3
integrin, sebuah proses yang
rusak dalam praeklamsia
42,43
. Plasentasi yang rusak ini dan iskemia yang
menyertainya dianggap peristiwa utama yang berakibat pada elaborasi faktor
bentuk larut ke dalam sirkulasi. Pengobatan kultur eksplan vili dengan antisense
ENG oligonukleotid meningkatkan migrasi dan pertumbuhan trofoblas ke arah
luar
44
, memperkirakan bahwa Eng permukaan sel secara negatif meregulasi proses
ini. Kami menduga bahwa sEng dihasilkan oleh plasenta sebagai mekanisme
kompensasi untuk membatasi efek Eng permukaan sel. Pada praeklamsia,
produksi endoglin permukaan sel yang berlebihan akan berakibat pada
peningkatan sEng dalam sirkulasi Ibu, yang nantinya akan berperan dalam
manifestasi klinis praeklamsia.
Penemuan kami dalam peran sEng pada praeklamsia memiliki implikasi
diagnostik dan terapeutik. Sejalan dengan sFlt1 (referensi 9), sEng yang beredar
mulai meningkat 610 minggu sebelum gejala klinis praeklamsia (S.A.K. & R.R.,
pengamatan yang tidak diterbitkan). Kami berasumsi bahwa uji prediktif yang
mengukur sEng, sFlt1, dan PlGF dalam serum akan memiliki peningkatan
sensitivitas dan kekhususan, dan memberikan alat yang berguna dalam mencegah
mortalitas yang disebabkan praeklamsia. Sebagai tambahan, menetralkan antibodi
pada sEng dan sFlt1 dapat menguntungkan dalam pengobatan praeklamsia.
Antibodi monoklonal terapeutik yang menargetkan Eng permukaan sedang
dikembangkan untuk pengobatan kanker metastatik
45
. Data kami memperkirakan
13 Soluble Endoglin Contributes to Preeclampsia
bahwa sEng mungkin merupakan jalan lain untuk mengganggu tumor yang aktif
secara angiogenik yang mengekspresikan banyak TGF-. Strategi serupa telah
dilakukan pada rangkaian pensinyalan VEGF menggunakan perangkap VEGF,
sFlt1 yang dimodifikasi yang sedang berada dalam percobaan klinis kanker
46
.
Singkat kata, kami telah menunjukkan bahwa konsentrasi beredar yang
berlebihan dari sEng dan sFlt1 pada penderita praeklamsia berperan pada
patogenesis hipertensi, proteinuria, endoteliosis glomerular, sindrom HELLP dan
penghambatan pertumbuhan janin semuanya tanda-tanda praeklamsia parah.
Memahami regulasi produksi sEng dan sFlt1 pada plasenta dan efeknya pada
fungsi vaskular sistemik dan plasenta seharusnya mengarah pada wawasan yang
lebih baik mengenai peran-perannya selama kehamilan normal dan patogenesis,
prediksi, dan pencegahan praeklamsia.
METODE
Reagen. Kami membeli sEng manusia rekombinan (1587 asam amino,
terhubung dengan daerah ekstrasel Eng permukaan sel), sFlt1 manusia, sEng dan
sFlt1 tikus, TGF-1 dan TGF-3 manusia, VEGF-164 tikus dan VEGF-165
manusia dari R&D Systems. Antibodi monoklonal tikus terhadap Eng manusia
(klon P4A4) dan antibodi poliklonal (H-300) terhadap daerah N-terminal Eng
manusia dari Santa Cruz. Peralatan ELISA untuk manusia dan sFlt1 tikus, dan
sEng rekombinan manusia diperoleh dari R&D systems.
Subjek. Seluruh studi klinis disetujui oleh Beth Israel Deaconess Medical Center
Committee dalam investigasi klinis di mana seluruh subjek direkrut dan diberikan
persetujuan terinformasi. Informasi klinis dijelaskan dalam Tabel Tambahan 1.
