Anda di halaman 1dari 8

Tabel 1: Klasifikasi SNR_Margin (Signal-to-Noise Margin)

-------------------------------- Makin TINGGI makin BAIK


--------------------------------------------------------
29,0 dB ~ ke atas = Outstanding (bagus sekali)
20,0 dB ~ 28,9 dB = Excellent (bagus) Koneksi stabil.
11,0 dB ~ 19,9 dB = Good (baik) Sinkronisasi sinyal ADSL dapat berlangsung
lancar.
07,0 dB ~ 10,9 dB = Fair (cukup) Rentan terhadap variasi perubahan kondisi
pada jaringan.
00,0 dB ~ 06,9 dB = Bad (buruk) Sinkronisasi sinyal gagal atau tidak lancar
(ter-putus).
--------------------------------------------------------

Tabel 2: Klasifikasi Line Attenuation (Redaman pada Jalur)
---------------------------------- Makin RENDAH makin BAIK
----------------------------------------------------------
00,0 dB ~ 19,99 dB = Outstanding (bagus sekali)
20,0 dB ~ 29,99 dB = Excellent (bagus)
30,0 dB ~ 39,99 dB = Very good (baik)
40,0 dB ~ 49,99 dB = Good (cukup)
50,0 dB ~ 59,99 dB = Poor (buruk) Kemungkinan akan timbul masalah koneksi
(tidak lancar, dsb).
60,0 dB ~ ke atas = Bad (amburadul) Pasti akan timbul banyak gangguan
koneksi (sinyal hilang, tidak bisa connect, dsb).
----------------------------------------------------------

Referensi:
Disarikan dari berbagai sumber
AT&T|Alcatel|Cisco|ComCast|Verizon|BellSympatico|Whirpool|DSLReports|WebA

Contents
[hide]
1 PENGANTAR SINGKAT
o 1.1 Apa tujuan posting ini?
o 1.2 Di mana nilai SNR Margin (SNRM) dan Line Attenuation (LA) dapat diperoleh?
o 1.3 PENTING !
o 1.4 Contoh kasus: Koneksi sering terputus, lambat, tidak bisa connect, dsb.
o 1.5 NOTE:
2 SNR Margin (SNRM)
o 2.1 Signal-to-Noise Ratio (SNR)
o 2.2 Signal-to-Noise Margin (SNRM)
2.2.1 DownStream SNRM dan UpStream SNRM.
o 2.3 TIPS
3 Line Attenuation (LA)
o 3.1 TIPS
4 CATATAN TAMBAHAN
5 GLOSSARY
6 Referensi
7 Pranala Menarik
[edit]PENGANTAR SINGKAT
[edit]Apa tujuan posting ini?
Bagi yg merasa ada masalah dgn performa koneksi broadband-nya dan telah posting message
namun belum sempat mendapatkan respon, anda dapat mencoba melakukan analisa pendahuluan
sendiri dgn memanfaatkan ke dua tabel di atas sembari menunggu masukan dari member lainnya.
Keduanya berisi klasifikasi generik atas dua parameter penting yg sering dipergunakan profesional
komunikasi data untuk memeriksa kondisi umum jaringan sebelum menentukan langkah penelusuran
lebih lanjut.
Posisi posting ke dua tabel di taruh di bagian awal dgn maksud supaya mudah di lihat sekaligus
kalau suatu hari diperlukan, sedangkan keterangan singkat dan contoh sederhana disertakan pada
bagian setelah ini.
[edit]Di mana nilai SNR Margin (SNRM) dan Line Attenuation (LA) dapat
diperoleh?
Jika mode pemakaian modem menggunakan PPPoE / PPPoA (alias Routing Mode, atau tidak di-Bridge),
nilai SNRM dan LA dapat diketahui melalui halaman manajemen
(web management interface)modem/router ADSL masing. Biasanya pada bagian yg berkaitan dgn
"Statistic", "Diagnostic", "Connection Log", "DSL Status", dan semacamnya.
Kalau di-Bridge, anda harus masuk ke modem/router melalui fasilitas Telnet dan memakai
instruksi CLI (Command Line Interface) untuk menampilkan data/informasi yg diinginkan. Detail dan
syntax perintah mungkin berbeda untuk tiap merk dan model (karena perbedaan chipset, firmware, dsb).
