OLEH
KELOMPOK EUFORBIA:
BAB I
PENDAHULUAN
Teori dan paradigma modeling dan role modeling dikembangkan melalui proses
retroduktif. Model aslinya dikembangkan secara induktif dari pengalaman klinik primer
dan pengalaman hidup pribadi. Erickson beranggapan manusia memiliki hubungan
antara pikiran dan tubuh dan memprediksi kemampuan mereka untuk menghadapi stres.
Dia juga mengartikulasikan hubungan antara kebutuhan dan proses perkembangan,
kepuasan dan objek yang dimaksud, sakit dan kesehatan.
Para ahli dalam teori ini mengembangkan teori Maslow’s yang memberikan
label dan artikulasi terhadap kebutuhan manusia berdasarkan obeservasi individu,
dimana setiap orang menginginkan menjadi lebih baik dari apa yang bisa dicapai. Selain
itu, mereka juga mengembangkan teori Piajet’s yaitu perkembangan kognitif digunakan
sebagai kerangka kerja untuk memahami perkembangan berfikir. Teori lain yaitu teori
Winnicot yang merupakan teori tambahan yang digabungkan dengan model aslinya dan
diartikulasikan dengan menggabungkan konsep penggabungan individu.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Konsep umum dalam teori modeling dan role modeling
Affiliated- Individuation : konsep yang unik dari teori MRM didasarkan pada
kepercayaan bahwa setiap orang memiliki perjalanan insting untuk menerima dan
secara mandiri merupakan support sistem dalam hidup secara keseluruhan. Berbeda
dari konsep interdependen.
TAHAP PERKEMBANGAN
Stress : Suatu respon yang umum untuk rangsangan yang penuh stress dalam
perubahan pola yang melibatkan endokrin, GI dan system limpatik yang
diidentifikasi sebagai sindrom adaptasi umum (GAS). Tiga fase dari GAS adalah
reaksi alarm, status resistensi dan status kelelahan.Rangsangan dipersepsikan
sebagai ancaman atau perubahan (Lazarus). Stres atau distress (Selye). Engle
diidentifikasi sebagai reaksi psikologik dalam menghadapi stress dengan reaksi/
respon flight atau fight. Teori Modeling dan Role Modeling mensintesakan
semuanya kedalam pandangan yang lebih holistik
Self Care : Merupakan proses mengelola respon dalam menghadapi stress. Self care
termasuk apa yang harus kita ketahui tentang diri kita, sumber-sumber yang kita
miliki dan perilaku kita
TUJUAN INTERVENSI
Meningkatkan orientasi yang positif : dalam dunia lain, menerima klien sebagai
orang yang berguna dan memfasilitasi kemampuan untuk membangun dirinya
sendiri menuju masa depan yang positif melalui komentar/ permyataan tentang
sesuatu yang akan terjadi pada minggu yang akan datang, dsb
Meningkatkan control : dalam dunia lain, control persepsi adalah kunci, tanyakan
kebutuhan klien dan bagaimana anda dapat membantunya, menerima opsi dalam
merencanakan tindakan, mengenali pencapaian kecil seperti pernafasan teratur,
control perdarahan
Stressor Arousal
Impoverishmen
Model Adaptive Pengkajian Potensial
Equilibrium
Hubungan Dinamis
BAB III
Seorang perawat anak berupaya memberikan asuhan keperawatan kepada pasien anak
yang menjadi tanggungjawabnya dengan menerapkan konsep Erikson et.al.Ia
mengalami kesulitan dan hambatan karena pasien sangat tidak kooperatif. Pasien sering
tamapak kaget ketika perawat mendatanginya dan kemudian dia berteriak- teriak tidak
mau didekati.
PEMBAHASAN
Anak stress karena proses hospitalisasi sehingga dia tidak kooperatif dengan perawat
dimana dia bersikap menolak (koping maladaptif). Untuk mengatasi hal tersebut,
perawat harus memahami terlebih dahulu tentang tumbuh kembang anak. Dengan
demikian diharapkan perawat menemukan cara untuk membina saling percaya dengan
kliennya, dan secara bersama-sama mencapai tujuan agar masalah teratasi.
KASUS LAIN
Ny. R, 26 tahun post SC hari ke 3 (P1A0). Saat ini tinggal serumah dengan mertua yang
sangat overprotektif dan memiliki nilai kepercayaan yang sangat kuat terhadap
budayanya. Ny. R mengalami kesulitan menghadapi mertuanya, yang sering
memberikan aturan-aturan setelah melahirkan yang ia anggap tidak rasional, misalnya
Ny R tidak boleh makan ikan, daging ayam, telor karena itu dianggap dapat
menyebabkan luka lama sembuh dan darah berbau amis.
PEMBAHASAN
Konsep teori yang dikemukan oleh Leiningers adalah: culture, cultural value,
culture care diversity, cultural care universality,culture care, worldview, social
structure dimensions, environmental context, etnohistory, generic care system.
Professional care system, cultural congruent nursing care, health, caring cultural care
preservation, cultural care accommodation, and cultural care repatterning.
Budaya merupakan nilai-nilai, keyakinan dan cara hidup dari setiap kelompok
yang dipelajari, ditransmisikan, dimana menuntun untuk berfikir, mengambil keputusan
dan bertindak dalam cara-cara yang dipolakan (Leininger, 1991). Asumsi teori
Leininger berhubungan dengan nilai-nilai, keyakinan, dan praktek-praktek budaya yang
dibentuk dan terikat pada pandangan dunia (world view) yang meliputi : teknologi,
agama dan keyakinan, sosial/kebangsaan, budaya dan nilai-nilai, politik dan legal,
ekonomi dan pendidikan yang saling mempengaruhi terhadap pola dan bentuk praktek
dari layanan keperawatan secara holistik dengan memandang individu, keluarga,
kelompok maupun masyarakat sebagai system kesehatan yang berbeda.
Menurut Leininger tindakan keperawatan sebagai sesuatu hal yang
menjembatani antara suatu masyarakat awam dan system professional. Dalam rangka
mencapai keselarasan dan keseimbangan dalam perawatan dengan memperhatikan
budaya terdapat 3 (tiga) hal yang dapat dilakukan oleh perawat yaitu culture care
preservation, cultural care accomodation, dan restrukturisasi cultural care.
Teori Trancultural Nursing oleh Medilene Linenger dituangkan dalam
DAFTAR PUSTAKA
Barbara L. Irvin, RN, PhD.Written January 1997. History MRM.
http://www.mrmnursingtheory.org/aboutus.htm. retrived tanggal 2 November
2008.pukul 13.00 WIB
Tomey, A.M, and Alligood, M.R.(2006). Nursing Theorist and Their Work, 6th edition,
Mosby-Year Book, Inc, Missouri
Tomey, A.M, and Alligood, M.R.(2006). Nursing Theorist Utilization & Aplication, 6th
edition. Mosby-Year Book, Inc, Missouri
PEMBAHASAN KASUS BERDASARKAN MODELING AND
ROLE MODELING THEORY
Intervensi keperawatan
• Memahami tahap tumbuh kembang anak,
perkembangan kognitif anak : bahasa yang
Support sistem (individu,
sederhana yang dimengerti anak, psikososial:
teman sebaya, keluarga)
sesuai tgs perkembangan.
• Intervensi disesuaikan dengan kondisi anak
Kesehatan/sakit/kematian
secara holistic