Praeklamsia didefinisikan oleh kriteria American College of Obstetricians and
Gynecologists
47
. Penderita sindrom HELLP ditampilkan sebagai kelompok
praeklamsia parah yang terpisah. Sindrom HELLP didiagnosa ketika individu
memiliki trombositopenia (< 100.000 sel/l) dan peningkatan LDH (4600 IU/L)
dan AST (> 70 IU/L). Wanita hamil sehat dimasukkan sebagai kelompok kontrol;
8 orang dengan persalinan prematur bertindak sebagai kontrol umur gestasi.
14 Soluble Endoglin Contributes to Preeclampsia
Spesimen darah dari 4 wanita sehat yang tidak hamil dalam kelompok usia (3045
tahun) juga dimasukkan. Sampel plasenta diperoleh segera setelah kelahiran.
Sampel plasenta yang digunakan dalam studi ini dipilih secara acak dari
kelompok praeklamsia (ringan, parah, HELLP) dan kelompok kontrol (kelahiran
tepat waktu dan prematur) yang dijelaskan dalam Tabel Tambahan 1, dan satu-
satunya kriteria yang digunakan untuk seleksi adalah kelompok kontrol cocok
dalam umur gestasi terhadap penderita praeklamsia. Serum dikumpulkan pada
saat kelahiran (012 jam sebelum) dan pada 48 jam (8 jam) sesudah kelahiran.
Blot utara, ELISA, blot barat, imunokimia dan imunopresipitasi. Kami
melakukan blot utara, ELISA, blot barat, imunokimia dan imunopresipitasi
sebagaimana dijelaskan dalam Metode Tambahan online.
Pemurnian sEng dan analisis oleh spektometri massa. Kami secara berurutan
memberikan serum (10 ml) dari penderita praeklamsia ke kolom biru CM Affi-gel
untuk membuang albumin dan Sefarosa A protein (Bio-rad) untuk membuang
imunoglobulin. Kami dengan perlahan memberikan aliran 2,5 ml kolom antibodi
monoklonal 44G4 IgG ke Eng manusia, yang terkonjugasi ke Sefarosa. Kami
mengelusi fraksi ikatan dengan 0,02 M dietilamin (pH 11,4) dan segera
menetralkannya dengan 1 M Tris pH 7,8. Kami mengumpulkan fraksi 4 dan 5
dengan peningkatan penyerapan pada 280 nm, menguranginya dengan 10 mM
DTT selama 1 jam pada 57
0
C dan mengalkilasinya dengan 0,055 M
iodoasetomida. Kami kemudian mengolah sampel sepenuhnya dengan tripsin
(1:100). Kami menunda kembali sampel yang telah diliofilisasi pada 0,1% asam
trifluoroasetik dan menginjeksinya ke CapLC (Waters) instrumen kromatografi
cairan performa tinggi. Kami memisahkan peptida menggunakan kolom Nano
Series 75 mm (LC Packings) dan menganalisanya menggunakan sistem Qstar XL
MS/MS. Kami mencari data menggunakan mesin pencari Mascot (Matrix
Science) terhadap basis data protein manusia NCBInr.
15 Soluble Endoglin Contributes to Preeclampsia
Assay tuba endotel dan eksperimen permeabilitias mikrovaskular. Kami
melakukan assay tuba endotel dan permeabilitas vaskular sebagaimana dijelaskan
dalam Metode Tambahan.
Penghasilan adenovirus. Vektor adenovirus yang mengandung sFlt1 dan Fc telah
sebelumnya dijelaskan
4,48
. Untuk menghasilkan adenovirus sEng, kami
menggunakan Adeasy Kit (Stratagene). Dengan singkat, kami memperkuat sEng
manusia (Thr27Leu586) yang terhubung dengan daerah ekstrasel penuh dengan
PCR menggunakan cDNA manusia yang menyandi (encoding) klon Eng panjang
penuh (Invitrogen) sebagai contoh dan primer berikut: maju 5-
ACGAAGCTTGAAACAGTCCATTGTGACCTT-3 dan mundur, 5-
TTAGATATCTGGCCT TTGCTTGTGCAACC-3. Kami membuat sub kloning
fragmen PCR yang ditingkatkan ke dalam vektor pShuttle-CMV (Stratagene) dan
memastikan ekspresi oleh blotting barat. Kami memperkuat klon sEng yang
dipastikan dalam sel 293T dan memurnikannya pada gradien ketebalan CsCl2
(Qbiogene). Ad-CMV (kontrol) diperoleh dari Qbiogene.