Lihat user manual dan/atau handbook CLI yg diterbitkan pembuat modem/chipset/firmware.
Tip: Kalau tidak mau repot, reset modem/router-nya dan connect kembali dgn mode Router atau
Bridge+Route (PPPoE/PPPoA), pokoknya asal jangan mode Bridge murni.
[edit]PENTING !
ReSet (hard reset; cold reset) tidak sama dengan ReBoot atau ReStart. Me-
reset modem/router ADSL akan menghapus SEMUA konfigurasi user dan mengembalikan setting ke
factory default. Sebelum me-Reset modem, catat dulu:
Nomer VPI dan VCI (data konfigurasi dasar koneksi ADSL TelkomSpeedy)
Nomer Account (14xxXXxxXXxx@telkom.net) dan Password TelkomSpeedy.
Administrator UserName dan Administrator Password dari modem/router ADSL.
Data di atas dibutuhkan unt bisa connect lagi dgn mode Router ataupun Bridge+Route.
[edit]Contoh kasus: Koneksi sering terputus, lambat, tidak bisa connect,
dsb.
Bila perolehan nilai SNRM dan LA kita ternyata pada level cukup untuk memperoleh koneksi yg normal,
kemungkinan letak sumber masalah bisa diredusir dgn [untuk sementara] mengesampingkan hal yg
berkaitan langsung dgn komponen primer pada infrastruktur jaringan, baik itu primary hardware kita
sendiri ataupun milik provider.
Yang namanya "komunikasi" selalu melibatkan lebih dari satu partisipan (minimal dua). Sepanjang jalur
(medium) komunikasi-nya oke, bila ada kelambatan atau hambatan lainnya, bisa jadi disebabkan karena
masalah "persepsi" (kompatibilitas software, perbedaan protokol komunikasi, dsb). Ini menyebabkan
message (isi pesan yg hendak dikomunikasikan) harus di-retransmit ber-ulang; dan pihak penerima
otomatis harus decoding/recoding ber-ulang juga -- terjadilah perlambatan, atau malah gagal sama
sekali karena kedua partisipan akhirnya "menyerah" (berhenti bertukar sinyal/data). Di mata user hal tsb
sama dengan koneksi lambat (karena tersita pengulangan proses transmisi), atau gagal connect (tujuan
koneksi tidak tercapai). Kita bisa lihat dalam kasus ini permasalahannya tidak pada gangguan medium
namun lebih pada "tata-cara" berkomunikasi.
[edit]NOTE:
Bagi yg masih awam dgn dunia teknologi informasi, bila anda belum dapat menangkap maksud
tersembunyi dari berbagai analogi yg terkandung dalam paragraf di atas, sekedar beberapa keterangan
singkat berikut ini mungkin bisa membantu.
Protocol: Browsing, Download, Chatting, Transfer File, dan berbagai bentuk kegiatan lainnya via
Internet, dapat terselenggara berkat adanya standar "tata-cara berkomunikasi" yg disebut "protocol"
dan "sub-protocol". Tanpa standarisasi aturan tsb berbagai macam mesin tidak akan dapat saling
berhubungan atau mengerti apa yg harus dikerjakan.
Coding/Decoding: Sinyal (code) dan Data (informasi) harus disampaikan dalam format, susunan dan
ukuran yang "telah disepakati", dalam arti "dimengerti" oleh semua pihak/perangkat yg terlibat.
Transmit/Re-transmit: Sinyal & Data boleh (dan harus) dikirim ulang jika penerima melaporkan apa yg
telah diterimanya sampai saat itu tidak/belum sesuai dgn segala yg telah disepakati ketika pertama
kali kontak (handshake). Tergantung bagaimana penulisan kode software-nya, frekuensi & format
transmisi dapat berubah. Frekuensi bisa dipercepat atau diperlambat. Format bisa dipendekkan,
dipanjangkan, dirubah bentuk dan/atau susunannya, dsb.
Di antara Pengirim (initiator) dan Penerima (receptor) bisa terdapat lebih dari satu Perantara
(mediator). Salah satu mediator itu misalnya adalah mesin yg secara generik disebut Router --
tugasnya memilih/menganalisa/memformat-ulang/menyampaikan bit yg melaluinya ke pihak
berikutnya (yg bisa merupakan Router atau mesin jenis lainnya). Setelah pesan diterima, receptor
wajib memberitahu initiator bahwa pesan telah diterima dgn baik (ACKnowledge). Jalur yg harus
dilalui [biasanya] sama dng jalur pengiriman, namun tidak tertutup kemungkinan mempergunakan
jalur lain (bisa lebih jauh atau lebih dekat). Ada bermacam jenis Router. Mediator jenis lain misalnya
adalah Proxy, Switch, dsb.
