Anda di halaman 1dari 13

Sumber: http://hananurhanifah.blogspot.

com/2013/03/gerakan-janin-selama-
kehamilan.html?m=1

Minggu, 24 Maret 2013
gerakan janin selama kehamilan

Gerakan janin
Gerakan janin merupakan gerakan spontan yang dilakukan oleh janin dalam kandungan.
gerakan janin mengacu pada gerak sebuah janin yang disebabkan oleh aktivitas otot. Aktivitas ini
dimulai pada akhir embriologis. Otot-otot mulai bergerak cepat.. Gerakan-gerakan ini pertama
tidak refleksif, tapi muncul dari dihasilkan saraf impuls-diri berasal dari sumsum tulang
belakang .Sebagai sistem saraf jatuh tempo, otot bisa bergerak untuk menanggapi rangsangan.
Motilitas Secara umum, janin dapat diklasifikasikan sebagai menimbulkan atau spontan,
dan gerakan spontan mungkin dipicu oleh salah satu tulang belakang atau otak. Seiring
pertumbuhan usia kehamilan, rahim mulai sempit, gerakan janin ini akan sangat dirasakan Ibu
hamil. Selain itu, karena rongga bagian atas lebih luas dibanding bagian bawahnya, janin
cenderung meletakkan kakinya diatas agar lebih leluasa bergerak dan kepalanya menukik kearah
rahim. Hal ini terjadi pada usia kehamilan mencapai 7 bulan. Apabila pada usia 7 bulan ini
kepala janin belum mengarah kebawah, inilah yang disebut sungsang. Posisi sungsang juga dapat
terjadi jika gerakan kepala bayi menukik kebawah terhambat posisi tali pusar yang pendek atau
membelit, sehingga kepala janin tetap diatas dan kaki dibawah disebut sungsang sempurna.
Adanya variasi waktu memang biasa terjadi. Seorang ibu yang pernah memiliki anak
sebelumnya akan lebih cepat mengenali gerak janin, ini karena otot rahimnya sudah lemas
terlebih dahulu. Seorang wanita yang ramping akan dapat merasakan lebih awal dari pada
seorang wanita yang tertalu gemuk.
Janin akan aktif bergerak disaat atau pada :
Satu jam pertama setelah makan
waktu tengah malam

Gerakkan janin yang normal menurut penelitian akan bergerak lebih dari 10x dalam 12 jam.

2.2 Gerakan selama pengembangan
Trimester Pertama
Bahkan sebelum tahap janin dimulai, minggu-tua manusia enam embrio dapat
melengkungkan punggung dan leher. Usia kehamilan tujuh minggu, gerakan pada lengan dan
kaki dapat dideteksi dengan USG

Tahap fetus
Bagian otak yang mengendalikan gerakan janin tidak akan terbentuk sampai akhir
sepenuhnya pada trimester kedua, dan bagian pertama dari trimester ketiga. Menurut gambaran
yang dihasilkan oleh Royal College of Physicians of Edinburgh , gerakan purposive dimulai di
sekitar 18 minggu, secara bertahap menggantikan gerakan refleks, dan gerakan sukarela tujuan
kemudian mengembangkan lebih lanjut setelah lahir.
Pada awal gerakan ini, anggota badan bergerak bersama-sama, mereka mulai bergerak
secara independen pada minggu kesembilan sebagai pengendali neuron di tulang belakang
mengembangkan. Pada minggu ke 11, janin dapat membuka mulutnya dan mengisap jari-jarinya;
pada minggu ke 12 , itu mulai menelan cairan ketuban.
Selain gerakan ke samping kepala, dan gerakan kompleks umum terjadi di awal tahap
janin, dengan gerakan yang melibatkan dan mengejutkan seluruh tubuh. Gerakan tangan,
pinggul, dan lutut dapat diamati di umur kehamilan sembilan minggu, peregangan dan menguap
terjadi pada kehamilan sepuluh minggu.