Model tikus praeklamsia. Seluruh protokol hewan disetujui oleh Beth Israel
Deaconess Medical Center Institutional Animal Care dan Komite Penggunaan.
Kami menginjeksi tikus Sprague-Dawley hamil dengan 2 x 10
9
unit Ad-CMV
(kontrol) pembentuk plak, Ad-sFlt1, Ad-sEng atau Ad-sFlt1+Ad sEng secara
intravena. Kami menginjeksikan hewan pada hari 8 atau 9 kehamilan dan
mengukur MAP intrakarotid pada hari 17 18 dalam pengaruh anestesia
sebagaimana dijelaskan sebelumnya
4
. Kami memastikan kadar sFlt-1 dan sEng
yang beredar dengan blotting barat dan mengkuantifikasinya dengan
menggunakan peralatan ELISA yang tersedia untuk umum (R&D Systems). Kami
mengukur albumin urin dengan dipstick standar dan mengkuantifikasinya
menggunakan peralatan ELISA Nephrat (Exocell). Kami mengukur kreatinin urin
menggunakan assay kreatinin Metra (Quidel Corp). Kami mengukur AST dan
LDH menggunakan alat komersil dari Thermo Electron. Kami memperkirakan
jumlah platelet dengan hemositometri (Hemavet 850). Kami mendeteksi skistosit
dengan mewarnai bercak darah periferal dengan warna withWright. Tikus
16 Soluble Endoglin Contributes to Preeclampsia
terbunuh, anak-anaknya dihitung dan janin dan plasenta setiap tikus ditimbang.
Kami menggunakan ginjal dan plasenta yang diambil untuk histopatologi dan
mikroskopi elektron sebagaimana dijelaskan sebelumnya
4
.
Pengikatan TGF-1 pada sel endotel. Kami memberi label berdasarkan afinitas
pada lapisan mono sel endotel yang bertemu selama 4 jam pada 4
0
C dengan
peningkatan konsentrasi [I
125
] TGF-1 (DuPont NEN) setelah prainkubasi dengan
atau tanpa 2,5 nM sEng rekombinan atau TGF-1 dingin (kelebihan 40 kali lipat),
membersihkannya dan menghubungkan silang dengan disuccinimidyl suberate
(Pierce). Kami melarutkan sel dalam buffer yang mengandung 1% Triton X-100
dan memisahkan ekstrak dalam kondisi penurunan dengan SDS-PAGE pada 4
12% gel
13
. Kami memvisualisasi kadar ikatan [I
125
]TGF-1 terhadap TRII
dengan pencitra fosfor STORM dan mengkuantifikasikannya dengan
densitometri menggunakan piranti lunak Image-Quant.
Aktivasi Smad 2/3 bergantung TGF-1. Kami mentransfeksikan sel endotel
umbilik manusia (HUVECs, Clonetics; passage 3) dengan (CAGA)12-Luc
plasmid (dari K. Miyazano, University of Tokyo) dalam ketiadaan TGF-1
dan/atau sEng dan mengukur aktivitas lusiferase sebagaimana dijelaskan
sebelumnya
49
.
Eksperimen reaktivitas mikrovaskular. Kami melakukan eksperimen
reaktivitas mikrovaskular sebagaimana dijelaskan sebelumnya
4
menggunakan
pembuluh mikro ginjal atau mesenterik tikus (diameter internal, 70150 m).
Dalam seluruh kelompok percobaan, kami menguji respon relaksasi pembuluh
mikro ginjal setelah prakontraksi dengan U46619 (agonis A2 tromboksan)
terhadap 4060% diameter baseline pada tekanan 40 mmHg. Ketika nada yang
tetap telah tercapai, kami menguji respon terhadap TGF-1, TGF-3 atau VEGF
dalam urutan yang terstandarisasi. Kami memberikan seluruh obat-obatan secara
ekstraluminal. Ketika diperlukan, kami mengobati pembuluh lebih awal dengan
sEng, sFlt1 atau 10
5
M
L
-NAME selama 30 menit.