Bila Sinyal dan/atau Data yg dikirim initiator -- sengaja atau tidak -- berisi kode yg "tidak
dikehendaki" oleh penerima (atau mediator), komunikasi sangat mungkin akan diputuskan. Alamat
pengirim akan dicatat, dan transmisi selanjutnya dari sumber tsb tidak akan diproses.
Mengapa anda tidak bisa connect, atau connect-nya tidak lancar, padahal jalur komunikasi oke? Apakah
komputer anda bersih dari malware? Apakah kebetulan anda mendapat "identitas/alamat bekas" dari
user lain yg sebelumnya telah di-filter? Apakah di tengah jalan transmisi anda dialihkan ke mediator
"gadungan" tanpa sepengetahuan anda? Apakah ada aspek tertentu pada receptor/mediator yg telah
diubah pemiliknya oleh karena satu dan lain alasan sehingga "tidak seperti biasanya"? Salah setting
software? Software lain berperilaku "egois" dan menghalangi komponen lainnya?

[edit]SNR Margin (SNRM)
[edit]Signal-to-Noise Ratio (SNR)
SNR ialah Perbandingan (ratio) antara kekuatan Sinyal (signal strength) dengan kekuatan Derau (noise
level). Nilai SNR dipakai untuk menunjukkan kualitas jalur (medium) koneksi. Makin besar nilaiSNR,
makin tinggi kualitas jalur tersebut. Artinya, makin besar pula kemungkinan jalur itu dipakai untuk lalu-
lintas komunikasi data & sinyal dalam kecepatan tinggi. Nilai SNR suatu jalur dapat dikatakan pada
umumnya tetap, berapapun kecepatan data yang melalui jalur tersebut. SNR tidak sama dengan
SNRM, namun keduanya saling berkaitan erat satu sama lainnya. Satuan ukuran SNR dan SNRM
adalah decibel (dB) <-- logarithmic.
Meskipun dituliskan dengan cara/nama (label) yg berbeda (SNR, SNR Margin, Noise Margin, Margin,
Receive Margin, dsb) pada tiap merk & model modem/router ADSL, yang dilapokan oleh alat itu
sebenarnya adalah nilai SNRM, bukan nilai SNR [kecuali kalau disebutkan demikian secara spesifik pada
manual peralatan].
[edit]Signal-to-Noise Margin (SNRM)
1. Perbedaan (margin) atau Perbandingan Relatif antara Kekuatan Sinyal ADSL dengan Derau
(noise) yang ada pada jalur komunikasi.
2. Perbedaan antara nilai SNR_Sebenarnya dari suatu jalur komunikasi dengan
SNR_yg_Dibutuhkan oleh jalur tersebut supaya bisa dipakai untuk menyelenggarakan
komunikasi pada suatu tingkat kecepatan tertentu.
Contoh:
Misalkan diketahui bahwa kecepatan sebesar 384 kbps membutuhkan tingkat SNR sebesar 20 dB.
Diketahui pula bahwa ternyata nilai SNR sebenarnya dari jalur yang dipakai tersebut adalah 45 dB. Maka
dapat dihitung bahwa nilai SNRM nya adalah 25 dB, yaitu
SNRM = SNR_Sebenarnya - SNR_yg_Dibutuhkan = 45 dB - 20 dB = 25 dB
Mengapa ketika kecepatan koneksi kita ditingkatkan dari 384 kbps menjadi 1000 kbps ternyata SNRM
yang dilaporkan modem menurun, padahal perangkat koneksi dan perkabelan tidak ada yang diganti?
Misalkan diketahui bahwa kecepatan sebesar 384 kbps membutuhkan tingkat SNR sebesar 20 dB.
Diketahui bahwa ternyata nilai SNR sebenarnya dari jalur yang dipakai tersebut adalah 45 dB. Diketahui
pula bahwa untuk meningkatkan kecepatan dari 384 kbps menjadi 1000 kbps dibutuhkan
peningkatan SNR dari 20 dB menjadi 30 dB.