Trimester dua
Sekitar minggu kedua belas, janin mampu menendang dan menggerakan jari kaki, dan
dapat menangkap kaki atau menggaruk dengan kuku-nya sendiri. Hal ini juga bisa bergerak
sebagai respon terhadap sentuhan pada kulitnyaJuga mulai sekitar seminggu 12, diafragma
toraks bergerak naik dan turun seolah-olah janin itu bernapas, tetapi gerakan ini menghilang
sekitar seminggu ke 16 dan tidak melanjutkan sampai trimester ketiga.
Gerakan seperti menendang terus, ibu biasanya merasa gerakan untuk pertama kalinya,
sebuah peristiwa yang disebutquickeningt , selama bulan kelima. Pada bulan ini, gerakan
anggota badan menjadi lebih kompleks,. Kegiatan ini membantu pengembangan bersama dengan
benar.
Sekitar minggu ke 21, janin mulai bergerak secara rutin. refleks mengagetkan ada di
sekitar pertengahan minggu ke-24 dan minggu ke 28. Gerakan dibatasi sekitar waktu ini karena
janin telah tumbuh begitu besar memiliki sedikit ruang untuk menendang atau mengubah posisi
tubuh.

Trimester ketiga
Diakhir kehamilan, ruang gerak janin makin sempit, cairan amnion (ketuban) pun
berkurang sehingga tak banyak membantu pergerakkan janin. Akibat dari kondisi ini adalah
janin seperti pendiam dan pergerakkan bayi akan semakin berkurang pada minggu-minggu
terakhir kehamilan, saat kepala janin mulai masuk ke rongga pinggul. Berkurangnya gerak janin
ini sangat alami, Kebanyakan janin memiliki masa aktif tengah malam.

Pemantauan aktifitas / gerakan janin
Dapat secara subjektif (ditanyakan kepada ibu), atau objektif (palpasi atau dengan USG).Janin
normal, tidak ada hipoksia, akan aktif bergerak. Normal gerakan janin dirasakan oleh ibu
sebanyak lebih dari 10 kali per hari (pada usia di atas 32 minggu).
Dalam kehidupan janin intrauterin, sebagian besar oksigen hanya dibutuhkan oleh otak dan
jantung (refleks redistribusi).Jika janin tidak bergerak, pikirkan kemungkinan diagnosis banding
: tidur, atau hipoksia.

2.1.2 Tanda-tanda janin bergerak :
a. Akrobat dirahim yang luas.
Memasuki trimester kedua, tepatnya pada bulan keempat atau kelima, embrio mulai aktif
bergerak dan menendang dinding perut Ibu dibantu oleh adanya cairan ketuban didalam rahim
yang memudahkan janin mengambang kesana kemari, hanya dihubungkan dengan tali pusar ke
ari-ari (uri,plasenta) yang menempel di dinding rahim Ibunya.
b. Gerakannya mulai terasa.
Seiring pertumbuhan usia kehamilan, rahim mulai sempit, gerakan janin ini akan sangat
dirasakan Ibu hamil. Selain itu, karena rongga bagian atas lebih luas dibanding bagian bawahnya,
janin cenderung meletakkan kakinya diatas agar lebih leluasa bergerak dan kepalanya menukik
kearah rahim. Hal ini terjadi pada usia kehamilan mencapai 7 bulan. Apabila pada usia 7 bulan
ini kepala janin belum mengarah kebawah, inilah yang disebut sungsang. Posisi sungsang juga
dapat terjadi jika gerakan kepala bayi menukik kebawah terhambat posisi tali pusar yang pendek
atau membelit, sehingga kepala janin tetap diatas dan kaki dibawah disebut sungsang
sempurna. Meski sungsang sempurna, bayi dapat lahir normal dengan hanya sedikit bantuan.
Jika letak bayi agak miring atau melintang, barulah dibutuhkan operasi caesar untuk melahirkan.
c. MenjadiPendiam.
Diakhir kehamilan, ruang gerak janin makin sempit, cairan amnion (ketuban) pun berkurang
sehingga tak banyak membantu pergerakkan janin. Akibat dari kondisi ini adalah janin seperti
pendiam dan pergerakkan bayi akan semakin berkurang pada minggu-minggu terakhir
kehamilan, saat kepala janin mulai masuk ke rongga pinggul. Berkurangnya gerak janin ini
sangat alami, yang penting Anda masih bisa merasakan gerakan janin setiap hari meski tak
sekuat sebelumnya. Kebanyakan janin memiliki masa aktif tengah malam.

2.1.3 Cara menghitung gerakan janin :
Metode sederhana:
Letakkan uang logam dalam mangkok.
Keluarkan dan letakkan diatas meja.
Masukkan lagi uang logam ke dalam mangkok setiap kali janin bergerak.
Jika logam tidak kembali lagi seluruhnya ke dalam mangkok dalam 12 jam, segera
hubungi atau konsultasikan ddengan tenaga kesehatan / bidan setempat.

Menghitung gerakkan sehari-hari:
Ibu hamil menentukan satu waktu dalam satu hari dan ibu hamil mempunyai waktu untuk
benar-benar memperhatikan pada gerakkan kandungannya.
Setiap hari pada saat yang sama, tentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
memperoleh 10 gerakan.
Jika untuk mencapai 10 gerakkan membutuhkan waktu lebih lama dari biasannya atau
tisak terjadi gerakkan maka di harapkan anda menghubungi tenaga kesehatan / bidan
setempat untuk berkonsultasi masalah tersebut.


2.1.4 Penyebab ibu hamil tidak merasakan gerakan janinnya:
Aktivitas ibu sendiri, misalnya ibu banyak berjalan atau bergerak, janin dibuai untuk tidur
Ibu tertidur pada saat bayi aktif bergerak.

2.1.5 Pentingnya memantau gerakan janin :
Kedengarannya sepele tapi ternyata amat penting. Terlebih di trimester akhir yang
merupakan masa "rawan" bagi janin. Ibu hamil bisa melakukannya di rumah dengan
bantuan tabel khusus, sebaiknya dilakukan setelah memasuki trimester ketiga karena
dapat memberikan gambaran yang terjadi pada janin. "Pertimbangannya, setelah
memasuki usia kehamilan 28 minggu, gerakan janin akan lebih njlimet, makin kuat, dan
frekuensinya pun kian kerap. Jadi, bila janin relatif diam, mesti dicurigai. Akan tetapi
yang kelewat aktif pun harus diwaspadai.
Diharapkan, janin melakukan gerakan normal minimal 10 kali sehari. Kendati
begitu, tidak adanya gerakan bukan selalu pertanda buruk. Bisa saja si janin saat itu
tengah tertidur nyaman dalam rahim (sleeping baby). Jika benar demikian, tak ada
ruginya melakukan usaha-usaha membangunkannya. Misalnya dengan mencari letak
kepala janin lalu menggoyang-goyangkannya. Bila ia bergerak lagi, berarti janin dalam
keadaan normal. Bisa juga membangunkannya dengan suara dengan frekuensi tertentu.
Di rumah sakit, biasanya tersedia bel khusus yang akan dibunyikan di atas perut ibu.
Janin yang normal akan meresponnya dengan bergerak kembali.
Dalam pemeriksaan rutin, dokter kandungan biasanya akan memantau gerakan
janin yang merupakan salah satu indikator kesehatan janin. Umumnya observasi terhadap
gerakan janin dilakukan melalui pemeriksaan USG dan pemeriksaan menggunakan
kardiotokografi.

2.1.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan janin :
a. Berputar tanpa henti
Namun jika janin diam saja alias tak merespon sama sekali rangsangan fisik dan
suara yang diberikan, "Justru patut diwaspadai. Bukan tidak mungkin ia tengah
mengalami hipoksia berat (kekurangan oksigen)." Salah satu penyebabnya, janin
terlilit tali pusat. "Kondisi ini bisa diibaratkan dengan wajah yang tiba-tiba ditutup
dengan tas plastik, hingga kita kesulitan atau malah tak dapat bernapas. Dalam usaha
membebaskan diri dari kondisi tak bisa bernapas seperti itu, yang bersangkutan pasti
akan membuat gerakan-gerakan memberontak.
Itu pula yang akan terjadi dengan janin. Bila terlilit tali pusat, ia akan bergerak
sedemikian aktif guna membebaskan diri dari lilitan tersebut. Gerakan tersebut akan
dirasakan ibunya sebagai gerakan berputar-putar tak menentu tanpa henti. Akan
tetapi setelah beberapa waktu terjadi hal sebaliknya, janin tak banyak gerak atau
malah diam sama sekali. Biasanya bila ibu segera menyadari dan bertindak cepat,
masih ada waktu kira-kira dua jam untuk menyelamatkan nyawa janin.