17 Soluble Endoglin Contributes to Preeclampsia
Fosforegulasi eNOS bergantung TGF-1. Kami menginkubasi sel endotel tikus
yang bertemu dalam media tanpa serum selama 2 jam. Kami menstimulasi sel
dengan TGF-1 dalam hadir dan tidak hadirnya sEng (100 ng/ml) selama 15
menit dan mengekstrak protein dalam 2% buffer SDS yang disuplemen dengan 1
mM Na
8
VO
4
, 10mM Na
4
P
2
O
7
, 25 mM NaF dan penghambat protease
(RocheMolecular Biochemicals). Kami mengkuantifikasi protein dan meng-
imunoblot-nya dengan antibodi poliklonal terhadap eNOS Thr495, Ser1177 atau
antibodi monoklonal khusus untuk eNOS total.
Analisis Statistik. Hasil-hasil ditampilkan sebagai mean s.e.m. dan
perbandingan antara berbagai kelompok dibuat dengan analisis variansi
menggunakan ANOVA. Perbedaan signifikan ditandai dengan P < 0,05.
Catatan: Informasi tambahan tersedia pada situs Nature Medicine.
18 Soluble Endoglin Contributes to Preeclampsia
Gambar 1. Ekspresi mRNA ENG dan Eng dalam plasenta kehamilan normal dan
praeklamtik. (a) analisis blot utara untuk mRNA ENG dari plasenta normal dan
praeklamtik dengan umur gestasi (GA) yang terkait. Kadar RNA ribosoma 18S
digunakan sebagai kontrol muatan. (b) Pewarnaan immunofluorescence ganda
dari Eng (merah) dan aktin otot polos (hijau) ditunjukkan untuk plasenta
praeklamtik dan plasenta kontrol yang terhubung yang berasal dari individu
dengan persalinan prematur. Pembesaran dari asli, x200. (c) Penggambaran blot
barat imunopresipitasi Eng menunjukkan Eng panjang penuh (90 kDa) dan
fragmen yang lebih kecil (65 kDa), yang lebih terlihat dalam plasenta
praeklamtik. Sampel normal dan praeklamtik mewakilkan wanita individu.
Pemuatan seimbang untuk lysate yang digunakan untuk imunopresipitasi
dipastikan oleh blot barat aktin pada lysate yang sama.
19 Soluble Endoglin Contributes to Preeclampsia
Gambar 2. Kadar sEng yang meningkat dalam sera dari individu praeklamsia. (a)
blot barat representatif dan grafik imunopresipitasi Eng menunjukkan kadar yang
lebih tinggi dari fragmen (sEng) 65kDa bentuk larut dalam sera wanita
praeklamtik (pada minggu 28, 33 dan 32,2) dibandingkan dengan wanita hamil
normal (pada minggu 34,1, 28,2 dan 39,4; **P < 0,01) dan wanita yang tidak
hamil (
P < 0,01; n = 3 / kelompok). Kadar sEng pada wanita hamil normal lebih
tinggi dibanding yang tidak hamil (##P < 0,01). Ekstrak HUVEC (H) dan sEng
rekombinan manusia bekerja sebagai kontrol positif (90 kDa dan 75 kDa, secara
berurutan). Individu yang cocok untuk usia gestasi dipilih secara acak dari
kelompok normal (prematur dan tepat waktu) dan praeklamsia (parah dan
HELLP) yang dijelaskan dalam Tabel Tambahan 1. (b) sEng dimurnikan dari
serum individu praeklamtik. Fraksi 4 dan 5 yang dielusi dari sefarosa 44G4-IgG
(khusus Eng), dijalankan pad SDS-PAGE dalam kondisi menurun dan diuji oleh
20 Soluble Endoglin Contributes to Preeclampsia
blot barat menggunakan antibodi poliklonal terhadap Eng. Fraksi yang dielusi
dipaparkan terhadap analisis spektometri massa (tiga kali), dan peptida yang
diidentifikasi ditebalkan dan digarisbawahi hurufnya dalam rangkaian Eng
manusia. Asam amino 562-586 yang digarisbawahi melambangkan domain
transmembran Eng permukaan sel manusia. Sera dari 10 individu acak dengan
praeklamsia (parah dan HELLP) dalam Tabel Tambahan 1 dikumpulkan. (c)
Hasil ELISA untuk sEng dan sFlt1 dalam sera individu dengan praeklamsia
berbagai taraf, kehamilan kontrol dan 4 relawan sehat yang tidak hamil. *P < 0,05
dibandingkan dengan kontrol prematur, #P < 0,05 dibandingkan dengan
praeklamsia parah. Seluruh individu yang dijelaskan dalam Tabel Tambahan 1
telah dianalisa. (d) Hasil ELISA untuk sEng dalam subset individu hamil (normal,
n=6; praeklamsia, n=11) dijelaskan pada poin c dengan darah yang diambil
sebelum (012 jam) atau setelah (48 jam) kelahiran. *P < 0,05 sebagaimana
dibandingkan dengan sampel T=0. Seluruh individu yang dijelaskan dalam Tabel
Tambahan 1 yang dapat kami peroleh spesimen serumnya 48 jam setelah
melahirkan telah dianalisa.