Maka sekarang dapat dihitung bahwa nilai SNRM nya bukan lagi 25 dB melainkan 15 dB, yaitu
SNRM (1000 kbps) = SNR_Sebenarnya - SNR_yg_Dibutuhkan pada 1000 kbps = 45 dB
- 30 dB = 15 dB
SNRM (384 kbps) = SNR_Sebenarnya - SNR_yg_Dibutuhkan pada 384 kbps = 45 dB -
20 dB = 25 dB
Sebagian merk/model ADSL Modem/Router menunjukkan dua nilai SNRM:
[edit]DownStream SNRM dan UpStream SNRM.
DownStream SNRM menunjukkan nilai SNRM pada range frekuensi yg dipakai unt menghantarkan
data/sinyal dari modem di DSLAM ke modem user (data masuk dari Internet).
UpStream SNRM adalah nilai SNRM pada rangkaian frekuensi yg dipakai unt mengirimkan
data/sinyal dari modem user ke modem di DSLAM (data keluar menuju Internet).
Pada umumnya, nilai SNRM terendah yang diperlukan supaya proses SYNCH (sinkronisasi frekuensi
sinyal antara modem ADSL kita dengan modem di peralatan DSLAM) dapat berlangsung dengan
lancar adalah 6,0 ~ 7,0 dB. Nilai inilah yang biasa dicantumkan oleh pembuat modem pada manual
sebagai persyaratan minimal supaya modem mampu bersinkronisasi dengan perangkat
penyelenggara layanan koneksi. Pada kenyataanya kondisi jaringan berbeda satu sama lainnya.
Sebagian jaringan mungkin membutuhkan SNRM minimal sampai 10 dB.
SNRM hanya dapat diukur secara benar dari sisi pelanggan, yaitu dari soket telepon di mana modem
kita hubungkan. Nilainya dapat -- dan kemungkinan akan -- berfluktuasi dari waktu ke waktu karena
pengaruh interferensi sinyal radio, perangkat elektrik/elektronik lain di sekitar dan disepanjang jalur
yang dilalui kabel tersebut, termasuk perubahan cuaca dan iklim.
[edit]TIPS
1. Bersihkan soket telp. Air seni dan kotoran hewan lainnya akan menimbulkan oksidasi logam dan
jamur yg membuat kelembaban meningkat.
2. Jangan taruh soket telp di lantai atau menanamnya di tembok yg lembab.
3. Hindari jaringan kabel telp yg banyak sambungan (di dalam maupun di luar rumah). Kalau perlu
ganti dgn satu lajur utuh dari tiang telp sampai ke modem. Permintaan penggantian kabel dapat
diajukan ke kantor Telkom setempat, biasanya dgn menghubungi nomer 117 (namun bisa
segera dilaksanakan atau tidak tergantung persediaan kabel luar setempat).
Kabel listrik bertegangan tinggi yg melintang relatif dekat dgn jaringan kabel telp bisa menjadi sumber
gangguan. Pemasangan kabel yg ceroboh (kendor di terminal) juga akan menimbulkan masalah.
1. Jangan taruh telp atau memasang kabelnya terlalu dekat dgn sumber radiasi elektromagnetis
(speaker, AC, dsb) dan sumber gelombang radio (microwave; antena in-door, wireless handset
transceiver, dsb). Untuk perkabelan, beri jarak minimal 30cm (1 feet); taruh lebih jauh lagi kalau
ada sambungan kabel terbuka (segera dibungkus isolator).
2. Jangan meletakkan handphone yg dalam keadaan aktif dekat dgn perangkat komputer, apalagi
modem! Ini cenderung selalu disepelekan ... rasakan sendiri akibatnya... tongue
3. Ganti trafo lampu neon tua, apalagi kalau sudah mengeluarkan bunyi.
4. Jangan meletakkan stabiliser [terutama stabilizer elektromekanis; stavol] dekat dgn perangkat
komputer (kurang dari 1 m).
[edit]Line Attenuation (LA)
Nilai LA menunjukkan seberapa jauh kualitas sinyal dari/antara modem pelanggan sampai ke
perangkat DSLAM di Sentral Otomat Telkom telah terdegradasi (melemah; menurun mutunya). Sama
halnya dgn penurunan beda potensial (voltage) di ujung akhir akibat penggunaan kabel listrik yg
terlalu panjang tanpa penguat.
