Anda di halaman 1dari 17

Cara Kerja Obat:

Levofloxacin merupakan isomer optik S- (-) dari ofloxacin dengan spektrum antibakteri yang luas, aktif
terhadap bakteri Gram positif dan Gram negatif, termasuk bakteri anaerob. Levofloxacin juga aktif
terhadap Chlamydia pneumoniae dan Mycoplasma pneumoniae. Mekanisme kerjanya dengan cara
menghambat replikasi dan transkripsi DNA bakteri.

Indikasi:
Untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang peka terhadap Levofloxacin, seperti :
- Sinusitis maxilaris akut
- Eksaserbasi akut bronkitis kronik
- Community acquired pneumonia
- Infeksi saluran kemih terkomplikasi
- Prostatitis kronik
- Infeksi kulit dan jaringan kulit yang tidak terkomplikasi.

Kontraindikasi :
Penderita yang hipersensitif terhadap levofloxacin, antimikroba golongan kuinolon dan komponen dari
obat ini.

Dosis:
Per Oral (diminum):
- Sinusitis akut: 500 mg/hari selama 10 14 hari.
- Bronkitis kronik dengan eksaserbasi akut: 250 500 mg perhari selama 7 10 hari.
- Pneumonia komuniti: 500 mg satu atau dua kali sehari selama 7 14 hari.
- Infeksi saluran kemih terkomplikasi: 250 mg perhari selama 7 10 hari (3 hari pada infeksi tanpa
komplikasi).
- Prostatitis kronik: 500 mg selama 28 hari.
- Infeksi kulit dan jaringan lunak lainnya: 250 mg perhari atau 500 mg satu sampai dua kali perhari
selama 7 14 hari.

Melalui infus intravena (minimal 60 menit untuk 500 mg):
- Pneumonia komuniti: 500 mg, satu sampai dua kali sehari.
- Infeksi saluran kemih dengan komplikasi: 250 mg perhari.
- Infeksi kulit dan jaringan lunak lainnya: 500 mg 2 kali sehari.

Peringatan dan Perhatian :
- Keamanan dan manfaat dari levofloxacin pada anak-anak, dewasa dibawah usia 18 tahun, wanita
hamil dan menyusui belum terbukti.
- Kolitis pseudomembranosa telah dilaporkan pada penggunaan beberapa antibiotika termasuk
levofloxacin, dari gejala yang ringan sampai yang mengancam jiwa, oleh karena itu perlu
dipertimbangkan diagnosis keadaan tersebut pada penderita yang mengalami diare sehubungan dengan
pemberian antibiotika.
- Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan flora usus normal terbunuh dan pertumbuhan
berlebih dari bakteri clostridia yang dapat menghasilkan toxin.
- Konvulsi dan toxic psikosis pernah dilaporkan pada penggunaan antibiotika kuinolon termasuk
levofloxacin.
- Reaksi hipersensitif yang fatal pernah dilaporkan, hentikan penggunaan levofloxacin apabila timbul
gejala-gejala hipersensitif.
- Reaksi fototoksisitas ringan sampai berat telah diamati pada penderita yang terkena sinar matahari
langsung selama menerima obat-obat golongan ini.
- Sama dengan golongan kuinolon lainnya, levofloxacin harus digunakan dengan hati-hati pada
penderita yang diketahui atau dicurigai menderita gangguan SSP karena dapat menjadi faktor
predisposisi bangkitan kejang atau menurunkan ambang bangkitan kejang (seperti pada arteriosklerosis
serebral berat, epilepsi) atau adanya faktor risiko lain yang dapat mempengaruhi bangkitan kejang atau
menurunkan ambang bangkitan kejang.
- Sama dengan golongan kuinolon lainnya, gangguan glukosa darah, termasuk hiper dan hipoglikemia
telah dilaporkan, biasanya pada penderita diabetes, yang menerima pengobatan bersama-sama dengan
obat oral hipoglikemik atau dengan insulin.

Efek Samping :
Efek samping yang dapat terjadi : diare, mual, kembung, konstipasi, nyeri perut, sakit kepala, insomnia,
agitasi, anorexia, ansietas, arthralgia, mulut kering, dyspnea, edema, lelah, demam, genital pruritus,
keringat berlebih, gelisah, rhinitis, gangguan kulit, somnolence dan hilang rasa.

