Anda di halaman 1dari 18

PARADIGMA KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK III

DEWI EKA PUTRI 0806469565


TINEKE A TOLOLIU 0806469792
NURMAULID 0806446624
YULIANI BUDIYARTI 0806447160
DEWI SARTIKA 0806446082
GRACE C SIPASULTA 0806446284
MULIA HAKAM 0706195195

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
2008

2
I. PENDAHULUAN

Paradigma adalah perspektif atau sudut pandang yang abstrak dari suatu

disiplin, set kepercayaan yang sistematis, suatu pandangan dunia dan suatu teori.

Paradigma juga dibedakan oleh metode riset yang digunakan, yang dipengaruhi

oleh asumsi ontology dan epistemology dari paradigma itu sendiri (Kuhn, 1970

dalam Dawson, 2006)

Capra (1986 dalam Sell, 2002) mendefinisikan paradigma sebagai konstelasi

konsep, nilai, persepsi, dan dipraktikkan secara bersama-sama oleh suatu

komunitas, yang membentuk visi nyata tertentu, serta merupakan dasar

pengorganisasian komunitas itu sendiri.

Paradigma mengurangi kemungkinan ketidakhati-hatian dalam

memperkenalkan konsep atau asumsi baru yang sebelumnya tidak ada, karena

masing-masing asumsi dan konsep baru harus benar-benar logis dan merupakan

derivat dari asumsi atau konsep yang sudah ada sebelumnya atau komponen yang

sudah ada disebutkan dengan jelas didalamnya. Hal ini dapat terjadi karena

paradigma merupakan dasar bagi pengembangan berkelanjutan dari interpretasi

teori, asumsi atau konsep yang ada.

Keperawatan sendiri sebagai profesi yang bidang ilmunya terus menerus

mengalami perkembangan juga memiliki paradigma yang merupakan kerangka

acuan atau dasar pemikiran dari teori keperawatan. Paradigma keperawatan

merupakan suatu cara pandang dari profesi keperawatan untuk melihat suatu

kondisi dan fenomena yang terkait secara langsung dengan aktifitas yang terjadi

dalam profesi keperawatan.

Paradigma keperawatan sebagai dasar keilmuan keperawatan selanjutnya

melalui pengembangan teori dapat membantu pengembangan praktik

3
keperawatan, menuntun penelitian dan kurikulum yang ada, serta mengidentifikasi

keberhasilan praktik keperawatan.

Kebutuhan akan dasar keilmuan sebagai acuan praktik professional

keperawatan telah ditunjukkan melalui banyaknya hasil karya pakar keperawatan,

termasuk diantaranya dengan menjadikan keperawatan sebagai profesi yang cukup

dikenal dan keberhasilan implementasi tindakan keperawatan yang profesional

bagi pasien (Saleem, 2008)

II. TINJAUAN TEORI

Fokus sentral dari profesi keperawatan adalah penggunaan kiat dan seni

keperawatan bagi peningkatan derajat kesehatan manusia dalam lingkungannya.

Paradigma keperawatan terdiri dari empat konstruksi sentral yaitu : individu

(manusia), lingkungan, kesehatan, dan keperawatan (Rhodes State College

Associate Degree Nursing Program, 2006)

Paradigma secara keseluruhan, mengkonseptualisasikan manusia sebagai

makhluk biopsikososiokultural yang dapat dimengerti melalui pemeriksaan setiap

bagian dari manusia tersebut secara utuh atau holistic, dan bukannya melalui

pemeriksaan bagian-bagian manusia lalu menjumlahkannya menjadi satu kesatuan

(Baret, 2002 dalam Dawson, 2006)

Cody (1995 dalam Dawson 2006) menggambarkan manusia sebagai

makhluk biopsikososial dan spiritual yang berinteraksi dengan lingkungan baik

melalaui adaptasi ataupun kemampuan mengontrol lingkungan tersebut.

Kesehatan dianggap berada pada garis yang berkesinambungan antara wellness

dan illness yang dapat dinilai secara obyektif dan disebut baik atau buruk oleh

ahli kesehatan berdasarkan hubungan antara keadaan biopsikososial dan spiritual

individu tersebut dengan hitungan tertentu dan norma-norma sosial yang

4
merupakan nilai tertinggi dalam paradigma ini. Keperawatan membantu pasien

mempertahankan norma-norma sebagaimana yang ditentukan oleh ahli kesehatan,

dan juga membantu untuk mengembalikan keadaan pasien tersebut ke normal.