Faktor jarak sangat berperan. Yang dimaksud dgn "jarak" di sini adalah jarak total panjangnya kabel,
bukan seberapa jauh rumah/kantor kita dari DSLAM dan/atau Sentral Otomat Telkom. Biarpun
bangunan hanya terpisah tembok, rangkaian kabel telp bisa saja berputar dulu mengelilingi blok
perumahan.
Makin jauh jarak modem anda dengan peralatan di DSLAM, makin tinggi nilai redamannya, alias makin
buruk keadaannya (akibat makin tingginya jumlah sinyal yang hilang/teredam/melemah disepanjang
jalur). Makin rendah nilai LA, makin besar kemungkinan kita akan mendapatkan kecepatan koneksi yang
lebih tinggi (karena kualitas sinyal relatif terjaga, tidak banyak teredam/hilang/melemah akibat
panjangnya jalur yang harus dilalui).
Selain panjang, diameter kabel (0,3~0,6 mm) juga berpengaruh, demikian pula dgn kondisinya
(oksidasi, lembab/basah, sambungan kendor, banyak sambungan, dsb).
[edit]TIPS
1. Periksa/test splitter dan/atau micro-filter. Angkat gagang telp. Dengarkan suara nada pilih. Suara
berdenging atau kemerosok di pesawat telp dapat menjadi salah satu indikasi kerusakan splitter.
Kemudian tekan tombol 0 dan simak. Tak boleh ada suara apapun di sini.
2. Jangan pakai splitter bermutu rendah, karena malah lebih sering menimbulkan gangguan
daripada melaksanakan tugas sebenarnya (memisahkan frekuensi rendah dgn frekuensi tinggi).
Frekuensi Rendah unt dilalui sinyal analog (voice); Frekuensi Tinggi unt sinyal digital ADSL.
3. Radiasi elektromagnetik (EMI/EMR/EMP) yg diakibatkan oleh sambaran petir di dekat jaringan
kabel Telkom, PLN, atau disekitar tempat tinggal kita, dapat merusakkan rangkaian elektronik
splitter. Jika kekuatannya cukup besar, ekses akan tembus ke UPS/Stabilizer, pesawat
telepon/PABX, modem/router, mainboard + peripherals komputer, dan peralatan elektronik
lainnya.
[edit]CATATAN TAMBAHAN
Parameter lainnya (seperti Transmit/Receive Power, dll) akan disusulkan kalau waktu dan tenaga
menginjinkan serta sumber daya lain (quota bandwidth, dsb) masih tersedia.
Permasalahan koneksi ADSL broadband TelkomSpeedy tidak hanya disebabkan oleh apa yg telah
ditulis di atas. Cukup sering terdeteksi bahwa setelah di-trace ternyata bottle-neck (penyempitan) ada
di network node milik SingTel Singapore (partner bisnis dari mana saat ini Telkom masih "kulakan"
bandwidth).
Lagi, jika waktu & tenaga mengijinkan bla...bla...bla... -- dan tak ada kesulitan dgn fasilitas upload image
yg disediakan forum -- hasil tracing dgn signal plotter akan saya sertakan di forum sbg bahan masukan
tambahan.
Telah lama diketahui bahwa pada jam sibuk (peak hours; jam kantor; 08:30~17:00~21:00WIB),
mutu koneksi ADSL broadband TelkomSpeedy mengalami penurunan drastis akibat network
congestion (kemacetan di jaringan akibat lalu-lintas pemakaian bandwidth melebihi kapasitas
terpasang). Dalam hal ini jelas tak ada permasalahan teknis apapun pada semua perangkat yg
terlibat (user, provider, dan partner komunikasi).
Sama seperti kemacetan lalu-lintas pada jam sibuk di ruas jalan utama Jakarta seperti
Thamrin~Sudirman, GajahMada~HayamWuruk, dsb, yg hampir setiap hari membuat pusing warga
Jakarta, keadaan infrastruktur jalanan sebenarnya relatif baik saja. Hanya jumlah pengguna yg tidak
seimbang dgn kapasitas yg ada. Solusi: Berlangganan pada provider lain, unt dipakai sbg koneksi
cadangan kalau jalur TelkomSpeedy sedang crowded bin letoy. Sebagai contoh, saat ini ada penawaran
berbagai macam paket (Rp160.000/259.000/350.000/625.000/900.000 per bulan) koneksi broadband di
situs IndosatM2. Periksa website ISP lainnya unt perbandingan. Perhatikan coverage area unt
mengetahui apakah daerah anda tercakup dalam jangkauan servis mereka. Kirim e-mail atau telp unt
minta informasi lebih lengkap.