Komposisi:
Fluconazole

Bentuk Sediaan:

Kapsul 50 mg, 150 mg.

Farmakologi:
Fluconazole adalah generasi baru antijamur triazole yang memiliki aktivitas yang poten
dan spesifik dalam menghambat sintesa sterol sel jamur. Absorpsi peroral sangat baik,
dengan kadar serum (dan bioavailabilitas sistemik) mencapai lebih dari 90%, absorpsi
peroral tidak dipengaruhi oleh makanan. Kadar puncak plasma dalam keadaan puasa
tercapai dalam 1 hingga 2 jam dengan waktu paruh eliminasi kurang lebih 30 jam.
Waktu-paruh fluconazole yang panjang ini memungkinkan untuk mempertahankan
kadar yang memadai dari obat di dalam plasma untuk waktu yang cukup lama sehingga
dapat diberikan dosis sekali sehari. Kadar plasma yang dicapai proporsional dengan
dosis yang diberikan. 90% kadar steady state tercapai pada hari ke 4-5 setelah
pemberian berulang dosis sekali sehari. Fluconazole dapat berpenetrasi ke dalam
jaringan vagina dengan baik dengan kadar yang sama dengan di dalam plasma.

Indikasi:
Cryptococcosis, termasuk meningitis kriptokokal dan infeksi pada tempat lain. Terapi
dapat diberikan pada pasien umum dan pasien AIDS, transplantasi organ, atau
gangguan sistem imun lain.
Kandidiasi sistemik, termasuk kandidemia.
Kandidiasis mukosa
Kandidiasis genital yaitu kandidiasis vagina, baik akut atau kambuhan (untuk kemasan
oral).

Dosis:
Untuk meningitis kriptokokal dan infeksi kriptokokal lain, dosis umum adalah 400 mg
pada hari pertama, selanjutnya 200 mg-400 mg sekali sehari. Untuk mencegah
kekambuhan pada pasien AIDS, setelah satu kuur terapi lengkap, berikan fluconazole
200 mg/hari.
Untuk kandidemia, umumnya diawali dengan dosis 400 mg di hari pertama, diikuti
dengan 200 mg/hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg/hari tergantung keadaan
klinis.
Untuk kandidiasis orofaring, dosis umum adalah 50-100 mg sekali sehari selama 7-14
hari. Pada pasien dengan gangguan imun berat, pemberian dapat diteruskan. Untuk
kandidiasis oral atropik yang berhubungan dengan gigi palsu, dosis umum adalah 50
mg sekali sehari selama 14 hari disertai pemberian antiseptik lokal pada gigi tersebut.
Untuk kandidiasis mukosa lain (kecuali kandidiasis genital) seperti esofagitis, infeksi
bronkus-paru non-invasif, kandiduria, kandidiasis mukokutan, dosis efektif 50-100 mg
sehari selama 14-30 hari. Untuk mencegah kekambuhan kandidiasis orofaring pada
pasien AIDS, berikan 150 mg fluconazole satu kali seminggu setelah satu kultur terapi
selesai.
Untuk kandidiasis vagina, fluconazole 150 mg dapat diberikan sebagai dosis tunggal
oral.Lama terapi tergantung respon klinis.

Kontraindikasi:
Hipersensitif

Peringatan dan Perhatian:
Meskipun jarang, fluconazole dilaporkan berhubungan dengan kerusakan hati serius
bahkan fatal yang terutama terjadi pada penderita penyakit serius. Bila tanda dan gejala
penyakit hati yang muncul diduga berhubungan dengan fluconazole, pemberian
fluconazole harus dihentikan.

Efek Samping:
Fluconazole umumnya ditoleransi dengan baik. Efek samping yang umum terjadi
adalah gangguan saluran cerna, yaitu mual, nyeri perut, diare, dan kembung. Efek
samping lain berupa sakit kepala juga dapat terjadi.


