVC.
Kapasitas vital merupakan
parameter nilai faal paru yang dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Selain
bergantung pada anatomi seseorang,
faktor-faktor utama yang mempengaruhi
kapasitas vital paru adalah: 1) posisi
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
Nilai FVC
Sebelum
Perlakuan
Nilai FVC
Setelah
Perlakuan
Kelompok I
(Kontrol)
Kelompok II
(Perlakuan)
seseorang ketika kapasitas paru ini
diukur 2) kekuatan otot-otot pernafasan
3) daya renggang atau pengembangan
paru-paru dan rangka dada yang disebut
compliance paru.
12
Demikian hal ini
renang berfungsi meningkatkan
kekuatan otot pernafasan.
Menurut penelitian sebelumnya,
keadaan latihan atau olahraga dapat
menambah kapasitas vital 30-40% di
atas nilai normal atau mencapai 6-7
liter.
12
Dengan meningkatnya ventilasi
pernapasan, maka otot-otot pernapasan
dirangsang untuk bekerja lebih keras
untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
Jika otot pernapasan terus diberikan
stimulasi yang cukup untuk bekerja,
maka akan mengakibatkan terjadinya
peningkatan kekuatan otot-otot
pernapasan, yang dapat berpengaruh
terhadap kapasitas vital paru.
13
Berenang melibatkan hampir seluruh
otot utama tubuh terutama otot-otot
pernapasan. Dengan melakukan latihan
renang secara teratur, maka secara
tidak langsung telah berulang kali
melatih otot-otot pernapasan. Hal
tersebut akan berpengaruh pada
peningkatan kemampuan dan daya
tahan otot-otot pernapasan yang
selanjutnya akan berdampak pada
peningkatan nila FVC.
9
SIMPULAN
Terdapat perbedaan perubahan
nilai FVC yang bermakna antara
kelompok yang mendapat pelakuan
olahraga renang selama 12 minggu
dengan kelompok yang tidak
mendapatkan perlakuan (p<0,05).
DAFTAR PUSTAKA
1. Uliyandari, Adhikarmika. (2009),
Pengaruh Latihan Fisik Terprogram
Terhadap Prubahan Nilai Konsumsi
Oksigen Maksimal (VO
2
MAX) pada
Siswi Sekolah Bola Voli Tugu Muda
Semarang Usia 11-13 Tahun.
Semarang : Universitas Diponegoro.
2. Depkes. (2007), Laporan Hasil Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS)
Nasional 2007, Jakarta Badan
Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan DEPKES RI. Available
from www.depkes.go.id
3. Rasyid, R.A. (2009). Kapasitas Paru-
Paru Sebelum dan Sesudah
Berolahraga. Semarang : Universitas
Diponegoro.
4. Guyton, A.C., dan Hall, J.E. (2008),
Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC,
hal 496-506.
5. Madina, D.S. (2007), Nilai Kapasitas
Paru dan Hubungannya dengan
Karakteristik Fisik pada Atlet
Berbagai Cabang Olahraga.
Bandung : Fakultas Kedokteran
Universitas Padjajaran.
6. Pramesti, Danar. (2007), Hubungan
Kekuatan Otot Tungkai dan
Kapasitas Vital Paru Terhadap
Kecepatan Renang 1500 Meter
Gaya Crawl pada Atlet PJP dan
PPOP Club Renang Tri Cakti
Semesta Semarang Tahun 2007.
Semarang : Program Pendidikan
Sarjana Universitas Negeri
Semarang.
7. Yusufsila. (2011), Jenis Olahraga
Terbaik untuk Paru-Paru. Nusa
Tenggara Timur : Fakultas Ilmu
Pendidikan.
8. Mulyana, Boyke. (2006), Aktivitas
Aquatik. Bandung: IKIP.
9. Mareta, R.I. (2011), Perbedaan
Antara Nilai Arus Puncak Ekspirasi
Sebelum dan Sesudah Olahraga
Renang Selama Dua Belas Minggu.
Semarang : Program Pendidikan
Sarjana Kedokteran Universitas
Diponegoro.
10. Wibawa, Ari. (2008), Hubungan
Antara Posisi Tubuh Terhadap
Volume Statis Paru. Surakarta :
Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
11. Ermawan, S. 2009. Olahraga
Renang Sebagai Hidrotherapy
Dalam Mengatasi Masalah-Masalah
Kesehatan. Jogjakarta: Pendidikan
Olahraga.
12. Budiono, Irwan. (2007). Faktor
Resiko Gangguan Fungsi Paru pada
Pekerja Pengecatan Mobil di Kota
Semarang. Semarang. Program
Magister Epidemiologi Universitas
Diponegoro.
13. Gottschall S, Jinger, (2004), Energy
Cost and Muscular Activity Required
for Leg Swing During Walking,
Colorado, Department of Integrative
Physiology University of Colorado.