Metode principal keperawatan adalah proses keperawatan yang terdiri dari

pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi (Cody, 1995, dalam Dawson,

2006).

Teori Self Care Deficit Orem

Teori keperawatan yang dikembangkan oleh Orem mirip dengan

keseluruhan paradigma dalam konsptualisasinya tentang empat meta-paradigma

keperawatan yaitu manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan. Orem

memiliki lima perspektif manusia, yaitu : orang, agen, simbolis, organisme, dan

obyek pandang. Orem juga menyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang

utuh. Konsep bahwa manusia memiliki perspektif yang berbeda adalah sama

dengan pandangan paradigma secara keseluruhan (Dawson, 2006)

Lingkungan, dalam teori Orem, dihidupkan oleh manusia dan dapat

dimanipulasi oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan mereka. Itulah sebabnya

manusia cenderung mengontrol lingkungan (Dawson, 2006)

Teori Orem mengatakan kesehatan dipertahankan oleh seseorang sampai ada

faktor internal atau eksternal yang membatasi kemampuan orang tersebut untuk

merawat dirinya sendiri. Defisit perawatan diri inilah yang menuntun pada adanya

kebutuhan akan sistem keperawatan. keperawatan kemudian menentukan derajat

kesehatan apa untuk pasien tersebut melalui pembandingan keadaan pasien saat

itu dengan standar kesehatan sebelumnya. Selanjtnya keperawatan akan membawa

pasien kembali ke derajat kesehatan yang telah ditentukan dan mendukung pasien

untuk mempertahankan derajat kesehatan tersebut (Dawson, 2006).

5
Betty Neumann’s System Model

Fokus model Neumann didasarkan pada falsafah bahwa setiap manusia adah

makhluk utuh sebagai sistem klien dan manusia adalah makhluk multidimensi.

Setiap lapisan multidimensi itu, tersusun atas lima variabel atau subsistem, yaitu :

• Fisiologi : merujuk pada struktur fisikokimia dan fungsi tubuh manusia

• Psikologi : merujuk pada proses mental dan emosi

• Sosio-kultural : merujuk pada hubungan dan harapan sosial atau

budaya serta aktivitas

• Spiritual : merujuk pada pengaruh kepercayaan spiritual

• Perkembangan : merujuk pada keseluruhan proses yang berhubungan

dengan perkembangan seumur hidup

Lingkungan dilihat sebagai totalitas kekuatan internal dan eksternal yang

mengelilingi manusia, dan manusia berinteraksi dengannya kapan saja. Kekuatan

tersebut termasuk stressor intrapersonal, interpersonal, dan ekstrapersonal yang

dapat mempengaruhi batas normal seseorang sehingga ikut mempengaruhi

stabilitas sistem

• Lingkungan internal, yaitu lingkungan yang ada didalam sistem klien

• Lingkungan eksternal, yaitu lingkungan yang ada diluar sistemm klien

• Lingkungan yang dibentuk, yaitu lingkungan yang dibentuk dan

dikembangkan secara tidak sadar oleh klien dan merupakan perlambangan dari

keseluruhan sistem

Neumann memandang kesehatan sebagai suatu keadaan kesejajaran dengan

wellness. Dia mendefinisikan sehata atau wellness sebagai kondisi dimana semua

bagian dan sub bagian atau variabel harmonis dengan klien secara keseluruhan.

6
Sistem klien bergerak untuk mengadapi illness dan kematian saat energi yang

dibutuhkan lebih banyak dibanding yang tersedia.

Neumann memandang keperawatan sebagai profesi unik yang peduli pada

keseluruhan variabel yang mempengaruhi respon terhadap stressor yang mungkin

dimiliki manusia. Manusia dipandang sebagai satu kesatuan utuh dan tugas

perawatlah untuk memposisikan manusia tersebut secara utuh. Keperawatan

merupakan tindakan yang membantu individu, keluarga dan kelompok untuk

mempertahankan level wellness maksimum dengan tujuan utama menstabilkan

sistem klien melalui intervenes keperawatan dengan pengurangan stressor.