Inpepsa Suspensi
Rating: . Direkomendasikan oleh 10 pembaca. Beri rekomendasi:


Indikasi:
Pengobatan jangka pendek (sampai 8 minggu) pada duodenal ulcer.

Kontra Indikasi:
Tidak diketahui kontraindikasi penggunaan sukralfat.

Komposisi:
Tiap 5 ml suspensi mengandung:
Sukralfat...........................................................500 mg.

Farmakologi:
Sukralfat adalah suatu kompleks yang dibentuk dari sukrosa oktasulfat dan polialuminium
hidroksida.
Aktivitas sukralfat sebagai anti ulkus merupakan hasil dari pembentukan kompleks sukralfat
dengan protein yang membentuk lapisan pelindung menutupi ulkus serta melindungi dari
serangan asam lambung, pepsin dan garam empedu.
Percobaan laboratorium dan klinis menunjukkan bahwa sukralfat menyembuhkan tukak dengan
3 cara:
1. Membentuk kompleks kimiawi yang terikat pada pusat ulkus sehingga merupakan lapisan
pelindung.

2. Menghambat aksi asam, pepsin dan garam empedu.

3. Menghambat difusi asam lambung menembus lapisan film sukralfat-albumin.

Penelitian menunjukkan bahwa sukralfat dapat berada dalam jangka waktu lama dalam saluran
cerna sehingga menghasilkan efek obat yang panjang.
Sukralfat sangat sedikit terabsorpsi di saluran pencernaan sehingga menghasilkan efek samping
sistemik yang minimal.

Dosis dan Cara Pemberian:
Umumnya bagi orang dewasa adalah:
2 sendok teh (10 mL), 4 kali sehari, sewaktu lambung kosong (1 jam sebelum makan dan tidur).
Pengobatan harus dilanjutkan, kecuali apabila pemeriksaan endoskopi atau sinar-x telah
memperlihatkan kesembuhan.

Peringatan dan Perhatian:
Inpepsa harus diberikan secara hati-hati pada pasien gagal ginjal dan pasien dialisis.
Penggunaan Inpepsa selama kehamilan hanya dilakukan jika benar-benar diperlukan.
Inpepsa harus diberikan secara hati-hati pada wanita yang sedang menyusui.
Jika diperlukan, antasida dapat diberikan dalam jangka waktu 1/2 jam sebelum atau sesudah
pemberian Inpepsa.

Keamanan dan efektivitas pada anak-anak belum dapat ditetapkan.

Efek Samping:
Terjadinya efek samping sangat jarang, yang relatif sering dilaporkan hanya konstipasi dan
mulut terasa kering. Keluhan lainnya adalah diare, mual, muntah, tidak nyaman di perut,
flatulent, pruritus, rash, mengantuk, pening, nyeri pada bagian belakang dan sakit kepala.

CEFEPIME OGB HJ

Komposisi:
Cefepime 1 g.

Bentuk Sediaan:
Vial serbuk injeksi.

Farmakologi:
Menghambat sintesis dinding sel bakteri sehingga terjadi kebocoran sel bakteri dan
bakteri lisis.

Indikasi:
Dewasa ( 16 tahun): Infeksi saluran napas bawah, Infeksi saluran kemih atas dan
bawah, infeksi kulit, infeksi intra-abdominal, infeksi ginekologi, septikemia, demam
neutropenia.
Anak (2 bln - 16 thn): Pneumonia berat, demam neutropenia.

Dosis:
- Dosis dewasa : - 500 mg - 2 g tiap 8 atau 12 jam.
- Dosis 2 g harus diberikan secara IV
- Dosis anak: 50 mg/kgBB per 8 atau 12 jam..

Kontraindikasi:
Hipersensitif terhadap antibiotik cephalosporin.

Peringatan dan Perhatian:
- Pregnancy category B.
- Hati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal .
- Fungsi ginjal sebaiknya dimonitor jika obat-obat yang berpotensi nefrotoksis seperti
aminoglikosida dan
uretik poten digunakan bersama dengan cefepime.

Efek Samping:
- Gastrointestinal : mual, muntah, diare, kolitis.
- Sistem saraf : sakit kepala.