b. Terlilit tali pusar
Pada trimester kedua, jika berdasarkan pantauan USG janin terlihat terlilit tali
pusat, ibu lebih waspada. Kondisi demikian, jelasnya, berarti janin memiliki faktor
risiko walau tak selamanya kondisi lilitan bakal membahayakan janin. Artinya,
meski terlilit tali pusat, janin tetap bisa dilahirkan normal.
Tentu saja ada beberapa faktor yang mempengaruhi, yakni jika lilitannya tak
terlalu kencang hingga janin tak begitu terjerat kuat. Faktor lain adalah tali pusat
yang panjang dan air ketuban yang banyak. Sebab, jika air ketubannya sedikit,
dikhawatirkan janin akan semakin menekan tali pusat hingga ikatan di lehernya kian
kencang. Atau sebaliknya, bila tali pusatnya pendek, makin lama ikatannya makin
erat.
Dalam kondisi ini, biasanya dokter akan memantau arus darah pada tali pusat.
Bila lebih meningkat berarti jeratannya semakin kuat. "Kondisinya sama saja dengan
selang air. Bila selangnya dipencet, semburan airnya kian kencang/deras. Nah, kalau
arus darah semakin deras, berarti ada efek penekanan pada tali pusat yang dapat
membahayakan janin." Untuk menyelamatkan nyawa janin, biasanya akan dilakukan
operasi untuk mengeluarkan janin lebih cepat.
Namun tidak selamanya janin yang bergerak hiperaktif identik dengan hipoksia
atau kekurangan oksigen. Bisa juga karena ulah si ibu sendiri. Misalnya makan sate
kambing, "Sate kambing itu panas, dan bisa meningkatkan denyut jantung yang
berimbas janin cenderung hiperaktif. Oleh sebab it, ibu hamil tidak disarankan
makan sate kambing."

c. Beda usia, beda gerakan
Gerakan janin, berbeda pada setiap usia kehamilan. Gerakan pertama biasanya
dirasakan si ibu pada usia kehamilan antara 14-16 minggu yang disebut dengan
wickening. Di usia ini janin mulai tumbuh besar dan air ketuban pun tersedia cukup
banyak, hingga ibu bisa merasakan janinnya bergerak sedikit. Sensasi yang muncul
seperti "dikitik-kitik" atau serasa ada bola kecil menggelinding lembut dalam
rahimnya. Tapi tidak setiap ibu hamil akan merasakan gerakan janin di usia
kehamilan yang sama. Yang belum pernah hamil umumnya agak telat merasakan
gerakan awal ini, yaitu di atas usia kehamilan 16 minggu.
Sampai usia kehamilan 28 minggu boleh dibilang gerakan janin belum begitu
bermakna. Artinya, belum dapat menjadi indikator kesehatan janin seperti pada
trimester akhir. Kecuali dengan bantuan alat canggih seperti USG yang
memungkinkan mengamati gerakan, bahkan denyut jantung bayi. Gerakan janin baru
akan terasa menghebat pada usia kehamilan 28 minggu. Karena proporsi yang paling
besar saat ini adalah kepala, maka janin akan berputar-putar bahkan ber"salto"
sedemikian rupa agar bisa memposisikan kepalanya ke arah bawah.
Hana Nurhanifah di 3/24/2013 04:04:00 PM

Sumber: http://reproduksiumj.blogspot.com/2009/09/kesejahteraan-janin-atau-maturitas.html
SELASA, 01 SEPTEMBER 2009
KESEJAHTERAAN JANIN dan MATURITAS FUNGSIONAL