Neumann menyatakan karena persepsi perawat akan mempengaruhi perawatan

yang akan diberikan maka bukan hanya persepsi pasien yang perlu dikaji,

melainkan pemberi perawatan yang bersangkutan juga, dalam hal ini perawat.

Peran perawat terlihat pada derajat reaksi pasien terhadap stressor dan penggunaan

intervensi keperawatan primer, sekunder ataupun tersier.

Keperawatan adalah seni, suatu pelayanan yang membantu dan merupakan

teknologi. Keperawatan merupakan tindakan yang dipilih dengan bebas dan

dilakukan oleh perawat untuk membantu individu atau kelompok melalui

perawatan yang diberikan untuk mempertahankan atau mengubah kondisi mereka

sendiri atau lingkungan mereka. Tujuan keperawatan adalah untuk mengubah

pasian atau anggota keluarganya hingga memenuhi kebutuhan perawatan pasien

tersebut, untuk mempertahankan status kesehatan yang baik, untuk

mengembalikan pasien ke keadaan normal atau mendekati normal sehubungan

dengan keadaan sakit, menstabilkan, mengontrol, atau meminialisir efek keadaan

kesehatan yang sangat minim atau keadaan ketidakmampuan dari klien.

7
Manusia memiliki kapasitas untuk merefleksikan, mensimbolisasi, dan

menggunakan symbol. Manusia dikonseptualisasikan sebagai makhluk utuh

dengan kebutuhan universal, kebutuhan perkembangan dan memiliki kemampuan

untuk perwatan kesehatan secara berkelanjutan Manusia dipandang sebagai satu

kesatuan yang dapat berfungsi secara biologi simbolik dan sosial.

Model Adaptasi Roy

Model konseptual Roy berbasis pada model konseptual adaptasi. Konsep

kunci pada model konseptual Roy adalah manusia, tujuan, kesehatan, lingkungan,

dan aktivitas keperawatan. Dalam model konseptual, teori keperawatan akan

menjabarkan pemikiran (ide), dan proposisi manusia di konseptualisasikan sebagai

sistem adaptik terbuka yang bersifat holistik dimana terjadi proses pelayanan

keperawatan, dan manusia sebagai penerima (resipien). Adaptasi diartikan sebagai

kapasitas yang dimiliki oleh manusia untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan

lingkungan dan manusia juga mampu mempengaruhi manusia lainnya.

Roy menjelaskan bahwa person bisa berarti individu, keluarga, kelompok

atau masyarakat luas dan masing-masing sebagai sistem adaptasi holistik. Roy

memandang person secara menyeluruh atau holistik yang merupakan suatu

kesatuan yang hidup secara konstan dan berinteraksi dengan lingkungannya.

Antara sistem dan lingkungan terjadi pertukaran informasi bahan dan energi.

Interaksi yang konstan antara orang dan lingkungannya akan menyebabkan

perubahan baik internal maupun eksternal. Dalam menghadapi perubahan ini

individu harus memelihara integritas dirinya dan selalu beradaptasi.

Tujuan (goal) diartikan sebagai tujuan keperawatan untuk mendorong

terjadinya proses adaptasi dalam empat cara adaptasi yang kemudian memberi

kontribusi terhadap keadaan kesehatan.

8
Aktivitas keperawatan digambarkan oleh model adaptasi Roy melalui

peningkatan respon adaptif pada situasi sehat atau sakit. Perawat dapat

mengambil tindakan untuk memanipulasi vokal, kontekstual, atau residual stimuli

dengan melakukan analisa sehingga stimuli berada pada daerah adaptasi. Perawat

bertindak untuk mempersiapkan klien mengantisipasi perubahan melalui

penguatan regulator, kognator dan mekanisme koping yang lain.

Kesehatan didefinisikan sebagai sebuah keadaan dan juga sebuah proses

untuk berubah dan menjadi manusia yang utuh. Tujuan keperawatan untuk

meningkatkan kesehatan seseorang dengan meningkatkan respon adaptif, energi

yang bebas dari perilaku yang efektif dapat dipakai untuk meningkatkan

kesehatan.