ALFAROL 300 IU
D-?- tocopherol.
Pengobatan kekurangan vitamin E.
-
Penggunaan jangka lama dan dosis besar menyebabkan kelemahan otot, ggn pencernaan.


Amlodipine
.: Kemasan & No Reg :.
Amlodipine 5 mg tablet (1 box berisi 3 strip @ 10 tablet), No. Reg : GKL0708513910A1.
Amlodipine 10 mg tablet (1 box berisi 3 strip @ 10 tablet), No. Reg : GKL0708513910B1.

.: Farmakologi :.
Amlodipine merupakan antagonis kalsium golongan dihidropiridin (antagonis ion kalsium) yang
menghambat influks (masuknya) ion kalsium melalui membran ke dalam otot polos vaskular dan
otot jantung sehingga mempengaruhi kontraksi otot polos vaskular dan otot jantung. Amlodipine
menghambat influks ion kalsium secara selektif, di mana sebagian besar mempunyai efek pada
sel otot polos vaskular dibandingkan sel otot jantung.
Efek antihipertensi amlodipine adalah dengan bekerja langsung sebagai vasodilator arteri perifer
yang dapat menyebabkan penurunan resistensi vaskular serta penurunan tekanan darah. Dosis
satu kali sehari akan menghasilkan penurunan tekanan darah yang berlangsung selama 24 jam.
Onset kerja amlodipine adalah perlahan-lahan, sehingga tidak menyebabkan terjadinya hipotensi
akut.
Efek antiangina amlodipine adalah melalui dilatasi arteriol perifer sehingga dapat menurunkan
resistensi perifer total (afterload). Karena amlodipine tidak mempengaruhi frekuensi denyut
jantung, pengurangan beban jantung akan menyebabkan penurunan kebutuhan oksigen
miokardial serta kebutuhan energi.
Amlodipine menyebabkan dilatasi arteri dan arteriol koroner baik pada keadaan oksigenisasi
normal maupun keadaan iskemia. Pada pasien angina, dosis amlodipine satu kali sehari dapat
meningkatkan waktu latihan, waktu timbulnya angina, waktu timbulnya depresi segmen ST dan
menurunkan frekuensi serangan angina serta penggunaan tablet nitrogliserin.
Amlodipine tidak menimbulkan perubahan kadar lemak plasma dan dapat digunakan pada pasien
asma, diabetes serta gout.

.: Indikasi :.
Amlodipine digunakan untuk pengobatan hipertensi, angina stabil kronik, angina vasospastik
(angina prinzmetal atau variant angina). Amlodipine dapat diberikan sebagai terapi tunggal
ataupun dikombinasikan dengan obat antihipertensi dan antiangina lain.

.: Kontra Indikasi :.
Amlodipine tidak boleh diberikan pada pasien yang hipersensitif terhadap amlodipine dan
golongan dihidropiridin lainnya.

.: Dosis :.
Penggunaan dosis diberikan secara individual, bergantung pada toleransi dan respon pasien.
Dosis awal yang dianjurkan adalah 5 mg satu kali sehari, dengan dosis maksimum 10 mg satu
kali sehari. Untuk melakukan titrasi dosis, diperlukan waktu 7-14 hari.
Pada pasien usia lanjut atau dengan kelainan fungsi hati, dosis yang dianjurkan pada
awal terapi 2,5 mg satu kali sehari. Bila amlodipine diberikan dalam kombinasi dengan
antihipertensi lain, dosis awal yang digunakan adalah 2,5 mg.
Dosis yang direkomendasikan untuk angina stabil kronik ataupun angina vasospastik adalah 5-10
mg, dengan penyesuaian dosis pada pasien usia lanjut dan kelainan fungsi hati.
Amlodipine dapat diberikan dalam pemberian bersama obat-obat golongan tiazida, ACE
inhibitor, -bloker, nitrat dan nitrogliserin sublingual.