Beberapa peralatan/instalasi yg potensial menjadi sumber gangguan:
AC, kulkas, pompa air, kipas angin, microwave, oven elektrik, telp nirkabel (termasuk handphone), lampu
fluorescent (neon), power adaptor, monitor, speaker, stabiliser elektro-mekanis, antena (segala jenis,
termasuk built-in wireless antena pada laptop), pemancar radio di sekitar rumah, booster, alarm system,
kabel listrik tua/terkelupas, dsb.
Segala peralatan yg membangkitkan/merubah frekuensi memiliki potensi menjadi sumber gangguan --
tergantung cara pemakaian peralatan tsb oleh penggunanya, instalasi, jarak serta orientasi-nya terhadap
perangkat koneksi ADSL (milik user dan/atau milik provider).
Tidak jarang terjadi kondisi perangkat kita (user & provider) sebenarnya baik saja, namun sumber
interferensi-nya yg terlalu besar sehingga mengacaukan operasi normal perangkat tsb. Atau, perangkat
kita yg ternyata beroperasi pada kondisi pas-an (terlalu dekat dgn margin error) sehingga rentan
terhadap perubahan sekelilingnya. Dalam keadaan seperti itu, gangguan sedikit saja sudah mampu
mengacaukan keadaan yg sebelumnya tampak "normal" saja.
Hasil Ping hanya menunjukkan Latency antara satu atau lebih titik koneksi, tidak bisa dipakai
sendirian begitu saja unt menggambarkan kualitas jaringan. Latency (round-trip time) diukur dari
Pengirim > Penerima > Pengirim (dari Sumber sinyal, ke Penerima, balik lagi sampai ke Pengirim).
Kalau hasil ping jelek, tidak selalu berarti kualitas jaringannya yg jelek. Bisa jadi si penerima "sedang-
terlalu-sibuk" (over-loaded; over-burdened) unt memberikan respons -- meskipun bisa berarti juga
"under-performance", misalnya karena salah instalasi dan/atau spesifikasi platform. Atau sinyal ping
corrupt di tengah jalan.
Masalah jaringan terlalu kompleks unt bisa dipecahkan/dianalisa hanya dgn satu alat ukur; apalagi
jaringan global semacam InterNet[works]. Dan 100 alat ukur boleh dipakai dgn cara bagaimanapun,
sepanjang "meteran" tsb tidak dikalibrasi, hasilnya tidak akan pernah akurat.
Jadi tidak perlu posting hasil ping sampai puluhan baris. Cukup beberapa baris saja (dgn packet size
standar, 32 Bytes). Pelajari baik cara penggunaan suatu network tool (ping, traceroute, netsh, whois,
netperf, ttcp, dsb) supaya kita jangan sampai salah kena tuduh sbg "pengacau"... tongue Misalnya, ping
berkali ke suatu server/situs dalam jangka waktu pendek bisa diartikan sbg flooding ataupun attack.
Atau posting ping result secara tidak relevan & ber-ulang di forum... itu bisa diartikan sbg spamming ...
[walaupun aslinya mungkin dilakukan karena masalah tidak/belum tahu saja]. Seribu baris ping result di-
posting di forum sekalipun tidak bakal merubah keadaan, hanya akan "mengotori" rumah sendiri, ... toh
bukan kita yg punya TelkomSpeedy, tak iyyae? wink

[edit]GLOSSARY
Marning = Jagung goreng, keras seperti beras mentah (mungkin lebih tepat unt konsumsi kuda drpd
homo sapiens ...) big_smile
Kulakan [bhs Jawa] = beli untuk dijual lagi
EMI = ElectroMagnetic Interference (gangguan elektro-magnetis; berbahaya unt semua jenis
peralatan elektronik).
Latency (round-trip time; delay) = Total waktu yg diperlukan suatu sinyal unt menuju ke sasaran dan
kembali lagi ke pembangkitnya.

Anda mungkin juga menyukai