Lingkungan didefinisikan sebagai segala kondisi, keadaan dan pengaruh

yang mengelilingi dan mempengaruhi perkembangan tingkah laku manusia.

Teori Watson

Watson mengadopsi pandangan yang mamandang manusia sebagai

seseorang yang patut untuk dihargai, dijaga, diperhatikan, dihormati, dimengerti

dan dibantu dalam pandangan umum filosofi seseorang sebagai fungsi penuh

manusia dengan kepribadian yang terintegrasi. Manusia dipandang lebih baik dan

berbeda dari jumlah bagiannya.

Watson percaya bahwa ada faktor lain yang perlu dimasukkan kedalam

definisi sehat menurut WHO. Watson menambahkan tiga elemen berikut ini :

• Level yang tinggi pada keseluruhan fungsi fisik mental dan sosial

• Level ketahanan adaptif umum pada fungsi keseharian

• Tidak adanya illness atau adanya usaha yang menuntun pada ketiadaan

kesakitan

9
Watson mengatakan bahwa caring (dan keperawatan) ada pada semua

masyarakat. Sikap caring percaya bahwa tidak diwariskan dari generasi ke

generasi, melainkan diturunkan melalui budaya profesi sebagai cara

mempertahankan diri terhadap lingkungan yang unik

Keperawatan berfokus pada peningkatan kesehatan dan perawatan penyakit.

Watson percaya bahwa holistic care adalah sentral praktik caring dari

keperawatan. Dia mendefinisikan keperawatan sebagai ilmu alam tentang manusia

dan pengalaman sehat-sakit seseorang yang dimediasi oleh transaksi professional,

personal, saintifik, estetik, dan etik.

Teori Hubungan Interpersonal Peplau

Peplau mendefinisikan manusia sebagai organisme yang berkembang dan

berusaha untuk mengurangi kecemasan yang disebabkan oleh adanya kebutuhan.

Lingkungan didefinisikan sebagai kekuatan yang ada di luar organisme dan

dalam konteks budaya .

Sehat adalah symbol kata yang mengimplikasikan pergerakan kedepan dan

proses berkelanjutan pada manusia dalam arahan yang kreatif, konstruktif,

produktif, baik dalam kehidupan personal maupun komunitas.

Keperawatan adalah proses terapeutik interpersonal yang signifikan. fungsinya

sejalan dengan proses pada manusia yang membuat sehat menjadi mungkin bagi

individu dalam komunitas.

Perbedaan Mendasar

Perbedaan mendasar tentang paradigma keperawatn dari beberapa pakar diatas

dapat dilihat melalui tabel berikut ini :

10
pakar

komponen Orem Neumann Roy Watson Peplau

Manusia • Manusia • Makhluk utuh • Merupakan • Manusia patut • Organisme


adalah makhluk • Makhluk sistem adaptif dihargai dijaga yang berkembangan
yang utuh. multidimensi terbuka dengan input diperhatikan dan berusaha untuk
• Manusia • Terdiri atas 5 (stimulus) yang dimengerti dibantu mengurangi
memiliki perspektif sub sistem yang beradaptasi dengan kecemasan yang
yang berbeda saling proses-proses atau disebabkan oleh
berhubungan: mekanisme kontrol adanya kebutuhan
fisiologi, (troughput)
psikologi, • Individu,
sosiokultural, keluarga, kelompok,
spiritual, atau masyarakat luas
perkembangan dan masing-masing
sebagai sistem
adaptasi holistic
• Kesatuan yang
utuh yang hidup
secara konstan dan
berinteraksi dengan
lingkungannya