.: Efek Samping :.
Secara umum amlodipine dapat ditoleransi dengan baik, dengan derajat efek samping yang
timbul bervariasi dari ringan sampai sedang. Efek samping yang sering timbul dalam uji klinik
antara lain : edema, sakit kepala.
Secara umum : fatigue, nyeri, peningkatan atau penurunan berat badan.
Pada keadaan hamil dan menyusui : belum ada penelitian pemakaian amlodipine pada wanita
hamil, sehingga penggunaannya selama kehamilan hanya bila keuntungannya lebih besar
dibandingkan risikonya pada ibu dan janin. Belum diketahui apakah amlodipine diekskresikan ke
dalam air susu ibu. Karena keamanan amlodipine pada bayi baru lahir belum jelas benar, maka
sebaiknya amlodipine tidak diberikan pada ibu menyusui.
Efektivitas dan keamanan amlodipine pada pasien anak belum jelas benar.


Canderin
Canderin

CANDERIN
Tablet

:: KOMPOSISI ::
CANDERIN 8 mg
Tiap tablet CANDERIN 8 mg mengandung:
Candesartan cilexetil 8 mg
CANDERIN 16 mg
Tiap tablet CANDERIN 16 mg mengandung:
Candesartan cilexetil 16 mg

:: INDIKASI ::
Hipertensi.
Pengobatan pada pasien dengan gagal jantung dan gangguan fungsi sistolik ventrikel kiri
(LVEF =40%) ketika obat penghambat ACE tidak ditoleransi.

:: DOSIS DAN CARA PENGGUNAAN ::
Dosis pada hipertensi
Dosis awal candesartan yang direkomendasikan adalah 4 mg per hari dan dapat ditingkatkan
hingga 16 mg satu kali sehari. Efek antihipertensi maksimal akan dicapai dalam waktu 4 minggu
setelah pengobatan.
Dosis pada gagal jantung
Dosis awal candesartan yang direkomendasikan adalah 4 mg per hari.
Candesartan hanya digunakan satu kali sehari dengan atau tanpa makanan.

:: KONTRAINDIKASI ::
Pasien yang hipersensitif terhadap candesartan atau komponen yang terkandung dalam
formulasinya.
Wanita hamil dan menyusui.
Gangguan hati yang berat dan/ ketoasidosis.

:: PERINGATAN DAN PERHATIAN ::
Jika candesartan digunakan pada pasien hipertensi dengan gangguan ginjal, disarankan
dilakukan pemantauan secara berkala kadar kalium dan kadar kreatinin dalam serum.
Stenosis arteri renalis, intravascular volume depletion, kehamilan dan menyusui.

:: EFEK SAMPING ::
nfeksi saluran pernafasan bagian atas, nyeri punggung, dan pusing.

Brand: : Kalbe Farma
Product
Code::
G
Komposisi: Domperidone
Indikasi:
Mual dan muntah akut, akibat penggunaan levodopa dan bromkriptin selama > 12
minggu. Terapi simtomatik dispepsia fungsional
Dosis:
Dewasa dan usia lanjut : Untuk dispepsia fungsional : 10-20 mg 3 kali/hari dan bila
perlu 10-20 mg sebelum tidur selama maksimal 12 minggu. Untuk mual dan
muntah : Dewasa dan usia lanjut : 10-20 mg tiap 4-8 jam. Anak(akibat kemoterapi
dan radiologi) : 0.2 mg/kg berat badan/hari tiap 4-8 jam.
Pemberian
Obat:
Diberikan 15-30 menit sebelum makan.
Kontra
Indikasi:
Tumor hipofisis : prolaktinoma
Perhatian: Gangguan hati dan ginjal, laktasi, hamil. Pemakaian jangka panjang.
Efek
Samping:
Galaktore, ginekomastia, gatal, sakit kepala, ruam kulit, rasa haus, mulut kering,
diare, rasa cemas, sedasi(mengantuk), reaksi ekstrapiramidal distonik, Parkinson,
diskinesia tardif (Dewasa dan usia lanjut).
Interaksi
Obat:
Antasida, analgesik opiat, muskarinik, bromokriptin.
Kemasan: Sirup (rasa strawberry) 5 mg/5mL x 60 mL x 1


OMEPRAZOLE
Rating: . Direkomendasikan oleh 43 pembaca. Beri rekomendasi:


Indikasi:
OMEPRAZOLE diindikasikan untuk:
- Pengobatan jangka pendek pada tukak usus 12 jari, tukak lambung dan refluks esofagitis
erosiva.
- Perawatan sindroma Zollinger - Ellison.