21 Soluble Endoglin Contributes to Preeclampsia
Gambar 3. sEng menghambat pembentukan kapiler dan meningkatkan
permeabilitas vaskular. (a) Assay angiogenesis dilakukan menggunakan sel
endotel vena umbilik manusia / human umbilical vein endothelial cells (HUVECs)
dalam Matrigel yang dikurangi oleh faktor pertumbuhan dan dilakukan dengan
hadirnya 1 mg sEng rekombinan, sFlt1 atau keduanya, dan panjang tuba endotel
dikuantifikasi. Eksperiman representatif (n=4) ditunjukkan, dengan panjang tuba
rata-rata (dalam piksel) diindikasikan di bawah panel. Hasil panjang tuba
dikuantifikasi, menunjukkan 62,2% 3,9, 62% 4,1 dan 39,7% 4,2 penurunan
dalam sEng dan sFlt1+sEng, secara berurutan (P < 0,01 dibanding kontrol). (b)
Permeabilitas mikrovaskular dinilai oleh kebocoran biru Evans pada tikus yang
diinjeksikan adenovirus yang mengandung Fc (kontrol), sEng, sFlt1 atau
sFlt1+sEng. Kebocoran biru Evans dikuantifikasi dalam berbagai organ. Data
menunjukkan rata-rata empat eksperimen independen. *P < 0,05 dibandingkan
terhadap kontrol, #P < 0,05 dibandingkan sFlt1 sendiri.
22 Soluble Endoglin Contributes to Preeclampsia
Tabel 1. Data hemodinamika dan biokimia tikus hamil
Data ditulis sebagai mean s.e.m. *P < 0,05 dibandingkan dengan kelompok
kontrol.
a
MAP = tekanan diastolik + 1/3 tekanan denyut.
b
Berat badan janin
merupakan berat rata-rata dari anak-anak untuk setiap kelompok. Ekspresi sFlt1
dan sEng dipastikan pertama kali pada plasma tikus oleh blot barat (Gambar
Tambahan 3) dan konsentrasi yang beredar dikuantifikasi menggunakan
peralatan ELISA yang tersedia untuk umum. Konsentrasi plasma rata-rata sFlt1
pada kelompok kontrol, sEng, sFlt1 dan sFlt1+sEng adalah 0,64 ng/ml, 0,66
ng/ml, 249 ng/ml and 204 ng/ml, secara berurutan. Sama halnya, konsentrasi sEng
dalam keempat kelompok ini adalah 0,39 ng/ml, 129 ng/ml, 0,37 ng/ml dan 123
ng/ml, secara berurutan.
23 Soluble Endoglin Contributes to Preeclampsia
Gambar 4 Perubaham histologis ginjal, plasenta, dan hati dan noda darah
periferal pada tikus hamil setelah pengobatan sEng dan sFlt1. (a) Histologi ginjal
(bagian plastik) kelompok kontrol, sEng, sFlt1 dan sFlt1+sEng. Tikus yang
diobati sEng menunjukkan endoteliosis fokal ringan (mata panah, b) tidak terlihat
dalam glomeruli kelompok kontrol. Tikus yang diinjeksisFlt1 menunjukkan
endoteliosis sedang sampai parah dengan oklusi penuh lumen kapiler. Tikus yang
diobati sFlt1+sEng menunjukkan glomeruli yang sangat bengkak dan menandai
endoteliosis dengan butiran resorpsi protein dalam podosit. Skala ukuran, 50 mm.
