Anda di halaman 1dari 6

NAMA : DIANITA MEIRINI

TUGAS : MATRIKULASI (AUDITING)


KELAS : B
PRODI : S2 AKUNTANSI
BAB 5
PENERIMAAN PERIKATAN DAN PERENCANAAN
AUDIT
a. Tahap-tahap audt ata! "ap#$a% &'ua%(a%
Proses audit atas laporan keuangan dibagi menjadi empat tahap, yaitu sebagai berikut:
1. Penerimaan perikatan audit
2. Perencanaan audit
3. Pelaksanaan pengujian audit
4. Pelaporan audit
). Tahap-tahap p'%'$*aa% p'$&ata% audt
Perikatan audit adalah kesepakatan dua pihak untuk mengadakan suatu ikatan perjanjian,
yaitu antara calon klien dengan auditor. Langkah awal pekerjaan audit atas laporan
keuangan berupa pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak perikatan audit
dari calon klien atau untuk melanjutkan atau menghentikan perikatan audit dari klien
berulang. nam langkah perlu ditempuh oleh auditor di dalam mempertimbangkan
penerimaan perikatan audit dari calon kliennya. nam langkah tersebut adalah sebagai
berikut.
1. !enge"aluasi integritas manajemen.
Laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen, dimana laporan
keuangan tersebut menunjukkan integritas manajemen#klien. $leh karena itu, auditor
berkepentingan untuk menge"aluasi integritas manajemen agar auditor mendapatkan
keyakinan bahwa manajemen perusahaan klien dapat dipercaya. Langkah%langkah
yang dapat ditempuh auditor dalam menge"aluasi integritas manajemen adalah
sebaagai berikut.
a. !elakukan komunikasi dengan auditor terdahulu. &omunikasi dapat dilakukan
dengan menanyakan masalah%masalah spesi'ik mengenai 'akta yang mungkin
berpengaruh terhadap integritas manajemen, ketidaksepakatan manajemen
mengenai penerapan prinsip akuntansi, prosedur audit dan tentang pendapat
auditor terdahulu terkait alasan penggantian auditor. (awaban yang diperoleh
digunakan sebagai pertimbangan untuk penerimaan atau penolakan prikatan
audit.
b. !eminta keterangan kepada pihak ketiga. )apat ditempuh dengan cara meminta
keterangan kepada penasihat hukum, pejabat bank, &*)+, dan -appepam jika
perusahaan klien telah go public.
c. !elakukan review terhadap pengalaman auditor di masa lalu dalam berhubungan
dengan klien yang bersangkutan. Perlunya pertimbangan jika ditemukan
kecurangan dan pelanggaran hukum oleh klien di tahun lalu.
2. !engidenti'ikasi keadaan khusus dan risiko luar biasa.
+denti'ikasi keadaan khusus dan risiko luar biasa yang mungkin berdampak pada
perikatan audit dapat diketahui dengan cara:
a. !engidenti'ikasi pemakai laporan audit. Perusahaan yang berada di bawah
pengaturan badan pengatur, bappepam, bank dan lembaga keuangan lain dituntut
lebih untuk persyaratan pelaporan keuangan. $leh karena itu, auditor harus
mempertimbangkan tambahan kompetensi yang dimiliki, biaya audit dan
tanggungjawab legal auditor.
b. !endapatkan in'ormasi tentang stabilitas keuangan dan legal calon klien di masa
depan. (ika auditor mendapat in'ormasi bahwa klien sedang menghadapi tuntutan
pengadilan, kesulitan keuangan yang dapat mendorong manajemen melakukan
salah saji material auditor dapat melakukan penolakan perikatan audit dengan
klien.
c. !enge"aluasi kemungkinan dapat atau tidaknya laporan keuangan calon klien
diaudit. )apat atau tidaknya laporan keuangan caon klien untuk diaudit dapat
diketahui dari: .1/ ketersediaan catatan akuntansi .jurnal, buku besar, buku
pembantu/, .2/ ketersediaan dokumen pendukung transaksi yang dicatat dalam
catatan akuntansi, .3/ memadainya pengendalian intern yang diterapkan, .4/
pembatasan%pembatasan oleh klien terhadap auditor dalam proses audit nantinya.
3. !enentukan kompetensi untuk melaksanakan audit.
0esuai standar umum yang pertama, yaitu:
Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan
pelatihan teknis cukup sebagai auditor.
!aka berdasar pertimbangan dar standar umum oleh +*+ tersebut, perlu dilakukan
identi'ikasi anggota kunci tim audit dan perlunya mencari spesialis yang pro'esional
dalam pelaksanaan audit.
4. !enilai independensi.
0esuai standar umum yang kedua oleh +*+, bahwa:
Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikata, independensi dalam sikap
mental harus dipertahankan oleh auditor.
)an sesuai *turan tika &ompartemen *kuntan Publik berikut ini:
+,+ I%d'p'%d'%!- yang intinya auditor harus selalu mempertahanan sikap mental
yang independen dalam memberikan jasa pro'esional baik dalam 'akta maupun
dalam penampilan.
+,2 I%t'($ta! da% O).'&t/ta!- yang intinya auditor harus mempertahankan
integritas dan objekti"itas, harus bebas dari benturan kepentingan .conflict of
interest/ dan tidak boleh membiarkan 'aktor salah saji material yang diktahuinya.
1. !enentukan kemampuan untuk menggunakan kemahiran pro'esionalnya dengan
kecermatan dan keseksamaan.
0tandar umum yang ketiga berbunyi sebagai berikut:
Dalam pelaksanan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan
kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
)alam penerimaan atau penolakan suatu perikatan audit, auditor harus
mempertimbangkan apakah dia dapat melaksanakn audit dengan cermat dan
seksama. &ecermatan ini dapat ditentukan oleh: .1/ Penentuan waktu perikatan, .2/
Pertimbangan jadwal pekerjaan lapangan dan .3/ Peman'aatan personel klien.
2. !embuat surat perikatan audit.
0urat perikatan audit ber'ungsi untuk mendokumentasikan dan menegaskan
penerimaan auditor atas penunjukan oleh klien, tujuan dan lingkup audit, lingkup
tanggung jawab yang dipikul oleh auditor bagi kliennnya, kesepakatan tentang
reproduksi laporan keuangan auditan, serta bentuk laporan yang akan diterbitkan
oleh auditor. -aik auditor maupun klien berkepentingan atas surat perikatan audit,
hal ini untuk menghindari kesalahpahaman yang mungkin terjadi. +si pokok surat
perikatan audit dapat meliputi hal%hal berikut.
a. 3ujuan audit atas laporan keuangan.
b. 3anggung jawab manajemen atas laporan keuangan.
c. Lingkup audit, termasuk penyebutan undang%undang, peraturan, pernyataan dari
badan pro'esional yang harus dianut oleh auditor.
d. -entuk laporan atau bentuk komunikasi lain yang akan digunakan oleh auditor
untuk menyampaikan hasil perikatan.
e. 4akta bahwa audit memiliki keterbatasan bawaan bahwa kekeliruan dan
kecurangan material tidak akan terdeteksi.
'. Pengaturan reproduksi laporan keuangan auditan.
g. &esanggupan auditor untuk menyampaikan in'ormasi tentang kelemahan
signi'ikan dalam pengendalian intern yang ditemukan oleh auditor dalam
auditnya.
h. *kses ke berbagai catatan, dokumentasi dan in'ormasi lain yang diharuskan
dalam kaitannya dengan audit.
i. )asar yang digunakan oleh auditor untuk menghitung fee audit dan pengaturan
penagihannya.
0. P'$'%0a%aa% audt
0etelah memutuskan untuk menerima perikatan audit, maka hal selanjutnya yang perlu
ditempuh adalah perencanaan audit. *da tujuh tahap yang harus ditempuh dalam
perencanaan audit, yakni sebagai berikut.
1. !emahami bisnis dan industri klien.
2. !elaksanakan prosedur analitik.
3. !empertimbangkan tingkat materialitas awal.
4. !empertimbangkan risiko bawaan.
1. !empertimbangkan berbagai 'aktor yang berpengaruh terhadap saldo awal, jika
perikatan dengan klien berupa audit tahun pertama.
2. !engembangkan strategi audit awal terhadap asersi signi'ikan.
5. !emahami pengenddalian intern klien.
d. P'%(u.a% audt
)alam audit, auditor melakukan berbagai macam pengujian yang secara besar dalam
dibagi ke dalam tiga golongan berikut.
1. Pengujian analitik. !erupakan pengujian yang dilakukan auditor pada tahap awal
proses auditnya dan pada tahap re"iew menyeluruh terhadap hasil audit. Pengujian
ini dilakukan dengan cara mempelajari perbandingan dan hubungan antara data yang
satu dengan data yang lain.
2. Pengujian Pengendalian. !erupakan prosedur yang dirancang untuk mem"eri'ikasi
e'ekti"itas pengendalian intern klien.
3. Pengujian 0ubstanti'. !erupakan prosedur audit yang dirancang untuk menemukan
kemungkinan kesalahan moneter yang secara langsung mempengaruhi kewajaran
penyajian laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai