Anda di halaman 1dari 7

27

BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4. 1 Metode Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan metode secara eksperimental
laboratorik post test only control group design. Perlakuan dengan
pemberian ekstrak etanol daun sirsak ( Annona muricata Linn) terhadap
kadar gula darah pada tikus Wistar yang telah diinduksi Streptozotocin.
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Biokimia
Universitas Brawijaya Malang pada bulan Desember 2011, dengan
perkiraan lama penelitian 4 bulan.
4.3 Alat dan Bahan
4.3.1 Alat dan Bahan Untuk Ekstraksi
1. Kertas filter
2. Timbangan digital
3. Beker glass
4. Pipet volume
5. Tabung ukur
6. Alumnium foil
7. Batang pengaduk
8. Water bath
9. Serbuk daun sirsak
10. Aquade
4.3.2 Alat dan Bahan Pemeliharaan Tikus
1. Kandang tikus
2. Penutup kandang
3. Botol air
4. Timbangan
5. Pakan tikus
6. Aquades untuk minum


28


4.3.3 Alat dan Bahan Induksi Diabetes
1. Timbangan digital
2. Beker glass
3. Pipet
4. Tabung ukur
5. Spuit 1 cc
6. Batang pengaduk
7. Streptozotosin
8. Normal Saline 0,9%
4.3.4 Alat dan Bahan Pemeriksaan Glukosa Darah
1. Glukometer
2. Strip Glukometer
3. Pinset
4. Kapas alkohol
5. Betadine
6. Darah ujung ekor tikus
4.3.5 Alat dan Bahan Perlakuan
1. Sonde
2. Spuit 1 cc
3. Handscoen
4. Ekstrak daun sirsak


29


4.3.6 Hewan Coba
Tikus wistar jantan dengan umur 2-2,5 bulan dengan berat 145-150 gram,
tikus DM disuntik 75mg/kg secara intraperitonial setelah 72 jam dicek kadar
glukosanya 200ml/dl. Dipilih tikus jantan, karena tidak dipengaruhi oleh siklus
hormonal.
4.3.7 Metode Pengambilan Sampel
Jumlah sampel dari tiap kelompok perlakuan akan dihitung menggunakan
rumus Federer.
Rumus Federer : ( n 1 ) ( t 1 ) 15
( n 1 ) ( 5 1 ) 15
n 4
Keterangan : t = jumlah kelompok
n = jumlah sample
Jumlah minimal sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 ekor
tikus. Jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini jika ditambahkan
adanya kemungkinan kematian hewan coba, maka akan ditambahkan 1 sampel pada
tiap kelompok percobaan, sehingga sampel yang akan digunakan sejumlah 25 ekor
tikus.
Tikus selanjutnya dikelompokan secara acak menjadi 5 kelompok, yaitu :
1. Kelompok 1 : Kontrol negatif ( tikus tanpa perlakuan )
2. Kelompok 2 : Kontrol positif ( tikus dengan induksi STZ )


30

3. Kelompok 3 : Tikus dengan perlakuan induksi STZ + ekstrak daun sirsak
(Annona muricata Linn) 6,25%.
4. Kelompok 4 : Tikus dengan perlakuan induksi STZ + ekstrak daun sirsak
(Annona muricata Linn) 12,5%.
5. Kelompok 5 : Tikus dengan perlakuan induksi STZ + ekstrak daun sirsak
(Annona muricata Linn) 25%.
4.3.8 Tanaman
Serbuk Daun Sirsak (Annona muricata Linn) diperoleh dari materia medika
batu. Serbuk ini berasal dari pemilihan daun sirsak yang selektif dan bagus.
4.4 Proses Penelitian
4.4.1 Pembuatan ekstrak etanol daun sirsak
Serbuk Daun sirsak dimasukkan ke dalam bejana erlenmeyer dengan ditambah
etanol 70%. Dengan perbandingan tiap 1 gr serbukdaun sirsak : 4 ml etanol 70%.
Campuran ini kemudian digoyang-goyang supaya tercampur rata dan didiamkan
selama 24 jam. Setelah 24 jam campuran ini kemudian disaring dengan kain untuk
didapat sari-sarinya. Pencampuran dan penyaringan ini dilakukan tiga kali secara
berulang. Sari daun sirsak yang diperoleh kemudian dipekatkan dengan rotavapor
pada suhu 40-60 C untuk menghilangkan pelarutnya sehingga didapatkan ekstrak
kental 100%.
Dari ekstrak kental di bagi dalam 3 dosis :
1. Dosis 6,25%.
2. Dosis 12,5%.
3. Dosis 25%.



31


4.4.2 Prosedur Induksi Diabetes
Tikus dipuasakan selama 16 jam, namun diberi minum secara bebas.
Kemudian diinjeksi dengan sterptozotozin yang dilarutkan dalam buffer sitrat dengan
dosis 75 mg/kgBB secara intraperitoneal. Setelah 72 jam induksi sterptozotozin,
glukosa darah diukur dengan glukometer. Kriteria inklusi adalah tikus dengan glukosa
darah > 200 mg/dl.
4.4.3 Proses Adaptasi Hewan Coba
Tikus akan diadaptasikan didalam kandang hewan coba yang ditempatkan di
laboratorium Biomolekuler Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya selama 7 hari,
dan diberikan makan dan minum sesuai standar.
4.4.4 Teknik Pengukuran glukosa tikus
a. Persiapan glukometer, strip dipersiapkan untuk mengukur.
b. Pengambilan sampel darah, tikus diletakkan pada sungkup, ekor tikus dipegang, diurut,
dan diberi alkohol. Kemudian ujung ekor dipotong, darah diambil dan diteteskan pada
strip glukotest.
c. Hasil penghitungan kadar glukosa darah yang terbaca pada glukometer dicatat sebagai
data
4.4.5 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur kadar gula darah sebelum
pemberian ekstrak daun sirsak sebagai tolak ukur awal, pada hari ke-7 untuk
memastikan keberhasilan pemberian ekstak daun sirsak, serta pada hari ke-14 untuk
mengetahui efek dari intervensi pemberian ekstrak daun sirsak terhadap gula darah.




32

4.4.6 Alur Penelitian

























Tikus wistar jantan, umur 2-2,5 bln, BB 145-150 gram
Proses adaptasi
Tanpa perlakuan
K1 :
Tikus normal (kontrol
negatif)
Dengan perlakuan
Induksi STZ 75 mg/kg
Glukosa darah >200mg/dl
K2 :
Tanpa
ekstrak(kontrol
positif)
K3 :
Dosis ekstrak
6,25%
K4 :
Dosis ekstrak
12,5%

K5 :
Dosis ekstrak
25%

7 hari
Pengukuran gula darah (data)
14 hari
Pengukuran gula darah (data)
Analisis data
Kesimpulan


33

4.5 Analisis Data
Analisis data yang digunakan uji ANNOVA degan mempergunakan software
statistik SPSS. Analisis untuk menguji apakah dua populasi atau lebih memiliki rata-
rata yang dianggap sama atau tidak sama.

Anda mungkin juga menyukai