(b) Histologi plasenta (warna H&E) dari kelompok kontrol, sEng, sFlt1 dan
sFlt1+sEng. Tikus yang diobati sEng dan sFlt1 menunjukkan peradangan
menyebar (mata panah) pada sambungan Ibu-janin yang tidak terlihat dalam
kelompok kontrol. Ada infarksi perdarahan dan nekrosis fibrinoid dengan
obstruksi lumen pembuluh Ibu (panah) dalam desidua plasenta yang diobati
sFlt1+sEng. Skala ukuran, 200 mm. (c) Histologi hati dalam kelompok kontrol,
sEng, sFlt1 dan sFlt1+sEng. Perubahan iskemik dengan nekrosis multifokal (mata
panah) tercatat dalam kelompok sFlt1+sEng. Kelompok kontrol dan tikus yang
diberikan sEng atau sFlt1 tidak menunjukkan perubahan. Skala ukuran, 200 mm.
(d) Noda darah periferal (Wright stain) dari kelompok kontrol, sEng, sFlt1 dan
sFlt1+sEng. Warna representatif dalam kelompok sFlt1+sEng menunjukkan
skistosit aktif (mata panah) dan retikulositosis (panah). Tidak terlihat hemolisis
dalam kelompok lain.
24 Soluble Endoglin Contributes to Preeclampsia
Gambar 5. sEng rekombinan mengurangi pengikatan TGF-1 dan berpengaruh
pada vasodilasi melalui aktivasi eNOS. (a) Reaktivitas mikrovaskular pembuluh
mikro ginjal tikus diukur dalam hadirnya TGF-1 atau TGF-3 dari 200 pg/ml
sampai 200 ng/ml, dan dengan atau tanpa sEng rekombinan pada 1 mg/ml (n = 4
per eksperiman; *P < 0,05 sebagaimana dibandingkan dengan TGF-1 atau TGF-
3 sendiri). (b) Respon mikrovaskular pembuluh mikro ginjal terhadap VEGF,
TGF-1 (1 ng/ml masing-masing) atau kombinasi keduanya. Efek dari 100 ng/ml
setiap sFlt1 dan sEng dalam respon kombinasi ditunjukkan (n = 4 eksperimen).
Juga ditunjukkan efek penghambatan dari
L
-NAME pada respon yang distimulasi
TGF-1 dan VEGF. (c) Autoradiogram representatif dan grafik menunjukkan
peningkatan bergantung dosis dalam [I
125
]TGF-1 (6100 pM) terikat pada TRII
pada sel endotel tikus. Pengobatan dengan 5 nM sEng rekombinan dengan
signifikan menurunkan pengikatan pada 50 pM dan 100 pM (*P < 0,05
dibandingkan dengan kelompok yang tidak diobati). Kompetisi dengan 40x ekses
TGF-1 dingin dalam sel yang diobati dengan 100 pM [I
125
]TGF-1 menghapus
pengikatan reseptor dan bertindak sebagai kontrol latar belakang (C). (d) Grafik
yang menunjukkan aktivasi konstruksi CAGA-Luc reporter yang bergantung pada
Smad 2/3 yang dipicu TGF- yang ditransfeksikan pada sel endotel vena umbilik
manusia (HUVECs) dan penghambatan oleh pengobatan dengan sEng (n=3
eksperimen, **P < 0,01 dibandingkan dengan kelompok yang tidak diobati sEng).
(e) Blot barat representatif dan grafik (n=4) menunjukkan defosforilasi signifikan
pada Thr495 eNOS setelah pengobatan dengan TGF-1 dan pengurangan oleh
sEng (*P < 0,05 dibandingkan dengan yang tidak diobati). Fosforilasi tidak
berubah pada Ser1177 dan kadar eNOS total tetap konstan selama eksperimen.