Kontra Indikasi:
Hipersensitivitas terhadap Omeprazol.

Komposisi:
Tiap kapsul mengandung:
Omeprazol..........................................................................20 mg

Cara Kerja Obat:
OMEPRAZOLE termasuk kelas baru senyawa anti-sekresi, suatu benzimidazol tersubstitusi,
yang menekan sekresi lambung melalui penghambatan spesifik terhadap sistem enzim H+/K+
ATPase pada permukaan sekresi sel parietal lambung. Karena sistem enzim ini merupakan
pompa asam (proton) dalam mukosa lambung, Omeprazol digambarkan sebagai penghambat
pompa asam langbung yang menghambat tahap akhir pembentukan asam lambung.
Efek ini berhubungan dengan dosis dan menimbulkan penghambatan terhadap sekresi asam
terstimulasi maupun basal tanpa dipengaruhi stimulus.
OMEPRAZOLE tidak menunjukkan efek antikolinergik atau sifat antagonis histamin H2.
Percobaan pada hewan menunjukkan bahwa setelah keluar dengan cepat dari plasma, Omeprazol
dapat ditemukan di dalam mukosa lambung selama sehari atau lebih.

Aktivitas Antisekresi
Sesudah pemberian oral, mula kerja efek antisekresi Omerazol terjadi dalam 1 jam, maksimum 2
jam.
Penghambatan sekresi kira-kira 50% dari maksimum dalam 24 jam dan proses penghambatan
berlangsung sampai 72 jam.
Efek antisekresi Omeprazol lebih lama dari yang dapat diperkirakan berdasarkan waktu paruh
dalam plasma yang sangat pendek (< 1 jam), kemungkinan disebabkan oleh pengikatan enzim
H+/K+ ATPase dalam sel parietal yang lebih lama.
Bila obat dihentikan, aktivitas sekresi sedikit demi sedikit kembali normal lebih dari 3 - 5 hari.
Efek penghambatan Omeprazol terhadap sekresi asam meningkat dengan pengulangan dosis
sekali sehari mencapai puncaknya setelah 4 hari.
OMEPRAZOLE diabsorpsi dengan cepat dalam kadar maksimum pada plasma dicapai antara 0,5
- 3,5 jam.
Bioavailabilitas absolut kira-kira 30% - 40% pada dosis 20 - 40 mg, disebabkan sebagian besar
mengalami metabolisme presistemik.
Waktu paruh dalam plasma dicapai 0,5 - 1 jamdan bersihan tubuh total 500 - 600 ml/menit.
Omeprazol terikat dalam protein plasma kira-kira 95%. Bioavailibilitas Omeprazol sedikit
meningkat pada pemakaian berulang. Sebagian kecil obat dalam bentuk utuh disekresikan
melalui urin. Sekitar 77% dieliminasi melalui urin paling sedikit sebagai enam metabolit, sisanya
ditemukan dalam feses.

Efek Samping:
Umumnya dapat ditoleransi dengan baik.
Efek samping berikut biasanya ringan dan bersifat sementara serta tidak mempunyai hubungan
yang konsisten dengan pengobatan.
Mual, sakit kepala, diare, konstipasi, kembung, ruam kulit, urtikaria, pruritus jarang terjadi.


Current Drugs | Archives | Search
23
Citicoline OGB HJ
admin kalbemed posted on August 23, 2013 10:09
CITICOLINE OGB HJ


Komposisi:
Tiap mL mengandung Citicoline (CDP-Choline) 125 mg.

Bentuk Sediaan:
Ampul.

Farmakologi:
Citicoline meningkatkan aktivitas pembentukan dari retikular dalam otak khususnya
pada aktivasi sistem retikuler asending yang erat kaitannya dengan proses
kesadaran, meningkatkan aktivitas dari sistem piramidal dan memperbaiki paralisis
motorik dan meningkatkan aliran oksigen dan metabolime serebral.

Indikasi:
Kehilangan kesadaran akibat kerusakan otak, trauma kepala atau operasi otak dan
serebral infark.
Percepatan rehabilitasi ekstremitas atas pada pasien pasca hemiplegia apoplektik.