Janin dapat meninggal secara mendadak dalam uterus akibat kejadian tertentu
seperti solusio plasenta, prolapsus talipusat. Keadaan tersebut tidak dapat diramalkan, ; namun
kematian janin juga dapat terjadi pada gangguan pertumbuhan atau gangguan fungsi
plasenta akibat hipertensi, penyakit maternal lain atau posmatur.
Pada keadaan tertentu, dokter mencoba untuk memperkirakan apakah janin memiliki resiko
tinggi mengalami kerusakan akibat hipoksia atau kematian.
Tes kesejahteraan janin merupakan pelengkap pemeriksaan pertumbuhan janin dan sering
digunakan secara bersamaan

Indikasi :
1. Diperlukan satu pengamatan pertumbuhan janin
2. prolonged pregnancy , kehamilan berlangsung lebih dari 10 hari dari tanggal perkiraan
persalinan
3. Ibu mengeluh gerakan janin berkurang

A. HITUNGAN GERAKAN JANIN
Rentang normal aktivitas janin turun dari 90 gerakan per 12 jam pada kehamilan 32
minggu menjadi 50 gerakan menjelang aterm. Perubahan ini disebabkan oleh berubahnya sifat
dari aktivitas janin yang semula berupa gerakan gerakan kejut menjadi gerakan yang lebih halus
dan terkordinasi dan juga akibat semakin terbatasnya ruang gerak bagi janin.
Peristiwa penurunan gerakan janin dapat diamati pada kasus yang berakhir dengan kematian
janin akibat hipoksia. Dengan demikian maka keluhan menurunnya gerakan janin memerlukan
pemeriksaan lanjutan.
Bila gerakan janin dirasakan kurang dari 10 kali selama 12 jam maka ibu diminta
untuk mencatat gerakan janin yang dirasakan dan melaporkan hasilnya ke rumah sakit untuk
pemeriksaan lanjutan.
Menghitung gerak janin adalah cara sederhana dan murah. Akan tetapi tak dapat
digunakan dengan baik pada ibu yang cemas atau tidak dapat menghitung secara konsisten



B. PENILAIAN BIOFISIKAL
Profil biofisikal adalah tehnik pemantauan kesejahteraan janin dengan menggunakan
ultrasonografi untuk visualisasi janin dan menggunakan Doppler Ultrasonografi Terdapat 5
komponen dari profil biofisikal yang masing masing memiliki skore maksimum 2 sehingga
jumlah skore maksimal adalah 10.

4 komponen dari profil biofisikal :
1. Gerakan pernafasan janin (fetal breathing movement FBM (
2. Gerakan tubuh kasar,
3. Tonus janin dan
4. Volume cairan amnion

Diperiksa dengan menggunakan ultrasonografi sederhana untuk visualisasi janin dan
lingkungannya.
Komponen terakhir adalah fetal cardiotocography ( CTG ). Tehnik ini menggunakan
ultrasound doppler untuk mencatat frekuensi denyut jantung janin dan respon frekuensi DJJ
terhadap gerakan janin serta aktivitas uterus.
Janin normal akan memberi respon terhadap gerakan tubuhnya dalam bentuk peningkatan
frekuensi denyut jantung . Fenomena ini dicatat pada cardiotocograph.
Kenaikan frekuensi DJJ diatas nilai dasar sebanyak 15 kali dalam waktu 1 menit ( dpm ) dan
berlangsung sekurang kurangnya selama 15 detik normal terlihat pada janin sehat setelah
terjadinya gerakan janin ( akselerasi ).
Tidak adanya akselerasi mengindikasikan adanya hipoksia janin. Bila DJJ memperlihatkan
adanya 2 akselerasi dalam periode 20 menit maka hasil pemeriksaan CTG disebut REAKTIF.
Dan tidak adanya akselerasi menunjukkan adanya NON REAKTIF dan situasi ini memerlukan
pemeriksaan lanjutan.








SKEMA PENATALAKSANAAN BERDASARKAN SKORING BIOFISIKAL

SKORE REKOMENDASI PENATALAKSANAAN
8 10
Ulang satu minggu kemudian. Pada kasus diabetes ( insulin dependen)
dan posmatur , ulang 2 kali seminggu . Bukan indikasi untuk
melakukan tindakan intervensi
4 6
Bila maturasi paru sudah tercapai dan servik sudah matang, lakukan
induksi persalinan atau bila tidak lakukan ulangan pemeriksaan 24 jam
kemudian.
Bila skore tetap 4 6 , lahirkan bila maturasi partu sudah tercapai , bila
tidak lakukan pematangan paru dengan kortikosteroid dan lahirkan
dalam waktu 48 jam kemudian
0 2
Pertimbangkan untuk melakukan terminasi kehamilan segera, bila paru
belum matang berikan kortikosteroid dan lakukan terminasi kehamilan
setelah 48 jam.