11
Lingkungan • Dihidupkan • Kekuatan • Segala kondisi • Masyarakat • Kekuatan
oleh manusia internal dan , keadaan atau yang ada diluar
• Dapat eksternal yang pengaruh yang organisme
dimanipulasi untuk mengelilingi mengelilingi dan
memenuhi manusia, termasuk mempengaruhi
kebutuhan manusia stressor perkembangan
intrapersonal, tingkahlaku manusia
interpersonal, dan • Interaksi
ekstra personal manusia dan
lingkungan
menyebabkan
perubahan internal
dan eksternal
• Individu harus
beradaptasi untuk
menghadapi
perubahan
Sehat • Dibatasi oleh • Keadaan • Keadaan atau • Meliputi • Proses
faktor internal atau kesejajaran proses yang fungsi fisik, mental berkelanjutan pada
eksternal dengan wellness mengubah manusia dan sosial yang baik manusia yang yang
• Keadaan untuk berubah • Ketahanan kreatif, konstruktif
harmonis secara menjadi manusia adaptif pada fungsi dan produktif
keseluruhan yang utuh keseharian
• Dapat • Tidak adanya
ditingkatkan dengan illness atau adanya
meningkatkan usaha yang
respon adaptif menuntun pada
individu ketiadaan kesakitan

12
Keperawatan • Membawa • Seni, helping • Keadaan atau • Caring adalah • Proses
pasien ke derajat service, teknologi proses. fokus keperawatan terapeutik
kesehatan yang • Tujuannya • Tujuannya • Berfokus pada interpersonal yang
sesuai mempertahankan meningkatkan peningkatan signifikan
status kesehatan kesehatan melalui kesehatan, • Fungsinya
atau peningkatan respon pencegahan dan sejalan dengan
mengembalikan ke adaptif perawatan penyakit proses pada manusia
keadaan normal • Holistic care yang membuat sehat
atau mendekati adalah sentral menjadi mungkin
normal, praktik caring bagi individu dalam
meningkatkan keperawatan komunitas
ketahanan
terhadap stressor,
mempertahankan
adaptasi

13
14
III. PEMBAHASAN

Falsafah keperawatan adalah cara perawat memandang dan melihat individu

(klien) sebagai makhluk yang holistik yang mempunyai berbagai macam

kebutuhan yang harus dipenuhi, diantaranya kebutuhan biologis, psikologis, social

dan spiritual yang harus diberikan kepada klien secara menyeluruh

Falsafah keperawatan biasanya diposisikan sebagai usaha untuk memahami

apa yang baik dan apa yang benar dalam penyelesaian masalah keperawatan yang

abstrak. Fawcet membedakan falsafah dari teori melalui hirarki pengetahuan.

Falsafah dijelaskan dalam cakupan kepercayaan dan nilai yang menginformasikan

meta paradigma ataupun model konseptual keperawatan.

Falsafah keperawatan adalah dasar pemikiran yang merupakan acuan

keilmuan keperawatan baik dalam pengembangan keilmuan maupun pelaksaan

praktik keperawatan. Falsafah selanjutnya melahirkan paradigma keperawatan

yang selanjutnya lebih dikonkritkan lagi menjadi teori. Falsafah memiliki tingkat

keabstrakkan yang lebih tinggi dibanding paradigma.

Penerapan paradigma keperawatan dalam tatanan pelayanan kesehatan,

khususnya keperawatan saat ini dapat dilihat sebagai suatu fonomena yang sangat

perlu untuk disikapi oleh semua pemberi layanan keperawatan (perawat).

Untuk dapat menerapkan paradigma keperawatan dalam tatanan pelayanan

kesehatan,perawat diharapkan mampu menguasai komponen-komponen

paradigma keperawatan itu sendiri yaitu : manusia, lingkungan, kesehatan dan

keperawatan.

Perawat harus memandang manusia secara holistic, contohnya, seorang

perawat saat memberikan perawatan pada pasien dengan gangguan jiwa, harus

melihat pasien tersebut bukan dari sisi psikologisnya saja, tetapi juga harus

15
melihat kebutuhan pasien tersebut dari sisi fisiknya, sosial budayanya dan

spiritualnya. Demikian juga saat menghadapi pasien dengan gangguan fisik.

Lingkungan merupakan kekuatan internal dan eksternal yang dapat

mempengaruhi derajat kesehatan pasien. Sehubungan dengan hal ini, perawat

harus mampu menciptakan lingkungan yang mendukung terciptanya keadaan

sehat bagi pasien (lingkungan terapeutik). Contohnya saat merawat pasien anak,

perawat sebaiknya menciptakan kondisi “atraumatic care” sehingga pasien anak

akan merasa nyaman dan tidak merasakan dampak hospitalisasi.