Dosis:
Untuk kehilangan kesadaran akibat trauma kepala atau operasi otak :100 mg sampai
500 mg, 1 2 kali sehari secara drip intravena atau intravena biasa.
Gangguan kesadaran pada infark serebri stadium akut : 1000 mg sekali sehari
secara intravena selama dua minggu berturut-turut.
Pasca hemiplegia apopletik : 1000 mg sekali sehari secara intravena selama 4
minggu berturut-turut, jika tampak perbaikan dilanjutkan selama 4 minggu lagi.

Kontraindikasi:
Hipersensitif terhadap citicoline.

Peringatan dan Perhatian:
Bila tetap masih terjadi perdarahan intrakranial, hindarkan pemberian citicoline
dengan dosis tinggi (lebih dari 500 mg sekaligus), karena dapat mempercepat aliran
darah dalam otak. Dalam hal ini justru diperlukan dosis yang kecil (100 mg 200 mg,
2 3 kali sehari).
Untuk pasien dengan gangguan kesadaran pada infark serebri akut, dianjurkan untuk
memulai pemberian injeksi citicoline dalam dua minggu setelah stroke apopletik.

Efek Samping:
Reaksi hipersensitivitas : ruam.
Psikoneurologis : insomnia, sakit kepala, pusing, kejang.
Gastrointestinal : nausea, anoreksia.
Hati : nilai fungsi hati yang abnormal pada pemeriksaan laboratorium.
Mata : diplopia.
Lain-lain : rasa hangat, perubahan tekanan darah sementara atau malaise.



Current Drugs | Archives | Search
23
Meropenem OGB HJ
admin kalbemed posted on August 23, 2013 06:00
MEROPENEM OGB HJ


Komposisi:
Meropenem 1 g

Bentuk Sediaan:
Vial Injeksi 1 g

Farmakologi:
Menghambat sintesis dinding sel bakteri sehingga terjadi kebocoran sel bakteri dan
bakteri lisis.

Indikasi:
Diindikasikan untuk terapi infeksi berikut yang disebabkan oleh 1 atau lebih bakteri
yang sensitif terhadap meropenem.

Dosis:
Dewasa dan anak 50 kg BB:
- Terapi pneumonia, infeksi saluran kemih, infeksi ginekologi, infeksi kulit dan struktur
kulit : 500 mg IV tiap 8 jam.
- Terapi pneumonia nosokomial, peritonitis, dugaan infeksi pada pasien neutropenia
dan septikemia : 1000 mg tiap 8 jam.
- Meningitis : 2000 mg tiap 8 jam.

Anak 3 bulan:
- 10 - 20 mg/kg tiap 8 jam tergantung jenis dan tingkat keparahan infeksi, kepekaan
patogen dan kondisi pasien.
- Meningitis : 40 mg/kg tiap 8 jam.

Kontraindikasi:
Hipersensitif terhadap carbapenem

Peringatan dan Perhatian:
Hanya untuk infeksi yang berat

Efek Samping:
- Lokal : inflamasi, reaksi pada tempat injeksi, flebitis/tromboflebitis, nyeri, edema.
- Gastrointestinal : diare, nyeri abdomen, mual, muntah, kolitis, pseudomembranosa.

Transamin
Indikasi
Perdarahan yang abnormal & gejala-gejalanya pada penyakit perdarahan
Dahak yang berdarah & batuk darah pada tuberkulosa paru, perdarahan ginjal,
perdarahan alat kelamin, perdarahan pada prostatomegali, perdarahan abnormal setelah
operasi, eritema (kemerahan kulit karena pelebaran pembuluh-pembuluh darah), bengkak
dan gatal-gatal pada eksim dan gejal-gejala yang serupa, urtikaria, toksikoderma & erupsi
kering
Faringodinia, panas setempat, bengkak, hyperemia (kelebihan darah) pada tonsillitis,
faringitis & laryngitis, stomatodinia dan sariawan mukosa bukal (antara gusi & pipi) pada
radang rongga mulut
Efek Samping
Gangguan saluran pencernaan
Kontra orang dengan tromboembolisme