Peristiwa deselerasi DJJ sering terjadi pada awal persalinan dan harus ditindaklanjuti
dengan pemeriksaan lanjutan. Saat ini penilaian otomatis CTG melalui komputer sudah tersedia
sehingga penilaian menjadi lebih mudah , namun keputusan yang akan diambil masih tetap harus
mempertimbangkan data klinik.




DIAGNOSA KEHAMILAN ATERM
Kehamilan 37 42 minggu
Berat > 2500 gram

Analisa cairan amnion Tes paling akurat untuk menentukan maturitas janin adalah analisa
cairan amnion yang dapat diperoleh melalui amniosentesis. Dilakukan pemeriksaan rasio lesitin
: sfingomyelin dan kadar fosfatidyl terhadap cairan amnion. L : S rasio = 2 : 1 menunjukkan
sudah adanya maturitas paru janin.

Shake test (adalah pemeriksaan alternatif bila pemeriksaan biokimiawi tidak dapat dilakukan)
dengan tehnik sebagai berikut :
1. Tabung pertama yang berisi 1 ml cairan amnion di campur dengan 1 ml ethanol 95%
2. Tabung kedua yang berisi 1 ml cairan amnion + 0.5 ml ethanol 95% + 0.5 ml normal
saline
3. Dilakukan pengocokan selama 30 detik
4. Gelembung pada tabung kedua + berarti L/S rasio > 2 (janin matur)
5. Gelembung pada tabung pertama [ + ] ; pada tabung kedua [ ] berarti janin masih dalam
keadaan tidak menentu (borderline) sehingga kehamilan sebaiknya dipertahankan.

Pemeriksaan Ultrasonografi Maturitas janin dapat ditentukan melalui serangkaian pemeriksaan
ultrasonografi untuk pengukuran biometri yang dilakukan sejak kehamilan dini. BPD > 9.8
umumnya menunjukkan maturitas janin.

DIAGNOSIS KEMATIAN JANIN
Pada kehamilan dini, tanda pertama kematian janin adalah tidak terjadi pertumbuhan
uterus. Pada awalnya tes kehamilan biasanya masih positif, namun menjadi negatif pada
pemeriksaan berikutnya.
Pada kehamilan lanjut, tanda pertama kematian janin adalah tidak adanya gerakan janin
yang dirasakan ibu dan disertai dengan tidak terdengarnya denyut jantung janin.
Pada pemeriksaan radiologis dapat dijumpai :
Spaldings sign (tulang tengkorak kepala tumpang tindih) dan
Roberts sign ( gelembung udara dalam pembuluh darah) serta adanya
Menghilangnya lengkungan spinal janin.

Pemeriksaan dengan ultrasonografi memiliki ketepatan diagnostik 100% pada IUFD
intra uterine fetal death yakni dengan tidak terlihatnya aktivitas jantung janin .
You might like:

