Anda di halaman 1dari 2

Menahan Marah

Siapa yang tidak pernah marah? Rasanya semua orang pernah marah, biarpun tingkatannya tidak
sama semua. Penyebab terjadinya kemarahan juga berbeda-beda, terkadang awal mula hanya debat
lantas kemudian berubah menjadi saling hujat. fenomena seperti ini sering kita temukan di jejaring
sosial, topik perdebatan juga bermacam-macam, mulai dari masalah agama sampai urusan politik.
Namun demikian, perdebatan bukanlah sesuatu yang buruk, ada nilai-nilai positif dari debat
terutama dalam membangkitkan daya fikir. Mengenai masalah debat, Bapak Anis Baswedan dalam
acara Mata Najwa beliau mengatakan Lawan debat adalah teman berfikir. Dengan berdebat akan
melatih cara berfikir cepat agar bisa menyikapi argumen lawan bicara.
Agar sebuah perdebatan memberi manfaat yang baik, maka penting sekali untuk memperhatikan
adab-adab dalam debat. Imam Syafie adalah sosok yang sering berdebat, dalam setiap debatnya
beliau selalu santun dan tenang, serta bersikap lapang dada sehingga lawan debat beliau berubah
menjadi teman. Dalam buku Biografi Imam Syafie karya Dr. Thariq Suwaidan, Imam Syafie pernah
melantunkan sebuah syair seputar cara berdebat;
Jika kau memiliki kemulian dan ilmu
Yang berbeda dengan orang-orang dahulu atau yang sekarang
Maka berdebatlah dengan tenang bersama orang lain
Sabar dan tidak memaksakan pendapat serta tidak sombong
Akan bermanfaat bagimu tanpa perlu mengharapkan pamrih
Jika ia mendapat manfaat dari humor-humor lembut dan hal-hal yang asing baginya
Sesekali jang berkumpul dengan orang-orang
Yang menganggap dirinya menang atau yang menyombongkan diri
Keburukan itu akan datang setelah semua sikap ini
Dan yang berakibat pada putusnya silaturrahmi dan sikap saling menjauhi.

Dari potongan syair di atas, salah satu cara agar debat tidak sampai berujung pada hujat adalah
dengan adanya humor-humor ringan yang bertujuan untuk mencairkan suasana. Namun begitu
jangan sampai juga mencela kekurangan fisik lawan bicara dalam berhumor. Sebagaimana yang
sering kita dapati dalam acara-acara lawak di TV swasta yang ada di Negeri ini, humor yang demikian
sangat tidak disarankan.
Marah-marah hanya akan merugikan diri sendiri. Dalam Tanbihul Ghafilin, Abu Laist As-Samarqandi
mengatakan Hendaklah bersabar ketika marah, dan jauhi sikap tergesa-gesa ketika marah, hal ini
lantaran tergesa-gesa dapat mengakibatkan tiga hal, dan sabar juga dapat mengakibatkan tiga hal.
Tiga hal yang terjadi karena tergesa-gesa adalah : menyesali diri sendiri, mendapat celaan orang, dan
siksaan disisi Allah taala. Sedangkan tiga hal akibat sabar adalah ; senang dalam diri sendiri, pujian
dari orang lain, dan mendapat pahala dari sisi Allah Taala. Sabar awal mulanya memang pahit,
namun pada akhinya akan semanis madu.

Anda mungkin juga menyukai