Indikasi Ondansenteron adalah :
Untuk untuk menangani mual dan muntah yang diinduksi oleh obat kemoterapi dan
radioterapi sitotoksik.
Pencegahan mual dan muntah pasca operasi.
Narfoz sebaiknya tidak digunakan pada keadaan mual atau muntah karena sebab lain.
Kontraindikasi
Narfoz jangan diberikan kepada penderita yang hipersensitif atau alergi terhadap
Ondansetron.
Efek samping
Efek samping yang biasanya terjadi adalah sakit kepala, sensasi kemerahan atau hangat
pada kepala dan epigastrium.
Efek samping yang jarang terjadi dan biasanya hanya bersifat sementara adalah
peningkatan aminotransferase yang asimtomatik.
Ondansetron juga dapat meningkatkan waktu transit usus besar dan dapat menyebabkan
konstipasi pada beberapa penderita.
Ada beberapa laporan tentang terjadinya reaksi hipersensitif yang cepat.
Kehamilan. Pada hewan percobaan Ondansetron tidak bersifat teratogenik. Belum ada
percobaan yang dilakukan pada manusia. Sama seperti obat-obat lainnya, sebaiknya
Ondansetron tidak digunakan pada kehamilan, terutama pada trimester pertama, kecuali
bila manfaat yang di dapat melebihi dan resiko yang mungkin akan terjadi.
Wanita menyusui. Percobaan pada tikus membuktikan adanya ekskresi Ondansetron pada
ASI. Oleh karena itu, ibu-ibu yang mendapat Ondansetron dianjurkan untuk tidak
menyusui.
Ondansetron dapat menimbulkan gangguan irama jantung Obat ondansetron, salah
satu antiemetik pada kemoterapi, terbukti memiliki risiko untuk gangguan irama jantung.
FDA melaporkan bahwa pada kondisi-kondisi tertentu penggunaan ondansetron harus
lebih hati-hati dan perlu dilakukan monitoring dengan memantau gambaran EKG.
Kondisi-kondisi yang disarankan lebih hati-hati dalam menggunakan ondansetron antara
lain pasien dengan bakat gangguan irama jantung yaitu pasien dengan kongenital long
QT syndrome, gangguan mineral misalnya hipokalemia, hipomagnesia, gagal jantung,
bradikardia dan penggunanaan bersama obat-obatan yang mengakibatkan pemanjangan
interval QT.

Nama Obat: KSR 600MG
TAB@100
Kategori: Suplemen & Vitamin
Deskripsi :



Kandungan
KC1.

Indikasi

Pencegahan & pengobatan hipokalemia.

Kontra Indikasi
Gagal ginjal lanjut, peny Addison yg tak diobati, dehidrasi akut,
hiperkalemia, obstruksi GI.

Efek Samping
Mual, muntah, nyeri abdomen, diare. Jarang tukak sal cerna.
V itamin K
Mekanisme kerja :
Pada orang normal vitamin K tidak mempunyai aktivitas farmakodinamik, tetapi pada
penderita defisiensi vitamin K, vitamin ini berguna untuk meningkatkan biosintesis
beberapa faktor pembekuan darah yang berlangsung di hati. Sebagai hemostatik,
vitamin K memerlukan waktu untuk dapat menimbulkan efek, sebab vitamin K harus
merangsang pembentukan faktor- faktor pembekuan darah lebih dahulu.
Indikasi :
Digunakan untuk mencegah atau mengatasi perdarahan akibat defisiensi vitamin K.
Perhatian :
Defisiensi vit. K dapat terjadi akibat gangguan absorbsi vit.K, berkurangnya bakteri yang
mensintesis Vit. K pada usus dan pemakaian antikoagulan tertentu. Pada bayi baru lahir
hipoprotrombinemia dapat terjadi terutama karena belum adanya bakteri yg mensintesis
vit. K

K o n t r a i n d i k a s i : Kegagalan Hepar parah : Sebab biasanya
menyebabkan kehilangansintesis protein dan diatesis hemorlogika yang tidak terespson Vit.
K.

Anda mungkin juga menyukai