JENIS PANGGUL

SPERMATOGENESIS

FISIOLOGI dan MIKROEKOLOGI VAGINA

METODE PENGHALANG MEKANIS




Recommended by


Sumber:
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/kehamilan/tanya.jawab/gerak.janin.melemah/001/006/915/1
/1
Gerakan Janin tidak Terasa
Ibu hamil mulai dapat merasakan gerakan bayinya pada usia kehamilan 16-18 minggu
(multigravida, sudah pernah hamil dan melahirkan sebelumnya) dan 18-20 minggu
(primigravida, baru pertama kali hamil). Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah. Bayi harus
bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam (10 gerakan dalam 12 jam).Gerakan bayi akan
lebih mudah terasa jika ibu berbaring/beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.
Gerakan janin berkurang bisa disebabkan oleh aktifitas ibu yang berlebihan sehingga gerak janin
tidak dirasakan, kematian janin, perut tegang akibat kontraksi berlebihan ataupun kepala sudah
masuk panggul pada kehamilan aterm.
Ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke 5 atau ke 6, beberapa ibu
dapat merasakan gerakan janinnya lebih awal. Jika janin tidur gerakannya akan
melemah. Janin harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam, gerakan janin
akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan
minum dengan baik. Yang termasuk tanda bahaya adalah bila gerakan janin mulai
berkurang bahkan tidak ada sama sekali. Assesmen yang mungkin adalah kematian
janin dalam rahim.
Kematian janin dalam rahim (IUFD) adalah kematian janin setelah 20 minggu
kehamilan tetapi sebelum permulaan persalinan. Ini menyebabkan komplikasi pada
sekitar 1 % kehamilan. Penyebab yang berakitan antara lain komplikasi plasenta dan
tali pusat, penyakit hipertensi, komplikasi medis, anomali bawaan,infeksi dalam rahim
dan lain-lain.
Kematian janin harus dicurigai bila ibu hamil mengeluh tidak terasa gerakan
janin, perut terasa mengecil, dan payudara mengecil. Selain itu dari hasil pemeriksaan
DJJ tidak terdengar sementara uji kehamilan masih tetap positif karena plasenta dapat
terus menghasilkan hCG.
Bahaya yang dapat terjadi pada ibu dengan kematian janin dalam rahim yaitu
janin mati terlalu lama dalam menimbulkan gangguan pada ibu. Bahaya yang terjadi
berupa gangguan pembekuan darah, disebabkan oleh zat-zat berasal dari jaringan mati
yang masuk ke dalam darah ibu.
Sekitar 80% pasien akan mengalami permulaan persalinan yang spontan dalam 2
sampai 3 minggu kematian janin. Namun apabila wanita gagal bersalin secara spontan
akian dilakukan induksi persalinan.


Gerak Janin Melemah

Image by : Dokumentasi Ayahbunda
Tanya: Sepanjang trimester ke-2 kehamilan, janin di dalam perut saya cukup aktif
bergerak, terutama di malam hari. Tapi, ketika memasuki minggu ke-36, gerakannya
semakin jarang. Padahal biasanya janin saya selalu sibuk, Sesekali, di tengah malam, saya
masih merasakannya bergerak, seperti sedang menggeser tubuhnya. Dokter meyakinkan,
kondisinya baik-baik saja. Tapi kenapa ya, janin jadi malas bergerak?

Jawab:
Ukuran janin yang semakin besar dan keterbatasan ruang di dalam rahim pada kehamilan
trimester 3 membuat gerakan memutarnya makin berkurang frekuensinya. Menjelang trimester
ketiga, janin dapat membuat gerakan sebanyak 30-40 kali per jam. Gerakannya mulai lebih rutin
dan umumnya terjadi ketika ibunya dalam kondisi tenang. Apabila Anda sibuk beraktivitas,
gerakan janin justru akan tidak terlalu banyak. Berikut yang bisa dilakukan untuk memancing
gerakannya:
Makan atau minum. Gerakan janin dipengaruhi pula oleh adanya peningkatan kadar gula
darah dalam tubuh ibu.
Letakkan tangan di atas perut agak lama sembari membelai perut Anda.
Berbaring ke sisi kiri agar rahim tidak menekan aorta dan pembuluh darah yang berada di
atas rahim.
Beristirahat. Kondisi ibu yang relaks bisa memancing gerakan dari si kecil.
Jika Anda bisa merasakan gerakan janin satu kali saja dalam waktu 10 menit, itu berarti
kondisinya masih baik-baik saja. Jika bergerak terlalu banyak namun kemudian gerakannya
berkurang, segera pergi ke dokter untuk memastikan kondisinya. Dokter akan memonitor detak
jantungnya dan memeriksa jumlah air ketuban yang tersisa, serta kemungkinan melakukan USG
4D untuk memeriksa adanya lilitan plasenta pada tubuh si kecil atau lainnya.

Dr. dr. Ali Sungkar, SpOG

Anda mungkin juga menyukai