Sehat adalah keadaan keseimbangan dalam semua aspek kehidupan

manusia.Perawat harus mampu memandang kondisi sehat sebagai suatu keadaan

dimana seseorang tidak hanya terbebas dari penyakit atau gejala penyakit,tapi juga

mampu memainkan perannya secara adekuat, mampu beradaptasi terhadap segala

kondisi interaktif dan memiliki kesejahteraan umum dan realisasi diri yang baik.

Perawat dalam hal ini harus mampu menjalankan tugasnya dalam upaya

promotif,preventif dan rehabilitatif sehingga dapat menciptakan kondisi sehat

yang maksimal bagi pasiennya.

Keperawatan adalah proses terapeutik interpersonal yang signifikan.

fungsinya sejalan dengan proses pada manusia yang membuat sehat menjadi

mungkin bagi individu dalam komunitas (Peplau). Perawat dalam melaksanakan

intervensi keperawatan harus bersikap terapeutik, seperti penampilannya, tingkah

lakunya, cara berbicara dan lainnya supaya segala sesuatu yang dilakukannya

dapat memberikan dampak penyembuhan bagi pasiennya.

16
IV. KESIMPULAN

Paradigma keperawatan merupakan pedoman dan acuan dasar bagi perawat

dalam pelaksanaan praktek keperawatan. Banyak pakar telah mengemukakan

paradigma dalam keperawatan, seperti Orem, Roy, Watson, Peplau dan lain-lain. Dari

semua pakar yang mengemukakan paradigma keperawatan, pada dasarnya

memfokuskan pada manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan.

Dalam penerapan praktek keperawatan,seorang perawat dituntut untuk

melaksanakan semua tindakan terhadap pasien dengan mengacu pada paradigma

keperawatan. Hal ini bertujuan agar asuhan keperawatan terlaksana secara

komprehensif yang akan memberikan dampak positif bagi penyembuhan pasiennya

dan kepuasan bagi perawat itu sendiri.

17
DAFTAR PUSTAKA

Dawson, 2006. Nursing Theory as Practice Guide: A Totality Paradigm Perspective of


Orem’s Self-Care Deficit Nursing Theory. Retrieved from web September 18,
2008.
http://www.highwingaerial.com/BSN/assignment_files/assignment_3_final.pdf

Fawcett, J. 2005. Middle-range nursing theories are necessary for the advancement of the
discipline. Retrieved from web September 20, 2008. http://www.redalyc.uaemex.mx

Jarrin, O. 2006. An Integral philosophy and definition of nursing: Implications for a


unifying meta-theory of nursing. Retrieved from web October 7, 2008.

Sell, SV, dan Kalofissudis, I. 2007. The evolving essence of the science of nursing: A
complexity integration nursing theory. Retrieved from web September 4, 2008.
http//:www.nursing.gr/Complexitytheory.pdf

Sell, SV. 2002. Nursing : Receding and evolving paradigm. Retrieved from web
September 5, 2008. http://www.nursing.gr/selleditorial.pdf

Senesac, P.(2007). Implementing The Roy adaptation model : From theory to practice.
Retrieved from web September 4, 2008.
http://www.bc.edu/schools/son/faculty/theorist/RAM/Practice.html

Saleem. 2008.Introduction to nursing theory. Retrieved from web September 7, 2008.


http://currentnursing.com/nursing_theory/introduction.htm

Saleem. 2008. Theory of interpersonal relation : Hildegard E Peplau. Retrieved from


web September 7, 2008.
http://currentnursing.com/nursing_theory/interpersonal_theory.htm

Saleem. 2008.Betty Neumann’s system model. Retrieved from web September 7,


2008.http://currentnursing.com/nursing_theory/Neumann.htm

Saleem. 2008.Orem’s theory. Retrieved from web September 7, 2008.


http://currentnursing.com/nursing_theory/self_care_deficit_theory.htm

Saleem. 2008.Jean Watson’s philosophy theory. Retrieved from web September 7,


2008. http://currentnursing.com/nursing_theory/Watson.htm

Saleem. 2008. The Roy’s adaptation model. Retrieved from web September 7, 2008.
http://currentnursing.com/nursing_theory/Roy_adaptation_model.htm

18

Anda mungkin juga menyukai